Pelakor adalah korban bukan salah dia mencintai lelaki yang sudah memiliki seorang istri tapi karena sebuah perasaan yang mempermainkannya.
Untuk menyelamatkan nyawa sang nenek, Vivian Cambriella terpaksa menikah dengan lelaki tampan yang tak lain adalah seorang CEO , atasannya sendiri.
Setelah dua tahun menikah Ia baru mengetahui suaminya telah memiliki seoarang istri.
Alasan Keanu mau menikah dengan Vivian adalah untuk menyewa rahimnya , supaya Ia memberikannya seorang anak.
Bagaimana nasib Vivian ?
Akankah Ia mendapatkan cinta dan kebahahiaan dari suami yang telah membohonginya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mora Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 : HAMIL
...HAMIL...
TUHAN MAHA ADIL , DIA TAHU SUAMI KU TIDAK MENCINTAIKU, DIA MEMBERIKAN MALAIKAT KECIL UNTUK MENGHIBURKU. SAAT KU LIHAT MATA KECILNYA BERBINAR, SENYUM KU TERUKIR DI BIBIR KU, RASANYA SEGALA PENDERITAAN YANG YANG KU ALAMI HILANG DALAM SEKEJAP, DAN UNTUK ITULAH AKU BERTAHAN HIDUP.
...🌿...
...----------------...
Satu Bulan Kemudian
" Hoek......hoek....." Vivian memuntahkan semua isi perut ku , namun yang keluar hanyalah air.
" Kenapa ? kamu sakit " Tanya Keanu sambil memijat leher ku.
" Gak tau, Pak. Sepertinya masuk angin " Jawab Vivian, keringat mengalir di wajahnya.
" Udah ke dokter ? " Kata Keanu lagi dengan menampakan wajah kecemasannya.
Vivian menggelengkan kepala, kepalanya terasa pusing, dan perutnya terasa mual, padahal dia belum memakan apapun.
" Ya....udah kalau gitu, kamu istirahat aja di ruangan Saya " Ucap Keanu sambil memapah Vivian ke ruangannya.
" Kamu, sudah makan belum " Tanya Keanu perhatian.
" Belum " Jawab Vivian lemas.
" Mau makan, apa ? biar aku belikan, setelah itu aku antar ke dokter " Keanu mengelus rambut Vivian dengan lembut.
Aku menatap wajahnya, sekarang Keanu jadi lebih perhatian bahkan sangat perhatian. Padahal dulu setelah kejadian malam panas, Ia selalu menghindari Vivian, melihat diri ku seperti melihat sampah merasa jijik dan tidak mau mendekat. Kini dia yang selalu mendekat, dan tidak segan-segan untuk menyentuhku.
" Mie ayam, Pak. Aku jadi pingin makan mie ayam " Seru Vivian dengan mata berbinar.
" Oke, selama aku pergi kamu tiduran aja." Jawab Keanu bangkit berdiri.
" Bapak, yang pergi sendiri ? " Tanya Vivian sambil mengkerutkan keningnya.
" Iya " Jawab Keanu sambil melirik jam tangannya.
" Tumben ! biasanya, Bapak akan menyuruh sekretaris Hito kalau saya tidak ada " Sahut Vivian bingung, Ia tidak menyangka seorang Ceo akan terjun langsung membelikan makanan untuk anak buahnya.
" Dia, aku suruh untuk menggantikan kamu. hari ini kamu istirahat saja, biar Hito yang menyelesaikannya." Seru Keanu.
" Aku pergi dulu ! kalau ada perlu apa-apa, hubungi saya " Keanu lalu meninggalkan Vivian di dalam ruangannya.
Vivian membelalakan matanya, sungguh di luar perkiraan. Pria yang hanya manis terhadap Wanda, bisa bersikap manis juga kepada dirinya. Biasanya dia hanya melihat kemesraan mereka berdua, sekarang Ia bisa merasakannya juga.
" Sulit di percaya " Gumam Vivian.
" Apa dia masih orang yang sama , satu bulan yang lalu sikapnya masih sangat dingin " Vivian berbicara sendiri.
