"Seharusnya dia adalah adik iparku! tapi kini malah menjadi istriku!" ABIAN NUGRAHA.
"Pria itu seharusnya menjadi kakak Iparku, tapi sekarang dia adalah suamiku!" MAHARAYA FADILLA.
bagaimana jadinya dua orang yang sebelumnya tidak saling mengenal namun tiba-tiba dinikahkan. semua itu bermula karena Andira Fadillah atau yang akrab di sapa Dira selaku kakak Maharaya atau Raya, kabur tepat di hari pernikahannya dengan seorang pria yang telah di jodohkan oleh orangtuanya bernama Abian Nugraha. Dira yang tiba-tiba saja menghilang saat akad akan di mulai membuat Ayah Faizal panik. karena insiden itu Ayah Faizal meminta Raya putri bungsunya yang masih duduk di bangku SMA kelas 12 itu untuk menjadi pengantin pengganti Kakaknya. Demi menjaga nama baik keluarga.
Bagaimana kah kelanjutan kisah keduanya. apakah mereka bisa saling menerima satu sama lain? dengan rentang usia yang lumayan jauh.
Yuk! ikuti kisah mereka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenShafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Teng!! Teng!!! Teng!!! Bunyi bel sekolah pertanda semua murid sudha waktunya pulang sekolah
Semua murid SMA berhamburan keluar dari dalam kelas. Semua berbondong-bondong, bahkan ada pula yang saling dorong ingin menjadi yang pertama keluar dari dalam kelas yang menguras otak itu. Ada yang langsung pulang ada juga yang memilih ke kantin untuk mengandemkan otak sejenak.
Anak-anak kelas 11 itu baru saja menyelesaikan ujian kenaikan kelas mereka dan saatnya mereka untuk liburan. Tentu saja para anak-anak itu tengah kegirangan. Ada yang sudah menyusun jadwal akan liburan kemana saja. Ada pula yang masih bimbang akan liburan atau tidak.
Sama Seperti halnya geng Ceriwis. Yang terdiri dari lima orang itu. Mereka adalah Syafikha Wibowo. Sherly Ananta. Maudy Karnadi. Syifa Shanuella. Dan sang ketua geng Maharaya Fadillah. Kelima gadis cantik itu berjalan menelusuri lorong-lorong sekolah bak model papan atas.
Kelimanya tidak luput dari perhatian para murid-murid cowok yang mengangumi para wanita cantik itu. Selain parasnya yang cantik, geng Ceriwis juga terkenal akan kecerdasan otaknya dan juga kebaikan serta kedermawanan mereka berlima itu.
Geng Ceriwis memang terkenal dengan kecantikannya dan juga kecerdasannya. Mereka juga sangat baik dan selalu melakukan hal-hal yang positif yang bermanfaat bagi sesama.
Geng Ceriwis bisa di katakan primadonanya SMA Nusantara itu. Mereka menjadi incara para murid laki-laki di sekolah mau pun di luar sekolah. Namun kelimanya kompak memegang prinsip tidak ingin berpacaran dulu, mereka menerapkan peraturan dalam geng mereka. Jika kelimanya tidak boleh berpacaran sebelum mereka lulus sekolah.
"Guys! Udah ada rencana belom, mau liburan kemana kita tahun ini?" Tanya Fikha memulai obrolan. Ke limanya kini sedang berjalan menuju parkiran bersiap pulang.
"Gue, belum ada rencana." Sahut Sherly seraya mengipas rambut panjangnya.
"Gue juga! Bingung mau kemana!" Timpal Maudy sembari memperbaiki ketak tali tasnya.
"Hem gimana kalau kita ke pantai aja? Atau ke puncak! Gimana guys!" Sahut Syifa menatap ke empat sahabatnya.
"Gimana Bu ketu? Kita liburan di mana kali ini?" Ucap Semuanya menatap Raya yang berada di tengah-tengah mereka.
"Sebentar! Gue nggak bisa mikir nih otak gue rasanya baru bisa nafas setelah di peras selama seminggu full!" Sahut Raya sang ke tua. Postur tubuh Raya yang lebih pendek dari ke empat sahabatnya membuat gadis itu terlihat manis.
"Iya juga ya, otak gue juga begitu." Timpal Maudy.
"Gimana kalau kita ke Mall! Kita main ke Timezone biar otak kita fress kembali. Nanti setelah itu kita pikirin mau liburan di mana!" Usul Sherly.
"Wah! Ide bagus tuh!" Sahut Fikha.
"Ya udah yuk! Kita lest goo!" Timpal Syifa riang
"Tapi jangan lupa, kabarin orang tua kita, kalau kita mampir ke Mall dulu." Ucap Raya mengingatkan teman-temannya.
"Asiap! Bu ketu.....!!" Seru ke empatnya membuat Raya menutup telinganya.
"Hmm....kalian ya, kebiasaan banget!" Kesalnya yang di respon teman-temannya dengan terkikik-kikik. Karena berhasil mengusili ketua mereka.
