Naima yang dipaksa menjadi penanggung jawab acara mewah yang diselenggarakan oleh keluarga suaminya, Padahal selama ini dia yang telah membiayai seluruh kebutuhan keluarga suami, Tapi suaminya diam saja ketika keluarganya memperlakukan nya layaknya pembantu dan bukan menantu.
Saatnya Naima bangkit Dari kebodohan yang dia lakukan selama ini, kisahnya penuh drama dan menguras emosi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Wajah Tyo sangat merah, menandakan dia sangat emosi, dia menatap adiknya dengan bengis seolah memakannya hidup-hidup.
"Coba ulangi apa yang kau katakan barusan". Tyo mendekati adiknya dengan langkah berat.
Dia akan memberikan adiknya pelajaran akrena sudah berani kurang ajar padanya.
" Sudah nak, hentikan yah, jangan kasar pada adikmu, ingat dia adikmu satu-satunya". Ucap Ibu Alma saat dia keluar dari kamarnya.
Dia mendengar dengan jelas percakapan anak-anaknya barusan, dia tidak ingin Tyo bersikap kasar biar bagaimanapun Andin adalah anak kesayangannya walaupun Andin sangat menyebalkan.
Dia mendekati sang anak lelaki untuk membujuknya, dia tahu anaknya ini tengah emosi. Dia tidak mau anak lelakinya mengasari sang adik.
"Aku tahu dia adikku bu, tapi sikapnya sangat keterlaluan, apa susahnya berbakti pada ibu, padahal jika bukan karena ibu dan aku membesarkan dan membiayai nya dia tidak akan bisa kuliah seperti saat ini, dia pikir uang kita keluarkan untuknya tidak besar, dan sekarang dengan seenaknya dia berkata seperti itu".
"Iya nak, dia tidak akan mengulanginya, dia hanya tidak terbiasa, selama ini kan dia memiliki apa yang dia mau, tapi saat semuanya beda, dia kaget, sudah yah nak". Bu Alma mengelus tangan sang anak untuk meredam emosinya.
"Sekali lagi kau kurang ajar pada kami maka jangan salahkan Mas berbuat kasar padamu, ingat itu". Tyo berlalu meninggalkan Adik dan ibunya.
Dia tidak mau bersikap kasar lagi kepada sang adik tapi jika adiknya terus menerus seperti itu, dia sangat takut tidak bisa mengontrol diri.
"Jangan bertindak melewati batas Andin, kamu dalam masalah jika kamu membangkang pada ibu dan Masmu, kamu mengerti". Ucap Ibu Alma menekan setiap perkataannya memberi peringatan keras.
"Iya ibu, maafkan Andin". Ucapnya menunduk menyesal.
Bukan dia tidak sadar dan tidak ingat dengan pengorbanan kakak dan ibunya membesarkannya, tapi gaya hidupnya yang terbiasa mewah membuat nya seakan lupa daratan.
"Lebih baik kamu masuk kamarmu nak, renungkan apa perkataan ibu dan Masmu jangan membantah, toh selama ini ibu dan Masmu selalu memenuhi semua keinginanmu". Ucap bu Alma dengan pelan.
Andin hanya mengangguk dan berjalan lunglai ke kamarnya, ini pertama kali dalam hidupnya kakak yang biasanya memanjakannya kini mengasarinya sampai membuatnya kesakitan.
"Aku tidak tahu jika mas Tyo bisa sekasar itu, ini semua gara-gara Kak Nama, jika bertemu dengannya akan ku buat perhitungan dengannya, Dia sudah menghancurkan pernikahan mewah ku, rumah mewah ibu juga diambilnya, dasar sialan". Umpatnya memukul kasurnya melampiaskan emosinya.
Dia seakan lupa jika Ini semua terjadi karena pembuatannya dan keluarganya yang memperlakukan Nayma dengan seenaknya.
Sedangkan Tyo yang berada di kamarnya melampiaskan emosinya dengan memukul tembok.
"Dasar adik sialan, sudah bikin susah dan malu malah sekarang kurang ajar, berani sekali dia, awas saja kalau dia melakukannya lagi". Tyo mengeram kesal mengingat bagaimana sikap kurang ajar adiknya itu .
Dia mengambil handphone nya dan menghubungi kawannya untuk bertanya perkembangan video viral itu.
"Bagaimana bro, sudah selesai pekerjaannya?? tanyanya penasaran.
"Sedang diusahakan bro, besok baru dikabari katanya, coba lihat videonya masih viral tidak??
"Baiklah, aku akan lihat videonya dulu, semoga bisa cepat temanmu selesaikan, aku hanya diberikan waktu bos selama 3 hari, kamu tahu kan bos tegasnya kayak apa??
