NovelToon NovelToon
HarBy Kelabu

HarBy Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Murid Genius / MLBB / Kegiatan Olahraga Serba Bisa / Persahabatan
Popularitas:791
Nilai: 5
Nama Author: Amil Ma'nawi

"Payungmu hilang, langit pun menghujanimu dengan deras, serta angin yang berhembus juga kencang, yang membuat dirimu basah dan kedinginan"

"Ternyata tidak berhenti sampai disitu saja, hujan yang deras serta angin yang berhembus kencang ikut menenggelamkan dirimu dalam banjir yang menerjang"

"Sampai pada akhirnya kamu menghilang dan yang aku temukan hanyalah luka yang mendalam"

~Erika Aura Yoana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amil Ma'nawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Volley ball

Haura tengah bersiap untuk pertandingannya melawan salah satu siswa perwakilan dari dari SMA Bima Sakti. Sebelum bertanding, Haura di berikan arahan terlebih dahulu oleh sang pelatihnya.

"Rileks ya Hau, jangan tegang, anggap saja ini latihan dengan saya. Jangan tergesa-gesa, oke. Semangat!" Kemudian ia pun berjalan memasuki lapangan.

Pertandingan di mulai, poin pertama berhasil Haura menangkan. Haura ingin semua poin menjadi miliknya, dan dia akan berusaha sebisa mungkin.

Di tempat lain, tim Erika tertinggal lima poin dari SMA Bima Sakti, semua rekannya bekerja sama untuk menyamakan kedudukan. Mereka tidak ingin kalah, dan perjuangannya berakhir sampai disitu saja.

"Er, lo maju. Nanti gue oper bolanya ke orang itu, terus gue maju oper lagi sama lo, dan lo yang masukin" Erika pun menuruti arahan dari sang kapten,ia berlari ke arah depan dengan mata yang tak berpaling dari bola.

Kini kapten akan melempar bola padanya, Erika melompat menangkap bolanya dan dengan mudah ia bisa memasukkan bolanya kedalam rim, dan poin berhasil mereka dapatkan.

HARBY KELABU

Hasil pertandingan hari ini, Erika berhasil lolos ke pertandingan berikutnya dan begitupun dengan Haura. Sore ini mereka beristirahat dan pertandingannya akan di lanjutkan besok.

Para panitia telah menyiapkan beberapa tempat untuk mereka, salah satunya ada beberapa kamar yang bisa mereka gunakan untuk beristirahat dan tidur. Setiap kamar diisi  dengan enam orang.

Kebetulan, Haura dan Erika berpisah. Haura satu kamar bersama tim volinya, kebetulan pertandingan voli belum di mulai dan akan di mulai besok pagi.

"Heh, besok yang akan cetak semua angka cuma gue. lo gak usah, ngerti?" Ucap seseorang yang baru saja menghampiri Haura.

Haura hanya menanggapinya dengan datar, dan itu malah membuat dia kesal.

"Lo, dengar gue kan?" Haura yang malas menanggapi pun berniat untuk pergi dari hadapan orang gtersebut. Namun orang itu malah mendorong bahu Haura sehingga dia mundur dan menabrak tembok.

"Kalo berani cetak satu poin aja, lo akan tau akibatnya" Orang tersebut menunjuk-nunjuk wajah Haura dengan jari telunjuknya. Haura memberanikan diri untuk menepis jari telunjuk Irsya dari hadapannya.

"Pertandingan voli, adalah kerja sama satu tim. Dan kamu gak bisa nentuin siapa yang boleh memberikan poin dan tidak" Irsya tersenyum smirk, dia tahu caranya bagaimana menurunkan mental Haura.

Irsya mendekatkan bibirnya ketelinga Haura dan membisikkan sesuatu. "Cuma itu yang mau gue bilang sama lo" Irsya pun meninggalkan Haura yang diam mematung.

Haura menundukkan kepalanya menahan air mata supaya tidak menetes. Ia paham dengan dirinya saat ini, tapi ya itulah dirinya. Ia tidak bisa memarahi orang yang berkata seperti itu pada dirinya, ya karena memang perkataan mereka itu ada benarnya.

HARBY KELABU

Pagi ini, semua peserta yang akan mengikuti perlombaan voli berkumpul dengan tim masing-masing. Dua tim lainnya sudah mengantongi tiket untuk melaju ke semifinal.

Dan kini giliran tim Laksmana untuk bertanding dan merebut poin. Pertandingan di mulai, set pertama semua berjalan lancar, mereka bisa mendapatkan poin dengan sangat mudah dan memenangkan set pertama.

Namun di set kedua, Irsya mulai berulah dan mulai mengacaukan pormasi permainan. Kali ini merreka tertinggal empat poin dari lawannya. "Udah gue bilang, oper bolanya sama gue, kalo enggak kita akan kalah"

Mereka mendandang Irsya dengan tatapan tidak suka. "Lo yakin? Mau oper terus bolanya sama dia?" Tanya satu rekan pada rekan lainnya.

"Gue lebih percaya sama Haura, karena biasanya orang yang egois dalam satu tim, malah bisa menghancurkan bukan memenangkan" Kebetulan posisi Irsya dan  Haura sama, yaitu sebagai setter jadi selalu ada persaingan diantara mereka berdua.

