Ugly To Beautiful

Setelah menyelesaikan sarapannya, Zevana berpamitan untuk segera pergi ke sekolah dan kemudian ia berjalan meninggalkan ruang makan lalu masuk ke dalam mobilnya.

“ Bye ma, pa…kak Lian…”

Zevana melambaikan tangannya dari dalam mobil.

“ Ayo pak berangkat. “

“ Baik no….n”

Tiba-tiba saja suara pak Toni merendah saat menoleh dan melihat ke arah Zevana. Pak Toni sampai terperangah karena terkejut melihat penampilan Zevana yang berubah.

“ I-ini…benar non Ze kan? “  Tanyanya bingung.

“ Iya pak, ini aku, apa pak Toni tidak mengenali wajahku? “

“ T-tidak non, non Ze terlihat sangat berbeda, non cantik sekali. “ Ucapnya.

Zevana pun tersenyum saat pak Toni mengatakan hal seperti itu padanya. Ia senang karena usahanya untuk merubah penampilannya berhasil, bahkan pak Toni saja sampai tidak mengenalinya, padahal mereka selalu bersama selama ini.

“ Terimakasih pak, ayo cepat berangkat, kalau pak Toni terus menatapku seperti itu, aku bisa terlambat datang ke sekolah. “

“ I-iya non, maaf. “

Pak Toni segera sadar dari lamunannya karena dia begitu terkejut dengan perubahan Zevana.

Setelah sampai di depan halaman sekolahnya, Zevana mencoba mengatur nafasnya, ia sangat gugup dan masih mengatur kepercayaan dirinya.

“ Non, non sangat cantik, jadi non tidak perlu malu. “

Pak Toni yang melihat Zevana begitu gugup itu langsung memberikan sedikit dorongan agar Zevana lebih percaya diri. Pak Toni juga terlihat senang dengan perubahan Zevana, jadi dia juga ingin mendukung nya.

“ Aku sangat gugup pak, aku takut menjadi pusat perhatian. “ Ucapnya penuh dengan kekhawatiran.

“ Non, non Ze itu sangat cantik, jadi tidak perlu takut jika menjadi pusat perhatian, non harus percaya diri. “

“ Baiklah, aku kelaur…”

Lalu Zevana memberanikan dirinya dan mencoba mengatasi perasaan gugupnya itu. Ia membuka pintu mobilnya dan keluar dari dalam mobilnya dengan penuh rasa percaya diri.

Zevana melangkahkan kakinya dan mencoba mengabaikan sekelilingnya, saat berjalan di koridor sekolah menuju ke kelasnya, banyak siswa yang menatapnya bingung.

Mereka yang melihat ke arah Zevana menatap Zevana dengan tatapan bingung dan bertanya-tanya.

( Siapa dia? Apa anak baru? )

( Siapa dia? )

( Siapa wanita itu? )

( Siapa dia? Aku baru melihatnya)

Kurang lebih seperti itu arti tatapan para siswa yang saat ini sedang menatap ke arah Zevana dengan tatapan bingungnya. Dan saat Zevana ingin masuk ke dalam kelas, ia tidak sengaja berpapasan dengan Dandy dan juga Zayn yang juga baru saja tiba.

Tatapan Zayn sama seperti siswa lainnya yang terlihat bingung dan tidak bisa mengenali Zevana, sementara Dandy, dandy langsung bisa mengenali Zevana karena sebelumnya Dandy sudah pernah melihat penampilan Zevana yang seperti itu.

“ Akhirnya kamu menuruti perkataanku…” Sapa Dandy lalu kemudian merangkul bahu Zevana.

Zevana hanya tersenyum menyeringai sambil sesekali menatap Zayn dan ingin melihat seperti apa reaksi Zayn saat ini.

“ Siapa dia?Apa kamu mengenalnya? “ Tanya Zayn bingung.

“ Lihat? Zayn bahkan tidak mengenali mu. “

Dandy berkata sambil memegangi bahu Zevana lalu kemudian ia kembali melihat ke arah Zayn, dan Zayn hanya mengerutkan dahinya sambil terlihat bingung dengan perkataan Dandy.

“ Dandy? Aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sedang kamu bicarakan. Siapa dia? “

“ Ze, ayo masuk, payah sekali kamu Zayn. “ Ucap Dandy lalu kembali merangkul Zevana sambil masuk ke dalam kelasnya.

“ Hah??? Ze??? Maksudmu Ze yang itu??? “

Zayn bertanya-tanya lalu kemudian menyusul langkah kaki Dandy dan Zevana.

Dandy mengantar Zevana ke bangku nya dan kemudian memperlakukan Zevana layaknya seorang putri dan memintanya untuk duduk di bangkunya.

“ Silahkan duduk Ze. “ Ucapnya sambil menarik bangku milik Zevana.