"Iya bro, dia bilang besok kita akan lihat hasilnya".
"Oke, aku tunggu yah". Ucapnya dengan santai.
"oke bro, aku tutup yah".
Tyo mendesah kasar, karena ulah Nayma diacara itu dia harus mendapatkan masalah seperti ini .
"Aku tidak akan melepaskanmu dengan mudah Nayma, hartamu harus kau berikan padaku setengah setelah masalah yang kau buat ini, lihat saja".
Sedangkan Nayma yang kini berada di jalan untuk bertemu dengan dengan Firman, kakak sepupu dari Tiara, dia betul-betul akan menyelesaikan masalah rumah tangganya sampai akhir.
"hay Nayma, bagaimana kabarmu, lama tidak bertemu?? Sapa Firman dengan pelan.
Firman mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Nayma dan tentu saja disambut dengan baik olehnya.
"Baik kak, bagaimana kabarnya kak, iya yah kita sudah lama tidak bertemu, terkahir kali 4 tahun yang lalu". Nayma melepaskan jabat tangan itu kemudian duduk.
"Oh iya kata Tiara kamu akan menggugat cerai Suamimu yah, boleh aku tahu apa permasalahannya sehingga kamu ingin bercerai?? ".
Nayma kemudian menceritakan semua yang dia alami selama menikah dan bagaimana kelakuan keluarga Tyo kepadanya. Pengakuan itu membuat Firman menggelengkan kepalanya tidak menyangka.
"berkas-berkas yang untuk kelengkapan perceraian apa sudah lengkap?? tanyanya dengan penasaran.
"Sudah lengkap semuanya, hanya saja, kau tidak mau jika dia menuntut harta ku, kami sudah melakukan perjanjian hitam diatas putih tapi aku yakin dia orang yang tidak mudah menerima kekalahan, dia pasti berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan apa yang dia inginkan". Nayma membuang nafasnya kasar.
Dia baru menyadari betapa bodohnya dirinya karena mencintai manusia seperti Tyo yang egois dan serakah, ditambah lagi memiliki adik dan ibu yang suka jadi benalu.
"Kamu masih punya bukti transferan dan sejenisnya, uang yang biasa kamu keluarkan untuk membiayai suamimu dan keluarganya".
"Atau kamu punya foto dan video perselingkuhan suamimu?? Tanya Firman lagi.
"Aku punya, aku sudah mendownload nya sebagai bukti dan aku juga punya rekaman keluarganya mencuri dirumahku dan yang kamu bilang tadi tentu saja aku punya karena aku yang mentransfer biaya mereka setiap bulan ke rekening ibu dan adiknya".
"Bagus, itu bisa dijadikan bukti kuat untuk berpisah dari suamimu, tenang saja aku akan membantumu dan memastikan mereka tidak akan dapat apapun". Firman tersenyum menenangkan.
"Terima kasih kak, telah mau membantuku, beritahu aku berapa biaya atas jasa yang kakak inginkan , supaya saya tidak berutang budi". Nayma kini membicarakan kesepakatan harga untuk pengacaranya.
Tidak perlu Nayma, kita sudah mengenal sejak lama, kamu juga pernah membantuku waktu itu jadi anggap saja kita impas, kamu membantuku dulu dan sekarang aku membalasnya dengan membantumu, seperti nya itu adil". Ucapnya dengan tersenyum
"Tapi kak, aku tidak enak, biar bagaimanapun aku akan menyita waktu kakak setelah ini".
"Tenang saja Nayma, jika memang sudah berhasil kamu cukup mentraktir ku dengan makanan saja dan beberapa rekanku, itu cukup, bagaimana??
"Baiklah jika seperti itu, aku akan traktir kakak makan setiap kali persidangan, bagaimana??
"Baiklah, ide yang bagus, nanti kita bertemu sekalian dengan Tiara kayaknya seru".
Mereka berbincang-bincang sambil makan malam, apalagi mereka memang satu kampus hanya beda tingkatan jadi mereka sangat akrab layaknya saudara.
Sedangkan Firman, sangat senang karena orang yang dia kagumi selama ini akhirnya bisa kembali dekat dengannya.
"Aku akan mengusahakan yang terbaik untukmu Nayma". Ucapnya dalam hati
Wow keren Naima ...
mereka hanya tau sifat mu sekarang tapi menutup mata ketika dirimu diperlakukan seperti mesin atm dan pembantu bagi mereka.....
wah, seru nih menantikan bab selanjutnya...
dan bisa sukses walaupun jauh dari ibu.