NovelToon NovelToon
Pasangan Indigo

Pasangan Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Horror Thriller-Horror / Hantu / Mata Batin
Popularitas:478
Nilai: 5
Nama Author: Arie Cybermon Susy

Mengisahkan tentang Alvero Bramasta CEO sombong yang dikutuk oleh Dewa Agung karena sikapnya yang arogan. Kutukannya itu menyebabkan kehidupannya yang normal seketika berubah drastis. Ia tiba-tiba memiliki kekuatan mata batin yang dapat melihat mahluk tak kasat mata.
Vero lalu di pertemukan dengan Kayla Angelica salah satu pegawai baru di perusahaannya yang juga memiliki kekuatan mata batin yang dapat membantunya mengatasi rasa takutnya.
Kebersamaan mereka pun akhirnya menumbuhkan cinta, namun perjalanan cinta mereka memiliki banyak rintangan dan mereka juga dihadapi oleh kehadiran roh jahat yang mengganggu ketentraman dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arie Cybermon Susy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hantu penunggu pohon besar

Berhubung kemarin nenek Vero pulang dari luar negeri, Vero pun membatalkan semua schedule nya kemarin dan merubahnya menjadi hari ini.

"Fan jam berapa janji temu dengan pak Herman hari ini,,?" Tanya Vero pada sekertarisnya itu.

"Jam 11 pak,, " jawabnya langsung.

Vero pun lalu mengecek waktu pada jam tangannya yang menunjukkan pukul 10:35.

"Kurang dari setengah jam lagi,, kalau begitu kamu panggil Kayla untuk bersiap mengikuti kita menemui pak Herman,," titah Vero lalu dibalas "iya pak" oleh sekertarisnya itu.

Mereka bertiga pun lalu pergi ke parkiran basement tak lama setelah itu.

Seperti biasa Fandi selalu berada di bangku kemudi dan Vero berada di kursi belakang. Kayla yang hendak duduk di sebelah kursi kemudi seketika pdiminta pindah ke belakang oleh CEO tampan itu.

"Kamu duduk di sebelahku saja,, aku nggak mau sampai tiba-tiba ada hantu yang duduk di sebelahku nanti." ucapnya.

Kayla pun lalu menutup kembali pintu depan mobil tersebut lalu membuka pintu belakang dan duduk disebelah atasannya itu.

"Hantu nggak mungkin tiba-tiba muncul begitu saja pak kecuali kalau dia tahu bapak juga bisa melihatnya atau dia mengikuti bapak karena sebuah permintaan. Contohnya hantu remaja SMA yang selalu mengikuti ku itu,, dia bisa muncul kapanpun dia mau karena dia tahu aku juga bisa melihatnya dan dia juga ingin meminta bantuan ku jadi aku pun nggak bisa memprediksi kapan dia akan muncul di hadapanku." terang Kayla.

"Kita berangkat sekarang pak,,?" tanya Fandi menyela dan dibalas anggukan kepala oleh Vero.

"Kalau begitu berarti hantu pelayan itu bisa tiba-tiba muncul dihadapan ku dong,," sahut Vero.

"Hantu pelayan,,?" Kayla menautkan keningnya.

"iya saat itu aku sempat bertemu dengan sesosok hantu yang mengenakan pakaian pelayan di sebuah restoran. Lalu dia mengikuti ku ke mobil dan meminta pertolongan padaku,," terang Vero.

Fandi yang fokus mengemudikan mobilnya sesekali melirik ke belakang melalui kaca spionnya.

"Lalu apa yang diminta oleh hantu itu,,?" tanya Kayla

"Balas dendam,, katanya dia ingin membalas perbuatan orang yang telah membuatnya tewas mengenaskan seperti itu,," jawabnya.

"Jangan,, jangan bapak turuti,, permintaan itu akan membuatnya menjadi roh jahat nantinya,," ucap Kayla langsung.

