NovelToon NovelToon
Hidden

Hidden

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Kontras Takdir
Popularitas:873
Nilai: 5
Nama Author: иⱥиⱥツ

Fracture Luigi von Rosario, atau yang lebih dikenal dengan nama Frac, merupakan seorang pemuda yang dibesarkan dalam sebuah keluarga bangsawan pihak ibunya yang keras dan dingin, keluarga Rosario. Di sepanjang hidupnya, Frac merasa ada sesuatu yang salah di dalam dirinya—kekuatan aneh yang muncul saat emosinya sedang tidak stabil, mimpi-mimpi aneh yang terus berulang seperti sebuah memori yang menghantui. Frac akhirnya mengetahui sebuah kebenaran saat dirinya berulang tahun yang ke-21. Karena muak dengan segala konflik di dalam keluarga Rosario dan kebenaran akan dirinya sendiri, Frac melarikan diri dari dunia bangsawan. Dalam pelariannya, dia bertemu dengan seorang wanita Elf, pewaris Hutan Suci Priestess Elsie, Araya Khavira Lizie. Penasaran dengan kisah lengkapnya? Ikuti terus cerita novel Hidden.

Novel ini menciptakan nuansa hangat, konflik dingin antara politik dan keluarga, romansa fantasi menyentuh sekaligus gelap, serta beberapa hal yang tidak cocok untuk anak di bawah umur.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon иⱥиⱥツ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(0) - Identitas yang Sebenarnya

Suara jeritan seorang wanita memecahkan keheningan malam. Dia sedang berjuang antara hidup dan mati, menjalani proses persalinan yang ketat.

"Ayo, Nyonya! Dorong! Dorong terus!" seru seorang wanita tua, yang membantu persalinan dari si Nyonya. "Tarik napas yang panjang, kemudian dorong sekuat tenaga!" Wanita tua itu terus memberikan arahan demi arahan untuk di Nyonya.

Nyonya mengambil napas panjang, kemudian mendorong dengan sekuat tenaga. "Aaaaahhhhh!"

"Kepalanya sudah terlihat! Kepalanya sudah terlihat! Ayo cepat Nyonya, sekarang tarik napas panjang dan dorong lagi sekuat tenaga!"

Nyonya mencengkram erat kain yang menggantung dari langit-langit tiang kasur, menarik napas panjang, kemudian melakukan satu dorongan lagi dengan sekuat tenaga. "Aaaaahhhhh!" Saat dorongan terakhir dilakukan, dengan dramatisnya, hujan turun dengan lebat, kilat menyambar dan gemuruh mulai terdengar. Saat itu pula, seorang anak laki-laki berkulit pucat lahir.

"Nyonya! Nyonya! Selamat, Anda telah melahirkan bayi laki-laki!" seru si wanita tua sambil menggendong bayi laki-laki yang masih berlumuran darah mendekat ke arah Nyonya.

Naas, Nyonya sepertinya telah meninggal setelah melahirkan bayi laki-laki itu. Si wanita tua ketakutan mengetahui bahwa Nyonya yang dilayaninya selama proses bersalin sudah kehilangan nyawa.

Tak lama kemudian, si wanita tua bisa merasakan kalau tubuhnya ditusuk sesuatu. Saat melihat ke arah dadanya, dia sadar kalau dirinya ditusuk tepat di bagian jantung oleh seseorang. Bayi yang ada di dalam genggamannya pun terjatuh ke atas kasur di samping mxyxt ibunya, dan si wanita tua meninggal secara mengenaskan, tertusuk pisau.

Seorang pria berwajah dingin mendekat ke arah bayi laki-laki yang menatapnya tanpa berkedip. Mata amber sang bayi berubah menjadi warna merah darah, tapi sesaat kemudian balik kembali menjadi semula. Pria itu tersenyum picik. "Mulai hari ini, kau adalah anakku. Kuberi nama kau, Fracture Luigi von Rosario."

⚔️ 🗡️ ⚔️ 🗡️ ⚔️ 🗡️ ⚔️ 🗡️ ⚔️ 🗡️

Pada suatu malam, langit diretakkan oleh cahaya dari kilatan petir berwarna merah darah. Di dalam aula mansion keluarga Rosario, seorang pemuda yang baru saja menginjak usia 21 tahun berdiri diam di hadapan sebuah cermin besar, yang diukir dengan simbol-simbol kuno yang aneh. Cahaya lilin menari di antara kulitnya yang pucat, mata amber-nya memantulkan bayangan dari cermin di hadapannya, sesuatu yang bukan lagi bayangnya—bayangan hitam legam dengan mata semerah darah, bibir yang tersenyum.

"Siapa kau…?" tanya pemuda itu, Fracture Luigi von Rosario, Frac. Napasnya seolah tercekat, akan tetapi bayangan di dalam cermin di hadapannya tidak menjawab.

Di belakangnya, terdengar langkah sepatu yang berat dan tegas. Frac bisa melihat bayangan ayahnya, Bangsawan Rosario, masuk ke dalam aula mansion. Jubah birunya berlumuran dxrxh dan debu sihir. Di tangan kanannya, tergenggam erat sebuah pedang yang berukirkan tengkorak manusia. Di tangan kirinya, ada pula kepala seseorang yang sangat Frac kenal: Juru Masak keluarga Rosario. Mata ayahnya terpancar sebuah obsesi yang seakan telah menelan kewarasannya selama bertahun-tahun.

