Di sebuah universitas yang terletak kota, ada dua mahasiswa yang datang dari latar belakang yang sangat berbeda. Andini, seorang mahasiswi jurusan psikologi yang sangat fokus pada studinya, selalu menjadi tipe orang yang cenderung menjaga jarak dari orang lain. Dia lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan, membaca buku-buku tentang perilaku manusia, dan merencanakan masa depannya yang penuh dengan ambisi.
Sementara itu, Raka adalah mahasiswa jurusan bisnis. raka terkenal dengan sifatnya yang dingin dan tidak mudah bergaul, selalu membuat orang di sekitarnya merasa segan.
Kisah mereka dimulai di sebuah acara kampus yang diadakan setiap tahun, sebuah pesta malam untuk menyambut semester baru. Andini, yang awalnya hanya ingin duduk di sudut dan menikmati minuman, tanpa sengaja bertemu dengan Raka.
Yuk guys.. baca kisah tentang perjalanan cinta Andini dan Raka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1 AWAL.
Di sebuah kampus ternama yang terletak di tengah kota, terdapat seorang gadis yang terkenal bukan hanya karena kecantikannya, tetapi juga kecerdasannya yang luar biasa. Namanya, Andini, dan dia adalah mahasiswi jurusan psikolog Wajahnya yang cantik dengan mata cokelat cerah dan senyum yang menawan membuatnya selalu menjadi pusat perhatian di kampus. Namun, yang menjadikannya lebih istimewa adalah memiliki otak yang cerdas.
Andini selalu mendapat nilai terbaik di setiap mata kuliah yang diambilnya. Tidak hanya itu, ia juga sering kali menjadi juru bicara dalam berbagai seminar dan presentasi, menunjukkan keahlian dan pemahamannya yang mendalam tentang topik-topik yang sering dianggap sulit oleh banyak orang. Teman-teman sekelasnya selalu merasa terinspirasi oleh dedikasi terhadap studinya.
Namun, Andini bukanlah tipe gadis yang menyombongkan diri. Dia tetap rendah hati dan selalu berusaha membantu teman-temannya yang kesulitan dengan materi kuliah. Setiap kali ada yang meminta bantuan, Andini akan dengan sabar menjelaskan dan memberi bimbingan, tanpa merasa terganggu atau meremehkan.
" Hai guyss.. ini sudah waktunya makan siang. yuk cus kita pergi ke kantin " Ajak nana ( Teman andin)
" Kalo soal makan saja kamu selalu yang paling depan " Ledek Sofi ( Teman Andin)
Andini tersenyum sambil menutup laptop. " Baiklah ayok kita makan siang " Balas andini.
Andini, sofi dan nana. selain mereka satu asrama, mereka juga berteman baik, Meskipun mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda, ketiganya selalu bersama, saling mendukung, dan menghadapi segala hal bersama-sama.
"Eh, aku baru dapet kabar nih, kata dosen ada tugas baru yang bakal keluar minggu depan," ucapnya sambil mengunyah.
Andini yang duduk di sebelah Sofi hanya mengangguk sambil menyendok makanannya.
"Ah, aku sudah duga bakal ada tugas. Udah mulai banyak banget tugas akhir-akhir ini." keluh Sofi terdengar sedikit lelah, tapi dia tetap berusaha tersenyum.
" Aku rasa sih tugas itu bakal berat, tapi kita kan udah biasa kerjain bareng, jadi nggak masalah." Ucap Andini selalu menjadi penyeimbang.
Andini memberikan semangat meskipun mereka semua tahu semester ini cukup menantang.
Sambil makan, mereka mulai berbicara tentang rencana liburan setelah ujian selesai. Sofi langsung mengusulkan, "Gimana kalau kita ke pantai aja? Cuma kita bertiga, santai, menikmati suasana, dan melupakan melupakan semua tugas kampus " usul sofi
Andini menatap nana sejenak, lalu tersenyum. "Seru sih, tapi kalau bisa sih nggak terlalu jauh. Bisa ke pantai yang dekat-dekat aja. Yang penting ada tempat buat tidur-tiduran sambil baca buku." Kata Andini.
"Setuju!" Nana langsung menimpa ikut. "Aku juga butuh liburan yang nggak ribet. Yang penting kita bisa lepas dari semua tekanan ini."
Mereka terus menerus tertawa-tawa. Tawa mereka begitu riang, seolah-olah kantin yang ramai ini hanya milik mereka bertiga. Obrolan ringan tentang rencana liburan dan tugas-tugas yang menumpuk, membuat mereka merasa lebih dekat dengan satu sama lain. Tanpa mereka sadari, makanan mereka telah habis.
"Ayo, setelah ini kita ke perpustakaan. Nggak bisa mager terus, ya!" Mereka tertawa lagi, siap menghadapi tantangan selanjutnya di kampus, dengan semangat yang kembali menyala setelah kebersamaan mereka di kantin.
Ketiga gadis itu begitu ambisius mereka saling berjanji untuk lulus dengan nilai yang terbaik. ya walaupun di antara mereka ada saja yang malas untuk belajar.