Tinggal bersama.

"Kemaskan barang-barang kamu. Ikut aku pulang." Felix memberi perintah dengan datar nya, wajah datar suara pun datar.

"Wah, ini nggak bisa ini. Kok malah ikut kamu pulang?" Barbara menolak perintah dari Felix.

Felix tidak menjawab dan langsung menuju ke kamar Barbara. Felix seakan sudah sangat mengenal tata letak apartemen milik Barbara.

"E eh, Fel aku nggak mau kalo harus ikut kamu pulang." Barbara memasang tampang memelas.

Felix tidak menghiraukan nya, dia malah meraih koper dan memasukkan pakaian Barbara serta surat-surat penting milik Barbara.

"Fel, tugas aku itu buat bikin kamu jatuh cinta bukan buat jadi istri kamu." Barbara berusaha menolak Felix.

Felix tidak terpengaruh sedikitpun. Ia malah menarik tangan Barbara dengan cukup kuat agar ikut dengannya

"Tunggu dulu." Barbara menepis cekalan tangan Felix.

Ia berbalik dan mengambil tas serta ponselnya.

"Udah. Ayo." Barbara tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Felix.

Felix meraih tangannya dengan lembut. Jika seperti ini Felix tidak tampak seperti pambunuh.

Barbara sadar Felix bukan pria yang mudah untuk dibantah.

"Masuk." Felix membuka pintu mobilnya.

"Ini mobil siapa?" Barbara bertanya saat melihat mobil Felix bukanlah mobil yang tadi pagi ia tumpangi.

"Aku." Felix menjawab singkat.

Barbara pasrah dan masuk kedalam mobilnya dengan mulut manyun.

Jika Felix adalah pria pada umumnya, bibir Barbara pasti sudah dilahap.

"Fel." Barbara memanggil Felix dengan lembut.

"Em." Felix menjawab singkat.

"I love you."

Jantung Felix mulai terasa seperti jantung manusia normal yang berdetak kencang saat mendengar ketiga kata itu keluar dari bibir Barbara.

Anehnya Felix malah meraih pisau dari saku dalam jas nya dan menempelkan ujungnya pada leher Barbara.

"Ya ampun. Apa sih salah aku?" Barbara bertanya kesal.

"Jangan main-main." Felix mengancam dengan sedikit menekan pisau nya hingga melukai leher Barbara.

"Sakit Felix." Barbara berteriak kesal.

Sigap Barbara merebut pisau Felix lalu membuka jendela mobil Felix dan melempar pisau itu keluar. Telapak tangannya terluka tapi tidak ia hiraukan.

"Jangan pernah mengancam aku Felix. Kita memang terikat kontrak sekarang, tapi bukan berarti kamu berkuasa penuh atas hidup aku." Barbara memaki Felix tanpa rasa takut.

Felix kehilangan harga dirinya sebagai pembunuh rasanya.

Felix melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Barbara hanya duduk tenang didalam mobil dan memejamkan matanya. Bukan takut, tapi malas berurusan dengan Felix.

Hanya butuh waktu beberapa menit untuk sampai di rumah Felix.

Saat sampai Felix turun terlebih dahulu, kemudian mengitari mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Barbara.

Matanya menangkap telapak tangan Barbara yang terluka. Ia ingin meraih tangan Barbara, namun Barbara menepis nya kasar.

"Nggak usah. Aku bisa sendiri." Barbara pun langsung meninggalkan nya dan masuk kedalam rumah.

Felix memejamkan matanya kuat dan mengepalkan tangannya tak kalah kuat.

Segera ia mengejar Barbara.

"Ssshh." Barbara meringis merasakan perih di telapak tangannya saat ia mencuci nya di wastafel dapur rumah Felix.

Felix yang melihat itu segera mengambil kotak obat yang ada di lemari dapur nya. Segera ia mendekati Barbara dan meraih tangan Barbara lalu mengobati nya.

"Lain kali gak usah bodoh." Felix menggerutu.

