Ayushita Dewi, gadis berusia dua puluh dua tahun tapi memiliki tubuh yang cukup oversize. 109kg dengan tinggi badan 168cm. Kehidupannya awalnya cuek saja dengan kondisi tubuhnya yang besar itu, tapi dengan pertemuan kliennya membuat jas lengkap bernama Dewangga Aldiansyah yang cerewet itu membuat Ayushita jengah dan memutuskan untuk diet.
"Cewek kok oversize."
"Jangan usik kehidupanku yang nyaman ini, mau oversize atau ngga, bodo amat!"
Tak di sangka perselisihan masalah tubuh Ayushita itu membuat Dewa lebih dekat dan akrab dengan gadis itu. Apalagi dia melihat perselingkuhan tunangan Dewangga tunangannya membuat Ayushita dan laki-laki itu semakin dekat dan menimbulkan benih-benih cinta.
Apakah mereka akan berlanjut dengan cinta? Atau selamanya akan jadi Tom and Jerry?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
01. Mencari Ukuran Baju
Deretan baju oversize sudah dia jelajahi sejak satu jam lalu, Ayushita gadis yang sejak tadi mencari ukuran yang sesuai dengan bobot tubuhnya itu masih sabar mencari ukuran yang sesuai dengannya.
Pelayan yang sejak tadi memperhatikannya dan mengikutinya kemana dia pergi jadi kesal di buatnya.
"Mbak mau cari ukuran baju yang apa?" tanya pelayan toko.
"Emm, sebentar ya mbak. Aku lagi mikir dulu, cari modelnya dan ukurannya juga," jawab Ayushita.
"Mbak sebut saja mau ukuran apa, nanti kami cari," kata pelayan itu masih sabar dengan pelanggan bertubuh besar itu.
"Iya, makanya saya lagi cari model dulu. Kalau sudah ada yang suka, nanti saya tanya apakah ada ukuran buat saya atau tidak," jawab Ayushita lagi.
Pelayan itu menghela napas panjang, dia pergi meninggalkan gadis bertubuh besar itu karena kesal. Sudah satu jam lebih Ayushita belum menemukan apa yang dia cari.
"Hmm, kalau model ini ngga cocok di aku. Terlalu mencolok dan sederhana banget," ucap Ayushita memamerkan baju di badannya.
Di rasa tidak suka dengan baju yang di pilihnya tadi, dia pun kembali mencarinya lagi. Pelayan yang tadi sudah bosan menanyakan apa yang di inginkan Ayushita itu.
"Dia belum juga menemukan ukuran bajunya?" tanya pelayan yang lain.
"Belum, sejak tadi cari-cari terus. Tidak ada yang cocok, jelas ngga ada yang cocoklah. Ukuran badannya saja besar begitu," jawab pelayan itu.
"Harusnya dia buat baju sendiri saja, jangan beli. Di sini ukurannya kecil-kecil."
"Mbak saja sana yang beritahu, aku malas dan capek mengikuti dia terus," ucapnya.
Pelayan satunya menyetujui menemui Ayushita yang masih asyik mencari baju yang di inginkan. Pelayan menghampiri.
"Sudah ada yang cocok mbak bajunya?" tanya pelayan, Ayushita menoleh pada pelayan itu.
"Belum. Di sini ukurannya kecil-kecil ya bajunya," kata Ayushita.
"Iya mbak, paling besar ukuran 2XL. Memangnya mbak biasanya ukuran berapa?" tanya pelayan.
"5XL," jawab Ayushita membuat pelayan melebarkan matanya.
"Waah, itu sih ukuran baju ibu saya mbak. Pakai daster saja kalau begitu," usul pelayan membuat Ayushita mengerutkan dahinya.
"Di rumah daster banyak, tapi buat lap meja," kata Ayushita cuek.
Pelayan itu mendengus kesal, dia berjalan meninggalkan gadis itu dengan dongkol di hatinya. Ayushita memandangi kepergian pelayan itu dan tersenyum kecil.
Dia pun keluar dari toko pakaian itu tanpa membeli satu pakaian pun. Pelayan yang tadi mengikutinya itu mengumpat keras, tapi Ayushita tidak peduli. Dia keluar dengan tersenyum kecil, melangkah menuju toko pakaian yang lebih besar. Toko yang lebih mirip butiknya.
Gadis itu masuk dengan santai melenggang kakinya menuju deretan baju-baju perempuan. Mencari lagi dan lagi baju sesuai ukuran tubuhnya.
Toko baju itu cukup luas, banyak pelanggan yang masuk dan mencari baju sesuai dengan pilihan dan seleranya.
"Kamu membawaku kesini? Ini bukan butik, Dewa. Aku mau di butik beli bajunya," ucap seorang perempuan dengan berpenampilan rapi dan cantik.
"Di sini baju-bajunya juga bagus-bagus, konten kreator saja sering datang kesini membeli baju," jawab laki-laki yang di sebut nama Dewa.
"Tapi itu level mereka, kita itu lebih tinggi dari konten kreator atau apalah itu. Malu tahu harus pakai baju sama dengan mereka," ucap perempuan itu.
Suara perdebatan cukup mengesalkan bagi Ayushita, dia melirik pada pasangan yang sedang berdebat. Tak lama keduanya pun pergi, Ayushita menatap kepergian keduanya dan menggeleng kepala.
"Aneh, kenapa perempuan itu tidak mau beli baju di sini? Padahal di sini baju-bajunya bagus-bagus dan ngga murahan," ucap Ayushita.
Tapi kemudian dia tidak mempedulikan pasangan yang sudah pergi itu. Dia kembali melanjutkan tujuannya mencari baju sesuai dengan keinginan dan ukuran tubuhnya.
"Mbak cari baju oversize?"
Ayushita menoleh pada pelayan yang menyapanya dengan ramah.
"Oh ya, apa ada ukuran baju 5XL?" tanya Ayushita.
"Waah, di sini hanya ada ukuran 3XL paling besar mbak. Kalau mbak mau, ada di ujung jalan ini. Toko khusus menjual baju ukuran besar seperti yang mbak cari," jawab pelayan itu ramah.
"Oh, begitu ya. Sayang sekali, baiklah. Terima kasih ya," ucap Ayushita.
"Sama-sama mbak."
Ayushita pun melangkah keluar dari toko baju terbesar di daerah itu, dia berjalan lagi lurus menuju toko paling ujung di ujung jalan. Langkahnya santai dengan menenteng tas ransel karakter Minion. Dia tidak peduli beberapa pejalan kaki dan penjual makanan pinggir jalan melihatnya aneh.
"Hmm, di sini rupanya. Tapi kok bukan toko biasa sih?" ucap Ayushita memperhatikan nama toko yang tertera di depan.
"Apa?! Toko balon dan jas hujan?" ucap Ayushita kaget setelah melihat nama toko di depannya.
"Sialan. Pelayan itu mengerjaiku ternyata, dasar kampret!"
_
_
*****