“ Dandy? Maksudmu dia Zevana? “ Tanya Zayn yang masih tidak percaya.

“ Ya, dia Ze? Kenapa? Apa kamu terkejut? “

“ Tapi kenapa dia sangat berbeda?”Tanyanya lagi heran.

“ Ya tentu saja berbeda, ini Ze yang menuruti perkataanku, jadi ya berbeda. “ Jawab Dandy dengan penuh rasa bangga.

Dandy berpikir jika Zevana merubah penampilannya karena Zevana kembali memikirkan usulan yang tempo hari dibicarakan Dandy soal merubah penampilannya.

“ Menuruti perkataanmu? “

“ Iya, aku waktu itu main kerumah Ze dengan kakakku, lalu aku meminta kakak Ze untuk mendandani Ze dan merubah penampilannya, aku juga mengusulkan supaya Ze merubah penampilannya juga saat di sekolah, awalnya Ze memang menolak, tapi sepertinya dia berubah pikiran, benarkan begitu Ze? “

Dandy menceritakan apa yang dilakukannya dengan penuh semangat pada Zayn, ia sangat senang karena berpikir jika Zevana merubah penampilannya menjadi seperti ini karena ucapannya waktu itu.

“ Ah, i-iya Dy. “ Jawab Zevana sedikit ragu-ragu.

Namun Zevana cukup bersyukur karena Dandy berkata seperti itu, setidaknya ia tidak terlalu menampakkan motif sebenarnya dirinya melakukan perubahan seperti itu.

“ Ah, jadi begitu…tapi kenapa kamu berubah pikiran? Apa ada seseorang yang memicu mu untuk berubah pikiran? Tidak mungkin kan kamu mempertimbangkan kembali ucapan Dandy? “  Tanya Zayn curiga.

“ Tidak, tidak ada orang lain, aku memang memikirkan perkataan Dandy, dan semalam juga aku bertemu dengan seorang motivator. “  Jawab Zevana tanpa ragu.

“ Motivator? “

“ Ah, aku tahu, apa maksudmu kak Bian? “ Tebak Dandy.

“ Bingo!! Jawabanmu benar Dy, aku sangat senang karena semalam aku bisa bertemu dengan kak Bian, dan kamu tahu? Kak Lian semalam banyak bercerita soal masa lalu kak Bian. “  Ucap Zevana sambil tersenyum lebar ke arah Dandy.

Zayn hanya bisa terdiam sambil terus mengamati wajah Zevana yang sudah berubah menjadi sangat cantik itu. Ia juga hanya bisa menyimak obrolan Dandy dan Zevana yang terlihat semakin akrab.

“ Apa kak Bian mengenal Ze? “ Tanya Zayn menyelidik.

“ Iya, semalam kita bertemu, kebetulan kakak Ze adalah teman sekolah kak Meera dan Kak Bian. “

“ Ah…jadi seperti itu, pantas saja kalian terlihat semakin akrab. “

“ Apa kamu cemburu? “ Tanya Dandy tiba-tiba.

“ Untuk apa? Tentu tidak, aku bahkan tidak peduli? “

“ Benarkah? “ Tanya Dandy menggoda.

“ Berpikirlah sesukamu. “ Jawab Zayn lalu kemudian pergi begitu saja.

Sementara Zevana, ia hanya bisa melihat dan mengamati ekspresi wajah Zayn saat ini. Zayn benar-benar terlihat marah dan kesal saat Dandy menggodanya, sampai Zayn beranjak dari duduknya dan kemudian meninggalkan kelas.

“ Ada apa dengannya? Padahal aku hanya bercanda. “ Gumam Dandy sambil melihat Zayn yang sudah pergi meninggalkan kelas.

“ Kamu terlalu menggodanya, dia pasti merasa tidak nyaman. “ Ucap Zevana lalu kemudian tersenyum simpul pada Dandy.

…..

13.00

Bel istirahat sudah dibunyikan, Zevana juga sudah memasukkan semua buku pelajaran ke dalam tasnya. Lalu ia beranjak dari duduknya dan berniat untuk pergi ke kantin seorang diri.

Saat ingin keluar dari kelasnya, tiba-tiba saja Ayna menghadangnya.

“ Wah, lihat siapa ini? Apa kamu merubah penampilanmu karena ditolak seseorang?“ Celetuknya.

Zevana menghela nafasnya dan tidak ingin mencari masalah dengan Ayna. Ia hanya diam dan mencoba untuk tidak menghiraukan Ayna yang terus saja mengganggunya.

“ Teman-teman…lihatlah gadis cupu ini, dia berubah seperti cinderella saja. Apa kalian tahu alasan dia berubah seperti ini? “

Ayna meninggikan suaranya dan seperti sedang membuat pengumuman sehingga seisi kelas menatap ke arahnya dan juga Zevana.