Rasa mual dan pusing yang tadi Ia rasakan, mendadak hilang seolah-olah perhatian Keanu adalah obatnya.
Satu Jam Kemudian
Seseorang membelai rambut Vivian dengan lembut, tangannya yang hangat mengenggam tangan Vivian, dan memberikannya kecupan yang manis di kening gadis itu.
" Vi....vi....bangun " Sahut Keanu sambil mengelus pipi Vivian.
" Hmmmm " Vivian yang sedang bermimpi indah, enggan untuk membuka matanya,
" Vi, makan dulu " Kata suara yang lembut itu.
" Bapak " Vivian terbangun mendengar suara Keanu, Ia pikir hanya mimpi tapi suara itu terus terdengar di telinganya.
" Ba....Bapak kapan datang " Vivian buru-buru memgambil posisi duduk.
" Pelan-pelan " Seru Keanu perhatian.
" Saya sudah lebih baik kok, Pak " Jawab Vivian.
" Bapak, dari tadi di sini ? " Tanya Vivian sedikit malu, padahal ini bukan pertama kalinya Keanu melihat Ia tertidur, tapi entah mengapa Ia malu kalau sampai Keanu mendengarnya mendengkur.
" Cukup lama untuk memperhatikan kamu tidur sambil tersenyum " Jawab Keanu sambil menyunggingkan bibirnya. Wajah Vivian memerah, Ia tersipu malu.
" Ayo, makan dulu. Mumpung masih hangat " Keanu menuangkan Mie ayam kedalam mangkok.
" Sini Pak, Saya bisa makan sendiri " Sahut Vivian.
" Yakin ? " Tanya Keanu menatap mata Vivian.
" Yakin donk Pak, kan yang sakit kepala bukan tangan " Gerutu Vivian menolak untuk di suapi.
" Huaaahhh....Huaaahh " Vivian kepanasan saat menyendokan mie ayam kedalam mulutnya.
Keanu merebut mangkok yang di pegang Vivian, "Tuh kan....Saya bilang juga apa "
" Fuuhh....fuuhhhh " Keanu meniup mie ayam sebelum menyuapinya.
" Aaaaaa " Ucap Keanu lembut seperti menyuapi seorang bayi.
" Nyam....nyamm....." Sambil mengunyah Vivian menatap wajah Keanu, dia sangat terharu dengan perlakuan suaminya.
" Nah tinggal suapan terakhir, aaaaaa...." Ucap Keanu.
" Anak pintar " Keanu membelai rambut Vivian.
Lalu memegang kening Vivian , sambil berseru , " Gak panas "
" Tapi setelah aku menyelesaikan pekerjaan, kita tetap harus ke dokter " Tegur Keanu seperti seorang Ibu yang memarahi anaknya.
" Iya Pak " Jawab Vivian patuh.
" Kamu tidur lagi aja, aku mau membereskan beberapa dokumen " Kata Keanu sambil membawa mangkok bekas mie ayam.
" Pak " Vivian memanggil Keanu sebelum pergi.
" Iya " Sahut Keanu menoleh kebelakang.
" Maaf sudah merepotkan, Bapak. Dan terima kasih " Kata Vivian dengan tulus.
Keanu diam sejenak, sebelum akhirnya Ia membuka suaranya dengan lembut, " Tidak merepotkan, kamu kan sekretaris saya , dan....." Tiba-tiba perkataannya terhenti.
Dengan wajah yang memerah Ia melanjutkan ucapannya, " Kamu istri saya, jadi sudah sewajarnya suami mengurus istrinya yang sedang sakit " Ucap Keanu tanpa menoleh dan pergi meninggalkan Vivian.
" Apa aku tidak salah dengar ? " Seru Vivian sambil tersenyum, hatinya meleleh mendengar perkataan Keanu, saking girangnya Vivian ingin melompat dari atas gedung.
Apakah ini pertanda, dia sudah mulai mencintaiku ?
...♧♧♧♧♧♧...
Di Rumah Sakit
" Nyonya Alexander " Kata Suster memanggil Vivian.
" Iya " Jawab Vivian masuk bersama dengan Keanu.
" Selamat malam, Dokter " Sapa Vivian.
