NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tangguh Pangeran Buta

Menjadi Istri Tangguh Pangeran Buta

Status: tamat
Genre:Time Travel / Epik Petualangan / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib / Tamat
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Apa jadinya jika seorang gadis bar-bar yang punya keahlian bela diri dan mampu mempergunakan berbagai macam senjata dengan baik, tiba-tiba tersedot pusaran waktu saat dirinya terjerembab pada lubang sumur yang dalam di tengah hutan saat dikejar oleh gangster.

Bukannya mati, tapi Aurora Valencia justru masuk ke dunia lain.

Di mana dia menemukan seorang lelaki berpakaian layaknya seorang pangeran sedang merintih kesakitan akibat luka di sekujur tubuhnya dan matanya.

Mata sosok pangeran itu mengeluarkan darah bagaikan telah ditusuk benda tajam yang mengakibatkan kebutaan permanen.

"Apakah ada orang, tolong aku." Ucap lelaki yang bernama Dexter Douglas dengan nafas terputus-putus.

Di waktu yang sama Aurora menemukan benda aneh berwujud seperti potongan kaca tapi saat disentuh, tubuh Aurora tersedot masuk ke dalam kaca yang ternyata terdapat sebuah ruangan luas penuh dengan hal-hal ajaib di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jatuh Cinta

"Cermin ajaib?" Tanya Aurora heran.

"Iya, dan itu adalah milik Kakekku yang sudah lama meninggal. Mengenai lorong waktu, itu juga buatan Kakek yang sudah dihancurkan oleh penyihir istana." Ucap Dexter.

"Kenapa dihancurkan?" Aurora semakin penasaran.

"Karena semenjak Kakek Raja meninggal, mesin lorong waktu disalah gunakan oleh anggota kerajaan yang serakah."

Ucap Dexter dengan ekspresi wajah yang menyimpan amarah dan dendam. Meskipun kedua matanya tidak lagi berfungsi, tapi Aurora tetap mengaguminya.

"Hhmmm... Pangeran Dexter sudah menikah? Berapa umur kamu?" Tanya Aurora memberanikan diri menanyakan hal pribadi.

"Belum atau lebih tepatnya tidak akan menikah karena umurku sudah 35 tahun." Jawab Dexter tenang.

"Loh kenapa tidak mau menikah, toh umur segitu masih muda. Dan lagi Pangeran sangat tampan. Aku suka." Ucap Aurora jujur tanpa malu-malu atau canggung.

"Mana ada seorang gadis yang akan menyukaiku, terlebih aku sudah cacat dan terbuang." Ucap Dexter.

"Lagi pula kurang dari sepekan, pengumuman pewaris tahta akan disiarkan."

"Jujur aku gak paham dengan apa yang Pangeran sedang bicarakan. Aku tanya kenapa tidak menikah, justru jawabannya pengumuman pewaris kerajaan. Aku yang tidak nyambung atau memang Pangeran yang salah jawab." Ucap Aurora sudah sampai pada ruang luas di lorong sumur.

"Kita bahas nanti lagi, karena cermin sudah ada di tanganku."

"Ayo kita masuk." Ucap Aurora sambil menggenggam erat tangan Dexter.

Bruukkk...

"Astaga, kenapa sih harus dimulai dengan adegan jatuh lagi. Gak bisa apa ya, masuk ruang ajaib dengan baik-baik." Ucap Aurora mendadak sangat kesal.

Bagaimana tidak kesal jika dia terjatuh dengan posisi tidak elit, sedangkan Dexter bisa berdiri biasa.

"Kenapa kamu tidak jatuh Pangeran?" Tanya Aurora menatap dengan heran.

"Tadi aku yang menggandengmu padahal."

"Karena aku sudah terbiasa berada di ruang ajaib seperti ini. Pengendali ruang adalah pikiranmu sendiri, jadi saat kamu berfikir masuk maka pikirkan juga kamu mendarat dengan tepat tanpa adegan jatuh." Ucap Dexter memang terdengar simple.

"Tapi, tetap saja terasa aneh. Padahal kedua mata Pangeran buta, tapi cara berdirinya tidak goyah." Gumam Aurora masih menatap heran.

"Sudah... Sudah... Nanti aku ajarkan cara masuk dan keluar ruang ajaib dengan cara yang benar. Sekarang, bisa tolong ambilkan buah. Apa saja untuk kita makan. Atau kamu bisa menangkap ikan?"

"Tunggu sebentar Pangeran." Jawab Aurora.

Dengan gesit dan lincah, gadis tomboy itu memanjat beberapa pohon. Ada apel, mangga, jambu air dan juga pisang yang diambil. Kemudian dia menuju ke sungai, dan mengambil beberapa ikan nila dengan cara ditusuk dengan kayu. Meskipun tidak melihat, Dexter bisa mendengar cara Aurora mencari ikan.

