Arabella Anjani adalah seorang gadis yang tinggal di desa,dia anak dari pasangan suami istri yang hidupnya sangat sederhana.Ayah nya seorang petani,sedangkan Ibu nya Hanyalah ibu Rumahtangga.
Ara selalu mendapatkan hinaan dari Teman teman nya karena miskin.dan kedua orantua nya pun sama,selalu di kucilkan oleh keluarganya.Tapi Ara tidak tinggal diam,setelah tamat SMA,dia Nekad bekerja di kota.Untuk membantu perekonomian orangtua nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elisabeth Elkazan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2 perjalanan menuju ke kota
Ara dan vina sekarang dalam perjalanan menuju ke kota.mereka naik travel soalnya taxi yang mereka pesan ada halangan.
jadinya mereka berdua pesan travel.
dan saat ini mereka sudah dalam perjalanan,kemungkinan nanti malam mereka akan tiba di tempat bekerja.
kalian berdua mau kemana,?
tanya seorang penumpang travel yang bersama mereka,kebetulan travel yang mereka tumpangi ada 4 penumpang dengan mereka berdua.
"kami mau ke jakarta bu,jawab vina singkat.
" iya jakarta itu luas loh nak,umur kalian itu masih terlalu minim.apalagi kalian sendiri tanpa orang tua kalian.
"emang umur kalian berapa,dan ke jakarta mau buat apa?,tanya ibu itu.
"Ara dan vina bingung mau menjawab apa,mereka berdua saling pandang.mereka berdua ragu mau menjawab nya,takutnya umur mereka belum cukup untuk bekerja.
memang benar umur mereka baru 16mau masuk 17 tahun.jadi memang masih terlalu mudah.apalagi mereka juga belum mempunyai Kartu Tanda Penduduk.
maklum lah mereka berdua masih sangat polos.
"kami mau bekerja bu,nyusul kakak kami yang ada di jakarta.
meskipun ragu akhirnya vina berani untuk menjawab.sedangkan si Ara hanya diam saja,dia tidak berani untuk berbicara.
"hmm,kalau begitu coba mana alamatnya?siapa tau ibu kenal sama alamat nya.ibu itu meminta alamat tujuan mereka.
"lalu vina Memperlihatkan sebuah kertas yang tertera alamat calon bos mereka.
kemarin sebelum berangkat Vina meminta Alamat bosnya itu sama Luna.
biar mereka gampang untuk nanya ke sopir travel nya.
"ibu itu melihat habis sambil tersenyum.
oh...ini dekat sama tempat ibu bekerja nak,masi satu komplek kok.ibu juga sering sih,lewat di Alamat ini.dan kalau nggak salah,
pemilik Rumahnya ibu Raya,yang punya toko perabotan alat dapur itu kan.
"mereka berdua mengangguk saja.
dalam pikiran mereka senang,ternyata ibu ini juga kenal dengan calon bis mereka.
jadi mereka tidak perlu lagi takut ataupun khawatir,karena mereka sendirian.
karena ini pengalaman mereka pertama kali ke jakarta.
"oh ya,nak.kenalin aku widya,
Rumahku dekat dengan kecamatan cemara.
kalau kalian dari mana?.tanya ibu itu memperkenalkan dirinya.
"kami dari cermai bu,"jawab Ara singkat.
sekarang dia sudah mulai berani untuk berbicara.karena tau kalau ibu itu juga masih satu kecamatan dengan mereka.
mereka berdua tidak canggung lagi,
dan mereka pun mengobrol riah dalam travel itu.ibu widya juga memberikan cemilan nya untuk mereka nyemil bersama.
dan kebetulan mereka berdua juga tidak membawa bekal atau apa pun dalam perjalanan nya itu.ongkos travelnya pun baru nanti di bayar sama bos mereka setelah mereka sampai ditempat kerja mereka.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
dan akhirnya mereka berdua sampai juga di tepat tujuan.begitu mereka sampai,Vina langsung menelpon Luna untuk kasih tau kalau mereka sudah sampai.
"halo,kak Luna"kami sudah sampai ni.
kakak keluar ya,kami tunggu kk disini.
lagian travel nya belum di bayar,ucap vina
"oke...kalian tunggu ya,aku akan keluar"jawab Luna bergeges keluar dan mematikan telponnya.
