NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti Tanpa Nasab

Pengantin Pengganti Tanpa Nasab

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Anak Haram Sang Istri / Wali Nikah / Tamat
Popularitas:709k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

*Juara kreatif tema wali nikah YAWW 2025*

Kepergian Nayla menjelang pernikahannya, membuat semua orang bersedih, termasuk Laura sang kakak.

Ketika takdir membalikan kehidupan dan menulis cerita baru, Laura harus menerima kenyataan bahwa ia harus menjadi pengantin pengganti sang adik, Nayla. Untuk menikah dengan calon suaminya bernama Adam.

Namun, ketika akad nikah akan berlangsung, sang ayah justru menolak menjadi wali nikahnya Laura. Laura ternyata adalah anak haram antara ibunya dengan laki-laki lain.

Pernikahan yang hampir terjadi itu akhirnya dibatalkan. Fakta yang baru saja diterima lagi-lagi menghantam hati Laura yang masih di rundung kesedihan. Laura lalu meminta pada Adam untuk menunda pernikahan hingga dia bertemu dengan ayah kandungnya.

Bagaimana perjalanan Laura mencari ayah kandungnya? Apakah dia akan bertemu dengan ayah biologisnya itu? Dan bagaimana kisah cintanya dengan Adam? Baca kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Satu

Nayla masuk ke kamar sang kakak dengan membawa undangan pernikahan. Satu minggu lagi dia akan melangkah ke jenjang pernikahan dengan kekasih hatinya, Adam.

Laura yang sedang berhadapan dengan laptop tersenyum melihat adiknya. Dia lalu menutupnya.

"Apa Kak Laura sibuk?" tanya Nayla dengan lembut.

"Untuk kamu tak akan ada kesibukan. Semuanya pekerjaan akan Kakak hentikan jika memang kamu inginkan," jawab Laura.

Nayla langsung memeluk tubuh kakaknya. Terkadang dia heran dengan kedua orangtuanya, kenapa mereka selalu saja marah dan membenci Laura. Padahal dia begitu baik dan perhatian.

Laura juga rela mengubur mimpinya bekerja di sebuah perusahaan yang sangat besar karena ayah dan ibu melarang. Padahal semua orang dengan susah payah memasukinya.

Tiga bulan lalu, Laura yang telah wisuda, diterima di perusahaan yang sangat besar dan ternama. Dia ditempati di luar kota. Saat gadis itu meminta izin pada kedua orang tuanya untuk pergi ke luar kota, keduanya sangat melarang. Nayla jadi ingat kejadian malam itu.

"Ayah, Ibu, aku mau minta izin," ucap Laura dengan suara pelan dan wajah tertunduk.

"Izin apa? Jangan minta yang bukan-bukan!" seru Ibu dengan suara tinggi. Padahal dia belum tahu apa yang akan gadisnya sampaikan.

Ayah yang sedang menonton, menatap tajam pada gadis itu. Dia juga bertanya dengan suara keras. "Apa lagi yang kau lakukan?" tanya Ayah.

"Aku diterima di perusahaan X. Aku ditempati di kota Z. Aku mohon Ayah dan Ibu mengizinkan, karena aku akan pergi besok. Lusa sudah harus bekerja," jawab Laura dengan hati-hati.

Ayah dan Ibu saling pandang. Sepertinya mereka sedang memikirkan hal yang sama.

"Aku tak mengizinkan kau pergi. Entah betul kau kerja di perusahaan atau hanya menjual diri!" seru Ayah. Laki-laki itu memang tak pernah menyebut ayah pada dirinya setiap bicara. Selalu saja mengatakan dirinya dengan kata 'Aku'.

Laura terkejut mendengar ucapan ayahnya. Walau selama ini Pak Darimi tak pernah berkata lembut, tapi ucapannya kali ini sangat menyakitkan. Dia tak menyangka kata-kata itu keluar dari bibirnya.

"Ayah, kenapa bicara begitu. Tak mungkin Kak Laura begitu," ucap Nayla.

"Kau tau apa tentang Kakakmu ini!" seru Ayah dengan suara lantang.

Air mata Laura jatuh membasahi pipinya. Selalu saja apa yang dia lakukan salah di mata kedua orang tuanya. Dulu saat dia ingin melanjutkan kuliah, mereka juga tak setuju. Hingga tak mau membayar uang kuliah.

Laura hingga harus membiayai kuliahnya sendiri. Dari masuk sekolah menengah dia memang sudah jualan online. Sehingga bisa untuk bayar kuliah.

"Ayah, aku tak mungkin melakukan hal seperti itu. Aku akan menjaga nama baik Ayah dan Ibu," ucap Laura terbata. Dia sangat mengharapkan pekerjaan itu. Selain perusahaan tersebut sangat ternama, dia juga ingin jauh dari kedua orang tuanya.

