The Ruler Of Absolute

Orang-orang serempak berlutut, kecuali Jhi Chendan ibunya. Salam kepada leluhur. “Bangunlah,” sahut leluhur kerajaan. Ketika leluhur kerajaan melihat Mu Xiao’er dan Jhi Chen tidak berlutut, ia agak tidak senang.

Namun sebelum rasa tidak senangnya terungkap, Kaisar kerajaan buru-buru memberi tahu leluhurnya melalui transmisi suara bahwa mereka adalah Tabib Xiaomu dan anaknya, diundang oleh penguasa dinasti dan merupakan tabib kepercayaan dinasti yang sangat dihormati.

Mendengar penjelasan Kaisar, sikap leluhur kerajaan berubah 180 derajat. “Salam kepada Tabib Xiaomu! Aku sering mendengar kehebatan Tabib Xiaomu, dan tak pernah terbayangkan hari ini aku bisa bertemu langsung.

Maaf aku belum pernah mengunjungi Tabib Xiaomu, padahal beliau ada di wilayah kerajaan kita. Aku sering melakukan pelatihan tertutup, jadi jarang keluar,”

jawab Mu Xiao’er buru-buru. “Leluhur tidak perlu sopan, aku hanya tabib kecil, tidak sehebat yang leluhur pikirkan,”

Jhi Chen mendengus Dalam hati

‘Rubah tua ini benar-benar pintar berakting. Apakah dia pikir aku tidak tahu bahwa dia tadi mengeluarkan niat membunuh, meski hanya sebentar. Sekarang dia pura-pura menyanjung ibuku. Aku tahu pasti dia mendapatkan transmisi suara. Peringkat 7 Raja Bela Diri belaka, benar-benar ingin mencari masalah. Apakah dia lelah hidup? Aku ingin melihat trik apa yang akan dia mainkan.’

......

Kaisar kerajaan berjalan sambil tersenyum. “Apakah kalian sudah siap untuk berangkat?” “Menjawab kepada Yang Mulia, kita sudah siap berangkat,” jawab mereka. “Baiklah, kita akan berangkat sekarang. Kalian bisa mengambil tempat istirahat kalian masing-masing.”

Namun sebelum semua orang bubar, Kaisar memanggil Mu Xiao’er. “Tabib Xiaomu, tolong tunggu sebentar.” “Apakah Kaisar membutuhkan sesuatu?” tanya Mu Xiao’er.

Kaisar memanggil dua junior, Lan Nying dan Lan Saobai. Lan Nying adalah generasi muda paling berbakat di Kerajaan Samhong; cantik, cerdas, tenang, dan putri kandung Kaisar. Lan Saobai, keponakan Kaisar dan sepupu Lan Nying, sangat garang dan tegas, tinggi 200 cm dengan otot-otot yang jelas terlihat. “Ada keperluan apakah Ayah memanggil kami?” tanya Lan Saobai.

Kaisar mengenalkan Lan Nying dan Lan Saobai kepada Mu Xiao’er dan Jhi Chen. Lan Nying memberi hormat kepada Mu Xiao’er dan

Jhi Chen pun membalasnya dengan jabat tangan.

Kaisar tersenyum melihat mereka saling sapa. “Nying’er, ajaklah Jhi Chen bergabung dengan kalian,” perintah Kaisar. Meskipun terlihat dewasa, Jhi Chen baru berusia 14 tahun.

Mendengar usia Jhi Chen, Lan Saobai langsung bertanya, “Saudaraku, apakah benar yang dibicarakan Yang Mulia?”

“Saudara Saobai, itu benar. Sungguh, tubuh fisikku menipu orang lain,” jawab Zhi Chen.

“Saudaraku, ayo ikut dengan kita,” ajak Lan Nying. Jhi Chen melirik ibunya, Mu Xiao’er mengangguk, lalu Jhi Chen ikut dengan Lan Nying dan Lan Saobai.

