NovelToon NovelToon
ELLARA

ELLARA

Status: tamat
Genre:Teen / Tamat / Teen School/College / Keluarga / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:91.3k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

Ellara, gadis 17 tahun yang ceria dan penuh impian, hidup dalam keluarga yang retak. Perselingkuhan ayahnya seperti bom yang meledakkan kehidupan mereka. Ibunya, yang selama ini menjadi pendamping setia, terkena gangguan mental karena pengkhianatan sang suami bertahun tahun dan memerlukan perawatan.

Ellara merasa kesepian, sakit, dan kehilangan arah. Dia berubah menjadi gadis nakal, mencari perhatian dengan cara-cara tidak konvensional: membolos sekolah, berdebat dengan guru, dan melakukan aksi protes juga suka keluyuran balap liar. Namun, di balik kesan bebasnya, dia menyembunyikan luka yang terus membara.

Dia kuat, dia tegar, dia tidak punya beban sama sekali. itu yang orang pikirkan tentangnya. Namun tidak ada yang tahu luka Ellara sedalam apa, karena gadis cantik itu sangat pandai menyembunyikan luka.


follow ig: h_berkarya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

di jemput Gavin

"Selamat pagi semua..” Melody melangkah girang menuju meja makan. Tubuh yang sudah di baluti seragam rapi dengan tas punggung di lengannya berjalan tanpa ada beban. Dia tersenyum tipis, senyum yang tidak pernah luntur sejak tadi.

“Selamat pagi sayang, kelihatannya bahagia banget?” Sambut mama Luna ikut tersenyum. Melody menarik kursi, duduk berhadapan dengan dua orang tua itu.

“Apa yang membuatmu terlihat begitu senang pagi ini?” Lagi, wanita paruh baya itu bertanya. Melody melipat kedua tangannya di atas meja, kemudian menggeleng pelan.

“nggak ada ma” ujarnya, tangannya mulai mengambil piring, mengisi dengan sarapan pagi.

“Masa sih, tapi itu wajahnya kayak terlihat berbeda hari ini” goda wanita itu sambil memberi beberapa menu makanan untuk putrinya.

“nggak ah, biasanya juga begini kan..” mereka bertiga makan dalam suasana hangat.

    Sementara itu, Ellara baru saja terbangun. Hal pertama yang dia lakukan adalah menghubungi Ghea.

“Ada apa Ellara? eh, kamu baru bangun?” suara Ghea terdengar dari seberang sana. gadis itu sudah mengenakan pakaian seragam dan siap berangkat, tapi melihat Ellara, dia agak heran gitu.

“Kamu pergi ke sekolah kan hari ini?” tanya Ellara, dia turun dari ranjang, menghampiri meja belajar. Terlihat tatanan buku disana tidak berubah, selalu rapi dan begitu begitu saja.

“Hmmm, kenapa memangnya? Kamu tidak senang aku datang ke sekolah?” tanya Ghea.

Ellara menggeleng cepat, “ masa nggak senang, ya senang lah” jawabnya heboh.

“Terus? Kamu menghubungiku untuk apa?”

“em, hari kamis kemarin kan ada tugas nih, boleh nggak kamu kerjakan sekarang, sekalian punya ku ya” tanpa menunggu persetujuan dari Ghea, gadis itu menutup sambungan teleponnya dengan dalih ingin mandi.

Dia tersenyum tipis, menyimpan kembali ponselnya di nakas. Setelah itu, Ellara pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Beberapa menit berlalu, dia keluar dengan tubuh di baluti handuk. Mulutnya tak berhenti bersenandung ria, menyanyikan lagu lagu pop kesukaannya walau tidak bisa di pungkiri, suaranya amat menyakiti telinga jika di dengar.

Memakai seragam serta sepatu mahalnya, dia tidak terlihat tergesa padahal jarum jam terus berjalan, dan mungkin dia akan terlambat lagi nantinya. Dia berkaca di depan cermin, mengaplikasikan beberapa make up tipis tipis di wajah cantiknya.

Setelah itu, Ellara mengambil kunci motor serta jaket, dan keluar dari dalam kamar. Sebelum sampai pintu, dia kembali masuk ke dalam.

Membuka laci mejanya, Ellara mengeluarkan sebuah buku kecil yang sudah dia simpan bertahun tahun. Dia tersenyum tipis melihatnya, tapi senyum itu perlahan memudar berganti dengan rada panik

Dia mengobrak semua isi laci, mencari sesuatu di sana, “Perasaan aku menyimpannya disini kemarin..” gumannya pelan. “kok nggak ada?” tidak hanya di laci itu, mata Ellara menelusuri isi kamar hanya untuk mencari benda tersebut.

Wajahnya sudah tak biasa, ada genangan air mata yang hampir saja keluar. “dimana sih, bukunya masih disini, kok itu hilang?” lama dia mencari, hingga sudah beberapa menit berlalu, tapi tidak ada tanda tanda menemukan apa yang dia cari.

Ellara terisak pelan, “udahlah, nanti siang baru lanjut mencari, aku terlambat ini..” dia membiarkan kamarnya berantakan, berlari keluar rumah menuruni anak tangga.

.

.

“Sayang, kamu berangkatnya sama Ellara saja pagi ini ya, papa ada Meeting soalnya, jadi telat jika harus mengantar kamu dulu” Papa Morgan berbicara dengan nada lembut. Dia tidak enak hati pada Melody, apalagi menghancurkan mood senang gadis cantik itu. Sudah hampir beberapa minggu bersekolah di sekolah baru, Melody memang kerap kali di antar oleh papanya.

