Udin melamar jadi superhero
1. Kehidupan Udin yang Biasa-Biasa Aja Udin, 25 tahun, tinggal di kontrakan petak nomor 9, pinggiran Jakarta. Pekerjaannya tidak jelas — kadang jual gorengan, kadang jadi joki skripsi. Pakaian andala
0
0
Ruang tanpa jendela
1. Bangun di Tempat Asing Raka membuka matanya perlahan. Pandangan pertamanya adalah langit-langit putih polos. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya, tapi kepalanya berdenyut hebat. Ruan
0
0
Taman di antara dua dunia
Di pinggir desa Aravell, ada taman yang tak pernah berubah. Bunga-bunga di sana selalu mekar, tak peduli musim. Salju bisa jatuh di seluruh negeri, tapi di taman itu, bunga lili tetap putih bersinar,
0
0
"Simulasi Ke-13"
Namaku Arka. Mahasiswa semester enam jurusan Psikologi di sebuah universitas negeri ternama. Aku cukup dikenal sebagai mahasiswa yang biasa-biasa saja — tidak terlalu pintar, tidak bodoh, tidak terk
0
0
Jembatan Di Hati Kita
Sejak kenangan pertama terukir, Lana dan Rio adalah dua kutub magnet yang tak terpisahkan, seolah diciptakan untuk saling melengkapi. Lana, dengan tawa renyahnya yang sering pecah seperti gelembung s
0
0
Hujan Terakhir di Bangku SMA
Hujan turun deras saat bel pulang sekolah berbunyi. Aku masih duduk di kelas, memperhatikan rintik-rintik air di kaca jendela. Wajah-wajah teman-teman sudah ramai di lorong, bersiap menghadapi upacara
0
1
Edelweis Mahameru
Mentari pagi masih malu-malu mengintip dari balik punggung Gunung Semeru, ketika langkah kokoh Kartika sudah membelah dinginnya udara Ranu Kumbolo. Embun pagi membasahi dedaunan, menciptakan kilau per
0
6
Diam Adalah Caraku Bertahan
Aku belajar tersenyum tanpa alasan, agar dunia tak perlu khawatir pada kesedihanku.padahal disetiap malamnya, Ada bagian diriku yang diam-diam luruh. Aku bicara pada bayanganku sendiri, tentang luka
0
0
Be alright?
I never had that many friends growing up So I learned to be Ok with just me, just me, just me, just me And I'll be fine on the outside I like to eat in school by myself, anyway So I'll just stay righ
0
2
Senja di Balik Jendela Kelas
SMA Brawijaya, sebuah kanvas kehidupan remaja yang riuh, menjadi saksi bisu sebuah kisah yang perlahan merajut benang-benang takdir dua insan yang seolah berasal dari galaksi berbeda. Di satu sisi,
0
11
"Dia yang Berdiri di Tengah Kabut"
Genre: Horor Romantis Tokoh utama: Naya & Raka --- “Jangan pernah keluar rumah saat kabut turun. Terutama ke taman belakang.” Itu pesan pertama yang Naya dengar dari bibinya, sesaat setelah ia pin
0
1
Hujan Terakhir di Bangku SMA
Hujan turun deras saat bel pulang sekolah berbunyi. Aku masih duduk di kelas, memperhatikan rintik-rintik air di kaca jendela. Wajah-wajah teman-teman sudah ramai di lorong, bersiap menghadapi upacara
0
2
Penjelajah Api dan Jantung yang Mendingin
Di tengah Aeridor, di Pegunungan Cinder yang dulunya selalu berasap dan memancarkan cahaya oranye kemerahan, kini terasa sunyi dan dingin. Udara di sana begitu tipis, seolah panas telah meninggalkan d
3
4
Dia? Mengapa Harus Dia?!!
Aira mengacak rambutnya frustasi. "Mauren, aku nggak ngerti! Kenapa Rangga malah milih Salsa daripada aku?" Air matanya mengancam jatuh. Mereka duduk di bangku taman kampus, sore itu terasa begitu
0
1
Brondong di Antara Deadline
1 Dewi Santika menatap pantulan dirinya di cermin, memutar-mutar rambutnya yang sudah dicat cokelat gelap. Lumayan. Kerutan halus di sudut mata? Ah, itu disebut "garis tawa" oleh Bu Ida, asistennya y
1
6
Bayangan di Balik Jendela
Malam itu sunyi. Hujan turun dengan irama yang konstan, seolah menutup dunia dalam selimut kelabu. Di sebuah rumah tua bergaya kolonial di ujung jalan yang hampir tak pernah dilewati orang, seorang wa
0
2
Pertemuan Terindah
Langit mulai gelap, rintik- rintik air mulai membasahi bumi,awan hitam mendominasi langit kota, angin bertiup kencang, di atas trotoar aku berjalan cepat hanya dengan plastik aku tutupi kepala ini. Da
0
2
Persetan sama Setan
"KENAPA AYAH MENUMBALKAN KITA SEMUA?!!" "Tenanglah Rey. Kendalikan suaramu." Di dalam gudang kayu yang terbengkalai. Berdiri dua orang remaja sedang mengintip sesuatu di gudang itu. Rey Sukila dan
0
1
“Anak Itu Masuk ke Dalam Kepalanya Sendiri”
Langit malam itu berwarna ungu tua, seakan langit menyimpan rahasia besar yang siap dibisikkan angin pada siapa pun yang mau mendengar. Tapi tidak semua orang bisa mendengar. Hanya mereka yang pikir
0
0
Aku Dan Rasa Sakit Ini
Rasa sakit nyatanya membuat ku tak sanggup untuk menjalani aktivitas berat, terlebih lagi bila olahraga lari. Walau hanya 3 putaran tapi aku tidak sanggup, dada ini terasa sakit dan nafas ku sesak, su
0
2