"Luna membuka pagar besi yang sangat tinggi itu,dan menampilkan sebuah rumah mewah dam sangat besar bak istana kerajaan.
"ini pak ongkosnya,terimakasih ya uda mengantar adik adik saya."ucap Luna sambil menyerahkan uang ongkos travelnya kepada sopir."sama sama mbak,kalau begitu saya permisi dulu ya.
jawab sopir itu dan langsung pergi.
"setelah sopir travelnya pun pergi.Luna mengajak Ara dan vina untuk masuk kedalam.
"ayo kalian masuk!,bos sudah menunggu kalian.
"Ara berjalan masuk sambil mengagumi rumah besar itu.dia takjub melihat rumah itu,maklumlah tinggal di kampung tidak ada rumah sebesar ini.
"semoga saja suatu hari nanti aku punya rumah seperti ini,walaupun nggak mirip mirip banget sih,gumamnya dalam hati.
"mereka pun masuk sampai di dalam,dan ternyata benar mereka sudah di tunggu oleh bos mereka.mereka mengikuti Luna dari belakang,dan sampai di ruang tamu mereka melihat sudah ada ibu setengah baya yang duduk di ruangan tersebut sambil memainkan ponselnya.
" permisi m,maaf bu"adik adik saya sudah datang."ucap Luna memberitahukan pada bosnya.
"bu Raya pun menoleh ke arah mereka.
dan mengamati mereka berdua dari bawa sampai atas.
"loh,umur kalian Berapa,kenapa masih kecil sekali ya,apa kalian tidak sekolah?
tanya bu raya pada Keduanya.
"kami baru lulus SMA bu"jawab Ara sopan.
"kenapa kalian tidak melanjutkan kuliah,sayang sekali kalau kalian tidak melanjutkan pendidikan.
"bu raya masih menginterogasi mereka Berdua.
"maaf bu,sebenarnya juga kami pengen sekali melanjutkan kuliah.tapi kedua orang tua kami tidak bisa membiayai kami untuk meneruskan pendidikan kami bu.
jadi kami memilih untuk bekerja saja bu,untuk membantu perekonomian keluarga kami.
jawab ara tunduk karena takut nanti tidak di terima untuk bekerja.
"bu raya terenyu dengan jawaban Ara,dia merasa sedih Anak yang seharusnya masih sekolah,ini malah memilih untuk bekerja.
"Ya sudah kalau begitu,kalian istirahat dulu.biar nanti mbak Luna yang mengantar kalian kedalam kamar.
"iya bu terimakasih jawab mereka berdua kompak."
"Luna pun mengantar keduanya kedalam kamar yang dikhususkan untuk pembantu.walaupun kamar pembantu tapi sangat besar dan luas,daripada kamar mereka sendiri di kampung.
"ya sudah kalian istirahat dulu,bu Raya itu orangnya baik,jadi kalian nggak usa takut ya.
dia tinggal dengan kedua anaknya,kalau suaminya sudah meninggal.
nanti kalian akan ketemu dengan anaknya Bu Raya kalau pagi,sekarang mungkin mereka sudah tidur.biasanya kalau pulang kerja mereka langsung ke kamar,keluar kamar hanya waktu makan saja.
"Luna pun menjelaskan kepada Ara dan vina.
"iya kakak,semoga saja kami betah dan bekerja dengan baik disini,iya nggak Ra?ucap vina sambil bertanya pada Ara,"
Ara pun mengangguk saja.
"oh ya kak,emang nya anak nya bu Raya itu cowok apa cewek,penasaran keduanya.
"anak bu Raya itu cowok semua.
mereka dua orang,yang pertama namanya carly dan yang kedua namanya richard.
mereka masih lajang belum menikah semua."
"ohhh...jawab keduanya serempak."
"kalau begitu kalian istirahat sudah kakak tinggal dulu,mau kunci pintu sekalian mau lihat Bu Raya uda masuk kamar belum.
beritahu Luna dan langsung keluar dari kamar mereka."
. \*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
pagi harinya Ara dan vina bangun jam empat subuh,tapi mereka bingung mau ngapain.karena belum di kasi tau apa yang harus mereka kerjakan.
Luna sendiri masi tidur,mereka bertiga tidur sekamar.karena memang kamar nya sangat luas dan ada kamar mandi dalam juga.
"Loh...kalian sudah bangun,?tanya Luna yang baru membuka matanya.