"Akhirnya, kau melihatnya," kata Bangsawan Rosario. "Kau penasaran? Dia adalah dirimu yang sebenarnya. Kau… kau adalah mahakarya ku yang paling hebat dan sempurna."

"Apa maksud ayah?" Frac melihat sosok Bangsawan Rosario dari balik cermin dengan tubuh gemetar. Dia tidak mengerti. Dia tidak tahu apa yang dikatakan oleh Bangsawan Rosario—atau, dia tidak ingin mengakui pikiran jelek yang mulai menguasai dirinya.

"Anakku, seperti yang sudah aku katakan," ucap Bangsawan Rosario. "Kau adalah mahakarya ku yang paling hebat. Aku menciptakanmu dengan kehendakku. Kau adalah hasil dari Iblis yang telah kupanggil dan ibumu, adikku sendiri."

Frac sangat kaget dengan ucapan ayahnya. Selama ini… selama ini aku bukan anak ayah? Ibuku adalah adiknya dan ayah kandungku adalah Iblis…? Bagaimana mungkin? Ini semua tidak mungkin! Aku pasti sedang bermimpi… ini tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin! batinnya.

Petir menghantam jendela kaca di ruang aula mansion, melemparkan sebuah bayangan raksasa yang terukir jelas di dinding batu. Jantung Frac mulai berdegup kencang, ada sesuatu yang panas, liar, dan tidak terkendali hadir di dalam dirinya. Sebuah bisikan muncul di dalam benaknya, bukan milik seseorang yang selama ini dianggapnya ayah, bukan juga miliknya sendiri.

Bangsawan Rosario tersenyum semakin lebar. Dia seolah sedang menunggu kebangkitan sesuatu. Dia melempar kepala Juru Masak yang ada di tangan kirinya, seolah itu hanyalah rongsokan tak berharga.

"Dengan darah yang kupersembahkan, bangkitlah, wahai anakku! Terimalah dirimu sendiri! Identitasmu selamanya tak akan bisa berubah, kau adalah keturunan Iblis, mahakarya ku yang paling hebat!" seru Bangsawan Rosario. Sepertinya, dia sudah kehilangan akal sehatnya.

Tubuh Frac terasa semakin berat, ada sesuatu yang ingin bangkit di dalam dirinya, akan tetapi tertahan oleh kewarasannya. Sebuah kekuatan besar juga mengalir deras dalam nadinya. Darahnya berdesir kencang, hawa panas juga mulai terasa. Dari cermin yang ada di hadapannya, bayangan hitam yang dilihatnya tersenyum kemudian menghilang, menyisakan dirinya yang perlahan-lahan berubah. Mata amber yang indah, kini perlahan berubah menjadi semerah darah. Kulit pucatnya juga ikut menghitam.

Frac jatuh terduduk di atas lantai marmer yang dingin saking terkejutnya. Lantai mulai retak seolah tidak dapat menopang energi gelap yang mulai bangkit dari tubuhnya.

Di sisi lain, Bangsawan Rosario justru tersenyum semakin lebar. Senyuman itu kemudian berubah menjadi tawa lepas. Suara tawanya menggema di ruang aula mansion yang kini lebih terasa seperti altar kutukan.

"Ya! Itu! Kau adalah pewaris darah Iblis Imperial! Jangan takut, terima saja dirimu apa adanya!" seru Bangsawan Rosario.

Frac menggertak giginya. Dia berusaha sekuat tenaga melawan sesuatu yang ingin mengambil alih tubuhnya. Di dalam pikirannya, ada potongan-potongan ingatan yang muncul: Suara tawa para pelayan yang mengajarinya menulis dan membaca, suara seorang perempuan kecil yang pernah dia selamatkan dari kumpulan orang-orang aneh, mimpi-mimpi hangat tentang seorang wanita hamil bermata amber yang cantik—yang kemungkinan besar adalah ibunya… semuanya terasa begitu hangat, sekaligus begitu jauh….

"Aku… bukan Iblis," gumam Frac. "Aku bukan Iblis! Aku bukan alatmu! Aku adalah aku! Aku, Fracture Luigi von Rosario, adalah diriku sendiri!"

Petir menyambar lagi dan di langit-langit aula mansion terbelah. Darah Iblis memang mengalir di dalam tubuh Frac, tapi jiwanya tidak ingin tunduk pada kuasa gelap yang ada di dalam dirinya.

Frac berdiri perlahan dengan tubuhnya yang gemetar. Kulitnya yang menghitam perlahan-lahan berubah kembali menjadi kulit pucat miliknya. Mata merahnya juga perlahan-lahan kembali menjadi mata amber milik ibunya yang indah.

"Tidak, kau… kau seharusnya tidak bisa melawan! Bagaimana mungkin?!" Bangsawan Rosario melangkah mundur, wajahnya berubah menjadi cemas.

Frac berbalik dan tersenyum dingin. Dia melangkah melewati ayah—mungkin harusnya disebut pamannya, keluar dari aula mansion Rosario yang penuh dengan kenangan busuk. Dia terus berjalan dan berjalan hingga akhirnya sampai di depan gerbang mansion Rosario. Dunia luar menyambutnya dengan hujan deras dan malam gelap—sama seperti saat dirinya dilahirkan oleh ibunya.

Frac menutup matanya. Aku sudah muak. Apakah Tuhan tidak ingin berbaik hati kepadaku dan memberiku sebuah jalan keluar yang mungkin menyenangkan?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!