NovelToon NovelToon
Kemelut Di Istana Juragan

Kemelut Di Istana Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Harem / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Roh Supernatural / Horror Thriller-Horror / Identitas Tersembunyi
Popularitas:182.8k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Wulan Candramaya, seorang gadis belia yang terpaksa turun gunung atas permintaan bapaknya untuk menikah dengan seorang penguasa dari istana Nagari. Juragan Nataprawira, laki-laki dewasa yang berwajah tampan, tapi terkenal dengan kekejamannya.

Laki-laki berusia tiga puluh lima tahun, memiliki tiga orang istri dan satu orang anak. Wulan adalah istri keempatnya, istri tebusan hutang bapaknya.

Wulan dibuang ke gunung Munding sejak kematian sang ibu oleh bapaknya sendiri. Gunung yang tak terjamah oleh manusia dan konon dihuni oleh para demit. Wulan setuju menikah hanya untuk mengungkapkan misteri kematian sang ibunda tercinta.

Bagaimana Wulan menghadapi intrik licik dari para istri juragan di istana itu? Misteri apa saja yang Wulan temukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Brak!

"Apa itu, Bi?" tanya Wulan sedikit terkejut.

Bi Sumi menggelengkan kepala tak tahu, keduanya menunggu sampai sosok tersebut berdiri di ambang pintu kamar Wulan.

"Mungkin Nyai Ningsih dan Lastri," tebak Bi Sumi.

Kenapa orang-orang di sini senang sekali membanting pintu?

Wulan menghela napas panjang, bersiap untuk berteriak membuat lebih banyak keributan.

"Maling! Ada maling di siang bolong!" teriak Wulan menggemparkan paviliun itu seketika.

Dua orang wanita yang baru saja melangkahi ambang pintu, saling menatap dengan bingung. Tiba-tiba, sesosok berpakaian hitam berdiri di hadapan Wulan. Hal tersebut membuat jantung gadis itu nyaris terhenti.

"Panji!" panggil Bi Sumi yang mengenali penjaga bayangan sang juragan.

"Maafkan saya, Nyai. Di mana malingnya?" Panji berbalik menghadap Wulan, berlutut penuh hormat.

"Si-siapa kamu? Dari mana datangnya?" tanya Wulan gugup, ia masih syok dengan kemunculan Panji yang tiba-tiba.

"Saya pengawal bayangan juragan. Di mana malingnya, Nyai?" Panji berkata tanpa mengangkat wajah.

Wulan terkesiap, segera menatap pintu di mana kedua wanita itu masih berada. Para abdi sudah berkumpul karena keributan yang dibuat Wulan.

"Di sana!" Wulan menunjuk keduanya dengan berani.

Panji melirik, mengernyit dahinya saat mengenali kedua wanita itu. Bi Sumi menahan tawa, apalagi saat melihat ekspresi Ningsih dan Lastri yang dituding sebagai pencuri oleh Wulan.

Panji berdiri dan berbalik, menatap keduanya dengan tajam. Sementara Ningsih dan Lastri, kebingungan sendiri.

"Kalian ...." Suara besar Panji membuat tubuh mereka semakin bergetar.

"Tidak! Kami bukan ... kami hanya ingin mengunjungi adik madu kami. Sungguh! Kami tidak berniat maling," ucap Ningsih gugup, peluh sebesar-besar biji beras bermunculan di pelipisnya.

Lastri menganggukkan kepala, membenarkan ucapan Ningsih. Wajahnya terlihat kesal, melirik Wulan penuh kebencian.

"Kalau bukan maling kenapa kalian membanting pintu kamar saya? Bukankah itu sama saja kalian memaksa untuk masuk? Masuk tanpa izin sama saja dengan maling," cerocos Wulan berspekulasi sendiri.

Bi Sumi menutup wajahnya yang memerah karena menahan tawa. Riak wajah Wulan sangat meyakinkan, mendukung aktingnya sebagai pemilik rumah yang kemasukan maling.

Mendengar ucapan Wulan kedua istri juragan itu saling menatap satu sama lain. Bingung mencari jawaban untuk mematahkan pernyataan Wulan yang benar.

Satu orang terlihat polos dan mudah dihasut. Sebenarnya baik, tapi dia mendengarkan orang yang salah. Satu orang lagi tak jauh beda dengan Ratih. Licik dan penuh dengan tipu muslihat.

Wulan bergumam sembari menelisik wajah Ningsih dan Lastri bergantian. Keduanya memiliki aura kejahatan dan kebencian. Terutama Lastri aura hitam yang pekat menyelimuti seluruh tubuhnya.

"Kami hanya ingin mengunjungimu, Wulan. Kenapa kamu berteriak maling dan membuat keributan? Sampai-sampai mengundang pengawal bayangan juragan. Apa kamu ingin mencari perhatian?" hardik Lastri dengan tatapan tajam menghujam.

Wulan beranjak dari ranjang, melangkah melewati Panji yang masih berdiri di tempatnya. Sebuah pisau kecil terselip di ikat pinggang laki-laki itu, dia tidak banyak bicara dan lebih banyak bertindak.

