NovelToon NovelToon
One Night Love With CEO

One Night Love With CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mimah e Gibran

Menjadi anak haram bukanlah kemauan Melia, jika dia bisa memilih takdir, mungkin akan lebih memilih hidup dalam keluarga yang utuh tanpa masalah.

Melia Zain, karena kebaikan hatinya menolong seseorang di satu malam membuat dirinya kehilangan kesucian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Melia mencari sesuatu yang bisa ia gunakan, lalu menemukan kaca mata night vision. Kaca mata yang bisa ia gunakan untuk masuk ke dalam toilet pria, meski tidak bisa melihat wajah dengan jelas. Akan tetapi kaca mata itu mampu membantunya melihat bentuk tubuh laki-laki. Melia tersenyum smrik lalu dengan gerakan cepat menendang bagian bawah laki-laki itu.

"Rasakan pembalasanku," batin Melia, bersorak karena berhasil mengerjai Kevin. Ia pun langsung keluar toilet pria dan masuk ke dalam toilet wanita.

"Tapi tadi beneran Kevin bukan sih," pikir Melia di dalam toilet wanita.

"Terserah bukan pun, tak ada yang melihat aku mengerjai laki-laki itu." gumamnya kemudian merapikan penampilan dan keluar toilet, Melia berpura-pura menggunakan walkie-talkie, meminta bantuan bahwa di dalam toilet pria ada sedikit kecelakaan.

"Aku mendengar orang berteriak tadi, tapi tidak tau aku tidak bisa masuk ke dalam." ucap Melia. Seorang laki-laki masuk ke toilet pria, melihat situasi seperti itu, Melia memutuskan pergi dari sana.

"Rasain emang enak dikerjain," Melia tersenyum puas hingga tanpa sadar tubuhnya menabrak seseorang.

"Hai, ketemu lagi, Nona." sapa Verell, menyunggingkan senyuman. Melia yang tak ingin menambah masalah pun memilih bersikap cuek dan pergi.

"Huh, tunangan kak Karina." gerutu Melia, "Kak..." ulangnya lagi tanpa sadar memanggil Karina, anak dari istri sah ayahnya dengan sebutan kakak.

"Ck, menjijikkan." gerutu Melia.

Melia sangat tau siapa laki-laki itu, meskipun baik dan tertarik dengannya, Melia tak ingin mendapat masalah. Sudah cukup Ibunya dikata pelakor. Jika laki-laki itu mendekatinya, kemungkinan Lyn semangkin meluap-luap bahkan bisa jadi menghancurkannya.

Melia meninggalkan Verell dan memutuskan berkeliling lagi. Setelahnya, ia pulang.

Melia menghempaskan tubuh lelahnya di kasur, setelah membersihkan diri dan make up di wajahnya hilang. Rasa lelah sering datang terlebih dia bekerja setiap malam.

"Aku harus kuat, ini belum seberapa. Aku harus memiliki uang setidaknya untuk hidup aku dan ibu nantinya."

Melia tersenyum getir, menatap langit kamar-kamar.

Krukk...

Bunyi perut lapar di menjelang pagi membuatnya tersiksa, Melia turun dari ranjang dan keluar ke kamar. Melangkahkan kaki ke dapur, barangkali ada sesuatu di kulkas yang bisa ia makan.

Ya tuhan, Melia bersyukur menemukan satu pcs roti, segera ia membuka lalu memakannya agar rasa lapar dalam perutnya tertunda.

Begitulah kehidupan Melia, terkadang karena banyak fikiran ia sampai lupa dengan diri sendiri, lupa akan pola makan yang berantakan.

Seminggu kemudian, Kevin Reyhan Louis sampai di LS group, berjalan langsung menuju lift dan menekan angka dimana lantai ruangan khusus CEO berada.

Tatapan dingin dan tajam berhasil membius setiap mata yang memandang, meski begitu Kevin tetap berjalan acuh menerobos tatapan penuh damba para karyawan.

Kevin menghempas tubuhnya di kursi kebesaran. Tak berselang lama, Alan masuk.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Kevin tak sabar, Alan menghempas tubuhnya di sofa, matanya menatap Kevin iba.

"Pamanmu ada andil dengan kejadian di club waktu itu," ucap Alan.

Terdengar helaan napas Kevin yang berat, sudah ia duga jika Tom bekerja sama dengan adik dari Ayahnya.

Sialan.

Brakkk! Tar!!!!

Kevin menggebrak meja, lalu menyampar gelas kopi di hadapannya.

"Kendalikan dirimu, jika ingin marah-marah, jangan di kantor. Kev, aku tidak tahu masalah apa yang mengancam pamanmu, yang pasti kamu harus hati-hati."

"Aku tahu, hanya saja masih tidak menyangka dia akan melampaui batas. Bagaimana jika yang bersama denganku malam itu perempuan ja lang." decak Kevin.

"Lalu bagaimana kabar pamanmu?"

"Aku berharap dia lekas mati," kecam Kevin dengan wajah merah menahan amarah.

Alan sangat tau situasi, jika sudah begini ia hanya berusaha meredakannya, membuat agar Kevin tak melakukan hal-hal buruk terlalu tergesa.

"Bersabarlah dan hati-hati, aku akan selalu di sampingmu." Ucap Alan, bersama dengan itu datang seorang OB yang diminta Alan untuk membereskan pecahan gelas kopi tersebut.

Drrttttttt, bunyi ponsel milik Kevin.

Laki-laki itu berdecak, lalu meraih ponsel yang ia letakkan di saku celana.

Terlihat panggilan aplikasi berwarna hijau tertera disana.

