NovelToon NovelToon
Mr. Arrogant Vs Mrs. Salihah

Mr. Arrogant Vs Mrs. Salihah

Status: tamat
Genre:Contest / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tri Ani

ig : tri.ani.5249

Hidup ini berjalan sering kali tak sesuai dengan harapan dan keinginan kita, Allah lah yang paling tahu tentang kita dan akhir cerita kita. Aisyah Ratna, seorang agdis belia yang memimpikan bisa menikah dengan seorang pria yang sholeh yang akn membimbingnya, tapi sebuah takdir malah mempertemukan dengan pria arrogant yang jauh dari mengenal agama.
Hatinya begitu hancur saat seseorang yang bernama Kevin Alexander tiba-tiba hadir dalam hidupnya dan meminangnya. Apakah hidupnya akan bahagia setelah menjadi istri seorang Kevin Alexsander? Bisakah ia melupakan cintanya pada seorang pria anak ustad bernama Fahmi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prolog

Kehidupan itu penuh misteri, kita di pertemuan dengan orang-orang yang sebelumnya tidak

pernah kita kenal dan kemudian menjadi sebuah keluarga. Kehidupan yang dulu

tidak pernah terbayangkan kini menjadi hidup kita.

“Sya…, gimana berangkat kuliah nggak?”

“Iya dong, satu jam lagi aku sampai!”

Gadis berhijab itu menempelkan ponselnya di daun telinga yang tertutup hijab, suaranya begitu lembut hingga siapapun yang mendengarnya akan betah berlama-lama

untuk mendengarkannya.

Gadis berhijab itu terus berjalan dengan langkah ringannya, ia menyusuri jalan

setapak untuk sampai di depan jalan raya, ia selalu berdiri di sana untuk

menunggu angkot. Supir angkot sudah sangat hafal dengan gadis lembut itu, tak

perlu melambaikan tangannya angkot sudah langsung berhenti.

“Ke kampus neng?”

“Iya pak!”

Tanpa aba-aba gadis itu masuk ke dalam angkot dan duduk di tempat duduk yang panjang saling berhadapan itu, kursi yang membelakangi jendela, kebetulan angkot masih

sepi, hanya ada dua orang di dalam sama, kini menjadi empat karena di tambah

dirinya dan seorang pria berpeci yang tiba-tiba saja ikut masuk bersamanya.

Gadis itu menggeser duduknya, merapat pada seorang ibu yang sedang membawa

sekeranjang belanjaan sepertinya baru saja dari pasar, sedangkan pria berpeci

itu duduk tepat di hadapannya, pria itu terus menundukkan pandangannya,

wajahnya begitu sejuk dengan kemeja koko-nya tampak santun dengan al-Qur’an

kecil di sakunya dan tas ransel di punggungnya.

Tidak ada percakapan selama dalam angkot kecuali suara teriakan kenek yang mencari

penumpang. Gadis berhijab itu terus menatap ke luar jendela menerabas pria

berpeci itu, menikmati suasana kota Surabaya di pagi hari.

Setelah berada di dalam angkot selama setengah jam akhirnya angkot berhenti juga di

depan kampusnya, ia segera turun dari angkot dan menyerahkan selembar uang lima

ribuan. Tapi tak di sangka ternyata pria berpeci itu juga ikut turun dan

melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan oleh gadis berhijab itu.

“Mas juga belajar di kampus ini ya?” tanya gadis itu setelah angkot meninggalkan

mereka. Pria itu tersenyum, senyumnya begitu sejuk hingga siapapun yang akan

melihatnya merasakan kesejukannya.

“Iya …, adek belajar di sini?”

Gadis itu mengangguk dengan senyumnya selalu mengembang di setiap kesempatan.

“Saya duluan ya …, assalamualaikum!”

“Waalaikum salam!”

Gadis itu adalah Aisyah Ratna, ia mempersilahkan pria itu untuk berlalu lebih dulu, tapi pesona pria itu

masih tertinggal di sana bersama kenangan yang di ingat oleh gadis itu.

“Semoga kelak allah mengirimkan iman sepertinya!” doa gadis itu sambil menatap

punggung pria yang telah menjauh darinya.

Aisyah melanjutkan langkahnya dengan senyum yang tidak pernah lepas dari garis

bibirnya. Langkahnya begitu lembut bahkan debu pun tak akan bergoyang saat ia

lalui.

Tujuan utamanya saat ini adalah ke majelis pengajian yang rutin di adakan setiap hari

jum’at. Jika tidak ada kegiatan Aisyah selalu aktif mengikutinya. Ia sudah

duduk di salah satu bangku yang berada di depan masjid kampus.

Tangannya mulai membuka buku yang selalu ia bawa, buku pemberian seseorang yang begitu ia sukai Muhammad: A Prophet for Our Time by Karen Armstrong. Rasa cintanya pada Nabi Muhammad membuatnya mendapatkan hadiah buku itu.

“Assalamualaikum, sya!” tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya, gadis yang tibak biasa berhijab itu kali ini mengenakan hijabnya walaupun tidak sempurna, hanya jilbab segi

empat yang di lipat dan di lilitkan begitu saja menutup kepalanya.

“Waalaikum salam …, Bianka, kamu di sini juga?” tanya gadis itu heran. Tidak biasanya

temannya itu suka datang ke majelis pengajian.

“Iya…, aku ingin melihat salah satu idolaku!”

“Siapa? Artis kepop?”

“Ini lebih tampan dari artis kepop, ketampanannya sampai ke surga dan sepertinya ia termasuk titisan penghuni surga.”

