Dan Akhirnya Aku Menyerah

selaa melangkah menuju balkon kamarnya, dia menikmati secangkir kopi yang baru saja di buatnya, melihat pemandangan malam yang sunyi se-sunyi hatinya.

"Tuhan, Entah kebahagiaan apa yang sedang menanti di depan sana, aku hanya bisa menunggu semuanya sambil terus berjalan melewati semua rasa sakit yang engkau berikan di jalanku." Batin sela.

Saat dia sedang menikmati angin malam yang menyapa tubuhnya dengan sangat lembut, sela di sadarkan dengan bunyi benda pipih miliknya yang ia letakan di meja yang ada di balkon kamarnya, sela mengambil benda itu dan melihat siapa yang menghubungi- Nya malam-malam begini.

"Kak Lingga,"Gumam sela, dia menghela nafasnya panjang, pasti kakak-Nya akan menanyakan masalah yang sedang menimpa dirinya, sela memang belum sempat menjawab pesan dari kakak-Nya itu.

Akhirnya dengan berat hati sela menggeser tombol telpon warna hijau.

"Iya, hallo kak."Ucap sela dengan tenang.

"Dek, kamu kemana saja ? Apa kamu baik- baik saja ? Kenapa kamu tidak membalas pesan kakak? "Pertanyaan demi pertanyaan lingga lontarkan kepada adik kesayangannya itu.

"Kak, satu- satu bertanya-Nya aku jadi bingung mau jawab yang mana dulu."Ucap sela sambil terkekeuh.

"Bisa- bisanya kamu tertawa di saat kakak mu ini khawatir dek."Ucap lingga kesal di sebrang sana.

"Kak, aku baik- baik saja,"Ucap sela.

"Bagaimana bisa kamu baik- baik saja dek, sedangkan kakak tau kamu sedang ada masalah besar."Ucap lingga.

"Kak, mau sebesar apapun masalah yang sedang aku hadapi, yakinlah semua pasti ada jalan keluar-Nya, apa kamu meragukan kekuatan adik kesayangan mu ini kak."Ucap sela berusaha mencairkan suasana yang terasa sangat tegang dan mencekam.

"Dek, kakak tau bagaimana kamu, kamu akan tetap berusaha baik- baik saja walaupun sebenarnya kamu sedang rapuh, bukan kakak tidak mempercayaimu, tapi kakak benar- benar mengkhawatirkan kamu, kamu tau kan dek, kamu satu- satunya keluarga yang kakak punya."Ucap lingga..

"Kak, aku baik- baik saja, adik kecilmu ini sudah besar dan dewasa, aku juga sudah banyak belajar bagaimana caranya menyelesaikan masalah yang sedang aku hadapi, kak percaya saja kepadaku, aku baik- baik saja, aku akan memberitahu mu jika aku sudah tidak sanggup menyelesaikan masalah ku sendiri."Ucap sela, dia berusaha terus menenangkan kakaknya itu, karna dia juga tau bagaimana kakak-Nya dia tidak akan tenang saat dirinya di sakiti oleh siapapun.

"Baiklah dek kalo begitu, kakak hanya bisa mendoakan yang terbaik buat kamu, jika kamu membutuhkan bantuan dan kamu membutuhkan sesuatu kamu hubungi kakak, sebisa mungkin kakak akan bantu kamu."Ucap lingga.

"Siap kak."Ucap sela.

"Kak."Lanjutnya.

"Iya kenapa dek?"Tanya lingga.

"Sebenarnya aku membutuhkan bantuan kakak, apa kakak punya teman yang sedang membutuhkan karyawan, aku mau bekerja lagi."Ucap sela pelan.

"Kenapa kamu ingin bekerja lagi, apa bayu sudah tidak mampu menafkahimu?"Tanya lingga emosi.

"Bukan seperti itu kak, dia juga melarang aku untuk bekerja lagi, tapi agar aku tidak terlalu larut dalam masalah yang ada aku ingin bekerja kembali seperti dulu, tapi aku tidak mungkin kembali ke perusahaan tempatku dulu bekerja, walaupun mereka pasti masih menerimaku, tapi aku tidak mau satu kantor lagi dengan mas bayu."Ucap sela, ya dirinya dengan bayu dulu satu pekerjaan.

"Baiklah, kakak akan hubungi bos kakak dulu, kemarin dia ada bilang kepada kakak kalo dia minta kakak untuk mencari orang untuk menjadi sekertaris anaknya yang akan mengurus perusahaannya yang ada di sana."Ucap lingga.

