Entah dewi Fortuna sedang memihak diriku atau tidak?!
Baru saja aku diterima jadi karyawan magang di perusahaan Terkenal yang ku impikan dan juga baru saja aku di panggil Mommy ?!
Hei !! aku masih lajang, umurku saja masih seperempat abad. Pacaran saja belum pernah dan tiba-tiba sudah disambut oleh Anak, What !!
"Mommy?"
"Eh. . . Mommy??"
•Novel ini hasil karya Khayalan author semata diharapkan untuk selalu mendukung.
>> masa revisi di lakukan saat author memiliki waktu luang jadi maafkan bila ada banyak Typo.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DNA_2005, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Sesampainya Di Mansion, Terlihat pagar Berwarna emas itu menjulang Tinggi menutupi bangunan yang ada di dalam. Pagar terbuka dengan sendirinya saat Mobil merah itu memasuki Pekarangan Rumah terlihat banyak pelayan memberhentikan pekerjaannya dan langsung Berbaris rapi dan menunduk Hormat saat mobil Itu berhenti tepat di depan Pintu Mewah itu. Saat mereka Keluar. . .
"Selamat datang Tuan muda, Nyonya Muda dan tuan muda kecil." ucap Serentak para pelayan tersebut sambil menundukan Tubuh mereka. Alex langsung berjalan masuk tanpa menjawab semua pelayan. Rei hanya diam tanpa suara sedangkan Cyla hanya tersenyum kikuk?!.
Mereka bertiga memasuki Mansion tersebut dan berjalan menuju pintu Besar yang di sampingnya Bertulis "The dining room''.
Pintu tersebut dibukakan Lebar oleh para pelayan. Saat memasukinya terlihat Meja besar yang terbuat dari Kayu Jati dengan lapisan atasnya Kaca transparan membuat keindahan di meja makan tersebut. Ditambah Bunga lily yang menghiasi ornamen coklat menjadi cerah.
" Oma!!" Teriak Rei yang sedang dalam gendongan Cyla.
Panggilan tersebut sontak membuat Oma rei langsung berlari kecil dan menyambut Rei dengan senyumannya diikuti Lelaki paruh baya yang mungkin sudah berumur lima puluh tahun.
"Ahh, sini cucu Oma" ucap Oma sambil membuka lebar tanganya.
"Tidak ,hari ini Rei ingin bersama Mommy dulu" ucap Rei sambil mengluarkan senyumannya.
"Eh. . Jadi Oma diaingkirkan" ucap Oma sambil menampilkan wajah sedihnya.
"Ehh...tidak Oma, hanya saja . . ." ucap Rei ragu
"hanya apa?" ucap Oppa yang sudah berdiri di samping istri tercintanya
"Hanya saja takut, Takut kalau mommy pergi lagi" ucap Rei sambil menyembunyikan wajahnya di leher Cyla.
"Hahahaha, Rei rei. Mommy mu tidak akan hilang Nak" ucap Oma yang terkekeh melihat jawaban dari sang cucu.
"Mohon maaf. Tuan, makanan sudah siap" ucap Pelayan laki-laki tersebut yang dijawab anggukan Dari Irene.
"Nah ayo kita ke meja makan " ajak Irene kepada semuanya.
2 menit kemudian
Teng. . . teng . .
Di meja makan dengan posisi Vero(oppa) yang duduk di ujung meja makan/tempat duduk kepala keluarga, Irene(Oma) yang duduk di samping kanan sang suami, Alex yang duduk di samping kiri ayahnya (Berhadapan dengan ibunya) dan Cyla yang sedang duduk di samping Alex sambil memangku Rei.
Hening itulah yang sedang terjadi di meja makan, hanya ada sebuah gesekan sendok dengan piring di sana.
Cyla Pof
'Huaaaa sepi amat dah, kayak kuburan. Ngajak ngobrol keh diem diem wae' jerit Cyla yang frustasi dengan keheningan di meja makan besar tersebut.
Author Pof
Dreet. . .
Bunyi kursi didorangkan kebelakang, Veno sudah menyelesaikan makannya, dan berjalan keluar dari ruang makan tersebut.
Dreet. . .
Bunyi kursi kedua didorang kebelakang, Alex juga sudah menyelesaikan makannya, dan berjalan keluar dari ruang makan tersebut.
Hup. . .
Bunyi loncatan anak kecil, ya siapa lagi kalau bukan Rei yang sudah turun dari pelukan emaknya, eh maksudnya Mommynya dan berjalan keluar ruangan tersebut.
Ting. . .
Bunyi sendok di dentingkan ke gelas tinggi tersebut, yang membiat Cyla mengehentikan kegiatan makannya dan melihat ke arah Irene yang sedang tersenyum ke arahnya.
Cyla yang disenyumin tersebut hanya bisa memberikan jawaban senyumin kikuk.
Cyla Pov
'Huft. . . tarik napas dalam dalam dan hembuskan. Huft jantung gue gak baik di sini' ucapku sambil memberikan senyuman yang mungkin agak terlihat Kiku??
Author Pov
"Cyla kan" ucap Irene dengan lembut
"Ah i. .iya tante" ucap Cyla sambil menundukan sedikit wajahnya.
"Ehhh Jangan panggil tante dong. Panggil Mom aja kayak Alex" ucap Irene sambi berjalan mendekat ke arah Cyla dan duduk di samping Cyla.
"Udah santai Saja Cyla, Mom tidak makan kamu kok" kekeh Irene yang melihat Cyla yang sedikit gugup.
"ehm, makasih tan eh maksudnya Mom. Tapi saya udah mendingin kok Mom, dari pada pas acara makan yang kayak Kulkas tadi" ucapku Cepat.
'Aduh mulutku keceplosankan. Astagfirullah apa bakal di pencat ya' teriak Cyla yang menyadari omongannya.
"Aduh.. Maaf bukan nya .." belum sempat omongannya selesai sudah dipotang oleh kekehan manis dari Irene.
"Hahaha. . . ternyata kamu memang lucu Cyla. Huft bukan kamu saja yang seperti itu. Saya dulu juga seperti itu apalagi pas acara lamaran dari keluarga ayahnya Alex haduh hawanya sungguh dingin" kekeh Irene yang membuat Cyla ikut terkekeh.
"Makasih Mom" ucap Cyla sambil tersenyum manis yang dibalas oleh cubitan pipi dari tangan Irene.
"Aduh jadi pengen punya Anak perempuan kalau gini" ucap Irene sambil mencubit pipi Cyla yang lumayan Chubby.
"Kalau mau Mom bisa bikin anak Toh" jawab Cyla ceplos.
'Astagfirullah ini mulut kenapa keceplosan terus ' Batin Cyla menjerit
"Eh maaf, mom" ucapku cepat.
"hahaha, sayangnya Mom tidak bisa memiliki anak lagi sayang. Kalau bisa kamu yah bikin anak sama Alex kesian dia" ucap Irene sambil memegang tangan Cyla perlahan.
"Ehh..." ucap Cyla yang hanya bisa bengong dengan ucapan Mommynya Alex. Kedua perempuan tersebut berbincang lama di ruang meja makan sambil kadang kadang bercanda hingga seseorang menggangu percakapan mereka berdua.
"Ehem permisi Nyonya besar, dan Nyonya muda" hormat . . . .