Ada rasa kagum dalam hatinya tentang bagaimana Aurora bertahan hidup. Tidak seperti putri-putri kerajaan yang rata-rata menye-menye, hanya mengandalkan kekuasaan dan pengawal tanpa bisa menjaga dirinya sendiri. Dan yang lebih parahnya adalah mereka munafik tidak punya ketulusan.

"Aurora, secantik apa wajahnya?" Gumam Dexter yang menunggu kedatangan Aurora.

Tidak lama kemudian, Aurora kembali dengan banyak ikan hasil tangkapannya. Kemudian membuat api dan membakarnya. Sambil menunggu, Dexter hanya diam. Karena memang hanya itu yang dia bisa lakukan saat ini. Kebutaan ini, bukan tanpa alasan. Tapi ulah dari putra mahkota yang telah mencuri calon istrinya dengan bantuan para sihir istana.

"Hmm... Makanlah Pangeran, meskipun tidak memakai bumbu ikan-ikan gembul ini enak sekali." Ucap Aurora sambil menyerahkan seekor ikan bakar.

Tapi saat melihat Dexter kesulitan memisahkan duri ikan dari dagingnya. Aurora yang merasa iba langsung merebut kembali ikan bakar itu. Dengan telaten, dia mengambil daging ikan dan mulai menyuapi Dexter.

"Tak apa kan jika aku suapi saja Pangeran." Ucap Aurora.

"Kenapa kamu baik sekali padaku?" Tanya Dexter sambil mulutnya mengunyah.

"Mungkin karena aku sudah jatuh cinta padamu Pangeran Dexter." Jawabnya.

"Kamu sudah sering kali mengungkapkan cinta ya, kenapa mudah sekali. Tidak canggung atau malu-malu." Ucap Dexter ada benarnya juga.

"Selama 27 tahun aku terlahir, baru hari ini aku jatuh cinta dan berani mengatakannya langsung. Tapi, itu hanya omongan biasa. Tidak perlu Pangeran ambil pusing. Karena sebagai gadis dari dimensi lain, aku sadar diri jika aku tidak setara dengan Pangeran. Pasti kamu juga hanya menginginkan seorang putri." Jawab Aurora santai.

"Lagi pula, suatu hari pasti aku pulang ke duniaku lagi."

"Dan bisa aku pastikan itu tidak akan terjadi." Ucap Dexter.

"Apa maksudmu, Pangeran?" Tanya Aurora.

"Seperti yang pernah aku katakan, jika lorong waktu sudah lama dihancurkan oleh para penyihir istana. Jikalau kamu bisa masuk dan melewatinya, itu hanya sebuah kebetulan."

"Tidak ada lagi jalan keluar, dan selamanya kamu akan terjebak di duniaku ini." Ucap Dexter.

"Astaga... Benarkah itu, Pangeran Dexter. Kalau begitu betapa malangnya nasibku. Harus berjuang hidup di dunia lain, yang pastinya ini bukan masa depan tapi masa lalu. Kehidupan di lingkungan kerajaan pasti sangat sulit untuk aku jalani."

"Tenang masih ada aku, Aurora."

"Mana bisa aku hidup tenang, masa iya kita harus selamanya terkurung di dalam sumur tua. Hanya mengandalkan isi dari ruang ajaib untuk dapat bertahan hidup. Tidak... Tidak... Tidak... Kita harus keluar dari sini Pangeran Dexter. Apa kamu tidak punya keinginan kembali ke Istana, ke rumahmu?"

"Tidak ada yang tersisa di Istana untuk diriku." Jawab Dexter.

"Maksudnya, maaf aku tidak mengerti." Ucap Aurora terlihat begitu menyesal.

"Baginda Raja dan Ibu Ratu adalah kedua orang tua kandungku. Tapi sejak aku masih kecil, mereka lebih percaya dengan perkataan anak dari seorang Selir yang bernama Louis Arthur." Ucap Dexter.

"Kurang dari sepekan, pengumuman pewaris tahta akan disiarkan di Istana. Dan Louis yang akan dinobatkan. Mereka juga mengadakan acara pernikahan antara Louis dan Diandra Charlotte putri dari Duke Archon Charlotte. Padahal sebelumnya Diandra adalah kekasih sekaligus tunanganku yang sudah diketahui oleh seluruh penghuni Istana dan penduduk Kerajaan Thornewood Eldoria." Lanjutnya.