"Kak tapi jangan sebagai sekertaris juga, aku sudah lama tidak bekerja, jadi aku takut tidak bisa kalo langsung jadi sekertaris."Ucap Sela.

"Dek, kakak yakin kamu pasti bisa."Ucap lingga. "Kamu bisa sambil belajar dengan dia, dia juga memiliki asisten jadi kamu bisa belajar sama asistennya."Lanjutnya.

"Baiklah kak, kakak coba bantu hubungi anak bos kakak itu."Ucap sela.

"Nanti kakak hubungi kamu lagi."Ucap lingga.

"Lalu bagaimana kelanjutan rumah tangga kamu?"Tanya lingga lagi.

"Ya begitu kak, aku memberikan kesempatan kepada mas bayu selama 3 bulan kalo dia tidak bisa adil aku akan menggugat cerainya, kalo untuk saat ini dia masih bersikeras tidak mau bercerai denganku."Ujar Sela.

"Bajing*n memang lelaki bedeb*h satu itu, belum punya apa- apa saja sudah sok mau berpoligami."Umpat lingga di sebrang sana.

"Itu karna aku yang tidak sempurna kak."cicit sela, walaupun hasil pemeriksaan selalu menyatakan jika tidak ada masalah dalam dirinya namun tetap saja sela merasa bahwa apa yang di lakukan bayu saat ini karna dirinya yang tidak bisa memberikan apa yang dia inginkan.

"Dek, kalian menikah baru 3 tahun, apa dia tidak bisa sabar sebentar lagi untuk mendapatkan gelar seorang ayah, banyak di luar sana bahkan yang sudah menantikan berpuluh- puluh tahun lamanya, tapi mereka tetap sabar dan terus berikhtiar bersama- sama, bukan malah mencari kelemahan pasangan untuk menyakitinya."Ucap lingga.

"Kesabaran seseorang berbeda- beda kak, kita tidak bisa memaksanya."Ucap sela.

"Jangan terus memaklumi sifat buruk orang lain dek, karna kamu yang akan tersakiti, belajar menjadi jahat untuk melindungi diri kamu sendiri, kalo bukan kamu yang menyayangi diri kamu sendiri mau siapa lagi, jangan pernah berharap orang lain akan meyayangi kamu seperti kamu menyayangi mereka karna itu tidak akan mungkin terjadi."Ucap lingga.

"Kak, lalu aku harus apa ? Apa aku harus membalas kejahatan yang mereka lakukan kepadaku?"Tanya sela, kini suaranya sudah bergetar menahan tangisan yang sedari tadi berusaha dia tahan agar tidak membuat kakak- Nya khawatir.

"Dek, kakak menyuruhmu untuk menjadi jahat bukan untuk membalas perlakuan mereka terhadapmu, tapi untuk melindungi dirimu sendiri, jangan karna sakit hati kamu mengotori dirimu sendiri."Ucap lingga

"Kak, apa aku tidak berhak bahagia?"Tanya sela di sela isak tangisnya.

"Kamu berhak bahagia, yakinlah kebahagiaan telah menantimu di depan sana, bahkan kebahagiaan yang akan kamu dapatkan lebih dari kebahagiaan yang kamu minta selama ini."Ucap lingga, dirinya yang semula emosi kini berusaha untuk tenang agar bisa menenangkan adiknya yang jauh dari dirinya, jika saja lingga berada di indonesia sudah dapat dia pastikan dia akan menghajar bayu sampai babak belur, dan tidak akan membiarkan adiknya memberikan kesempatan kepada lelaki tidak tau diri itu.

"Kak, aku lelah aku ingin istirahat."Ucap sela.

"Istirahatlah, kakak matikan telponnya ya, tapi kamu harus benar- benar istirahat, jangan memikirkan hal- hal yang belum terjadi dan belum tentu terjadi, ingat sayangi diri kamu."Ucap lingga.

"Iya kak, terimakasih selalu ada untuk aku."Ucap sela.

"Kamu adik kesayangan kakak, kakak akan selalu ada untuk kamu kapanpun itu."Ucap lingga.

"Yasudah kamu istirahat sana."Lanjutnya.

"Iya kak, see you."Ucap sela.

"See you."Ucap lingga akhirnya mematikan sambungan telponnya..

Setelah sambungan telpon itu di matikan sela menengadahkan wajahnya dan memejamkan matanya, menghirup udara banyak- banyak karna dirinya seakan kehilangan oksigen setelah menahan semuanya agar kakak- Nya tidak terlalu mengkhawatirkannya.

"Maafkan adikmu ini kak, aku hanya bisa membuat kakak khawatir."Gumam sela.