NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Pria Miliarder

Terjerat Cinta Pria Miliarder

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Cintapertama / Tamat
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lea

WARNING!!! BIJAKLAH MEMBACA!!! NOVEL 21+!!! JIKA TIDAK SUKA SKIP SAJA . MARI SALING MEMPERMUDAH URUSAN ORANG LAIN MAKA HIDUP ANDA PASTI JUGA AKAN DI MUDAHKAN OLEH TUHAN.

Laura Elsabeth Queen tidak menduga ia akan bertemu kembali dengan Zafran Volkofrich mantan kekasihnya, di acara ulang tahun teman sekelas mereka, 10 tahun yang lalu mereka berpisah dengan tidak damai, orang tua Laura menentang keras hubungan mereka karena Zafran pria miskin. Zafran masih sakit hati pada Laura dan ingin membalas dendam.

Di sisi lain Laura mengetahui rahasia kedua orang tuanya setelah mereka meninggal, dan kini beban berat berada di pundak Laura.

Sedangkan Zafran pria miskin itu kini telah berubah menjadi penguasa dunia bisnis.

Bagaimana kisahnya yuk baca kelanjutannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 02

Semoga kalian semua di berikan kesehatan dan rejeki Lancar. Selalu patuhi protokol kesehatan dan pakai masker. TERIMA KASIH~

***

"Apa kau akhirnya menikahi pria yang kaya raya?" Tanya Zafran tiba-tiba membuat Laura yang sedang minum kemudian tersedak.

Zafran mengambil tisu di atas meja yang ada di dekatnya dan kemudian di berikan pada Laura.

"Terima kasih". Kata Laura canggung.

"Aku masih sendiri sampai hari ini." Laura gemetar, kemudian ia menyandarkan punggungnya pada sofa, menghela nafas dan mencoba mengeluarkan segala kecanggungan serta kegugupan dalam dirinya.

"Benarkah, masih sendiri? Bukannya kau meninggalkan ku, karena aku miskin dan kau ingin menikahi pria kaya pilihan orang tuamu." Kata Zafran kembali menekan, dengan nada mengejek.

"Zafran, aku tahu sekarang kau orang sukses, memiliki banyak perusahaan besar, memiliki karyawan yang banyak, mansion mewah, villa, apartmen, segalanya. Aku membacanya di majalah yang akhir-akhir ini banyak memberitakan tentang dirimu." Laura seakan ingin menekankan bahwa ia tahu Zafran pasti akan mengolok-oloknya.

"Dongeng tentang pria miskin yang mendadak menjadi Pria Miliarder kan?" Senyum Zafran kecut dan malas.

"Aku tidak pernah ragu kau akan sukses." Kata Laura menatap Zafran.

"Tapi orangtua mu meragukanku." Zafran menjawab cepat dengan sinis.

Laura mengalihkan tatapan matanya, dan itu membuat Zafran kesal. Pria itu menarik tangan Laura sedikit kasar, mengajak nya keluar menuju tempat yang lebih tenang, tanpa hingar bingar musik yang bising.

Zafran mencengkram pergelangan Laura, gadis itu kwalahan mengimbangi langkah kaki Zafran yang panjang, dan kini mereka ada di samping Aula.

"Katakan padaku Laura, apa orang tua mu akan menjebloskanku ke dalam penjara lagi jika mereka melihat kita bertemu dan berdekatan seperti ini?" Kata Zafran menyentuh pipi Laura dan menyibakkan helai rambut yang ada di wajah Laura.

"Masalah itu sudah lama Zafran, aku menolak perjodohan itu, dan memilih hidup sendiri, bekerja memenuhi segala kebutuhanku sendiri." Laura memalingkan wajah sendu nya ke arah lain.

"Tapi tidak cukup lama untuk bisa ku lupakan, rasa sakit itu masih sangat jelas! Bagaimana aku merasakan dinginnya jeruji besi itu! Apa aku kini sudah cukup kaya untuk bisa dekat denganmu... Laura?" Suara Zafran geram, ia semakin merasa kesal, setiap kali mengingat kedua orang tua Laura.

Zafran benar-benar ingin meluluh lantakkan harga diri Laura.

"Kau kaya atau miskin tidak menjadi masalah bagiku!" Protes Laura dengan perasaan jengah.

"Tapi itu sangat menjadi masalah untuk orang tuamu!" Zafran semakin mendekat kan tubuhnya pada Laura.

"Aku pergi." Kata Laura mendorong dada pria yang lebih tinggi darinya, memaksa Zafran agar melepaskannya.