"Ternyata pria setampan dirimu punya kisah cinta yang sangat menyedihkan. Beruntung aku belum pernah pacaran. Bagaimana kalau Pangeran jadi pacarku, aku janji akan melindungi Pangeran." Ucap Aurora membuat Dexter tertegun.

"Pacaran? Hubungan seperti apa itu?"

"Pacaran ya pacaran, aku dan kamu saling mencintai dan berjanji akan selalu setia sehidup semati."

"Aahhh... kalimat itu terlalu lebay. Intinya sebelum ikatan pertunangan kita menjadi sepasang kekasih." Ucap Aurora.

"Sekarang aku hanya pria buta, kamu akan rugi jika bersamaku." Ucap Dexter kehilangan kepercayaan diri.

"Justru itu aku menyukaimu Pangeran, kamu terlalu tampan jika sempurna. Lebih baik buta, biar tidak mata keranjang melirik gadis lain."

Hahaha...

Dexter tertawa terbahak-bahak. Sejenak Aurora terpana seolah terhipnotis. Sejak bertemu, pria tampan itu selalu terlihat murung dan sedih. Kini Aurora melihat bagaimana Dexter semakin tampan saat sedang tertawa.

"Pangeran sangat tampan." Ucap Aurora.

Hahaha... Masih dengan sisa tawanya, Dexter berucap sambil mengusap setitik air mata di ujung matanya.

"Kamu tahu Aurora, selama aku lahir dan hidup di dunia. Baru hari ini aku merasa perasaan bahagia, ringan tanpa beban. Aku merasakan ketulusan dari setiap kata-katamu, meskipun aku tidak bisa melihat ekspresimu yang sesungguhnya. Baiklah mulai hari ini kita sepasang kekasih." Ucap Dexter yakin.

"Apa Pangeran juga jatuh cinta?"

Sementara itu, di dunia nyata tempat Aurora berasal terlihat seorang pria berdiri di pinggir sumur. Beberapa jam yang lalu, dia memerintahkan anak buahnya untuk masuk dan membawa kembali Aurora yang mereka duga jatuh ke sumur. Tapi keadaan sumur itu kosong, hanya ada bebatuan dan pasir. Tidak ada jejak keberadaan Aurora.

"Tidak mungkin Aurora menghilang begitu saja, atau dimakan binatang buas. Tapi jika benar, tidak ada juga jejak binatang di sini. Akhirnya aku benar-benar kehilanganmu. Tapi aku tidak akan mau menikah dengan Sasmita meskipun dipaksa. Aku sudah kehilangan wanita yang ku cintai, jadi tidak apa jika harus kehilangan semuanya lagi."

Baron pergi meninggalkan sumur dengan membawa kesedihan yang begitu mendalam. Hanya sebuah ponsel milik Aurora yang akan menjadi kenangan untuknya. Ponsel itu tidak sengaja terinjak oleh kakinya sendiri, kemungkinan terjatuh saat Aurora berusaha berlari darinya.

Sementara di ruang ajaib telah terjadi suatu yang tidak terduga.

"Kenapa Pangeran mengambil ciuman pertamaku?"

1
Karo Karo
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Lala Kusumah
ceritanya bagus, teruslah berkarya dengan karya-karyanya yang bagus lagi, semangat sehat ya 💪💪
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Lala Kusumah
perampok nya lagi latihan pedang tuh 😂😂😂😂
Lala Kusumah
😂😂😂😂😂
Retno Palupi
lhoooo kok udah tamat
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya thor
Lydia
lah lah kok ud selesai aja... baru kali ini saya baca cerita paling cepat hehehe.... terima kasih author 🙏
Erchapram: Ya, dipercepat karena gagal retensi. Percuma diteruskan, kalau hanya dapat capeknya saja. Terima kasih sudah mendukung selama ini. Bertemu lagi di Novel yang baru ya.
total 1 replies
🌈 Bunga_Ros¹²⁴⁷
wah, mantap Aurora 😍
Yuli Budi
lha kok dah selesai aja thor
Erchapram: Iya, maaf retensi anjlok. Karena banyak yang menabung bab.
total 1 replies
Pawon Ana
nah nah nah kan Aurora malah seneng suaminya punya dua kepribadian, agak Laen ini emang Aurora ya🤭
Mineaa
Astaga dragon......berasa poliandri....😁
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Linda pransiska manalu
sangat menarik
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Ayudya
nah kan ke Tahuan kebusukan selir Lusiana dan putranya.ayo raja kamu penggal kepala selir itu yg telah buat putra mahkota cacat dan hampir mati
dewi roisah
lanjut
Ayudya
lanjut kak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Linda pransiska manalu
kritis juga Aurora ya.
Yuli Budi
ngaku aja deh pangeran...
vj'z tri
janji palsu dengan jangan percaya 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!