Pelakor adalah korban bukan salah dia mencintai lelaki yang sudah memiliki seorang istri tapi karena sebuah perasaan yang mempermainkannya.
Untuk menyelamatkan nyawa sang nenek, Vivian Cambriella terpaksa menikah dengan lelaki tampan yang tak lain adalah seorang CEO , atasannya sendiri.
Setelah dua tahun menikah Ia baru mengetahui suaminya telah memiliki seoarang istri.
Alasan Keanu mau menikah dengan Vivian adalah untuk menyewa rahimnya , supaya Ia memberikannya seorang anak.
Bagaimana nasib Vivian ?
Akankah Ia mendapatkan cinta dan kebahahiaan dari suami yang telah membohonginya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mora Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11 : SAHABAT LAMA
...SAHABAT LAMA...
Vivian termenung di sebuah taman, masih teringat dengan jelas kejadian semalam.
Betapa lembut dan hangatnya saat tangan Keanu menyentuh pinggangnya,seketika arus listrik mengalir di sekujur tubuhnya, di tambah dengan tatapan Keanu yang terus memandangi dirinya.
Baru kali itu Vivian merasa bahagia berada di dekat Keanu, rasanya dunia hanya milik mereka berdua.
Keanu hampir mencium Vivian , kalau saja Wanda tidak datang menghampiri , mereka pasti sudah berciuman.
" Hah " Vivian menghela napas panjang, merasa sangat kecewa tidak dapat berciuman dengan Keanu.
" Kalau saja " Gumam Vivian sambil menyentuh bibirnya.
" Vi.....vi......" Teriak seseorang memanggil Vivian dari kejauhan.
Vivian menoleh ke kanan dan ke kiri , mencari sumber suara yang memanggil dirinya. Ia menyipitkan matanya melihat seorang lelaki melambai-lambaikan tangan ke arah Vivian.
" Vi....vi....." Teriak Pria asing di ujung sebrang.
Karena merasa tidak mengenali pria itu , Vivian lantas pergi meninggalkan bangku taman , namun pria itu justru mengejar dirinya.
Sadar dirinya di ikuti, Ia mempercepat langkah kakinya, langkahnya yang mungil dapat di susul oleh pria itu.
" Vi " Pria itu menangkap tangan Vivian , sontak membuat Vivian menjerit ketakutan, " Tolong......tolong.....ada Pria mesum yang mengikuti, saya "
" Ya....ampun Vi, ini Gue " Kata Pria itu sambil tersenyum.
" Siapa sih ? " Jawan Vivian ketus.
" Gue Raditya, teman waktu masih kecil " Seru pria yang bernama Radit.
" Raditya ? " Gumam Vivian mengingat nama itu.
" Siapa ya, Gue lupa " Seru Vivian mengkerutkan keningnya.
" Astaga ! dulu waktu kita masih kecil, suka berenang di empang , habis itu Nenek akan menjewer kita berdua." Celetuk Radit sambil memperlihatkan giginya yang putih.
Menyebut nama Nenek, Vivian jadi teringat sesuatu, " Oh " Vivian berteriak kencang.
" Raditya yang dulu badannya gendut, rambutnya berdiri kaya landak, dan suka ingusan, terus pernah ber......" Ucap Vivian kencang, Reflek tangan Radit menutup mulut Vivian.
" Wooii.....woiiiii.....wooiiii.......giliran yang jelek, Lo inget. Jangan buka aib donk ! " Teriak Radit menegur Vivian.
Vivian menyingkirkan tangan Radit dari bibirnya," Hahahhahhh "
" Kok....Lo bisa berubah begini " Sahut Vivian mengitari tubuh Radit.
Raditya adalah sahabat semasa kecilnya, dulu tubuh Radit gendut, rambutnya berdiri kaya landak dan suka ingusan karena itu dia sering di bully.
Vivian murid baru di sekolah, melihat teman-teman sekelasnya suka membully Radit, Vivian dengan berani menolong Radit.
Sejak hari itu tidak ada yang berani menganggu Radit, Ia pun jadi mengikuti gadis kecil yang telah menyelamatkan hidupnya.
Entah sejak kapan, pada akhirnya mereka menjadi teman dekat, dimana ada Vivian pasti ada Radit.
Tapi sayang pertemanan mereka tidak berlangsung lama, Radit terpaksa pindah sekolah, karena Ayahnya mendapatkan promosi ke negara A.
Sepanjang waktu Radit tidak pernah melupakan Vivian, Ia selalu mengingat gadis kecilnya.
Waktu terus bergulir, hingga akhirnya Radit tumbuh menjadi Pria dewasa, bertubuh tinggi dan atletis , kulitnya putih , dan lembut, matanya berwarna kecoklatan, rambutnya yang dulu berdiri kini klimis seperti rambut aktor choi siwon berwibawa, hidungnya mancung, dan alisnya tebal terbentuk, Radit berubah total seperti Oppa-oppa Korea.
Radit tidak bisa melupakan Vivian , maka Ia memutuskan untuk kembali ke negara C .beruntung takdir mempertemukan mereka dengan cepat.
Radit tidak sengaja melihat seorang gadis yang tidak asing, dengan percaya dirinya , Ia memanggil gadis itu , dan feeling Radit benar, gadis itu adalah Vivian , gadis kecilnya.
" Gila.....gak nyangka Lo jadi tampan " Seru Vivian memuji penampilan Radit yang berubah secara drastis.
Radit senang Vivian memuji dirinya, tidak sia-sia Ia menghilangkan lemak dari tubuh , dan memvermak rambut landaknya.
