NovelToon NovelToon
Cinta Dua Dunia

Cinta Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Duniahiburan / Romansa Fantasi / Hamil di luar nikah / Cinta Beda Dunia
Popularitas:513
Nilai: 5
Nama Author: Bono Ramadhani

Zihan, adalah seorang gadis yang dibawa ke dunia asing oleh penguni asli dunia itu. sebuah dunia pararel yang di huni oleh siluman dan praktisi saja. dengan sistem kerajaan. gadis itu dibawa untuk dijadikan wanita persembahan oleh salah satu siluman yang menyamar menjadi manusia di dunia asal Zihan.

siapa sangka, ia justru mendapatkan keuntungan dan hal tak terduga saat itu.
akankah Zihan kembali ke dunia asal nya? atau justru memilih tetap tinggal di dunia asing itu?

ayoo, cari tau.. 😚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bono Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Darah

Suasana di istana penguasa pun terlihat sangat sibuk. para datang mondar mandir - keluar masuk kamar Zihan.

Zihan sendiri masih terbaring ditempat tidur, dan tak sadarkan diri. tabib istana yang diminta pun sudah ada disisi Zihan, ia sedang memeriksa dan mengobati luka sayatan di pergelangan tangan Zihan.

sedangkan Arsenio, ia tampak gugup berdiri di belakang tabib. sambil bergumam dalam hati nya sendiri.

" Bertahanlah Zihan, kau harus baik baik saja. " gumam nya dengan begitu khawatir.

tak lama, tabib pun berdiri dari duduk nya. segera Arsenio bertanya pada tabib itu.

" bagaimana kondisi nya tabib? apa dia akan baik baik saja? " tanya Arsenio terlihat khawatir.

" hmm, luka sayatan nya sudah saya jahit dan di perban. untung itu tidak sampai memotong habis pembuluh darah nya. hanya sebuah robekan kecil. tapi... " ucap tabib itu terhenti karena ragu saat akan melanjutkan nya.

" tapi kenapa tabib? langsung katakan saja jika ada yang diperlukan. " ujar Arsenio tidak ingin buang waktu.

" tapiii, gadis ini kondisinya begitu lemah.. karena darah yang keluar sudah lebih dari setengah masa tubuhnya. Jika tidak segera mendapat darah tambahan, mungkin itu akan berakibat jauh lebih buruk. " jelas tabib dengan gelisah.

" apa?! kenapa tidak langsung kau katakan tadi?! Kalau begitu kau bisa ambil stok darah yang ada sekarang juga. lebih cepat lebih baik bukan. " ujar Arsenio tanpa pikir panjang.

" hem, tapi maaf sebelumnya tuan penguasa.. gadis ini memiliki darah yang unik, saya tidak bisa mengidentifikasi jenis darah nya. jadi, itu akan sulit dan membutuhkan waktu untuk menemukan jenis yang sama.. bahkan di istana pun tidak memiliki jenis darah ini tuan penguasa.." jelas Tabib itu dengan sedikit menyesal.

" tidak mungkin!! bagaimana bisa di istana bahkan tidak memiliki satupun kantong darah jenis yang sama. apa kau mencoba mempermainkan ku, hah?! " bentak Arsenio karena kesal.

tabib itu bahkan sampai terhuyung kebelakang beberapa langkah, karena terkejut. ia pun segera bertekuk lutut di hadapan Arsenio.

" tidak tuan.. itu tidak benar.. kenyataan nya memang kami tidak memiliki stok kantong darah jenis itu. karena selama ini, hanya ada stok darah siluman dan darah praktisi. mohon tuan mengerti.. saya tidak pernah mencoba untuk mempermainkan anda tuan penguasa. " jelas tabib itu dengan takut dan jujur.

mendengar penjelasan dari tabib, itu memang masuk akal. karena memang di dunia mereka hanya ada siluman dan praktisi. sedangkan Zihan, bahkan dia bukan bagian dari kedua nya.

" jadi.. apa solusi nya tabib?! apa tidak ada cara lain atau obat sebagai pengganti?! " tanya Arsenio masih berharap ada pilihan lain.