Laura semakin terdesak dengan pertanyaan dan kalimat yang dilontarkan Zafran, membuatnya semakin tidak bisa seimbang, ia memutar tubuhnya dengan tergesa-gesa hingga tak sengaja bertabrakan dengan seorang pria.

"Hati-hati..." Kata pria itu.

Suara yang tak asing bagi Laura, dan benar saja ia adalah Luwis teman sekelasnya yang banyak di puja para gadis pada jamannya.

"Sepertinya kau tidak mabuk.... Laura." Kata Luwis sembari tersenyum.

"Aku hanya tidak hati-hati dan sembarangan memutar tubuhku, terima kasih." Laura melepaskan genggaman tangan Luwis dari lengannya, ia melangkah pergi masuk kembali ke dalam Aula, dan duduk di sofa meminum segelas coktail.

"Laura apa kau baik-baik saja?" Kata Kate saat menghampiri Laura yang terlihat kesal.

"Tidak, aku hanya sedikit pusing." Kata Laura sembari memegang kepalanya.

"Apa kau mau istirahat? Atau bagaimana?" Kate merasa khawatir ia memijit bahu Laura.

"Aku akan pulang, aku lelah." Laura sudah tidak tahan berada di keramaian, perasaannya seolah tidak berada disana, pikirannya terbang melayang entah kemana.

"Pulang? Acaranya bahkan belum mulai. Tapi.... Baiklah, istirahatlah dirumah, berikan nomor ponselmu dan alamat rumahmu aku akan datang setelah acara Pesta Ulang Tahun Sarah selesai." Kata Kate sembari mengambil ponsel nya.

"Sampaikan salamku pada Sarah." Kata Laura lemah.

"Iya, berhati-hatilah di jalan." Jawab Kate mencemaskan sahabatnya.

Laura berjalan sedikit terhuyung, ia membuka pintu mobil dengan sedikit lemah.

"Aku akan antar kau pulang." Kata seorang pria di belakangnya.

"Tidak aku bisa sendiri, terimakasih."

"Jangan keras kepala." Pria itu kemudian mengambil paksa kunci mobil Laura.

"Apa yang kau mau Zafran!" Teriak Laura, hingga pecahlah air matanya.

"Apa kau masih belum puas mengolok-olok ku? Apa disepanjang jalan kau ingin menghinaku seperti tadi?" Laura bersandar pada mobilnya.

"Apa kau benar-benar seorang pria? Kau membuat seorang wanita menangis dan berteriak seperti itu?" Terdengar suara Luwis datang dari belakang.

"Aku bahkan belum sempat berbicara dengan Laura." Senyum Luwis menyeringai terlihat mengejek.

Dua lelaki yang dari dulu selalu bertengkar, kini saling berhadapan kembali setelah sepuluh tahun lamanya mereka tak pernah saling sapa.

"Ini kunci mobilmu Laura." Kata Luwis yang sempat menyambar kasar kunci Laura dari tangan Zafran.

"Aku yang akan mengantarmu pulang, kau terlihat sedikit mabuk, apa kau tadi minum?"

"Yah, sedikit coktail, seharusnya tidak mabuk, tapi aku tidak pernah minum." Laura memegangi dahinya dengan telapak tangannya.

"Persetan dengan kalian." Umpat Zafran dan meninggalkan tempat itu.

Akhirnya Luwis mengantar Laura pulang, dalam perjalanan Laura hanya memejamkan matanya, pikirannya melayang mengingat bait demi bait dan rangkaian kejadian saat bersama Zafran.

Pria itu sepertinya masih sangat sakit hati dan memiliki dendam dengan Laura, hingga setiap ucapan yang keluar bagi Laura hanyalah pisau yang dilemparkan kehatinya.

Maps menunjukkan mobil mereka telah sampai ditujuan, mobil kemudian berhenti di sebuah apartmen sederhana, membuat Laura membuka mata, dengan sigap Luwis keluar lebih dulu dari mobil dan membukakan pintu untuk Laura.

"Terima kasih Luwis, sudah mengantarku pulang, sampai disini saja, aku bisa masuk sendiri." Kata Laura lemah.

"Kau tinggal sendiri di apartmen ini?" Tanya Luwis sembari mendongakkan kepalanya keatas mengamati apartmen Laura yang kecil dan tidak terlalu mewah.

"Sudah beberapa tahun lamanya." Jawab Laura.

"Maaf karena sudah berada diantara kalian, aku hanya tidak nyaman Zafran terus memojokkanmu."

"Bukan salahnya, semua adalah salahku. Sudahlah aku tidak ingin membahasnya." Kata Laura.