"iya kak,tapi kami masih belum tau apa yang akan kami kerjakan.
"maaf semalem aku lupa beritahu kalian.
nanti Ara kamu bagian toko,biasanya berangkat sama mas carly.kalau Vina nanti bantuin aku bersih bersih rumah dan masak,,yang nyuci sudah ada mbok siti.
mbok siti itu pulang pergi,jadi paginya datang sorenya pulang.kasitau Luna sama mereka berdua.
"mereka berdua pun mengangguk paham."
"setelah menjelaskan apa pekerjaan mereka,Luna langsung mengajak Vina untuk bersih bersih rumah dan masak,Ara pun mengekori keduanya dari belakang.
"Loh kok kamu malah ikut,tanya Luna heran Karena Ara ikut mereka dari belakang.
"lah,emang aku harus ngapain kak,berangkat ke tokonya jam berapa nanti,?tanya Ara pada Luna,dia masih kebingungan.
tidak mungkin kan Berangkat sesubuh ini."
"nanti berangkatnya jam delapan.sekarang mending kamu lanjut tidur aja juga nggak apa apa".
"nggak ah,aku mau ikut bantuin kak Luna Aja dulu,lagian berangkatnya masih lama juga kan.ucap Ara,karena dia tidak mau kalau temannya sudah bekerja dan dia masih berdiam diri.
"ya sudah kalau gitu,ayo ikut aku.kamu bantuin aku masak aja ya,aku mau ngajarin Vina beres beres dulu.
Ara Hanya duduk di dapur,menunggu Luna ngajarin vina bersih rumah.dia bingung mau memasak pun dia belum tau apa yang harus dimasak,bahan bahan apa yang harus di siapkan,mau.membuka kulkas aja dia takut.
"Looh,kok kamu malah duduk dstu,emangnya mbak Luna sama teman kamu kemana,?tanya bu Raya yang baru saja masuk ke dapur.
"kak Luna lagi ngajarin vina bersih bersih bu.jawab Ara sopan tapi takut Bu Raya memarahinya.
"bu Raya mengambil Air minum di dispenser,lalu meminum ya.
"ohhhhh...berarti kamu yang akan bekerja do toko? tanya bu Raya lagi.
"iya bu,jawab Ara masi ragu.
"kalau kamu bagian toko,kenapa kamu disini.kamu di kamar dulu nggak apa apa.lagian ini juga masih pagi,kamu nanti berangkat nya jam delapan sama carly anak ibu.beritahu ibu Raya pada Ara
"nggak bu,aku mau bantuin kak Luna masak aja.nggak enak kalau hanya diam di kamar."jawab Ara dia memang Tidak terbiasa kalau melihat orang lain bekerja terus di Hanya duduk.apalagi dia baru hari pertama bekerja.
"Bu Raya tersenyum saat mendengar jawaban dari Ara,biasanya karyawan yang dulu bekerja di toko,akan keluar kamar jika berangkat dan kembali ke kamar jika pulang kerja,keluar lagi kalo makan.
"maaf bu tadi saya sudah beritahu Ara,tapi Ara nya mau bantuin saya masak bu."
ucap Luna saat melihat Bosnya ada di dapur bersama dengan Ara.
"ya sudah nggak apa apa kalau Ara mau bantuin kamu.sekalian belajar memasak biar pintar,ucapnya sambil tersenyum dan meletakkan gelas yang diminum nya tadi dan berlalu ke kamar.
"Ara dengan semangat membantu Luna memasak,walaupun cuma iris bawang,memetik sayur yang akan di masak,dan mencuci peralatan dapur kotor yang baru digunakan untuk memasak tadi."
"Ra kamu siap siap dulu saja,mandi dan berdandan yang cantik.nanti sebelum berangkat sarapan dulu ya,pesan Luna pada Ara.
"ya sudah kak,kalau gitu Ara ke kamar dulu ya.nnti kalau mau sarapan bareng aja,Ara malu sendirian kak."jawab Ara
"okee siap...nanti kalau kamu sudah selesai siap siap kamu langsung kesini saja."
Ara hanya mengangguk dan berjalan menuju kamarnya dan bersiap siap.
"sedangkan Luna masih melanjutkan aktifitasnya di dapur,dan mangamati Vina yang lagi ngepel di ruang tamu.
"