" untuk obat, itu sama sekali tidak ada.. tapi untuk cara lain... hhhmmm.. jika anda berkenan, ijinkan saya mengambil darah anda untuk mendonorkan nya pada gadis ini. " pinta Tabib itu hati hati. bagaimana pun Arsenio adalah seorang penguasa. setetes darah nya saja itu sangat berharga dan diagungkan. jadi, tidak bisa sembarangan mengambil tindakan. apalagi hanya untuk seorang wanita persembahkan. yang tidak ada nilai nya.

Arsenio pun terlihat terdiam dan menatap lekat tabib itu. membuat tabib itu tak bisa berkutik dan langsung menundukkan kepala nya. tabib itu sungguh takut jika ia salah bicara dan membuat tuan nya marah, karena tuan nya tak mengatakan satu kata pun.

tapi setelah beberapa saat, Arsenio pun akhirnya berkata...

" baiklah.. jika memang benar darah ku bisa menolongnya, aku bersedia. tapi, jika setelah dia menerima donor darah ku, dan kondisinya tidak membaik, maka aku tidak segan mengirim mu ke hutan merah.." ujar Arsenio dengan penuh penekanan.

kalimat itu cukup membuat sang tabib sampai sulit menelan ludah nya. siapa yang tidak tau "hutan merah".. hutan dimana tempat para penghianat juga pemberontak yang dibuang ke hutan yang penuh dengan binatang buas, juga tanaman beracun. bahkan para siluman dan praktisi tidak ada yang berani memasuki nya, meski " hutan merah" itu dapat diakses dengan bebas.

" ba.. baik tuan penguasa.. sa.. saya siapa bertanggungjawab dengan semua tindakan saya. " jawab tabib itu dengan yakin. meski ia takut, tapi ia yakin bahwa darah milik penguasa dapat menjadi pendonor untuk Zihan. karena sejati nya, Arsenio adalah manusia dari dunia asal yang sama dengan Zihan. namun fakta itu tidak ada yang mengetahui nya selain tabib itu sendiri.

" maka segera lakukan! " titah Arsenio tanpa banyak bicara.

" baik tuan, silahkan anda berbaring di samping gadis ini. saya akan menyiapkan peralatan nya terlebih dulu. " jelas sang tabib.

Arsenio pun bergegas ke sisi tempat tidur. ia pun mulai membaringkan tubuh nya di samping Zihan. ia sempat memandangi wajah Zihan yang begitu teduh dan terlihat begitu mempesona. getaran getaran rasa itu pun muncul dengan sendirinya.

" Zihan, entah mengapa aku merasa nyaman di dekat mu. dan aku begitu khawatir saat kau jauh dari ku. siapa kau sebenarnya.... " bisik Arsenio di sisi Zihan. ia pun terus memandangi wajah Zihan, hingga sang tabib pun memecah lamunan nya.

" tu.. tuan penguasa, apa kita sudah bisa memulai nya? " panggil tabib itu dengan hati hati. ia sebenarnya tidak ingin mengganggu tuan nya, yang sedang menatap penuh arti gadis di sampingnya. tapi kondisi gadis itu jauh lebih penting sesat ini. mau tidak mau ia harus menyadarkan nya.

sontak Arsenio pun tersadar dari lamunan nya.

" ah ya.. kau bisa lakukan sekarang. " jawab Arsenio segera.

tabib pun mulai melakukan pekerjaan nya. dengan hati hati dan teliti, ia mengambil darah Arsenio dengan peralatan yang canggih. hanya dengan menusukkan dua buah jarum dengan 1 selang yang saling terhubung di setiap jarum, dan memasukkan jarum jarum itu ke lengan tangan Arsenio juga Zihan, darah pun mulai beralih dari tubuh Arsenio ke tubuh Zihan. dengan menekan tombol pada jarum di lengan Zihan. itu seperti tombol penghisap otomatis. dan ada ukuran cc darah yang diambil dan dapat di atur sendiri.

proses itu tidak membutuhkan waktu lama. hanya sekitar 5 - 10 menit.

setelah beberapa saat,

" sudah selesai tuan.. saya akan mengambil alat ini. mohon anda tetap berbaring untuk beberapa saat. " ujar tabib itu sambil melepaskan jarum dari lengan Arsenio dan Zihan.

