NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Mantan Sahabatku

Transmigrasi Ke Mantan Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: THAN PUR2507

Jangan lupa mampir ditempat ini...!

Menceritakkan seorang cewek ceria dan kocak masuk ketubuh sahabat jauh setelah pergi dan jarang bertemu.

bagaimana kisahnya, dan mampukah dia menerima jadi diri barunya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon THAN PUR2507, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11.

"Maafkan aku Shella."ucap Leon lalu dengan berani mengenggam tangan Shella sesekali mengusapnya lembut

Mata Shella sedikit terangkat saat mendengar perkataan Leon, mungkinkah Leon melakukan ini karena hampir menabraknya.

Kemudian Shella mengelengkan kepalanya pelan tidak menyalahkan Leon atas kecelakaan yang terjadi, karena ini kesalahannya sendiri.

"Tidak, sepatutnya akulah yang harus minta maaf sama kamu Leon."ujar Shella dengan nada pelan tidak seharusnya Leon meminta maaf jika kejadian tadi bukan karena kesalahannya

"Karena aku sendirilah yang sudah berdiri tepat didepan mobil kamu tadi."tambah Shella sekilas menatap wajah Leon dengan bersalah akan kecerobohannya

"Bukan karena itu, tapi aku ingin meminta maaf padamu dengan apa yang selama ini kuperbuat padamu. Mungkin ini sulit buatmu bisa memaafkanku semudah itu dengan apa yang telah terjadi."ucap Leon

Kedua mata Shella tak henti-hentinya terus bergerak dan bingung untuk menjawab. Apakah Leon melakukan ini demi bisa dimaafkan oleh Jihan sahabatnya atau untuk Shella sendiri.

"Tetapi aku benar-bener menyesal Shella, disaat aku meninggalkanmu saat itu. Aku baru sadar mengapa aku lebih mempercayai wanita lain daripada dirimu. Dan aku ingin memperbaiki hubungan kita sekali lagi dan memulai hidup berdua bersama."lanjut Leon mulai mengutarakan isi hatinya yang ingin ia katakan pada Shella

Walaupun belum tentu Shella bisa menerimanya lagi untuk kedua kalinya atau tidak. Akan tetapi Leon akan berusaha untuk bisa menerima pendapat dari Shella.

Shella menatap Leon dengan tatapan bingung, sekarang apa yang harus ia jawab pada Leon. Seharusnya yang berhak diposisinya sekarang adalah Jihan bukan dirinya.

"Maaf Leon aku tidak bisa menjawab permintaan maafmu. Karena aku?."ujar Shella dengan wajah tertunduk tidak bisa memutuskan keputusannya sendiri begitu saja

Shella tidak mau membuat kesalahan fatal lagi yang bisa membuat Jihan marah dan tak lagi memaafkannya. Jadi yang berhak memutuskan keputusan ini bukan dirinya.

"Karena apa, apakah aku tidak bisa kamu maafkan lagi olehmu Shella."toleh Leon tampak bertanya-tanya dibenaknya

"Bukan begitu, hanya saja aku butuh waktu saja."ujar Shella masih tidak ingin menjawab

"Lalu bagaimana dengan Jihan, aku yakin dia pasti akan terluka jika kamu mencampakkannya."lirik Shella mengubah topik pembicaraan

Agar Leon bisa lebih dulu teralihkan dan tak menanyakan alasan mengapa ia tidak mau menjawab sekarang.

"Jihan, aku sedikitpun tidak pernah mencintainya."ujar Leon sempat terhenti sejenak saat menyebut nama Jihan

"Apa itu benar?."ucap Shella seketika tertegun dan tidak menyangka

Bahwa selama ini Leon tidak pernah mencintainya, lalu perlakuan yang selama ini Shella terima apakah itu semua adalah palsu.

Dan hanya dirinya lah yang mencintai Leon seorang, mungkinkah selama ini cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Ya, disaat kita putus aku hanya menganggap Jihan sebagai teman saja. Tidak ada yang perlu aku perdulikan darinya. Bahkan karena dia hidupku sekarang berantakan tanpamu Shella."ujar Leon dengan jujur mengatakan hubungannya dengan Jihan

Yang hanya sebatas teman saja dan tidak spesial bagi hidupnya.

Mendengar perkataan Leon seketika menghancurkan hati Shella ketika mengetahuinya. Ia baru tahu jika selama ini Leon yang ia cinta.

Yang rela ia perjuangkan dengan susah payah sampai merebutnya dari Jihan. Semua ini hanyalah sia-sia saja, lalu untuk apa saat itu ia begitu memperjuangkan cintanya.

"Kenapa kamu melamun?."tanya Leon dengan tatapan bingung

Ketika Leon menatap Shella melamun, ia berpikir kalau ekspresi Shella seperti sangat syok saat mendengar pengakuannya mengenai Jihan dimatanya.