“Kakak Lan Nying, siapa yang kamu bawa?” tanya seseorang. “Perkenalkan, ini adalah Zhi Chen, anak Tabib Xiaomu, tabib kepercayaan Dinasti Jin. Namun Tabib Xiaomu tinggal di kerajaan kita,” jawab Lan Nying.

Yang lelaki menyapa Jhi Chen dengan kepalan tinju, namun yang perempuan langsung heboh. “Kakak Zhi Chen, kamu benar-benar sangat tampan! Kenapa aku belum pernah melihatmu? Jika aku tahu kamu tinggal di kerajaanku, aku pasti sering berkunjung!” seru seorang wanita, dan langsung diikuti yang lain,

Mereka berebut memegang tangan Zhi Chen. Jhi Chen melirik Lan Saobai dengan ekspresi tidak berdaya. Lan Saobai buru-buru membubarkan gadis-gadis itu.

“Lan Fei Fei, apakah kamu tidak salah bicara? Kamu memanggil Saudara Jhi Chen‘kakak’ seolah-olah usiamu lebih muda. Berapa usiamu? Kamu sudah berusia 31 tahun, sedangkan Saudara Jhi Chen baru 14 tahun!” tegur Lan Saobai.

Mengetahui usia Zhi Chen, reaksi mereka sama dengan Lan Nying dan Lan Saobai. “Saudara Zhi Chen, mari kita duduk, kalian ambil kan teh yang terbaik, mari kita minum bersama,” ajak salah seorang.

“Haha, Kakak Lan, aku mempunyai teh Wachi berusia seribu tiga ratus tahun, kalian harus mencobanya! Aku mendapatkannya dengan susah payah,” seru seseorang lagi.

“Teh Wachi seribu tiga ratus tahun? Sungguh luar biasa! Saudara Han Jang, darimana kamu mendapatkannya?” tanya yang lain. “Haha, Kakak Lan, aku mencurinya dari ayah sialanku!” jawab Han Jang, disambut tawa yang lain.

“Oya, Kakak Lan, seberapa yakin kamu bisa memasuki sepuluh besar?” tanya seseorang. Lan Nying menggeleng. “Aku tidak punya peluang untuk memasuki sepuluh besar. Bahkan untuk mencapai lima puluh besar pun, aku hanya memiliki peluang tiga puluh persen.” “Kakak Lan, apakah peserta kali ini sungguh luar biasa?”

“Setidaknya dengan kekuatan Kakak Lan, Kakak Lan bisa memasuki sepuluh besar,” sahut yang lain.

.“Kalian terlalu meremehkan peserta kali ini. Xian Jue dari Sekte Pedang Rengganis, dia sudah mencapai peringkat 8 Raja Bela Diri. Chu Zhen dari Dinasti Chu, sekarang mencapai peringkat 9 Raja Bela Diri. Bahkan kali ini Dinasti Chu muncul seorang jenius iblis, pasangan kakak beradik Chu Phong dan Chu Chong. Rumor yang beredar, salah satu dari mereka bisa mengalahkan Chu Zhen dengan mudah.

Apalagi Chu Phong, kultivasinya diperkirakan peringkat 2 Raja Bela Diri, dan dia memiliki kekuatan tempur yang menantang surga. Aku mendengar dari jenius Dinasti Fa Bela Diri, dia melihat Chu Phong membunuh kultivator generasi tua peringkat 4 Raja Bela Diri. Dan masih banyak jenius dari dinasti lain. Jadi dengan kultivasi ku saat ini, peluangku sangat kecil,” jelas Lan Nying.

Ketika Jhi Chen mendengar percakapan Lan Nying, ia diam, namun ingin menonton bagaimana para jenius generasi muda ini bertarung.

“Saudara Zhi Chen, apakah kamu akan ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini?” tanya Lan Nying.

“Aku tidak akan ikut. Aku hanya mengolah tubuh fisik, aku tidak tahu tingkat kekuatan ku sendiri,” jawab Zhi Chen.