" baguslah.. aku harap, dia akan segera sadar setelah ini. " ujar Arsenio yang kembali menatap sendu wajah Zihan.

" kalau begitu, saya akan memeriksa kondisi nya.. " ucap tabib, seraya beralih ke sisi samping Zihan berada.

tabib itu mulai menyentuh telapak tangan Zihan. ia juga sempat membuka kedua mata Zihan perlahan. dan setelah itu, ia menyimpulkan kondisi terkini nya.

" anda tidak perlu khawatir tuan. kondisi gadis ini menjadi lebih baik setelah menerima darah anda tuan penguasa. ini sesuatu yang sangat mengejutkan. bahkan bagi saya, ini seperti keajaiban. karena perubahan nya terlalu cepat dan signifikan. selamat tuan, anda sendiri lah yang berhasil menyelamatkan nyawa nya. " ucap tabib itu begitu antusias. ini penemuan baru didunia pengobatan yang selama ini ia geluti. meski ia tau bahwa kedua orang itu berasal dari tempat yang sama, tapi ia tidak pernah menyangka jika efek nya begitu sangat cepat.

" apakah begitu?! baguslah.. tapi semua ini tidak lepas dari solusi yang telah kau berikan tabib. aku pastikan setelah ia sadar, kau akan mendapatkan imbalan yang pantas atas kerja keras mu. " kata Arsenio dengan bangga.

" terimakasih tuan penguasa. anda sungguh dermawan. " jawab tabib itu.

" ya sudah, kau boleh istirahat sekarang. aku akan tetap disini menunggu nya sampai sadar. " ucap Arsenio

" baik tuan.. saya permisi.. " jawab tabib. ia pun membereskan peralatannya, dan bergegas keluar dari ruang kamar. tak lupa ia menutup rapat pintu kamar itu.

sedangkan di dalam kamar itu, tinggal lah mereka berdua.. Arsenio masih berbaring di sisi Zihan. ia mulai memposisikan tubuhnya menghadap Zihan. dengan bertopang tangan di kepala, ia menatap wajah Zihan lekat.

" aku tidak pernah mengalami ini sebelumnya. tapi setelah kehadiranmu, semua terasa berubah. meski kau berani membohongi ku dan kabur dari istana sebelumnya, tapi karena kau sudah kembali.. aku ampuni kesalahan mu. aku tidak akan membiarkan mu pergi dari sisi ku lagi. " ucap Arsenio pada Zihan. meski saat itu Zihan masih menutup mata nya.

tapi siapa sangka, ternyata Zihan mendengar semua perkataan yang diucapkan oleh Arsenio. karena sebenarnya ia sudah sadar saat Arsenio sedang memposisikan dirinya menghadap ke arah Zihan. karena gugup dan terkejut, Zihan memilih untuk berpura pura masih tak sadarkan diri.

" sial.. kenapa aku harus kembali bertemu pria mesum ini lagi.. dan bahkan dia tau rencana pelarian ku sebelumnya. mau taruh dimana wajah ku ini, bahkan sekarang aku pun takut untuk membuka mata ku. " gerutu Zihan dalam hati.

" kau gadis yang ku pilih sendiri, dan darah ku pun sudah mengalir di dalam tubuh mu. itu arti nya, kau ditakdirkan memang untuk ku.. " ucap Arsenio lagi seraya membelai lembut wajah Zihan.

Zihan yang sudah tidak bisa menahan nya lagi, akhirnya menyudahi untuk berpura pura. ia pun mulai membuka mata nya perlahan agar terlihat natural.

melihat itu, Arsenio pun segera duduk dan membantunya untuk bangun.

" kau sudah sadar.. baguslah, biar ku bantu kau untuk duduk. " ucap Arsenio. ia melakukannya dengan lembut dan hati hati.

" te.. terimakasih.. " jawab Zihan gugup.

" sama sama. apa yang kau rasakan sekarang? atau apa ada yang kau butuh kan saat ini? katakan saja, aku akan melakukannya untuk mu.. " ujar Arsenio dengan bersemangat.

