NovelToon NovelToon
Penguasa Sekte Chaos: Dari Abu Menuju Takhta

Penguasa Sekte Chaos: Dari Abu Menuju Takhta

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Balas Dendam / Sistem / Iblis / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Isekai
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: febri_yeee

nre: Fantasi, Aksi, Sekte-Building, Antihero, Overpowered

Sinopsis:

Di benua Elvaria, kehormatan dan kesetiaan adalah dua mata uang paling berharga. Namun, bagi Kael Arvane, seorang jenderal muda yang pernah menyelamatkan kerajaannya dari kehancuran, keduanya hanyalah ilusi yang bisa dibakar oleh kekuasaan.

Dikhianati oleh rajanya sendiri dan difitnah sebagai pengkhianat, Kael diburu, disiksa, lalu dilempar ke lembah kematian yang dikenal sebagai "Jurang Sunyi"—tempat para monster, penjahat, dan kutukan abadi bermuara. Tapi justru di tempat itulah "Sistem Chaos Sovereign" bangkit dari sisa jiwanya yang penuh dendam.

Dengan sistem itu, Kael mampu menciptakan sekte dari nol: Sekte Chaos, sekte tanpa aturan moral, tanpa dogma suci—hanya kekuatan, kebebasan, dan ambisi pribadi. Ia mulai merekrut orang-orang yang dibuang oleh dunia: budak, pembunuh, monster setengah manusia, penyihir terkutuk, bahkan mantan bangsawan pengkhianat.

Dari mereka, ia membentuk Dua Belas Pilar Chaos

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon febri_yeee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Pilar Pertama dan Kebangkitan Gelombang Kegelapan

Lembah Sunyi bukanlah tempat untuk hidup—itu tempat untuk dilupakan. Namun, di balik reruntuhan dan rawa busuknya, api berwarna ungu membara tanpa henti. Di atas altar batu, Lirien, Pilar Pertama dari Sekte Chaos, berdiri menghadap Kael. Matanya buta, tapi aura sihir di sekitarnya bergerak liar seperti badai yang tersembunyi.

“Sudah saatnya, Guru,” ucapnya, suaranya tenang namun tajam. “Kita membuka gerbang dunia atas dan menyebarkan benih kekacauan.”

Kael mengangguk perlahan. “Tapi bukan dengan kekerasan. Bukan dulu.”

Lirien menunduk. “Aku mengerti. Maka kita kirim pesan.”

Tiga Hari Sebelumnya – Di Gua Kegelapan

Kael duduk bersila di dalam ruang ritual. Sistemnya telah memberinya akses ke “Altar Pemanggil Pilar”, fitur yang hanya terbuka bila sekte memiliki cukup energi kekacauan. Pilar keenam akan dipilih hari ini.

[Energi Kekacauan Mencapai Batas: Pemanggilan Pilar Baru Dimungkinkan]

Pemanggilan Dimulai…

Karakteristik Dicari: Loyalitas Rendah, Kekacauan Tinggi, Potensi Kehancuran – 98%

Target Terpilih: Exile No. 717 – Nama: Ashvane Draell, Mantan Pangeran Bangsa Vampir

Gema muncul dari dalam altar, dan dari kegelapan muncul seorang pria dengan rambut panjang putih, mata merah membara, dan senyum licik penuh ambisi.

“Aku dipanggil dari dunia vampir, dan yang pertama kulihat adalah manusia? Hah, menarik.” Dia menjilat bibirnya. “Kael, ya? Kenapa aku harus tunduk padamu?”

Kael bangkit perlahan, berjalan tanpa gentar, lalu berkata pelan, “Karena aku memberimu pilihan untuk menjadi dewa... atau tetap jadi bayang-bayang.”

Ashvane tertawa. “Kau menyenangkan. Baik. Maka jadikan aku pilar keenam-mu.”

[Ashvane Draell Diterima sebagai Pilar 6 – Penguasa Darah dan Malam]

Kini – Ruang Strategi Bawah Tanah

Enam pilar kini duduk melingkar. Dinding gua dipenuhi peta kasar, simbol kerajaan, dan rencana-rencana serangan.

“Target pertama?” tanya Velka, Pilar Tiga, sambil memutar belati beracun.

“Desa Veltrien,” jawab Kael tegas. “Pintu masuk dunia atas, bekas tempat pelatihan para ksatria muda. Mereka terisolasi, namun menjadi fondasi regenerasi militer kerajaan. Hancurkan moral mereka, dan kita akan menggoyang akar kekuasaan dari bawah.”

Garvak, Pilar Dua, mengangkat kapaknya. “Bunuh semua?”

Kael menatapnya dingin. “Bunuh yang menyerang. Rekrut yang menyerah. Kita bukan monster—kita adalah jalan baru.”

Malam Penyerbuan Pertama

Desa Veltrien tenang malam itu. Para pemuda pelatih ksatria berlatih siang penuh, dan malamnya digunakan untuk istirahat. Mereka tak tahu bahwa bayangan telah menyelimuti mereka.

Lirien berdiri di puncak bukit, tangannya terangkat. “Ilusi Kegelapan: Hantu Perang.”

Kabut hitam menyelimuti desa. Para penjaga tiba-tiba melihat sosok-sosok menari di antara kabut: hantu, bayangan iblis, suara tawa anak kecil yang bergema mengerikan.

Panik. Kacau. Para ksatria muda berlarian tanpa arah, membunuh sesama dalam delusi ilusi.

Dan di tengah kekacauan itu, Ashvane melayang masuk, mata bersinar merah. Dengan sekali jentikan, darah dari tubuh para korban terangkat membentuk pedang merah di tangannya.

“Hadiah untuk tuanku,” gumamnya.

Sementara itu, Kael berjalan perlahan di jalanan desa, dikelilingi api ungu yang tak membakar, tapi membuat siapa pun yang melihatnya berlutut.

Sistem mencatat: Desa Veltrien Ditaklukkan

Pengaruh Sekte: +12% | Kekuatan Moral Dunia Lama: -6%

Setelah Penyerangan

Mereka yang tersisa di desa tak dibantai. Kael memberi mereka dua pilihan: mati, atau ikut. Beberapa menolak, dan jatuh di tangan Garvak dan Velka. Namun, lebih dari 30 orang—para pembelajar, rakyat biasa, dan bahkan dua guru ksatria—berlutut.

Kael berdiri di tengah alun-alun, mengangkat tangannya.

“Dunia membuang kalian karena lemah. Tapi di sini, kekuatan bukan ditentukan oleh darah atau garis keturunan… tapi oleh kehendak kalian. Bangkitlah, dan jadi murid kekacauan!”

Teriakan meledak. Di tengah reruntuhan desa, Sekte Chaos tumbuh lebih kuat.

Di ruang pribadi, Kael menatap layar sistem:

[Sekte Chaos – Level 2]

Anggota: 73 (6 Pilar, 67 Murid)

Wilayah: Lembah Sunyi + Desa Veltrien

Status: Dunia Mulai Mengendus Kehadiranmu

Kael menyeringai pelan. Senyum itu bukan milik pahlawan. Bukan pula milik penjahat biasa. Itu senyum villain dengan visi dunia baru.

“Lambat laun… semua pilar akan lengkap. Dan ketika dua belas bintang chaos telah berkumpul, dunia akan terbakar dalam ketertiban yang baru.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!