DERYNE MIKAELSON si duyung cantik yang sudah lama tinggal di lautan, harus kembali ke daratan karena telah menolong seorang anak kecil. Sosok Ryn yang menyenangkan membuat gadis kecil itu memohon pada Ayahnya, untuk menjadikan Ryn sebagai pengasuhnya.
LUCAS, Ayah dari Suri yang dengan terpaksa mengijinkan gadis asing untuk tinggal di rumahnya. Banyak sekali perbedaan dari suasana rumah itu ketika Ryn mulai tinggal disana. Satu persatu rahasia terbongkar! Apakah sebenarnya hubungan Lucas dan Suri, benarkah mereka hanya Ayah dan anak biasa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nessa Cimolin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
YES!! I'am Mermaid - Ep. 12
Ryn menggeliat ketika nafasnya terasa kering, gadis itu membuka kedua matanya dan tanpa sengaja menangkap siluet seorang pria, yang kini tengah berdiri di depan kamar yang ia tempati.
Pria itu adalah Lucas, Ryn sengaja berpura-pura belum bangun, dia ingin melihat kenapa Lucas datang ke kamar putrinya malam ini. Pria itu amat hati-hati memasuki kamar Suri, dia menatap sekeliling, seperti sedang menyelidiki apakah ada perbedaan yang menonjol di kamar tersebut atau tidak.
"Ng... Tuan??" Ryn membuka selimut yang menutupi tubuhnya, dia merapikan kembali selimut tersebut agar Suri merasa lebih hangat. "Kenapa anda kesini?"
Lucas yang terkejut, terlihat gelagapan ketika tiba-tiba saja Ryn bangun dan mengajaknya bicara. "Euhm... Aku...."
"????"
"Hei, sudah aku bilang kan! Jangan panggil aku Tuan!!" Lucas sengaja mengalihkan pembicaraan. "Panggil saja namaku secara langsung"
"Kenapa? Bukankah lebih sopan? Mengingat kau adalah majikan ku" Ryn tersenyum, ia tahu betul bahwa pria yang berdiri tak jauh dari tempatnya itu sedang mencoba mengalihkan pembicaraan. Sepertinya Lucas tak memiliki jawaban untuk pertanyaan Ryn sebelumnya.
"Tidak apa-apa, hanya saja aku rasa selisih umur kita tidak berbeda jauh"
"EH???" Ryn segera menutup mulutnya rapat-rapat ketika ia tanpa sengaja meninggikan suaranya. "Ma-maaf... Apa maksudnya?"
Kaget? Tentu saja, bukankah Ryn pernah bilang pada Lucas bahwa umurnya delapan belas tahun. Lalu kenapa, Lucas bilang bahwa umur mereka hampir sama? Apakah ini artinya Lucas juga masih muda? Ryn segera menarik tangan Lucas untuk pergi meninggalkan kamar Suri, ia tidak ingin gadis kecil itu terbangun dari tidurnya.
Rupanya, gerakkan sederhana dari Ryn itu mampu membuat jantung Lucas berdegup dengan kencang, wajah pria itu merona merah ketika jemari lembut Ryn menggandeng jemarinya. Bukannya menolak, Lucas malah ikut saja kemana Ryn membawa dirinya.
Ryn berhenti di ruang tamu rumah itu, gadis cantik bermata biru itu baru menyadari bahwa dirinya menggandeng tangan pria yang notabenenya sebagai majikan tanpa ijin. Buru-buru Ryn melepas genggaman tangannya, dan segera membungkuk kan badan untuk minta maaf.
"Ah!!" Wajah Ryn memerah. "M-m... Ma-maafkan aku!" Ujar Ryn sambil menutup matanya rapat.
Lucas membuang muka ke arah lain, pria itu menutup sebagian wajahnya yang sudah panas memerah, beruntung beberapa lampu rumah tersebut sudah dimatikan oleh Nany, jadi mungkin saja Ryn tidak bisa melihat wajahnya yang tersipu saat ini.
"Su-sudah... Ti-tidak apa-apa" jawab Lucas kikuk.
Eh?? - Ryn.
Ryn menengadahkan kepalanya, dari mata Ryn jelas terlihat bahwa pria itu kini sedang tersipu malu. Tidak ada yang bisa ditutupi, Ryn adalah duyung dengan pengelihatan malam yang sangat bagus. Melihat pria di depannya merona, tanpa sadar seuntai senyuman muncul di bibir indah miliknya.
"Pfft!" Tanpa sengaja, tawa Ryn yang sudah ia tahan malah sampai terdengar oleh kedua telinga Lucas.
"Kau tertawa?"
"Ti-tidak..." Jawab Ryn dengan nada yang bergetar, ia sama sekali tidak berani menatap Lucas saat ini. Ryn hampir saja tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi pria tampan di depannya.
Sial! Kenapa aku malah terhibur dengan wajah lugunya - Ryn.
"Bohong! Kau sedang menertawaiku kan?" Lucas mencoba melihat wajah Ryn yang sengaja ditutupi oleh kedua tangan gadis itu. "Kalau memang tidak tertawa, kenapa kau menutup wajahmu seperti itu"
"Hahahaha..." Akhrinya Ryn menunjukkan tawanya di depan Lucas, gadis bermata biru itu lantas memegang perutnya sendiri yang terasa geli. "Ma-maaf... Maafkan aku"
"......."