"Ya tentu saja aku nggak akan mau membantunya,, jangankan membantunya balas dendam,, membantunya untuk hal sepele pun aku nggak akan mau,," balas Vero

"Melihatnya semenit aja udah membuatku lemas apalagi harus menuruti keinginannya bisa-bisa tewas terkena serangan jantung aku dibuatnya nanti,,hhhiiii" Imbuhnya lagi lalu bergidik ngeri.

"Baguslah kalau begitu,, tapi aku yakin hantu itu pasti akan menemui bapak lagi,, sebab dia telah mengetahui kalau bapak bisa melihatnya dan baginya hanya bapaklah harapan satu-satunya agar dia bisa membalaskan dendam nya." terang Kayla yang sontak membuat pemuda disebelahnya itu menjadi panik seketika.

"Yang benar,,? Wah bisa gawat nih,, tapi apa mungkin dia bisa mengikutiku hingga ke rumah,,?" tanya Vero penuh kecemasan.

Kayla lalu menganggukkan kepalanya dan berkata "iya tentu saja kenapa tidak,,"

Vero pun sontak semakin panik dibuatnya. Ia pun lalu menatap mata Kayla dan menggenggam tangannya seketika. Kayla memicingkan kedua matanya seolah ingin mencari tahu arti dari tatapan atasannya itu padanya.

"Nggak,, aku nggak mau jadi istri bapak,," jawabnya seketika.

Mendengar ucapan Kayla tadi sontak membuat pemuda itu langsung melepaskan genggamannya dan memalingkan wajahnya dari wanita itu.

"Pede banget yang minta kamu jadi istriku juga siapa,, aku hanya ingin minta bantuan mu saja bagaimana caranya agar hantu itu tak mengikuti ku sampai ke rumah,, udah cuma gitu doang nggak lebih,, lagian siapa juga yang ingin menikah denganmu,, asal kamu tahu saja ya kamu itu bukan tipe ku,," balas pemuda itu hingga membuat Kayla menjadi malu seketika.

"Oh aku kirain_" Kayla menghentikan ucapannya lalu merubah topik pembicaraannya tadi karena malu.

"Yang penting bapak jangan ke restoran itu lagi,, kalau bapak sampai bertemu dengannya lagi maka dia pasti akan mengikuti bapak kembali." sambungnya.

Fandi yang sedari tadi hanya diam mendengarkan percakapan kedua orang itu akhirnya buka suara.

"Maaf pak,, apa bapak memang benar-benar bisa melihat hantu,,?" tanyanya memastikan.

"Ya iyalah,, kan aku sudah menjelaskan padamu,, apa kamu nggak percaya dengan perkataanku saat itu,,?" tanya balik Vero

"Maaf pak sejujurnya aku belum mempercayai perkataan bapak saat itu,, tapi aku lihat bapak selalu membahas tentang hantu jadi aku berfikir kalau perkataan bapak saat itu kemungkinan memang benar,," terang Fandi yang tetap fokus mengemudikan mobilnya.

"Jadi gimana,,? Apa sekarang kamu sudah percaya dengan perkataan ku saat itu,,?"

Fandi pun lalu menganggukkan kepalanya "iya pak sekarang aku percaya,," jawabnya.

Tak lama mereka pun sampai di tempat tujuan lalu melakukan transaksi penjual belian tanah dengan pak Herman si juragan tanah itu.

Transaksi mereka pun berjalan lancar tanpa ada halangan atau gangguan hantu apapun. Setelah itu mereka pun lalu pergi ke tempat selanjutnya yaitu mengunjungi pembangunan mall miliknya yang kini sudah hampir rampung pengerjaannya.

"Selamat siang pak Vero,," sapa pak Dudung yang merupakan kepala mandor disana.

"Siang,, gimana,? Apa pembangunan mall ini bisa selesai akhir bulan ini,,?" tanya Vero yang sontak membuat kepala mandor itu terkejut.