"Yah, setidak nya kali ini aku bisa menang darinya." Luwis meremas tengkuknya.

"Menang?" Laura tidak mengerti.

"Ya, dia selalu menang mendapatkanmu, mengantarmu pulang, jalan denganmu, makan berdua denganmu, sekarang aku tau bagaimana rasanya mengantarmu pulang." Kata Luwis sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Baiklah, aku masuk. Terima kasih Luwis." Laura masuk menaiki lift, dan Luwis mulai pergi meninggalkan tempat itu, ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Jemput aku..." Kalimat Luwis singkat dan tegas, ia kemudian menutup ponselnya, menunggu di pinggir jalan yang sepi.

Tak berapa lama mobil mewah datang menjemputnya, seorang sopir keluar dan membukakan pintu untuk Luwis.

Di dalam perjalanan pikiran pria itu terus saja melayang mengingat bagaimana ia bisa merebut Laura dari Zafran. Sesekali ia tersenyum klise, ujung bibirnya terangkat.

Sopir yang mengamati dari balik kaca kemudi sedikit heran karena ia tak pernah melihat bos nya tersenyum seperti itu.

Luwis sudah sangat lama menyukai Laura, namun ia tidak pernah berani mengutarakannya, Zafran selalu ada di sisi Laura saat mereka berada di bangku sekolah dan itu membuat Luwis tidak pernah bisa mendekati Laura.

.

.

.

~Bersambung~

1
Rita Murwanti
satu sisi di cintai secara ugal* an satu sisi ada penderitaan ortu untuk kebahagian anaknya
Julia Juliawati
mampir
Sandisalbiah
intinya suka dgn hasil imajinasimu thor.. sangat puas dan terhibur.. dan abaikan koment yg gak penting.. semangat...
Sandisalbiah
myngkinkah Dex jatuh hati pd Laura...?
Sandisalbiah
lagian di mension Zafran kan banyak penjaga dan oelayan.. jelas² merwka tau Geby sangat berbahaya tp kok begitu mudah Geby bisa masuk slm mension..? apa pengawal mension ada yg berhianat juga?
Sandisalbiah
jila Luwis bukan penghianat jd siapa... Edward juga tdk.. apakah Kate...
Sandisalbiah
leuwis bekerja sama dgn Geby.. dan saat ini leuwis memanfaatkan amneaia Laura buat mendoktrin ingatanya.. dan Geby.. apa yg dia dapat setelah ini.. zonk..
Sandisalbiah
leuwis...
Sandisalbiah
jika Laura dan Jane sefrekuensi mungkin mereka bisa berteman.. setidaknya Laura tdk merasa sendiri lagi di tempat asing di tambah lagi si biang rusu Geby udah muncul...
Sandisalbiah
weel come to the jungle Laura.. karna srigala betina yg lapar sudah datang..
Sandisalbiah
dan Geby akan menjadi momok terbaru bagi Laura saat dia sadar perhatian Zafran tertuju pd Laura..
Sandisalbiah
ceroboh.. udah tau gak kuat minum.. disodorin mau aja..
Sandisalbiah
laura ceroboh.. udah tau gampang mabuk tp mau aja di suruh minum alkohol..
Sandisalbiah
sebenarya dr bab 1 udah mau coment tp kok ta telat banget bacanya.. 😅😅izin baca thor...
De'yus Mbot
lnjut
sita
ya Allah kejam nian lah hati nya itu,apakah dia itu masih di bilang manusia ,bukan nya orang yg menebar kan kebencian itu sama aja kuadrat nya dengan iblis.sabar y kak author ada banya pembaca yg sama karya dari satu pembaca yg jahat hati juga jari jari nya.
Nurjannah Rajja
Jangan takut, rileks dan serahkan semuanya kepada Allah. Aku dua kali melahirkan dengan permasalahan yg berbeda yg pertama melintang dan yg kedua usia 8 bulan harus dikeluarkan karena air ketuban melimpah dikuatirkan kalau menunggu sampai kandungan sembilan bulan bayinya tidak tertolong. Alhamdulillah keduanya sehat sehat dan sekarang udah pada besar...
Tita Sibungsu Baping
kakak kembara Isyana hidup enak dengan keluarga Benyamin.sedangkan Isyana hidup sederhana dengan ibu angkatnya kasian dia 😢.. Gaby kabur setelah menitipkan isyana ibu kandung gk ada ahlak
Tita Sibungsu Baping
duhhhh paman dax bikin aku iri sama Isyana 🤭😁
Lina ciello
bahagia yg tertunda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!