“Saudara Zhi Chen, maaf aku tidak sopan,” kata Lan Saobai. Ketika Jhi Chen mengatakan bahwa dia hanya mengolah tubuh fisik, Lan Saobai, yang juga mengolah tubuh fisik, langsung menyerang Jhi Chen tanpa aba-aba.

Lan Nying berteriak, “Adik Saobai, berhenti! Apa yang kamu lakukan?” Lan Nying takut Jhi Chen kenapa-kenapa.

Namun kejadian berikutnya membuat yang lain menganga. Ketika tangan Lan Saobai mencapai tubuh Zhi Chen, Jhi Chen tidak membalas atau mengelak. Ketika bersentuhan, bukan Jhi Chen yang terpental, tetapi tangan Lan Saobai yang langsung hancur berkeping-keping.

“Aaahhhhhhhhh, tanganku!” jerit Lan Saobai kesakitan, berguling-guling di lantai. “Kakak Saobai, apa yang kamu lakukan?” tanya Lan Nying.

Jhi Chen tidak siap sama sekali bahwa setelah dia berkata, Lan Saobai akan langsung menyerangnya. Jika Jhi Chen tahu, dia akan menghindar. Karena tubuh Jhi Chen sudah abadi, bukan hanya memiliki kultivasi yang tinggi, Jhi Chen juga mengolah tubuh Dewa Perang.

Ketika Lan Saobai berteriak, semua orang di kapal mendengarnya. Kaisar dan leluhur kerajaan langsung datang. Melihat keadaan Lan Saobai, mereka terkejut dan khawatir.

“Apa yang terjadi dengan Saobai?” tanya leluhur dengan nada agak kencang. Lan Nying langsung menjelaskan apa yang terjadi. Mendengar cerita Lan Nying, mereka langsung melirik Zhi Chen.

“Teman muda Zhi Chen, karena ini adalah kesalahan Saobai, aku meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Namun Saobai sangat menderita, jika terus dibiarkan seperti ini, mungkin Saobai tidak akan bisa mengikuti turnamen dan akan mengalami cacat permanen.

Apakah teman muda Jhi Chen bisa membantu kami untuk meminta Tabib Xiaomu mengobati Saobai? Dengan keahlian Tabib Xiaomu, mungkin itu bisa mengobati Saobai,” kata Kaisar.

“Yang Mulia tidak perlu khawatir, aku akan membantu Saudara Saobai. Karena gara-gara aku Saudara Saobai terluka, biarkan aku yang mengobatinya. Tidak perlu memanggil Ibuku,” kata Zhi Chen.

Lalu Jhi Chen menempelkan tangannya di punggung Lan Saobai. Tidak butuh waktu lama, tangan Lan Saobai beregenerasi, kesembuhannya bisa terlihat oleh mata.

Setelah tangannya kembali utuh, Lan Saobai berhenti berteriak. Dia langsung memberi hormat kepada Zhi Chen. “Saudara Zhi Chen, terima kasih telah menyembuhkan ku, dan aku minta maaf atas kelancanganku. Aku terlalu bersemangat ketika kamu menyebutkan kalau kamu hanya mengolah tubuh fisik. Karena aku juga kultivator yang mengkhususkan mengolah tubuh fisik, jadi aku ingin membuat perbandingan. Namun sayangnya kekuatan tubuh fisikku terlalu rapuh. Saudara Zhi Chen, tubuhmu benar-benar keras, seperti logam,” kata Lan Saobai.

Jhi Chen menanggapi dengan senyuman. “Tidak apa-apa, namun lain kali kamu tidak boleh langsung menyerang. Jika itu terjadi di luar, dan orang yang kamu hadapi kekuatannya melebihi mu, mungkin bayarannya bukan hanya terluka, itu bisa membahayakan nyawamu sendiri.”

“Saudara Zhi Chen, terima kasih atas sarannya. Aku tidak akan mengulangi hal seperti itu lagi,” jawab Lan Saobai.

Ketika Jhi Chen dan Lan Saobai sedang berbicara, orang-orang lainnya masih terpana, mulut mereka terbuka lebar, seolah-olah merasa seperti mimpi. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.