“ Mau apa lagi dia? Senang sekali mencampuri kehidupan orang, sepertinya dia cemburu karena Ze semakin cantik dan dia pasti takut kalau Zayn akan jatuh cinta dengan Ze. “  Gumam Dandy.

Dandy memang tidak pernah menyukai Ayna, dari awal Zayn mengungkapkan perasaannya pada Ayna saja Dandy sudah tidak setuju dan sudah tidak menyukainya.

Dandy sudah bisa merasakan sifat buruk Ayna sejak awal, karena sebelum Ayna dan Zayn memiliki hubungan. Ayna sempat mendekati nya, dan berencana untuk mengambil hati Dandy yang terbilang jauh lebih kaya dari Zayn, itu semua hanya untuk menopang kehidupannya yang sangat bergaya dan terlihat seperti seorang sosialita. Selama ini Dandy juga tidak pernah menceritakan hal itu pada Zayn, ia hanya tidak ingin Zayn salah paham saat itu.

Dandy melakukannya untuk menjaga pertemanannya dengan Zayn, dan ia hanya ingin Zayn melihat sifat buruk Ayna dengan sendirinya.

Dan saat Zayn mulai menyadari lalu tahu bagaiamna sifat asli Ayna, Dandy bahkan menjadi orang pertama yang terlihat senang karena hancurnya hubungan mereka.

Dan saat ini, Dandy bahkan terlihat sangat kesal karena Ayna mencoba mengganggu Zevana. Dandy memang berencana ingin menjodohkan Zevana dan Zayn. Dandy merasa jika Zevana adalah gadis yang baik, dia juga sudah sangat menyukai Zevana semenjak pertemuan pertama mereka. Dan tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi, Dandy berencana untuk membuat hubungan antara Zevana dan Zayn menjadi semakin dekat.

“ Hei kamu!!! Sepertinya kamu sangat senang mencampuri kehidupan orang lain, apa kamu perlu mendengar alasannya? Mengganggu saja. “ Bentak Dandy sambil berjalan ke arah Zevana.

Tatapan Ayna seketika itu juga menajam dan menjadi begitu kesal karena Dandy membela gadis yang menurutnya tidak pantas berteman dengan Dandy apalagi kalau sampai Zevana memiliki hubungan dengan Zayn.

“ Apa kamu juga mau tau alasannya? Kalau kamu tahu, kamu pasti akan sangat terkejut. “

“ Tidak, aku tidak perlu tahu alasannya, pergilah, dan jangan mengganggunya lagi. “

Dandy mendorong bahu Ayna dan mencoba untuk mengusir Ayna, sementara Ayna, ia tidak terima diperlakukan seperti itu.

“ Kasihan sekali, ternyata Zayn selama ini tidak menyukaimu, kamu seharusnya bercermin Ze, setelah menerima penolakan dari Zayn, kamu merubah penampilanmu, itu tandanya kamu bukan tipenya, dimata Zayn kamu tidak ada apa-apa nya, dia pasti melihatmu sama seperti yang lainnya. Dia hanya melihat keburukanmu saja, jadi percuma saja kamu merubah penampilanmu untuk terlihat baik di hadapannya. “  Ungkap Ayna lalu tersenyum menyeringai.

Dandy yang mendengar apa yang baru saja dikatakan Ayna itu menjadi cukup terkejut. Lalu ia membalikkan tubuhnya dan kemudian berjalan ke arah Zayn.

“ Zayn, apa yang dikatakan Ayna tidak benar kan? Kamu tidak bersungguh-sungguh mengatakan hal yang buruk itu pada Ze kan? Kamu kemarin berkata seperti itu hanya untuk menutupi rasa malu mu karena ada aku kan? “ Tanya dandy dengan lirih, karena Dandy tidak ingin jika yang lain dapat mendengar apa yang dikatakannya.

Sedangkan Zayn, Zayn hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Dandy. Lalu kemudian Zayn beranjak dari duduknya dan kemudian pergi begitu saja meninggalkan kelas.

Dandy semakin dibuat bingung dengan sikap Zayn yang seperti itu, lalu kemudian ia menghampiri Zevana dan kemudian menarik tangan Zevana dan membawa Zevana pergi keluar meninggalkan kelas.

Dandy membawa Zevana ke halaman belakang sekolahan, ia ingin mendengarkan penjelasan dari Zevana.

“ Ze, coba ceritakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi? Kemarin aku sengaja membiarkan kalian berdua? Apa yang terjadi antara kamu dan Zayn? “  Tanyanya penasaran.

“ Aku sudah lama menyukai Zayn, dan kemarin aku memberitahunya, aku mengungkapkan perasaanku, dan dia menolakku. “

Zevana menjelaskannya dengan begitu lancar dan seperti tidak ada beban. Zevana hanya lelah, ia lelah dengan perasaannya, terlebih lagi Ayna yang terus saja ikut campur dan selalu menyudutkannya.