"Heh, ingat, oper sama gue!" Mereka hanya bisa menuruti perkataan Irsya, mereka ingin melihat sejauh mana Irsya bisa memberikan poin untuk mereka.

Amara mencoba mengumpan bola pada Irsya namun gagal untuk Irsya eksekusi dan untungnya ada Haura yang sigap untuk menerima bola yang berhasil di kembalikan oleh lawan.

Haura memantulkan bolanya ke udara, Amara bersiap untuk memberikan umpan pada Haura yang mana  komunikasi mereka telah terhubung.

Haura pun berhasil memberikan satu poin yang sempurna untuk laksmana. Irsya menatap Amara dengan tidak suka, kemudian dia menghampirinya. "Ngapain lo oper sama dia?"

"Karena percuma kalo gak bisa eksekusi bolanya dengan baik. Untung ada Haura, kalo gak ada kita udah ketinggalan lima poin. Kalo lo mau gue oper, main yang bener"

Amarah Irsya semakin naik, ia mengepalkan tangannya dan akan membuktikan omongannya pada Amara. Irsya akan mencoba kembali dan ingin mendapatkan kepercayaan dari Amara.

Namun apa yang terjadi tidak sesuai harapan, Irsya kembali melakukan kesalahan dan berhasil memberikan poin untuk lawan dengan cuma-cuma dan pada akhirnya skor menjadi satu sama.

Mereka sedang menunggu set ketiga dimulai, yang mana ini akan menjadi set terakhir dan mereka harus memenangkannya. Disaat semuanya sedang berkumpul, Irsya menghampiri Haura dan berbicara padanya.

"Gue akan buktiin, kalo gue lebih baik dari lo! Gue gak akan biarin lo yang jadi mvp di turnamen ini!" Dan lagi-lagi, Irsya membisikkan perkataan yang sama seperti tadi pada Haura.

Semua orang sudah memasuki lapangan kembali, terlihat Haura yang masih kepikiran tentang perkataan Irsya, sedangkan pertandingan sudah di mulai.

"Gue lebih unggul dari lo, dan lo harus ingat, peran lo disini cuma jadi anak yatim piatu, lo gak pantes ada disini, ini bukan tempat lo! Ingat lo, YATIM! PIATU!"

Priiiit!

Haura tersadar saat Amara menghampirinya dan berkata. "Hau, lo kenapa malah bengong? Fokus dong, pertandingannya udah di mulai, kalo enggak kita gak akan menang"

"Oh, iya maaf"

Fokus Haura, fokus jangan dipikirin oke! Come on

Haura memang sering di kata katai seperti itu, dia sudah beberapakali bertanya tentang orang tuanya pada sang oma, namun tetap saja dia mendapatkan jawaban yang sama. Yaitu Orang tua kamu ada sayang, mereka lagi kerja buat biayain kamu.

Dan Haura selalu percaya kepadanya, karena oma tidak mungkin berbohong, pikirnya. Sampai akhirnya dia tumbuh menjadi anak yang berbakat dalam bidang olahraga.

Dari kecil Haura sudah memiliki hobi, seperti main bola, voli dan bulu tangkis. Dalam pelajaran pun dia sangat cerdas, dia pasti selalu mendapat rangking satu atau dua.

Saat kecil Haura, Haura adalah anak yang ceria. Dia selalu tersenyum pada semua orang. Namun suatu hari dirinya di bully di sekolah, sehingga dia berpikir kalau semua orang yang ada di dunia ini jahat dan tidak pantas ia berikan senyuman. Terkecuali oma, Om Amar dan tante Hani.

Bagi Haura, di dunia hanya ada satu rumah tempatnya berteduh, yaitu rumah oma, meski terkadang Alvan merusak atapnya dan Haura harus bisa memperbaikinya kembali.

HARBY KELABU

Hasil akhir dari pertandingan voli di menangkan oleh SMA Laksmana, dan yang banyak memberikan poin adalah Haura. Semua teman satu timnya yakin kalau Haura pasti akan menjadi MVP di turnamen tahun ini.

Mendengar kabar bahwa tim Haura berhasil memenangkan pertandingannya, Erika pun menemui Haura ke kamarnya. "Hau, selamat ya, kamu udah berhasil bawa tim voli masuk semifinal" Saat sedang bericara, tatapan Erika teralihkan pada paper bag yang ada di atas meja.

"Udah kamu makan, kan?" Haura berdiri dan mengambil paper bag tersebut. "Sebelumnya, aku ucapin terimakasih sama bunda kamu. Tapi, maaf. Aku gak suka pedas, jadi aku gak bisa makan ini"

Sebenarnya Erika sedikit kecewa dengan pernyataan Haura, tapi mau bagaimana lagi, dia tidak bisa memaksa jika Haura tidak menyukainya.

Bersambung...

Selanjutnya akan ada pertandingan Haura, yaitu bulutangkis putri tunggal...

Apakah Haura akan memenangkannya?

Markijut...

Jangan lupa like sama komennya ya...

1
Mukmini Salasiyanti
Balqis????
Mukmini Salasiyanti
gpp acak acakan, thor..
yg penting bersatu kan?

wkwkwk
Mukmini Salasiyanti
Erika ni cowok ato cewek ya??!
Mukmini Salasiyanti
memperbaiki punggung??
mksdnya, thor????
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum
salken, Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!