" Lo, apa kabar ? " Tanya Radit ingin tahu.
" Baik, Lo sendiri ? " Vivian bertanya balik.
" Baik juga , tapi Gue masih belum terbiasa di sini " Ucap Radit merasa asing dengan negaranya sendiri.
" Tau dah yang bertahun-tahun tinggal di luar negeri, negara sendri sampai di lupakan." Celetuk Vivian.
" Hahahhahaha.....Lo, udah makan belum ? " Kata Radit basa basi.
" Belum " Jawab Vivian.
" Kebetulan Gue belum paham daerah sini, temenin Gue makan " Tanpa menunggu jawaban Vivian, Radit langsung menyeret Vivian masuk kedalam mobilnya, mobil bermerk audi terbaru.
Vivian sangat takjub dengan mobil Radit, tidak hanya penampilannya yang berubah tapi derajatnya juga naik.
" Sekarang udah jadi orang kaya, padahal dulu cuma bocah kecil yang liar." Gerutu Vivian memuji sekaligus menyindirnya.
" Kebetulan bokap naik pangkat, lalu membangun perusahaan di sana, kerja kerasnya membuahkan hasil. Sekarang perusahaannya bertambah besar." Seru Radit bangga dengan usaha Ayahnya
" Keren, cuma Gue doank yang gak berubah sama sekali , tetap menjadi gadis yang malang. dan sekarang harus kerja keras jadi babu " Celetuk Vivian sambil bercanda.
Radit memandangi wajah Vivian , mencerna perkataannga.
" Hahaahha.....gak malang banget sih, Gue sekarang kerja di perusahaan dan jadi babunya atasan " Jawab Vivian meralat ucapannya.
" Hahahahaha...Gue kira Lo jadi pembantu "Seru Radit, walau sebenarnya Ia tidak peduli dengan pekerjaan Vivian, Ia akan tetap menyukai Gadis kecilnya.
" Gak salah juga, nyatanya Gue memang seperti pembantu di rumah maupun di kantor " Gumam Vivian di dalam hati
Vivian dan Radit saling berbagi cerita, tertawa sampai perut terasa melilit, melepas kerinduan bertahun-tahun tidak bertemu, bersama dengan Radit ,Vivian dapat melupakan belenggu kehidupannya.
Hidupnya kembali ke dua puluh tahun yang lalu, di mana Ia belum mengenal rasa sakit , penderitaan ,kesedihan , dan rasa marah karena terbakar api cemburu.
Bersama Radit, Ia bisa tertawa lepas, dan bahagia
...♧♧♧♧♧♧...
hubungan Vivian dan Radit semakin dekat dari waktu ke waktu, kadang Ia sering menghabiskan jam makan siang bersama dengan Radit.
Atau saat wekeend Radit meminta Vivian untuk menemaninya mengelilingi negara C, sebagai tour guide.
Keanu bisa merasakan perubahan sikap Vivian yang kini lebih sering tersenyum, anehnya Keanu mulai menyukai Vivian yang selalu tersenyum.
Diam-diam Keanu suka memperhatikan wajah Vivian, rasa ingin terus berada di dekat Vivian muncul dalam benaknya.
Dulu Ia jarang memanggil Vivian keruangannya, tapi kini Ia lebih sering menyuruh Vivian melakukan semua pekerjaan supaya bisa melihat wajahnya.
" Nanti temani saya makan siang " Kata Keanu.
" Maaf Pak, hari ini saya sudah ada janji " Jawab Vivian menolak ajakan Keanu dengan sopan.
" Janji ? kamaren janji, kemarennya lagi janji, tiga hari yang lalu juga sama, sekarang kamu banyak janji ya " Kata Keanu meninggikan suaranya.
" Maaf banget sudah membuat Bapak kecewe, tapi saya sudah berjanji akan menemani teman " Sahut Vivian mengatakannya dengan jujur, Ia tidak mau membohongi atasannya terlebih itu adalah suaminya sendiri.
" Janji apa , dan dengan siapa ? " Keanu bertanya dengan wajah sedikit curiga.
" Dengan seorang teman lama, dia baru kembali ke sini jadi saya janji akan menemaninya berkeliling." Jawab Vivian menatap mata Keanu.
" Seorang wanita atau seorang pria " Tanya Keanu dengan wajah yang tegang.
Vivian merasa tidak ada yang perlu di sembunyikan , dan hanya menganggap Radit seorang sahabat , Ia tidak perlu merasa menyembunyikannya," Seorang pria bernama Radit, teman saya sejak kecil "
Keanu hampir meluapkan emosinya , tapi Ia menahannya , Ia sadar tidak memiliki hak untuk melarang Vivian , pernikahan mereka hanya sebatas kertas tidak ada yang perlu di kekang.
" Baiklah, kamu boleh pergi " Keanu menyuruh Vivian untuk keluar dari ruangannya.
" Terima kasih, Pak " Jawab Vivian berjalan keluar ruangan.
Hati Keanu melarang Vivian pergi , namun mulutnya tercekat, seperti ada sesuatu yang menyumbatnya.
Keanu tidak suka Melihat kedekatan Vivian dan radit , hatinya terasa cemburu tapi tidak bisa Ia tunjukan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tunggu di chapter selanjutnyanya 😉
TERIMA KASIH sudah membaca novel dari seorang yang amatir ini , semoga dapat menghibur dan menyenangkan kalian.
Jangan lupa dukunagn dari kalian , seperti like , vote , dan share ato mau nampol pake bunga ****** juga boleh 😁😄😂🥰😍😍🤩