" hhmm, sebenarnya.. aku.. akuu ingin buang air.. " jawab Zihan lirih.

" baiklah baiklah.. itu mudah, ayo aku bantu kau ke kamar mandi.. " ajak Arsenio bersemangat.

" ah tapi.. aku.. kau... kita.. kita bukan.. aaahhh " pekik Zihan yang terkejut karena Arsenio tiba tiba mengangkat tubuh Zihan, dan membawa nya menuju kamar mandi.

" apa.. apa yang kau lakukan.. turunkan aku.. dasar pria mesum.. " umpat Zihan lagi yang terbawa suasana.

seketika, Arsenio menghentikan langkahnya.

" kau sebut aku apa tadi?! " tanya Arsenio memastikan.

" ah emm.. tidak tidak. maksud ku, tolong turun kan aku. aku bisa jalan sendiri. dan juga.. kau adalah pria terhormat, tidak baik bersikap asal seperti ini pada wanita. " jawab Zihan dengan kikuk.

" hhmmm itu memang benar. tapi karena aku adalah pria mesum.. maka itu hal yang wajar bukan untuk ku lakukan. jadi.. diamlah,. " balas Arsenio dengan senyum smirk nya.

" kaauuu.. " gumam Zihan yang kalah telak. lagi lagi ia kembali melakukan kesalahan yang membuat dirinya semakin terjerat oleh pria penguasa itu.

sesampainya di kamar mandi.. dan Zihan sudah diturunkan.

" apa kau butuh bantuan ku? " tawar Arsenio tak tau malu.

" tidak.. tidak sama sekali. " tolak Zihan mentah mentah. dan segera menutup pintu kamar mandi.

" hah.. Arsenio, seorang pria terhormat, bahkan bisa ditolak mentah mentah oleh gadis kecil. sungguh ironi.. " gumam Arsenio dalam hati. ia hanya bisa menertawakan diri nya sendiri yang terlihat bodoh.

sedang di dalam kamar mandi, Zihan mencecar diri nya sendiri..

" bodoh bodoh bodoh.. kenapa aku tidak bisa memukul nya tadi saat ia mengatakan hal mesum pada ku.. argghhh, menyebalkan. " cecar Zihan untuk dirinya sendiri. saking kesalnya, ia lupa bahwa tangan nya terluka. tidak sengaja ia menggerakan tangan nya untuk memukul benda.

" aahh.. sttt.. sakitt " pekik Zihan.

mendengar suara kesakitan dari dalam, Arsenio yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi, bergegas segera membuka pintu dan masuk kedalam.

" apa kau baik baik saja?! " ucap Arsenio setelah berada di dalam kamar mandi..

namun bukan jawaban yang didapat oleh Arsenio, ia justru mendapat lemparan benda benda kecil dari Zihan.

" aahhh.. keluar kau.. dasar pria mesum... cepat pergi dari siniiiiii!! " teriak Zihan yang emosi.

" hentikan itu, aku akan keluar. " pinta Arsenio seraya hendak keluar dari kamar mandi.

" dasar pria mesuummm!!!! aaahhhh!!" umpat Zihan begitu emosi. ia benar benar merasa kesal. hingga ia tidak bisa mengontrol tubuhnya, membuat dirinya terhuyung ke depan.

menyadari itu, Arsenio segera menahan tubuh Zihan.

bruuukkk..

mereka berdua akhirnya jatuh bersama, dengan posisi Zihan berada diatas dada bidang Arsenio. dan kedua tangan Arsenio memeluk pinggul Zihan.

kedua nya pun terdiam, saling tatap tanpa berkedip. detak jantung keduanya pun bedegup lebih kencang. hembusan nafas kedua nya pun saling sapa. karena kini, jarak wajah mereka hanya sebatas dia jari yang menempel.

1
Professor Ochanomizu
Ngebayangin jadi karakternya!
Bono Ramadhani: boleh kak.. aku ikutan.. /Smile/
total 1 replies
Kuro Kagami
Aku tahu pasti thor punya banyak ide kreatif lagi!
Bono Ramadhani: terimakasih kaka buat dukungannya.. semoga selalu suka yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!