"Raya! Tunggu! " Sebuah suara yang mereka kenali itu memanggil nama Raya. Kelimanya pun berhenti dan serentak menoleh ke belakang.
Raya menghembuskan nafasnya melihat siapa yang lagi-lagi memanggilnya saat pulang sekolah.
"Raya! Ini buat kamu?" Jody menyerahkan sebuah kotak warna gold dengan simpul pita pink di atasnya kepada Raya.
"Ini apaan Jod?" Tanya Raya dengan alis mengkerut. Ini bukan kali pertama Jody memberikan hadiah kepada Raya. Mulai dari coklat, bunga dan boneka. Namun Raya selalu menolaknya dengan halus.
Bukan apa-apa, Raya hanya takut jika Jody jadi besar kepala nantinya dan tidak sengaja memberi harapan pada pemuda itu. Itulah alasan Raya tidak menerima pemberian Jodi.
"Ini buat kamu, jangan di tolak ya Raya! Please! Anggap saja ini hadiah kenaikan kelas untuk kamu" Ucap Jody dengan wajah memelas.
"Alah Jod, belum juga keliatan kalau kita bakal naik kelas. Udah ngasih hadiah aja lu!" Ucap Sherly seraya geleng-geleng kepala.
"Tapi aku yakin, Raya bakal naik kelas kok! Kalau kalian ya, aku nggak perduli." Sahut Jody acuh.
"Eh.....Elu ya,,,,"
"Udah Sher, ngapain lo ladenin si Jody." Fikha menegur Sherly yang ingin membalas ucapan Jody.
"Udah! Ra terima aja. Kasian banget tahu, selama ini kan elu selalu nolak pemberian dia. Nanti kalau elu nggak mau biar kita-kita yang ambil hadiahnya." Bisik Maudy yang di angguki oleh yang lainnya.
Dengan menghela nafas berat Raya pun menerima kotak berukuran sedang itu. " Baikalh, gue terima. Terimakasih ya Jod. Lain kali nggak usah repot-repot ngasih gue ini itu. Gue nggak enak!" Ucap Raya. Dari semua yang di kasih Jody baru kali ini Raya terpaksa menerimanya.
Jody pun mengangguk senang saat pemberiannya di terima oleh Raya. Gadis cantik idola sekolah itu.
Tdak jauh dari parkiran itu beberapa anak cowok tengah memandang geng Ceriwis yang di cegah oleh Jody.
"Gila! si culun, berani juga nyalinya nyamperin Raya. Mana di terima lagi kadonya sama Raya. Senang banget pasti si culun tuh!" Ucap Boby salah satu murid cowok yang menyukai salah satu member geng Ceriwis.
"Iya, berani juga dia. Elu kapan Xel? Katanya elu naksir sama si Raya. Tapi nggak berani nyatain perasaan elu. Keburu di tikung sama si culun tuh!" Sahut Doni. Yang menepuk bahu sahabatnya Axel yang sudah lama menyukai Raya. Tetapi belum punya keberanian untuk mengutarakan nya.
Exel hanya diam memandang Raya dan teman-temannya.
"Mereka mau kemana ya?" Tukas Axel pelan, bukannya merespon perkataan kedua temannya Axel malah bertanya tentang yang lain.
Kedua temannya Boby dan Doni hanya saling pandang mendengar pertanyaan Axel yang tidak nyambung.
"Feeling gue sih, pasti pada nge Mall tuh. Nyusul yuk! Kali aja ini jadi kesempatan bagus buat elo Xel." Sahut Boby lagi.
"Kalian nggak ingat, sore ini jadwal kita latihan basket?" Ucap Axel memandang teman-teman nya seraya menggelengkan kepalanya.
Jika bisa jujur ingin rasanya menyusul geng Ceriwis itu. Menemui Raya dan menyatakan perasaan nya. Tapi keberanian nya belum bisa mengalahkan insecure nya.
Raya adalah gadis yang berprestasi di sekolah. Dan juga terkenal sangat baik.
Sementara itu geng Ceriwis
Semuanya mengendarai sepeda motor mereka masing-masing menuju Sebuah Mall terbesar di kota itu. Walaupun mereka berasal dari keluarga yang mampu tetapi geng Ceriwis tidak ada yang sombong. Mereka memilih mengendarai sepeda motor daripada mengendarai mobil saat berangkat ke sekolah.
*********
"Hei! Bro! Maaf aku telat." Ucap Bian meminta maaf pada teman baiknya karena terlambat datang.
"It's oke bro! Aku juga belum lama sampai nya kok!" Balas Ifan sembari mempersilahkan Bian duduk. Kedua pria tampan itu duduk berhadapan di sebuah Cafe yang berada di lantai dua Mall terkenal di pusat kota itu.
🌱🌱🌱🌱
😂😂😂 minyak nggak salah kok dikatain jahat.. dasar Raya..
Thank you author.. 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