Mendengar suara Leon seketika membuyarkan lamunan Shella. Lalu dengan wajah tersenyum tipis Shella mengelengkan kepalanya pelan.

"Tidak ada."jawabnya dengan nada rendah tersenyum tipis

Bahkan sekarang ia berusaha menahan airmatanya agar tidak jatuh didepan Leon. Meski hatinya terluka dan terasa sesak.

"Lalu apa jawabanmu sekarang, apakah kamu masih belum percaya jika aku dan Jihan hanyalah sebatas teman tidak lebih dari itu."ucap Leon menatal wajah Shella dengan tatapan berharap

Shella memalingkan wajahnya kearah lain, keputusannya sudah bulat. Ia harus bicara terlebih dahulu pada Jihan, dan tidak bisa terlalu gegabah untuk mengambil keputusan sendiri.

"Izinkan aku untuk bicara pada Jihan!."ucap Shella dengan tegas menatap wajah Leon kembali dengan wajah tenang

"Untuk apa kamu bicara padanya, aku sudah mengatakannya padamu. Apakah penjelasanku saja masih belum cukup untuk membuatmu percaya padaku."sahut Leon dengan wajah begitu kesal dan tidak senang jika Shella ingin menemui Jihan

Lantaran Shella rupanya masih belum mempercayai dirinya sepenuhnya. Mungkinkah Shella ingin bertemu dengan Jihan.

"Aku ingat jika disaat Jihan berusaha merebutnya dariku, aku hanya memastikannya sendiri kalau Jihan memang tidak menyukaimu lagi itu saja."ujar Shella dengan berbohong bahkan diam-diam Shella jadi tegang meremas ujung pakaiannya erat

Melihat tatapan tajam Leon mengingatkan perlakuan Leon padanya sebelumnya. Hingga sampai membuatnya takut ketika berhadapan dengan Leon.

Dengan wajah tak senang Leon menarik napas dalam-dalam, lalu kembali tenang kemudian mengikuti kemauan Shella.

"Baiklah!."jawab Leon menyetujui permintaan Shella

*****

"Hahah..., lucu sekali nak!."tawa nenek sambil menatap layar ponsel milik Jihan

"Hahahah..., rasain nyemplung juga ke kali dasar ceroboh!."umpal Jihan sambil tertawa terbahak-bahak menonton film kartun dilayar ponselnya

Disebelahnya juga ada nenek yang ikut menonton dan tertawa lepas, menonton gambar yang menurutnya lucu dan membuatnya ikut tertawa.

"Jihan buka pintunya, kenapa kamu jadi sering kunci kamar dari dalam."teriak Leon Dari luar pintu sesekali mengetuk keras

Sudah satu menit ia mengetuk pintu, rupanya malah dikunci dari dalam oleh Jihan dan bahkan tak segera dibukakan.

Suara Leon sama sekali tidak terdengar ditelinga dua wanita yang sedang tertawa menonton film kartun itu. Hingga mengabaikan suara keras yang berasal dari luar kamar.

"Bukannya tadi tidak dikunci, kenapa tiba-tiba Jihan kunci kamar dari dalam. Sebenarnya apa yang dia sembunyikan dari mereka?."gumam Shella bicara sendiri dan merasa heran

Sejam yang lalu ia datang kekamar ini, tetapi kamarnya tidak dikunci dari dalam. Namun sekarang malah terkunci.

"Jihan buka pintunya sekarang.?"teriak Leon lagi terus memanggil Jihan yang entah sedang apa didalam kamar

Mendengar suara gedoran pintu cukup menyadarkan mereka yang terlalu asik menonton film.

"Nek sepertinya cucu nenek dateng deh!."toleh Jihan menatap wajah nenek yang masih menatap layar ponselnya

Mendengar suara Jihan nenek berpaling pada Jihan. Tatapannya menatap kearah pintu, dan benar saja terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Nenek akan segera bersembunyi, temuilah dia sebelum ia marah padamu seperti saat itu."ujar nenek mengerti lalu beranjak dari duduknya

Setelah memastikan nenek bersembunyi ditempat biasa, Jihan memberantakkan rambutnya dengan acak.

Seakan ia habis tertidur dan tak lupa mematikan ponselnya meletakkannya disisi bantal.

1
Octavio Gonzalez
Jangan nggak baca, sayang banget
THAN PUR2507: terimakasih, semoga suka maaf baru pemula kalau ada kata yang kurang nyambung..🙏👍
total 1 replies
Gaara
Kisahnya bikin baper thor, semangat terus menulisnya!
THAN PUR2507: makasih dukungannya baru pemula maaf kalau ada kata yang kurang jelas 👍🙏😊😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!