"Kalau kalian tidak berniat maling kenapa harus membanting pintu dan masuk tanpa izin? Kalau kedatangan kalian dengan niat baik, bukankah kalian bisa mengetuk pintu terlebih dahulu? Apa kalian tidak pernah belajar sopan santun? Aku yang hidup di gunung saja tahu tentang tatakrama sederhana ini," ujar Wulan membuat keduanya bungkam.

Bi Sumi menampakkan diri. Sosok Panji saja yang muncul tiba-tiba sudah membuat mereka gemetar, apalagi saat melihat Bi Sumi muncul dan berdiri di belakang Wulan. Ini pemandangan langkah yang belum pernah mereka lihat. Dua orang kepercayaan juragan berada di sekitar Wulan.

"Maafkan saya, Nyai Ningsih, Nyai Lastri. Apa yang dikatakan Nyi Wulan memang benar adanya. Kalau Nyai berdua ini datang dengan niat baik, seharusnya mengetuk pintu dan meminta izin yang punya kamar ini. Tidak seharusnya membuat keributan dengan membanting pintu," tambah Bi Sumi semakin membuat mereka kikuk.

Para abdi di luar kamar sudah mulai riuh. Desas-desus tentang keduanya yang tidak bersikap sopan pun mulai mengusik telinga. Juragan Nata adalah orang yang tidak menyukai keributan.

Kedua perempuan itu saling menatap satu sama lain, tak ada kata untuk membela diri. Satu-satunya jalan adalah mengakui kesalahan untuk meredam bibir-bibir yang mulai menyebarkan isu.

"Apa yang terjadi di sini?"

Deg!

Semua orang terperanjat mendengar suara itu.

1
Ochyie Aguztina
lanjut
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Pasti mahluk itu ada titik lemahnya ...harus hati2 wulan jngn smpai lenggah..klahkan dngn kelemanya agar tidak menyakiti raga ibumu
Aisy Hilyah: tenang ya kita kalahkan dia hari ini
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Jngn terkecoh wulan tetap waspada....iblis itu punya seribu cara mengelabui manusia
Aisy Hilyah: bener banget
total 1 replies
Memyr 67
𝗎𝗇𝗍𝗎𝗇𝗀 𝗄𝗂 𝗃𝖺𝗀𝖺𝗍 𝗌𝖺𝗄𝗍𝗂 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀
Aisy Hilyah: sudah pasti datang
total 1 replies
Retno Palupi
Wulan ditipu iblis
Aisy Hilyah: kayaknya gak juga
total 1 replies
vj'z tri
😭😭😭aki tolong Wulan
Aisy Hilyah: siap laksanakan
total 1 replies
Zieya🖤
apa yg didlm bilik utama......
Aisy Hilyah: eng ing eng
total 1 replies
Zieya🖤
la yg barusan dibunuh wulan bulan idjal ka? waduh.....
Aisy Hilyah: idajil belum keluar
total 1 replies
Siti Yatmi
penasaran...
Aisy Hilyah: sabar ya
total 1 replies
Ochyie Aguztina
lanjut
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Nurma Sari
lama menunggu banyakin thor epesednya. kan jdi bosan
Aisy Hilyah: maaf yaaa
total 1 replies
Retno Palupi
ada sesaji mungkin
Aisy Hilyah: bisa jadi
total 1 replies
Yuliana Tunru
apa yg ada fikamar itu..jd ibu arum jv punya selendang sakti itu
Aisy Hilyah: punya satu
total 1 replies
mie_moet
👍
Quinza Azalea
ada apakah
Aisy Hilyah: ada dia dia dia
total 1 replies
Dsy_Sagitariuzz
apakah ada salah satu selendang punya ibu arum yg di lihat wulan tp org lain tdak bisa melihat nya dan keberadaannya tidak bisa terendus iblis dan aku dgn ke sok tauan ku🤣🤣
Aisy Hilyah: nah bisa jadi
total 1 replies
Sri Anti
mau up LG thor ,rasanya kurang aja klu 1🙏🙏🙏🤦🤦🤭🤭🤭
Aisy Hilyah: diusahakan ya
total 1 replies
Memyr 67
𝗂𝗒𝖺. 𝖺𝖽𝖺 𝖺𝗉𝖺? 𝗌𝖾𝗆𝗈𝗀𝖺 𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝖼𝖾𝗉𝖺𝗍 𝗎𝗉 𝗅𝖺𝗀𝗂. 𝖻𝗂𝖺𝗋 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗄𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗇𝖺𝗌𝖺𝗋𝖺𝗇
Aisy Hilyah: aamiin
total 1 replies
Retno Palupi
semoga Wulan dapat menolong nata
Aisy Hilyah: siap laksanakan
total 1 replies
vj'z tri
mas panji, juragan kelempar jauh ya pasti sakit toh ko masih tanya😅😅😅
Aisy Hilyah: bener banget
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!