Selama ini apa yang dia lakukan selalu saja salah di mata mereka. Padahal semua pekerjaan rumah sudah dia kerjakan. Saat Nayla ingin membantu, ayah pasti akan melarang. Jika ketahuan adiknya menolong, dia akan kena marah dan mendapatkan pukulan. Sedangkan ibunya hanya diam saja tanpa ada maksud membela dirinya.

"Kenapa kau yakin tak akan membuat malu keluarga? Tanyakan pada ibumu, apa yang telah dia lakukan sehingga mencoreng nama baik kedua orang tuanya. Untung saja aku mau membantunya!" saru Ayah.

Laura yang tak mengerti arah bicara sang ayah, lalu memandangi wajah ibunya. Dia berharap Ibu Sumarni memberikan jawaban yang dia harapkan.

"Jika ayahmu mengatakan jangan, ikuti saja. Kau tak mau dikatakan anak durhaka, bukan? Kenapa harus bekerja keluar kota. Anak perempuan itu di rumah saja. Cukup makan dan minum. Kami masih sanggup memberi kamu makan!" teriak sang Ibu.

Setelah mengucapkan itu, Ibu lalu beranjak pergi ke kamar. Ayah lalu memandangi Laura lagi.

"Kau dengar apa kata ibumu! Jangan bekerja, dan tetap di rumah!"

Ayah lalu beranjak pergi dari ruang keluarga itu menuju kamar, menyusul sang ibu. Tangis Laura pecah setelah kedua orang tuanya menghilang.

Nayla lalu mendekati sang kakak. Memeluknya erat sebagai bentuk kasih sayang. Hanya adiknya itu yang masih peduli dengan Laura.

"Nayla, Kakak tak mungkin melakukan hal itu. Kakak benar-benar diterima di perusahaan X," ucap Laura.

"Aku percaya, Kak. Aku percaya dengan kemampuan Kakak," balas Nayla.

Laura selalu mendapat nilai tinggi di bidang akademik. Walau orang tuanya tak pernah mendukung. Mengambil raportnya saja dia harus minta tolong tetangga. Kedua orang tuanya tak peduli dengan perkembangan dirinya. Selalu Nayla yang dipuji.

Saat Laura menjadi juara umum dan Nayla hanya mendapatkan juara tiga, tetap saja yang dipuji adiknya. Bukannya Laura iri, cuma dia juga ingin mendapatkan apresiasi dari kedua orang tuanya.

"Dek, ada apa?" tanya Laura sambil menyentuh lengan Nayla. Pertanyaan sang kakak membuat lamunannya buyar. Dia kembali tersenyum pada kakaknya itu.

"Kak, bisa tolong antarkan aku ke rumah teman?" tanya Nayla.

Nayla tak bisa mengendarai motor karena tak pernah diizinkan orang tuanya. Takut jika anaknya mengalami kecelakaan. Sedangkan Laura terpaksa belajar dengan temannya karena sangat membutuhkan kendaraan untuk mengantar pesanan online pelanggan. Dia membeli motor dengan uangnya sendiri. Biaya kuliah Nayla juga dia yang tanggung, tapi tetap saja kedua orang tuanya tak pernah bangga.

"Tentu saja boleh, Dek. Tapi apa ayah dan ibu mengizinkan kamu pergi dengan motor?" Laura balik bertanya.

"Ayah masih di luar kota. Besok baru kembali. Ibu sudah mengizinkan," jawab Nayla.

"Kalau begitu baiklah. Kakak ganti baju dulu."

"Aku juga mau ambil undangannya. Terima kasih, Kak," ujar Nayla.

"Tak perlu berterima kasih, Dek. Kayak sama orang lain saja."

Nayla tersenyum menanggapi ucapan sang kakak. Dia lalu keluar dari kamar Laura. Mengambil undangan di kamarnya.

Setelah kedua siap, mereka lalu pamit pada sang ibu yang sedang sibuk di dapur. Walau pernikahan Nayla dan Adam sang kekasih diurus sebuah wedding organizer, tapi tetap saja sang ibu sibuk akan persiapannya.

Saat ini Adam sedang berada di luar kota. Pria itu pulang kampung untuk menjemput sang ibu agar dapat menghadiri pernikahan mereka.

"Bu, aku pamit. Aku mau mengantar Nayla menyebarkan undangan pernikahannya," pamit Laura.

"Hati-hati. Sebagai calon pengantin sebenarnya pamali untuk bepergian. Ibu sudah melarang tadi, tapi Nayla tetap ingin mengantarkan undangan itu langsung."

"Bu, doakan saja yang baik untukku dan Kak Laura. Aku pamit," balas Nayla.