"Akhir bulan ini,,? Bukankah kata pak Fandi pembangunannya harus selesai akhir bulan depan ya pak,,?" balasnya memastikan.

"Iya tadinya aku maunya begitu tapi karena aku sudah membeli tanah untuk pembangunan hotel jadi aku ingin hotel itu bisa secepatnya dibangun dan karena aku ingin agar pembangunan itu cepat selesai maka pekerja disini dan pekerja di proyek pembangunan rumah bersubsidi itu harus bekerja sama membangunnya." terang Vero.

Mendengar perkataan Vero tadi membuat raut wajah pak Dudung menjadi panik seketika,, terlihat jelas diwajahnya seperti ada sesuatu yang tengah disembunyikan oleh lelaki paruh baya itu saat ini.

Fandi yang merasa curiga ada sesuatu yang dirahasiakannya pada Vero lantas bertanya langsung padanya.

"Apa ada yang bapak sembunyikan pada kami,,? Apa pembangunan mall ini tidak bisa diselesaikan akhir bulan ini,,?" tanya Fandi penuh selidik.

Pak Dudung pun lalu menundukkan kepalanya meminta maaf pada Vero. "Maaf pak sepertinya pembangunan mall ini tidak bisa selesai akhir bulan ini,, dan untuk selesai akhir bulan depan pun aku juga sedikit ragu,," balasnya

"Kenapa begitu,,? Bukankah aku lihat pembangunan mall ini telah hampir selesai dibangun,,?" tanya Vero penasaran.

"Iya pak tapi,," kepala mandor itu pun lalu menatap ke arah luar bangunan yang hendak mereka jadikan tempat parkir mall tersebut.

"Tapi kami tidak bisa membangun tempat parkir untuk mall ini pak,, sebab di bagian samping dan belakang bangunan ini terdapat pohon besar yang sama sekali tidak bisa kami robohkan pak,, katanya di pohon itu banyak penunggunya sehingga alat apapun yang kita gunakan sama sekali tidak ada yang bisa memotongnya,," sambungnya.

Kayla yang begitu penasaran lantas langsung pergi melihat 2 pohon besar yang dimaksud oleh kepala mandor tadi. Vero dan Fandi yang juga ikut penasaran lantas mengikuti langkah Kayla dari belakang.

"Satu dua tiga empat lima,," hitung Kayla begitu melihat sosok hantu-hantu yang menghuni pohon tersebut. Ia pun lalu berlari menuju pohon berikutnya.

"Satu dua tiga empat lima enam,," hitungnya lagi.

"Pantas saja pohon ini tidak bisa dirobohkan penghuni nya banyak banget,," gumamnya.

Vero yang juga dapat melihat para hantu itu menjadi panik penuh ketakutan.

"Bagaimana ini,,? Apa kita bisa mengusir mereka semua dari pohon itu,,?" tanya Vero berbisik sembari bersembunyi dibalik punggung Kayla hingga membuat Fandi dan juga pak Dudung menjadi terheran.

"Entahlah sebab selama ini aku nggak pernah melakukan pengusiran setan,, selama ini aku selalu membiarkan para hantu itu berada didekat ku jadi aku nggak tahu bagaimana cara mengusirnya pak,," jelas Kayla.

"Lalu gimana dong,, aku nggak akan mungkin bisa menyelesaikan pembangunan mall ini kalau tempat parkirannya saja nggak ada,," ucap Vero bingung.

Kayla pun lalu berfikir sejenak,, " aha,, aku punya ide,," ucap Kayla seketika begitu mendapat sebuah ide berlian di otaknya.

1
Meliora
karya ini bikin aku gak bisa berhenti membaca, terima kasih author!
Arie Cybermon Susy: terimakasih juga kk🙏
total 1 replies
Arie Cybermon Susy
iya terimakasih kk🙏
Nơi đầy ánh nắng
Saya suka banget ceritanya, terus semangat menulis ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!