"Ivy nggak sengaja ketemu sama kamu dan Nabilah. Kamu--sabtu kemarin itu--ketemuan kan sama Nabilah di Rainbow Caffee?!"
Sempet ada jeda sebentar, yang akhirnya Matias berbicara juga. "I-iya, t-tapi a-aku ng-nggak ka-kayak yang kamu pikirin. Aku sama Nabilah pun nggak ada hubungan apa-apa. Murni ketemuan sebagai temen. Aku cuman cinta sama kamu, Ke."
Ternyata Kezia masih mau memaafkan Matias. Berlanjutlah kisah cinta mereka. Hanya saja, jalan di hadapan mereka berdua semakin terjal.
Berikutnya, tidak hanya tentang Matias dan Kezia. Ada juga kisah Martin Winter dan Vanessa Rondonuwu. Pun, kisah-kisah lainnya. Kisah yang sama manisnya.
Terima kasih banyak yang sudah menyimak season one RAINY COUPLE di tahun 2020 silam. Kali pertama aku menulis novel di platform.
NOVEL INI PERNAH MELEDAK DI NOVELTOON DI TAHUN 2020 SILAM!
Season 1 Rainy Couple
(https://noveltoon.mobi/id/share/102447)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IG @nuellubis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Orang Ketiga
Kezia tengah menata meja makan untuk sarapan pagi. Si kembar, Thalia, Jason, dan yang terakhir, sudah pasti Kezia. Kezia bersiul-siul sembari membayangkan pujaan hatinya, Matias. Sudah beberapa hari terakhir ini, atau mungkin sudah beberapa minggu sejak Matias menghubungi Kezia untuk mengajak balikan, hubungan Kezia dan Matias sejauh ini adem ayem saja. Kezia asyik sekali menyenandungkan lagu "Love Story" yang dipopulerkan oleh Taylor Swift.
Taylor Swift - Love Story
Romeo, take me somewhere we can be alone
I'll be waiting, all there's left to do it
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story, baby, just say, "Yes"
Thalia, kakak nomor dua Kezia masuk sembari membawa segentong nasi goreng cumi. Thalia ini sangat jago membuat nasi goreng cumi, dan Kezia merupakan pelanggan setianya.
Thalia meletakkan panci itu ke atas meja makan. Selepas itu, Thalia beringsut ke arah Kezia dan berujar, "Kezia, kakak boleh ngomong?"
"Ngomong apa, Kak?" tanya Kezia yang tampaknya paham akan dibawa ke mana arah pembicaraan antara Thalia dan Kezia. Pasti akan membahas mengenai Matias. Entah sejak kapan kakak nomor duanya itu akan menerima Matias. Padahal Matias sungguh mencintai Kezia, juga seorang pemuda baik nan bertanggungjawab. Akan tetapi, di mata Thalia, Matias adalah seorang laki-laki brengsek yang juga bukan seorang calon suami yang baik.
"Kamu masih sama Matias, yah?" tanya balik Thalia.
Nah, tuh kan, tuh kan, pasti kan, gerutu Kezia dalam hati. Kak, udah, lah, Matias itu cowok baik-baik. Dia bukan cowok berandalan, kenapa sampai segitunya ngebenci Matias?
"Memang harus sama Matias, Zia?" tanya Thalia lagi. Sorot mata Thalia sungguh tajam ke arah adik kandungnya tersebut.
Kezia menggigit bibir bawahnya. Perempuan itu hampir saja menitikkan air mata. Kenapa sampai sekarang Thalia masih belum bisa menerima Matias? Kezia sangat mencintai Matias. Matias pun sama. Pula, Kezia merasa Matias itu seperti sudah ditakdirkan untuk dirinya.
"Zia, jangan nangis, lah. Apaan sih kamu? Kakak cuma nanya, apa harus Matias?" ujar Thalia memegangi bahu Kezia.
Tanpa bisa dibendung lagi, air mata turun pula dari kelopak mata Kezia. Kezia sesenggukan. Mendadak secara batin badan Kezia terasa berat sekali. Seperti terkena vertigo saja (walau Kezia memang memiliki riwayat vertigo).
"Astaga, Zia, kenapa sih kamu?" seru Thalia meradang. "Aneh kamu, ah. Setiap Kakak bahas soal Matias, pasti selalu nangis."
"Kakak juga. Sampai sekarang masih susah nerima Matias. Di mata Kak Thalia, Matias itu kayaknya salah mulu. Padahal buat aku Matias gak sejahat yang Kak Thalia bilang." tangkis Kezia ofensif.
"Kamu lupa, Zia? Mau Kakak ingatkan lagi? Siapa nama perempuan itu? Sok centil banget perempuan itu. Matias juga, kenapa harus meladeni perempuan genit itu." gerutu Thalia yang tak senang dengan serangan ofensif Kezia.
Perempuan itu bernama Shanelle. Shanelle merupakan teman masa kecil Matias dan teman lama Melisa, sepupu Kezia. Shanelle pun sudah meminta maaf kepada Kezia beberapa waktu yang lalu. Saat itu Shanelle sungguh tidak tahu Kezia adalah pacar Matias. Lalu, di pandangan mata Kezia, Shanelle terlihat tulus meminta maaf. Matias juga sudah meminta maaf karena sudah mengkhianati kepercayaan Kezia. Case is closed.
"Zia, asal kamu tahu, Kakak tetap nggak senang sama Matias. Kamu tahu nggak, kemarin-kemarin aja, Kakak lihat Matias mesra-mesraan sama perempuan di tempat bilyar, masa? Padahal dia lihat Kakak, masih aja dilanjutin. Kelewatan nggak, tuh, cowok kayak gitu. Udah, lah, Zia, jangan sama Matias. Cowok kan masih banyak. Kenapa juga gak sama Tobias--?
"--aku cuma anggep Tobias sebagai temen aja. Nggak lebih." potong Kezia. "Aku gak ada feel apa-apa sama Tobias, Kak Thalia."
"KEZIA CELINE KAUNANG!" bentak Thalia. "Astaga! Selalu begini. Setiap ngomongin Matias, kamu jadi kurang ajar sama Kakak. Kenapa, Zia?"
Kezia hanya membuang napas, lalu pura-pura merapikan meja makan, dan akhirnya ia meminta ijin untuk ke kamarnya.