"Ha-habisnya...." Ryn mulai berhenti tertawa. "Wa-wajah Tuan, eh! Maksudku wajahmu yang tersipu terlihat lugu dan polos"
Kedua mata Lucas mendelik, ia terkejut dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Ryn. Bagaimana bisa gadis itu melihat wajahnya yang tersipu, di tengah cahaya remang-remang ini? Lucas malah semakin memerah akibat kalimat gadis itu.
"Maafkan aku" Ryn mengatupkan kedua tangan untuk meminta maaf. "Tolong, jangan pecat aku" ucap Ryn jujur.
Lucas terus memperhatikan wajah gadis di depannya tanpa ekspresi, ini pertama kalinya ia melihat Ryn tertawa dan tersenyum sejak pertama kali mereka bertemu. Tanpa sadar, tangan kanan Lucas terangkat, ia menyentuh pipi kiri Ryn dengan lembut.
"K-kau..." Kedua mata Lucas melirik kesana-kemari, ia tak berani menatap mata Ryn yang begitu indah, matanya terlihat bercahaya di suasana gelap seperti ini. "Kau terlihat cantik saat tertawa dan tersenyum"
Tidak! Dari awal memang Ryn sudah terlihat cantik di mata Lucas, namun entah mengapa penilaian nya akhir-akhir ini semakin bertambah. Semakin hari, gadis itu semakin terlihat manis saja.
"Apa??" Kedua mata Ryn terbuka lebar, ia sungguh tak percaya, pria itu mengusap pipi kirinya dengan lembut.
Deg!
Deg!
Deg!
Jantungku... - Ryn.
Ryn menepis tangan Lucas, gadis itu lantas mengambil jarak yang cukup jauh dari pria di depannya. Gadis bermata biru itu berdiri membelakangi Lucas, dia menyentuh dadanya yang berdegup kencang. Rasa panas yang aneh menjalari seluruh tubuhnya, akibat perlakuan Lucas yang ia terima.
Ya Tuhan... - Ryn.
"I-ini..." Ryn mulai bicara. "Ini sudah malam... Kenapa kau belum tidur?"
"Entahlah" Lucas menjatuhkan dirinya pada sebuah sofa, ia menatap ke arah luar pintu kaca yang langsung mengarah pada sebuah kolam renang. "Aku tidak bisa tidur"
"Apa kau ingin minum sesuatu? Saat Suri tidak bisa tidur, biasanya dia memintaku untuk membuatkannya susu hangat, agar dia mengantuk"
Lucas tak terkejut, Suri memang sudah sering meminta susu hangat ketika ia belum juga mengantuk di saat jam tidurnya sudah tiba.
"Ehm, aku bukan anak kecil" Lucas terkekeh. "Susu hangat tidak akan bisa membuat ku tidur"
"Begitu ya?" Ryn menghela nafas panjang. "Kalau begitu, aku akan kembali ke kamar Suri"
Baru juga Ryn melangkah, Lucas sudah memperhatikan gadis itu, bibirnya terlihat terbuka. Seolah ingin menghentikan langkah kaki Ryn, seolah menginginkan seorang teman untuk menemani dirinya.
"Hei, Ryn..." Panggil Lucas dengan nada pelan.
"Hmm??" Ryn menoleh, menatap pria yang memanggil namanya. "Ada apa?"
"Tidak, tidak jadi! Maafkan aku" ucap Lucas dengan raut muka yang terlihat sedih, wajahnya benar-benar terlihat kusut, seperti ada orang yang berhutang milyaran dollar kepada dirinya. "Kau boleh kembali ke kamar Suri"
"Oke, baik!" Ryn kembali melangkah, lalu dia terhenti dan kembali menatap Lucas. "Anu... Selamat malam Lucas" ucap Ryn sambil tersenyum.
Deg!
Lagi-lagi, Ryn tidak pernah tau bahwa apa yang ia lakukan itu mampu membuat seorang pria di depannya menjadi salah tingkah. Sekali lagi, wajah Lucas tersipu malu tapi sepertinya Ryn tidak memperhatikan nya karena gadis itu segera pergi setelah mengucapkan kata tersebut.
"Dasar!!!" Oceh Lucas kesal.
Lucas menyandarkan kepalanya pada bantalan sofa, dia menatap nanar ke langit-langit ruang tamunya. Nafasnya terlihat begitu berat, ia tengah memikirkan sesuatu.
Kenapa disaat aku membutuhkan seorang teman bicara kau malah tidak bisa dihubungi? Sedangkan aku selalu berusaha ada disetiap kau menghubungi ku.... - Lucas.
BERSAMBUNG!!
Halo, terima kasih sayangku sudah membaca cerita ini! Jangan lupa klik tombol Like, Favorit, Vote dan Komentar ya? Aku sayang kalian... ☺️♥️🙏
IG Author : NessaCimolin
semangat, kuat sehat ya kak nesaaaa😍😍♥️♥️
semangat kak neess aku pasti selalu nunggu update mu,, 🌷🌷🌷🌷🌷😊😊😊🤗🤗🤗💝💝💝