Leonardo bertemu dengan seorang gadis kecil yang selamat dari rencana pembunuhan, keluarganya tewas dalam insiden itu.
Renata adalah gadis kecil berusia 8 tahun yang di selamatkan oleh Leonardo
Tiba-tiba Leonardo menghilang setelah membawa Riana atau Renata.
Beberapa tahun kemudian Leonardo dipertemukan lagi dengan Renata. pria itu jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis kecil yang diselamatkan.
"Akan kupastikan gadis kecil itu itu menjadi milikku." ucap Leonardo yang benar-benar tidak akan melepaskan putri dari sahabatnya itu.
Sugar Daddy telah melekat pada diri Leonardo ketika pria itu menjadikan Putri sahabatnya sebagai tambatan hatinya.
Mampukah Leonardo dan Riana mempertahankan hubungan mereka. dan mampu Riana untuk mencari dalang pembunuh keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Isteri dari Leonardo
Setelah dari penjara, keesokan hari Leonardo mengajak Riana ke perusahaannya yang ada di Rotterdam. perusahaan yang dulu sering sekali Riana kunjungi bersama 2 pria yang begitu berharga di dalam hidupnya. Leonardo dan Zafir.
"Kita mau apa ke sini?" tanya Riana kepada Leonardo.
"Tentu saja aku mengajakmu ke sini, aku ingin seluruh karyawan ku mengetahui kalau kau sudah sah menjadi istriku." jawab Leonardo.
"Tentu saja seluruh anak buahmu tidak akan percaya kalau kau telah menikahiku, apalagi mereka tahu kalau pernikahanmu dan aku tidak pernah terekspos oleh publik." jawab Riana.
"Ha-ha-ha... kau jangan khawatir Sayang, karena aku telah menyuruh seseorang untuk memvideo pernikahanmu kita, tentu saja hal itu akan tersebar di media sosial. daripada dari mulut ke mulut." jawab Leonardo. Riana benar-benar tidak mengenal sosok pria yang ada sekarang menjadi suaminya.
Di sebuah perusahaan yang begitu besar Leonardo membawa Riana masuk ke dalam. tatapan mata orang-orang yang ada di sana menatap seorang pimpinan perusahaan yang begitu terkenal, bahkan sangat tersohor di kalangan para wanita seorang pengusaha yang bisa di katakan sebagai playboy.
Bagi para karyawan yang ada di perusahaan itu, Leonardo membawa seorang wanita Tentu saja itu sudah biasa. seorang wanita muda yang begitu seksi dan menggairahkan. wajahnya begitu menawan, tatapan mata para pekerja yang ada di sana terlihat biasa saja mereka mengira kalau Riana adalah korban dari rayuan Leonardo yang kesekian ratus.
"Kelihatannya Kau sering sekali membawa para wanita ke perusahaan, Apakah di sana ada ruangan khusus untuk kau meniduri para wanita itu?" tanya Riana yang membuat Leonardo tersenyum.
"Kita belum merayakan malam pertama kita, saat kita sudah merayakannya kau akan tahu kalau aku ini masih orisinil, belum tersentuh oleh para wanita." jawab Leonardo sambil tersenyum. Aselia yang mendengar perkataan dari temannya itu, nampak dia ingin tertawa walaupun seorang pria seperti Leonardo yang memiliki julukan Playboy dan cassanova ternyata pria itu tidak pernah meniduri seorang wanita sama sekali.
Karena Leonardo mempunyai prinsip, cinta bisa dibagikan ke seluruh wanita namun untuk hal intim itu dia tidak akan berani membagikannya kepada sembarang wanita. kalau bukan seorang wanita yang benar-benar begitu dia cintai dan dia harus berstatus sebagai istrinya. tentu saja Riana lah orangnya.
"Aku tidak pernah mengira kalau Paman tampan dan menawan ku itu orangnya begitu pandai berbicara, Bahkan aku yang masih kecil pun bisa dibohongi oleh pria sepertimu." jawab Riana yang kemudian mengikuti arah langkah kaki Leonardo.
Karena tak mungkin bagi Riana untuk lepas dari Leonardo, bahkan tangan Leonardo sudah memeluk secara erat pinggang Riana hingga membuat Riana tidak bisa bergerak bebas.
Sebuah ruangan dengan nuansa yang begitu cerah, karena Leonardo tidak suka nuansa ruangan gelap ataupun sedih. Riana melangkahkan kakinya, Terlihat di sana pria itu masih sama seperti pria yang puluhan tahun bersamanya.
"Ternyata kau masih belum merubah kebiasaanmu pada ruangan." jawab Riana yang membuat Leonardo menatap gadis kecilnya itu.
"Ternyata gadis kecilku ini masih mengingat apa kesukaanku!" seru Leonardo yang membuat Riana hanya menyunggingkan sebuah senyum.
"Apakah kau mau minum Riana?" tanya Zafir kepada istri dari temannya itu.
"Tidak usah paman, aku tidak ingin minum." jawab Riana.
"Lalu kau ingin apa?" tanya Zafir.
"Memangnya di lemari es itu tidak ada apa-apa?" tanya Riana.
"Lemari es itu hanya sebuah pajangan." jawab Zafir yang membuat Leonardo nampak tersenyum kepada teman sekaligus anak buahnya itu.
"Memangnya kau ingin mengisi lemari es itu dengan apa? tanya Leonardo. Riana menatap pria itu.
"Memangnya Apa fungsi lemari es kalau bukan buat diisi minuman sama buah-buahan." jawab Riana.
Leonardo tersenyum sembari menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian sekretaris Leonardo yang ada diluar ruangan Itu diminta oleh pria itu untuk memberi beberapa minuman ringan seperti pesanan Riana dan buah-buahan kesukaan istrinya itu.
"Zafir, Apakah nanti kau akan melakukan rapat di salah satu perusahaan yang kau katakan kemarin? tanya Leonardo.
Zafir menganggukkan kepalanya.
"Lalu apa yang yang membuat perusahaan itu tidak mau menandatangani tender itu?" tanya Leonardo kembali.
"Aku belum tahu, kelihatannya dia menginginkan harga yang lumayan fantastis dari perjanjian itu." jawab Zafir. Leonardo menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian pria itu menarik sang istri hingga terduduk di pangkuannya.
"Kau mau apa?!" seru Riana kepada Leonardo.
"Memangnya aku mau apa?" tanya Leonardo balik.
"Mengapa kau menarik ku?" tanya Riana.
"Memangnya tidak boleh?" jawab Leonardo.
Zafir sebagai penonton yang begitu setia melihat adegan yang ada di depannya itu.
"Baiklah kalau begitu, lebih baik aku keluar daripada jadi obat nyamuk melihat kalian seperti ini!" seru Zafir yang kemudian keluar dari kantor Leonardo. dan pergi ke salah satu perusahaan yang dia katakan dengan Leonardo.
Tak lama kemudian terlihat sekretaris Leonardo memasuki tempat tersebut, 1kantong plastik buah-buahan dan 1 kantong plastik minuman untuk bosnya.
"Sekarang Lihatlah minuman itu, Apakah kau suka atau tidak?" tanya Leonardo kemudian memberikan ciuman di pipi Riana.
"Minumannya mau diapakan Tuan?" tanya sekretaris Leonardo yang berpakaian begitu kurang bahan.
** bersambung **
" keren abis buaaaannget " . komen yg lain udh aku tulis sama bintang-bintang ya Thor. 👍👍👍
👍👍👍👍