Desperate Like This (Part 1)
Summary: “Kalau aku bisa, aku akan pergi dari sini sekarang.” “Kau tahu apa yang paling menyakitkan? Ada di dekat orang yang kita cintai tapi tak pernah terkenali olehnya. Kita ada di tempat yang sama
0
0
Desperate Like This (Part 2)
Layaknya keajaiban, memilikimu sebagai malaikatku adalah sebuah anugerah. — “Lit, kamu belum tidur?” Ucap Ratna memasuki bilik kamar Lita. Lita hanya menoleh sebentar lalu kembali memandang langit mal
0
0
Luka di September
“ayo berangkat…” “iya, ayo…” “jangan males kalo di sekolah, jangan ganjen juga ya sayang.. baiklah biar kau tutup” “ya sudah ayo, jangan banyak bicara..” Tuuutttt… Telepon darinya kumatikan. Dia adala
0
0
Kukejar Kau Dengan Tangis Darahku (Part 1)
Malam semakin larut. Suasana semakin sepi ditelan malam yang gelap dan dingin. Di kamarnya, Andi terbaring dengan gelisahnya. Tiada lain yang ada di pikirannya, kecuali gadis yang tadi sore dijumpainy
0
0
Kukejar Kau Dengan Tangis Darahku (Part 2)
Malam itu, Diana menangis terlungkuk di kamarnya. Diana tidak menunjukan kesedihannya pada kedua orangtuanya, karena itu akan membuat mereka salahpaham. Bahkan saat Andi menghantarnya pulang, dan Andi
0
0
Balasan Cinta
“Sa…”, panggil Damar dari jauh. “Iya… apa…”, sahutku sambil menghampirinya yang ada di parkiran. “Nggak pa pa, manggil doang kok”. “Ih, kirain apaan”. “Emangnya kalau aku manggil pasti hal penting”. “
0
0
Shadrina
TIDURLAH, Shadrina. Benamkan hati yang lara… — Gerimis turun. Sejenak lagi mungkin hujan deras. Aku berjalan lebih cepat seperti orang-orang lain yang bisa kulihat. Kutapaki trotoar, melewati apa saja
0
0
Worst Hobby
“Kalian! Hentikan!” Sahut sang ketos, Dimas “Tapi lo kak.. hiks.. dia nuduh aku nyuri barangnya dia. Tapi ga ada bukti kak.. hiks..” Sahut Dinda seraya mengusap matanya Drama queen, again. Pikir Geby
0
0
Kopi Hitam dan Senyuman Yang Manis
Dari mata turun ke hati. Sama seperti hari itu, dimana aku jatuh hati kepada pemimpin mos di universitasku. Hanya dari tatapan, dia berhasil menyihir hatiku. Hari demi hari berlalu, aku selalu semanga
0
0
Rel Kereta
Kenapa harus rel kereta? Iya, memang seperti itu kenyataanya. Rel kereta selalu berdampingan tetapi tak akan pernah bisa bertemu, tujuan kita berbeda. Baru saja dia menghilang di tikungan ujung jalan
0
0
Ikhwan Dalam Mimpi (Part 3)
Krriiinnnggg!! (nahh.. udah bel nih..) dalam benakku sambil melirik ke arah dillah. “ratih, aku ke kantin dulu yaa..” sambil tersenyum. Aku pun tersenyum dan mengangguk. Saat itu aku tidak mengeluh ka
0
0
Harapan
Hari hariku berjalan selayaknya anak anak seumuranku, tapi banyak sekali perbedaanku dengan mereka karena aku tidak sempurna seperti mereka. “Syani awas nak” suara perempuan yang berada di seberang ja
0
0
Burung Harapan (Part 1)
Sebenarnya aku lebih suka menjadi pembaca, itulah alasannya mengapa banyak novel di lemari bukuku. Jujur aku lebih suka membaca novel dibanding dengan membaca buku pelajaran sekolah yang sebenernya le
0
0
Burung Harapan (Part 2)
“DITAAA…” teriak dari balik pintu “Woy Dita bangun” teriaknya lagi “Cekrek” suara seseorang membuka pintu kamarku “Woy bangun, lo gak mati kan?” Sambil mengguncang guncangkan tubuhku. Kupaksakan membu
0
0
Burung Harapan (Part 3)
“Nih” meberikan tisu di hadapanku. Kukira itu adalah Dito tapi ternyata itu Rudy. “Makasih” jawabku dan langsung menghapus air mata. “Kamu tidak seharusnya berkoban sejauh ini” katanya “Maksudmu?” Tan
0
0
Spring Day End
Waktu menjadi berjalan lambat saat kau benar-benar kehilangan seseorang. Saat dia benar-benar tak ada di sisimu lagi, hidupmu menjadi semakin kosong. Tak ada lagi tawanya, senyumannya, bahkan deru nap
0
0
Cinta Pertama Rangga
Melamun sambil menatap Hp. Itu merupakan kegiatan baruku akhir-akhir ini. Nando dan Evan, kedua temanku itu sampai bosan menegurku. Tapi memang beginilah sekarang. Seseorang yang baru beberapa minggu
0
0
Rembulan Yang Menyayat
Lambaianmu dari kejauhan membuat aku mematung. Setelah itu kau berlalu menghampiri aku di tepi pantai. Ohh, Ratna, kau benar-benar jelmaan bidadari. Matamu yang begitu indah dengan bulu mata yang sang
0
0
Satu Senyum Saja Untuk Kenangan di Bukit Batu
Aku tahu kalau kamu menungguku di dermaga pelabuhan ini. Aku tahu kalau kamu ingin menjemputku, menunggu kapal terakhir berlabuh. Tapi sayang, kamu tidak melihatku. Bukan karena aku tidak pulang. Tapi
0
0
Kebahagian Sejati
Siang itu tepatnya pukul 12.45 wib aku baru saja selesai mengikuti mata kuliah perpajakan, tentu saja nanti pukul 02.00 akan ada kelas lagi, siang itu terasa panas sekali, sinar matahari seakan membak
0
0