Melody menggeleng pelan “ aku berangkat sama teman pa, nggak perlu sama kak Ellara, kalau menunggu dia kayaknya bakalan terlambat ini” jawab Melody. Dia berdiri, mengambil tas sekolahnya, kemudian mencium tangan dua tetua itu.

“berangkat sama teman? Sama siapa sayang?” tanya mama Luna yang begitu penasaran. Dia tidak tahu teman teman Melody di sekolah baru, dan rasanya cukup aneh jika gadis itu bisa cepat punya teman. Ya, dia tahu jika Melody memang kadang cepat akrab, tapi untuk bawa teman ke rumah, apalagi minta di jemput, kayaknya bukan tipe Melody selama ini.

Bersamaan dengan pertanyaan Mama Luna, suara mobil memasuki pekarangan rumah mewah Copper.

Mereka bertiga langsung ke depan, sedikit melongo melihat mobil mewah itu. Keluar Gavin yang sudah berpakaian rapi, wajah tampan dengan tubuh atletis pria itu seketika membuat mereka bertiga tak beralih pandang. Apalagi cara jalannya, walau wajah datar, pria muda itu tampak sangat berwibawa dengan pesona tuan mudanya.

“ Nah, itu kak Gavin datang..” ujar Melody dengan wajah senang. Dia menghampiri pria itu, menyambutnya dengan senyum lembut seperti biasa.

“Selamat pagi” sapa Gavin terdengar datar, satu kalimat itu mewakili sapaan untuk mereka bertiga.

“Ma, pa, ini teman baru Melody di sekolah. Namanya kak Gavin” Melody memperkenalkan Gavin pada kedua orang tuanya. Papa Morgan hanya tersenyum tipis, kemudian pamit pergi karena dia ada meeting di kantor.

Sementara Gavin, dia masih melihat wanita paruh baya di depannya.

“Nak Gavin, terima kasih sudah mau berteman dengan putri tante.. Melody cerita tentang kamu tadi” ujar Mama Luna dengan lembut.

“Melody? Harusnya dia memanggilnya Ara kan?” batin Gavin berkecamuk. Tapi dia tidak bisa bertanya sekarang, waktu terus berjalan.

“Iya tante” jawab Gavin singkat.

“Ma, kita pamit ke sekolah ya, takut nanti terlambat” ujar Melody langsung pamit pada mamanya. Mama Luna mengangguk pelan, mengantar mereka berdua ke mobil.

...----------------...

Ellara berlari kecil, dia tidak mengubris panggilan bibi Lastri yang memintanya untuk sarapan lebih dulu. Gadis cantik itu terlihat sangat buru buru, banyak hal yang harus dia lakukan di sekolah nanti, makanya tidak boleh terlambat. Dia belum kerja tugas, dan rencananya akan salin punya Ghea.

“Lima belas menit lagi, cukuplah untuk menyalin dua halaman nanti” gumannya sembari melihat jam di tangannya. Ellara berhenti sejenak melihat Gavin yang ada di depan rumahnya.

“Dia menjemput Melody?” suara Ellara tertahan. Melihat dua orang itu yang sudah hendak ke mobil, Ellara juga keluar menuju motornya. Dia hanya melihat sekilas, bertemu pandang dengan mata Gavin yang ternyata juga melihat ke arahnya.

Ellara cuek, menaiki Brave kesayangannya. Dia melesat pergi dari perkarangan rumah, motornya hilang dalam sekejap.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Nabila
ceritanya menarik tapi sayang kurang peminat
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Joyful/
total 1 replies
Las3_@ina
Luar biasa
💫0m@~ga0eL🔱
arka itu,, kyknya calon pacarnya ellera deh /Chuckle/
💫0m@~ga0eL🔱
melody itu sakit y kyknya
💫0m@~ga0eL🔱
maaf Oma baru mampir lagi syg 🥰
Evi
bagus banget
Evi
bagus banget ceritanya
Triya_3004
untung baca nya pas malam de 🫣
Äññå🌻✨: 🤣🤣selamat, nggak terlalu panas kok Bun
total 1 replies
Erni Andi Arifuddin
kesalahan besar yg di lakukan ellara krn melepas saudara tirinya dan cerita ini akan berulang ulang
shabiraalea
suka banget tegas nya ellara, ayoo lawan dan musnahkan anak dan ibu itu 🙃, geramnyeuuu
ChaManda
aku jadi ella juga pasti bakal ngamuk kalo digituin sama temn yg sokkk tauuuu/Sleep/
ChaManda
Gavin : Bu, ibu, aku cowok looo, mana bisa hamidun/CoolGuy/
Triya_3004
semangat nulis de /Determined//Determined//Determined/
Triya_3004
semangat nulis de /Determined//Determined//Determined/ jangan malas ya /Kiss//Kiss//Kiss/
Triya_3004
gavin kenapa cepat nyerah sih /Speechless/
Äññå🌻✨: tolong jangan dulu menyadarkanku/Casual//Grimace/
Triya_3004: yakkk /Curse//Curse//Curse/ ngga gitu juga konsepnya neng /Left Bah!/
total 5 replies
Triya_3004
semangat de /Determined//Determined//Determined/
Triya_3004
greget bgt sama gevin /Hammer/
Triya_3004: jarinya kepleset de /Shhh/
Äññå🌻✨: Gavin, astaga😆😆😆
total 2 replies
Safni Mardesi
kalau pacaran model ellara dan Gavin ga lama lagi hamil duluan baruu nikah...terlalu bebas.
Äññå🌻✨: 🤣🤣makanya di pisahin dulu.. nggak boleh nikah muda
total 1 replies
Triya_3004
buna udah datang ya /Casual/ harus tahan bunda minta update terus ya 😘🌹
Äññå🌻✨: 🥰🥰🥰Selamat membaca, Bun
total 1 replies
Sri Mulyaningsih
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!