Kedua adik kakak itu lalu meninggalkan rumah dengan riang. Jarang mereka berkesempatan pergi begini jika ada ayah di rumah. Laura mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang meninggalkan halaman rumah menuju alamat yang diberikan adiknya Nayla.

**

Selamat siang. Mama datang kembali dengan karya terbaru. Novel ini menggunakan alur maju mundur.

Mama mohon dukungannya dengan memberikan like, dan komentar setiap habis membaca. Jangan lupa baca setiap update, jangan menumpuk bab. Terima kasih. Lope-lope sekebon jeruk. 😍😍😍😘😘

1
Mamah dini
dasar si ariel GK tau diri, GK sadar ya kmu masih duduk di kursi roda, apa sudah sembuh kmu ariel, harusny kmu sadar Ariel ada istrimu di sisimu masih mau curi2 pandang , udh tua Bangka juga, Ratna itu lbh kaya dari Sumarni ,BKN nya kmu mengejar harta Ratna ya Ariel , JDI tutup matamu untuk perempuan lain
Mamah dini
naaaahhh sekarang giliran kmu Bu Sumarni ngerasain gimana rasanya di abaikan, itu yg selama ini Laura rasakan , kalau kmu GK di usir suamimu pasti GK inget Laura dn GK mungkin kmu mencarinya
Mamah dini
sekarang butuh Laura Sumarni , kemain2 ke mana
Mamah dini
kok masih tanya, ya karma kmu yg GK mau akui anakmu dn tak bertanggung jawab pd seorang wanita yg sedang hamil Ariel , coba mikir tuan Ariel mikir otakmu terlalu kental kali
Mamah dini
kalau jodohmu Laura yakinlah Adam pasti di dekatkan dn di mudahkan tpiiii kalau bkn jodohmu moga kmu bisa nerima dgn lapang dada ,
Mamah dini
dasar bp GK berakhlak, segitu takutnya mengakui , yg ada di pkiran nya uang dn harta takut gak jatuh pdnya, gitu kan ariel
Mamah dini
Adam atau Daniel ya jodoh Laura , kalau Adam kan jelas itu permintaan almarhum Naila adikny Laura ,
Mamah dini
naaaah mungkin itu salah satunya karmamu ariel yg sudah melukai hati anakmu , jauh2 cari kmu sudah ketemu GK di akui , ya sakitlah untung Laura anak yg kuat
Mamah dini
semua Karna harta , si ariel di otaknya cuma ada harta dn harta , pergi aja Laura semoga dgn ke mandirianmu masa depanmu lbh baik lbh menjanjikan kmu anak yg kuat pasti kmu bisa melewatiny Laura, dn untuk papah biologismu suatu saat pasti akan ada penyesalan di hari tuanya sebab karma itu ada dan nyata .
Mamah dini
ooooohhh Adam anak angkat , kalau gitu Adam sm Laura bisa menikah dong, ayo Ariel jujur saja semua nya sudah di depan mata Ariel mau ngelak sampe kapan hah
Mamah dini
kenapa si ariel GK mau ngaku , semua data sudah benar apa dia punya alasan lain , kalau papahnya Adam GK berterus terang bahwa dia ada hubungan dgn Sumarni dulu , ya Adam pasti nikahin lauralah, JDI nikah sedarah, jgn sampai ya..ayo ril ngaku aja Adam dn istrimu GK marah kok mereka baik semua, GK kasian apa sm anakmu si Laura dia mencari kmu Karna penasaran ,
Mamah dini
kayaknya beneran Ariel papah nya Adam dehh , berarti mereka satu ayah , di akui GK yah , lauranya kasihan anak itu banyak menderita hidupnya .
Mamah dini
Laura kalau Adam bisa menerima kmu apa adanya dan kenyataan yg baru di ketahui semua orang ,mending menikahlah dulu , baru mencari ayah kandungmu kan Adam bisa bantu Laura JDI kmu GK sendirian, dn jgn jauh2 kuncinya mungkin ada di ibumu Laura , bisa tanya sekalian sm ibumu mudahan2 ibumu bisa menjawabny sesuai harapanmu.
hania
kenapa orang sering terbelenggu dengan ego. tak bisa jujur dengan diri sendiri.
pada akhirnya kalau nggak jiwa atau tubuhnya yang kalah.

Ariel, kenapa kamu egois...
hanya bilang , Laura , kamu anakku saja sulit.
hania
aku nggak bisa koment
hania
semangat Laura
semoga berhasil
hania
sedih sekali thor...😭😭😭😭
hania
semangat Laura...
hania
lebih baik jujur meski sangat pahit.

semoga Bu Ratna dan Adam bisa menerimanya
Mamah dini
kenapa di rawat lauranya kalau pd di benci taroh aja di panti daripada di sakiti terus tak di anggap ada ortu macam apa untung anakny kuat mental kalau enggak bisa ngambil jln pintas saking sakit hatinya , mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!