“Siapa?”

“Kamu tidak tahu ya kalau gus Fahmi yang ngisi materi hari ini?”

“Gus Fahmi?”

“Iya gus Fahmi, putranya kyai Abdul Hamid pemilik pondok pesantren Nurul Huda!”

“Sebegitu tampannya ya …, hingga membuat sahabatku ini berpindah haluan yang biasanya

suka nongkrong-nongkrong di kafe sekarang mendatangi majelis pengajian!”

“Sangat sangat sangat tampan …., tampannya sebelas dua belas dengan nabi yusuf. Nanti

kalau kamu lihat sendiri kamu pasti juga akan terpesona!”

“Ya sudah lah kita masuk saja, sepertinya pengajiannya sudah akan di mulai!”

Mereka pun membaur bersama anak-anak yang lainnya, memasuki majelis dan duduk bersama

mereka.

“Pantas aja hari ini yang meramaikan ukhti semua, ternyata pematerinya cowok ya!” ucap

gadis berhijab itu.

“tentu saja …, siapa juga yang nggak kenal sama gus Fahmi!”

Setelah semuanya masuk, seorang pria masuk melalui pintu depan bergabung dengan

beberapa orang yang duduk berjejer di depan, Mc, pembaca Al-Qur’an, dan pria

itu.

Gadis itu, aisyah menutup mulutnya yang tidak sengaja terbuka karena terkejut saat

melihat pria yang sama yang ia temui di angkot. Pria itu masuk bersamaan dengan

sora sorai para ukhti menyambut kedatangannya.

“Aaaaa …, gus Fahmi …, gus Fahmi ….., gus Fahmi ….!” Hampir semua ukhti meneriakkan

namanya, sekarang aisyah tahu jika pria yang bersama nya di angkot tadi adalah

gus Fahmi, pria yang menjadi idola ukhti-ukhti kampus.

“Masyaallah…, dia!”

“Kenapa Sya? Kamu mengenal gus Fahmi?” tanya Bianka.

“Tidak tadi hanya tidak sengaja bertemu saja!”

Setelah semuanya kembali tenang, kini Mc sudah mulai dengan beberapa susunan acaranya. Kini giliran Mc memanggil Gus Fahmi sebagai pembicaranya kali ini.

“Assalamualaikum Gus fahmi!”

“Waalikum salam!”

“Nah pasti sudah tidak salah lagi kalau gus Fahmi ini di sebut sebagai idolanya para

Ukhti, dan untuk materi hari ini sangatlah cocok dengan fenomena anak muda jaman

sekarang, tentang cinta. Benar gus Fahmi?”

“benar sekali!”

“Ya sudah sekarang silahkan di mulai gus Fahmi, nanti akan ada sesi tanya jawab

ya!”

“Terimakasih atas waktunya, assalamualaikum semuanya. Mari kita belajar bersama sekarang

karena saya juga masih belajar di sini. Yang akan kita bahas adalah cinta dalam

fersfektif islam!”

“Siapapun pasti pernah merasakan cinta, karena semua pasti pernah merasakan yang namanya cinta atau jatuh cinta. …., cinta yang benar dan ada cinta yang salah …!”

“Nah untuk ukhti semuanya sehendaknya bijaklah dalam memilih laki-laki yang akan

menjadi imam mu kelak!”

“Nilailah laki-laki dari akhlak dan agamanya, bagaimana laki-laki yang kita nilai akhlak

dan agamanya baik. Lihatlah dia dari bagaimana kebiasaan sholat subuhnya dan

yang ke dua adalah dari bagaimana marahnya …., maka nanti kalian akan tahu

bagaimana dia akan mencintai kalian dan mencintai allah!”

Materi singkat itu begitu terasa jalan merasuk ke dalam hati dan perasaan Aisyah. ada

hal yang istimewa yang membuatnya tidak bisa melupakan kata-kata itu. Begitu

istimewa hingga berada di dalam tempat yang begitu istimewa juga.

Bersambung

1
Novika Riyanti
Lumayan
Novika Riyanti
Kecewa
Marhaban ya Nur17
udh cerita panjang kali lebar, konflik g ada keluar"nya eh malah ini pake amnesia 😁 cerita basi thor
Marhaban ya Nur17
klo amnesia gw tinggalin neh lapak wkkwwkkw
Marhaban ya Nur17
kecelakaan , koma, amnesia uh males
Marhaban ya Nur17
musibah nya g kelar" thor 😁
Tri ani: sabar kak, semua akan indah pada waktunya
total 1 replies
Marhaban ya Nur17
anaknya raka apa anaknya,,,
Tri ani: eng ing eng ..., tunggu kejelasannya
total 1 replies
Marhaban ya Nur17
pendarahan apa ???
Marhaban ya Nur17
hamil kah tp nanti anaknya siapa ???
Marhaban ya Nur17
asna g hamil tuh thor ???
Marhaban ya Nur17
emang faling miris klo korban pelecehan itu ini yg tertinggal tuh pasti traumanya
Marhaban ya Nur17
salah target apa y asna 🤔
Marhaban ya Nur17
jujur as kau ini jan diem" bae napa
Marhaban ya Nur17
Gus fahmi kah orangnya bang alex
Marhaban ya Nur17
sabar bang wkkwkkw
Marhaban ya Nur17
ujian mau naik kelas wkwwkk
Marhaban ya Nur17
sah
Marhaban ya Nur17
makanya gw faling benci klo kasusu pelecehan
Marhaban ya Nur17
calon adik ipar wkwkw
Marhaban ya Nur17
tuh kan bener raka ama asna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!