Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan sentuh aku lagi pak!!
" Terimakasih Pak" ucap Sesil mengambil berkas yang telah selesai di tandatangani oleh Roy, ia pun yang tak ingin mengganggu Sela dan Roy hingga bergegas pamit dengan membungkukan sedikit tubuhnya dengan sopan lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan Roy
Sela yang telah melihat kepergian Sesuk bergegas kembali mendekati Roy suaminya
" Siapa wanita itu mas ? " tanya Sela sambil memeluk Rok dari belakang yang sedang duduk di kursi kebesarannya
" Dia karyawan baru perusahaan kita sayang, dia asisten Sam " jawab Roy sambil menatap wajah istrinya
" kenapa kamu gak bilang Sama aku ada karyawan baru dan itu asisten Sam? " kembali tanya Sela sambil memainkan dasi Roy
" Maafkan mas lupa sayang "
" Ingat ya mas, aku tidak mau ada satu wanita mana pun yang dekat dengan mas, apa lagi sampai bersentuhan dengan Mas, jika satu saja ada wanita lain yang kau sentuh selain aku maka aku akan meninggalkan mas " kembali ucap Sela dengan nada yang sedikit mengancam
" Sayang, kamu satu satunya wanita yang paling mas cinta di dunia ini, tidak ada wanita lain yang mas mau di dunia ini selain kamu istri mas, apa lagi menyentuh wanita lain rasanya mas jijik " Sahut Roy seraya meyakinkan Sela bahwa hanya dia satu satunya wanita yang selalu Roy cinta
" Baiklah akan selalu aku pegang kata kata mas " kembali jawab Sela yang terlihat percaya akan ucapan Roy suaminya.
.
Namun di sisi lain terlihat seorang gadis mungil bukan nya bekerja malah ia terlihat begitu melamun di kursi kerjanya hingga Sam yang sedari tadi memperhatikannya terlihat bingung dengan Asisten nya itu
" Sisil, Kamu kenapa? mau aku antar kamu ke dokter? Atau kalo kamu mau pulang untuk istirahat ayok aku antar" Tanya Sam yang kini sudah berada di hadapan Sesil
Namun pertanyaannya Sam tak membangunkan Sesil dari lamunan hingga Sam kembali mengerutkan keningnya semakin bingung dengan gadis di hadapannya.
" hallo Sesil are you okay ?" kembali ucap Sam sambil mengayunkan tangannya di hadapan wajah Sesil
" Ahhhh jangan sentuh Sesil lagi " ucap Sesil yang sontak terkejut hingga ia tak sadar dengan apa yang ia ucapkan.
" Astaga maaf aku mengejutkan mu Sesil, aku tidak menyentuh mu sama sekali" ucap Sam yang sama hal nya ia pun terkejut mendengar ucapan Sesil hingga ia sedikit memundurkan langkahnya.
" Ah tidak pak, Saya yang harusnya minta maaf, maaf saya tidak konsen bekerja" Sesil yang kini telah sadar dari lamunannya hingga ia bergegas membuka laptop nya hingga menundukkan kepalanya seakan takut Sam akan marah
" Sudah tutup laptop mu" pinta Sam yang menutup laptop Sesil, hingga Sesil menatap bingung dengan Sam
" Maafkan Saya atas kesalahan saya tadi pak, saya akan berusaha semaksimal mungkin bekerja disini " ucap Sesil yang ia kira bahwa Sam marah hingga menutup laptop nya
" Tidak Sesil, kau sudah bekerja keras hari ini, bahkan kamu bisa membuat klien tadi mau bekerjasama dengan perusahaan kita, Kamu bilang tadi kamu kurang Vit kan badanmu? Ayok sebagai ucapan terimakasih ku, aku antar kamu ke dokter atau kamu mau makan siang? " Kembali ucap Sam sambil memandang wajah Sesil dengan senyuman manis di wajahnya
" tak perlu seperti itu pak, Saya hanya melakukan tugas saya sebagai asisten bapak, mungkin keberhasilan tadi itu hanya keberuntungan bagi kita saja" ucap Canggung Sesil yang sedikit menolak ajakan Sam, rasanya tak pantas bagi Sesil harus di perlakukan seperti itu oleh Sam laki laki yang mapan dan pintar berbisnis
" Ini sudah waktunya pulang Sesil, kamu masih mau bekerja? kembali tanya Sam membuat Sesil tersadar akan hari yang semakin gelap
" ah tidak pak, maaf saya lupa akan waktu, kalo begitu mari kita turun pak" ajak Sesil pada Sam agar bersama keluar dari perusahaan, karna rasanya tak mungkin Sesil meninggalkan Sam yang masih berada di dalam ruangan
" baiklah mari, tapi ijinkan aku mengantarkan mu ke dokter, wajah mu terlihat pucat hari ini, kalo kamu sakit nanti aku yang akan Susah mengurus berkas disini " Kembali pinta Sam yang terlihat begitu perhatian terhadap kondisi Sesil
" Maafkan saya pak, itu terlalu berlebihan, nanti setelah pulang dari sini saya sendiri aja ke dokter nya,sebaiknya bapak juga beristirahat saja, bapak juga pasti lelah " sahut Sesil yang tersenyum canggung hingga ia menolak niat baik Sam karna tak ingin merepotkan orang lain
mendengar penolakan dari Sesil entah mengapa rasanya Sam merasakan sedikit kecewa di hatinya, namun sesegera mungkin Sam menepis apa yang ia rasa hingga ia mempersilakan Sesil untuk pulang terlebih dahulu