"Kakek," gumam Kevin, lalu duduk memijat pelipis, Kevin meletakkan ponselnya di atas meja. Tanpa ada niat sedikitpun untuk menjawab panggilan itu.

"Kamu jika sudah selesai keluar," titah Kevin kepada OB yang seolah berlama-lama di ruangan CEO milik Kevin.

Sungguh Kevin merasa risih dengan OB yang terang-terangan menggunakan tubuh seksinya untuk menggoda.

Alan terkekeh, lalu meminta OB tersebut segera keluar.

"Angkatlah, beliau kakekmu!" titah Alan, Kevin menghela napas kasar lalu meggeser layar bersimbol telepon itu ke atas.

"Hallo, ada apa?"

"Dasar anak nakal, apa begini caramu bicara dengan kakekmu!" bentak laki-laki tua yang tak lain adalah kakek Kevin di seberang sana.

"Datang ke bangsal atas rumah sakit segera, atau kakek akan mencabut semua fasilitasmu." ancam Antonio Louis.

"Ck!" Kevin berdecak kesal, ia lalu bangkit setelah menutup panggilan.

"Kita ke rumah sakit sekarang, Lan kamu ikut." ujar Kevin, ia sangat malas menengok pamannya itu di rumah sakit, akan sangat membosankan jika datang sendiri.

"Ayo," Alan bangkit, dia membiarkan Kevin berjalan lebih dulu keluar ruangan.

Dua pria tampan itu kini sudah sampai loby, Kevin menunggu sementara Alan mengambil mobil di parkiran. Tak berselang lama mobil datang, tanpa menunggu Kevin langsung masuk tak memperdulikan laki-laki sampingnya protes karena tak menbiarkan dia membuka pintu.

Begitulah Alan, dia sangat menghormati sosok Kevin meskipun dirinya lebih tua. Meskipun Kevin selalu memperlakukan dirinya layaknya teman bukan asisten pribadi atau bawahan.

Di ruang bangsal rumah sakit atas, Kevin ditemani oleh Alan berjalan tergesa menuju sebuah ruang rawat. Kevin memantau dari luar. Disana, tampak Gio, paman Kevin sedang memarai dokter karena sesuatu di bawahnya sedang sakit dan tidak sembuh-sembuh. Kevin masih memperhatikan dari luar.

"Maaf tuan, untuk kesembuhannya butuh waktu paling tidak satu bulan."ucap Dokter menjelaskan.

"Breng sek, lama sekali, apa kau ini tidak becus. Sialan, gara-gara kejadian di bar itu asetku jadi sakit." decak Gio. Paman dari Kevin itu hanya lebih tua beberapa tahun, memiliki wajah yang mirip dengan Kevin adalah anak dari hasil hubungan kakek dengan perempuan luar. Sejak kecil hubungan Kevin dan Gio sudah buruk.

Bahkan Gio sengaja menjebak Kevin agar ia bisa menjadi kepala keluarga.

"Kau," decak Gio kesal.

"Apa kabar paman, kira-kira kapan kamu akan pergi dari dunia ini?" tanya Kevin.

Gio geram mendengar ucapan Kevin, "KAUUUUU... Kau yang menyuruh orang melakukan ini padaku?" kesal Gio, Kevin tersenyum.

"Jika aku yang melakukannya, untuk apa repot-repot hanya memukulmu, jika aku yang melakukannya maka aku akan langsung membunuhmu, Gio!"

Gio menatap Kevin tajam, namun saat mengingat kejadian di bar memang jika benar Kevin yang melakukan mungkin Kevin akan memilih langsung membunuhnya bukan memukulnya.

1
Nurul Huda
Luar biasa
Dini Lestari
iiihhhh jdi kesel baca nya
Dini Lestari
kapAn nikah nya D percepat ya
Dini Lestari
yg 1 m nya ke mna ya masa udh abisss
Indah MB
Mel : Asikk ada drama gratisan 🤣🤣
Indah MB
duh.. kev... kev... jangan gengsi gitu napa.. kan Mel jadi pergi..

menikah Dengan Mr. Arogan mampir
Indah MB
Kev kamu berhutang lg sama Mel hihihi
Menikah dengan Mr. Arogan mampir
Indah MB
semoga kevin bisa membantu

Menikah dengan Mr. Arogan Mampir
Indah MB
Lyn mak Lampir...
tp kasian deh sama Mel.. pasti dia takut ibunya kecewa karena tidak perawan lagi

Menikah dengan Mr. Arogan mampir
Indah MB
aku fav ya kak... hehhee seruuu

Menikah dengan Mr. Arogan mampir
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: makasih kak🙏🏻🥰
total 1 replies
Indah MB
Tom keparat! gini aja udah enek ngebayangin si tom n jerry ini..

Menikah dengan Mr. Arogan mampir
Oom Oom
Luar biasa
Oja Iena
terbaik
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: makasih banyak kaka🥰🤗
total 1 replies
As Thyen
sungguh miris perempuan seperti laras walaupun dari keluarga berpengaruh tapi tidak berharga, luar biasa murahannya
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
bener tuh kata Kevin kalo dia pelakunya pasti sudah gak bakalan bernafas tuh Gio
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Kan ternyata Gio yang kena balas dendam Amelia, karena memang harusnya dia bukan Kevin
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Nah beneran Kevin atau Gio tuh
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 𝓐ⷨ𝖒ⷷ𝖊ᷞ𝖑𝖑♛⃝꙰ ❤
Salah sasaran mel
Minarni Juita
knapa juga si Kevin GK langsung nikahin si Melia biar gk kerja lagi di club
s
mantappp
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!