" Sore ! ada keluhan, apa ? " Tanya Dokter.
" Sudah beberapa minggu kepala saya pusing, dan selalu merasa mual " Jawab Vivian, Dokter menganggukan kepalanya.
" Haid terakhir kapan " Tanya Dokter.
Pertanyaan Dokter membuatku terkejut , kami hanya melakukannya sekali , dan itu sudah sangat lama sekali , tidak mungkinkan bisa hamil.
" It...itu...." Vivian lupa dengan tanggal haidnya.
" Sini berbaring " Ajak Dokter menepuk-nepuk bed periksa pasien.
Vivian berbaring , lalu Dokter memeriksanya dengan teliti, " Oke selesai."
" Selamat Tuan, Isrti Anda hamil dan usia kehamilannya sudah menginjak tiga minggu " Seru Dokter sambil tersenyum.
" Di kehamilan pertama wajar mengalami mual , muntah dan sakit kepala karena perubahan hormon." Ucap Dokter lagi sambil menuliskan resep obat.
Aku memandangi Keanu , Aku melihat mata Keanu yang berbinar-binar , bibirnya tersenyum bahagia.
" Sayang , kamu hamil " Ucap Keanu senang sambil memegangi perut Vivian.
" Kita akan memiliki bayi , buah cinta kita " Keanu memeluk Vivian dengan hangat.
" Terima kasih, Dokter " Kata Keanu sambil menggenggam tangannya.
" Iya sama-sama , jaga istri Anda baik-baik " Kata Dokter menasehati.
" Pasti, Dok " Jawab Keanu.
" Mama , Papa , Aldi , dan Wanda pasti senang mendapat kabar baik ini " Seru Keanu tidak sabar ingin memberitahu seluruh keluarga terutama Istri pertamanya.
Deg.....
Aku sempat berpikir Keanu senang karena aku hamil , dan kami akan memiliki seorang anak , ternyata aku salah , dia hanya menginginkan anak ini saja lalu menganggapmya sebagai anaknya dan Wanda.
Hampir saja Aku melupakan sesuatu yang penting, kalau aku bukanlah istri yang dia cintai , dan hanya sebagai rahim bayaran.
Di Rumah Keluarga Holand
" Ma , Pa , Wanda , Aldi " Teriak Keanu memanggil seluruh keluarganya.
" Ada apa malam-malam berteriak " Tegur Mama.
" Wanda, mana Ma ? " Tanya Keanu.
" Mungkin masih di kamar " Jawab Mama.
Keanu berlari ke kamar Wanda , menarik tangan istrinya untuk berkumpul di bawah.
" Ada apa sih, Mas " Tanya Wanda sambil mengikuti langkah kaki Keanu , Ia tidak menjawabnya dan hanya mengenggam tangan Wanda.
Saat semuanya sudah berkumpul , Keanu memberitahu kabar kehamilanku.
" Aarrrggggg......Mama akan punya cucu " Teriak Mama girang
" Selamat Keanu " Ucap Papa sambil menepuk pundaknya.
" Wah....Mas akhirnya tokcer juga. Selamat Mas " Kata Aldi sambill merangkul Keanu.
" Sayang , kamu harus menjaga kehamilanmu " Sahut Mama sambil memeluk Vivian.
" Mba selamat " Seru Aldi menepuk bahu Vivian.
" Selamat, Nak " Ucap Papa sambil mengelus rambut Vivian.
Wanda hanya menyaksikan Mama , Papa , Aldi , dan juga Keanu yang sengat gembira mendengar kehamilan Vivian. Di satu sisi Wanda senang Vivian akhirnya hamil , tapi di sisi lain ada rasa cemas , takut , sedih , iri di dalam dirinya.
" Selamat ya, Vi " Ucap Wanda sambil memaksakan senyumnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tunggu di chapter selanjutnyanya 😉
TERIMA KASIH sudah membaca novel dari seorang yang amatir ini , semoga dapat menghibur dan menyenangkan kalian.
Jangan lupa dukunagn dari kalian , seperti like , vote , dan share ato mau nampol pake bunga ****** juga boleh 😁😄😂🥰😍😍🤩