"Gak tau yah siapa yang bodoh? Bilang nya suruh aku bikin dia jatuh cinta, tapi pas aku bilang i love you malah langsung pengen ngebunuh." Barbara tidak mau kalah.

Felix menatap tajam padanya.

"Apa? Mau ngeluarin pisau lagi? Ini pisau." Barbara memberikan kotak pisau yang ada di dekat nya ke hadapan Felix.

"Kamu benar-benar gak ada takutnya sama aku." Felix sebenarnya bertanya tapi nadanya seperti memerintah.

"Aku takut sama kamu? Nggak mungkin." Barbara meremehkan Felix.

"Sayang aja tulang kaki ku pernah bermasalah jadi nggak bisa aku gunain buat bela diri. Kalo bisa kamu juga pasti penyok." Barbara meninju meja dapur didepan nya seolah itu adalah Felix.

Kharisma Felix sebagai pembunuh hilang seketika.

"Udah aku capek ladenin kamu. Kamar ku yang mana?" Barbara bertanya jutek.

"Kamar tadi pagi." Felix menjawab singkat.

"Nggak mau. Aku nggak mau tidur sama kamu. Bisa-bisa pas bangun aku kehabisan darah gara-gara pisau kamu yang ada di setiap sudut badan kamu." Barbara berusaha menolak perkataan Felix.

"Takut?" Felix bertanya meremehkan.

"Hoho takut banget. Banget banget." Barbara kembali meremehkan Felix lalu berjalan menuju kamar Felix.

"Hah. Aku capek." Barbara merebahkan tubuhnya diatas ranjang empuk Felix.

"Ini masih sore loh Bar, masa kamu udah capek aja. Dari pagi juga nggak ngapa-ngapain." Barbara berbicara pada dirinya sendiri.

Ia kemudian teringat akan kontrak yang belum sempat ia baca.

Ia pun mengeluarkan kontrak itu dari tas nya lalu membuka dan membaca perlahan.

"What? Ini syarat apaan? Tidur harus dipeluk sama dia? Mama, emang dia pikir aku ini apa?" Barbara merengek.

Ia tidak sadar kalau Felix memperhatikan nya dari tadi.

"Ini lagi, jangan pernah ucapkan i love you. Jadi gimana aku nyelesaiin syarat kontrak kerja dari dia? Bikin dia jatuh cinta, tapi gak boleh bilang i love you sama dia. Aneh." Barbara menggerutu panjang lebar.

"Felix Felix. Cakep-cakep kok oon." Barbara mengejek Felix.

Felix geram, tidak terima dengan perkataan Barbara.

Ia segera menghampiri Barbara dan membalikkan badan Barbara yang sedang tengkurap ini menjadi berbaring terlentang.

Matanya menatap Barbara dengan tatapan siap membunuh. Tangan nya mulai mencengkeram dagu Barbara.

Barbara hanya menatap nya santai.

Reflek, Barbara meraih tengkuk leher nya dan mencium bibir nya lembut. Barbara memejamkan matanya sedangkan Felix sebaliknya.

"Itu hukuman karena syarat aneh dari kontrak kamu." Barbara berucap santai setelah melepas tautan bibir mereka.

Akhirnya Felix ikut berbaring disamping Barbara.

Sama-sama hening.

"Kamu masih punya keluarga?" Felix bertanya memecahkan keheningan.

"Papa sama Mama aku di Australia." Barbara menjawab sejujurnya.

"Kamu nggak takut hidup sendirian jauh dari mereka?" Felix sepertinya mulai penasaran tentang Barbara.

"Nggak. Justru dengan jauh dari mereka membuat aku berani menghadapi apapun dan siapapun sendirian." Barbara menjawab dengan bangga.

"Seandainya kamu malah tiba-tiba dibunuh atau disakiti, mereka bakal sedih?" Felix kembali bertanya.

"Ya sedih lah. Aku cuma punya Papa Mama begitupun sebaliknya." Barbara menjawab tegas.

"Emang keluarga kamu dimana?" Barbara membalikkan posisi nya menjadi tengkurap dan menaruh dagu nya diatas dada Felix.

Felix merasa nyaman dengan perlakuan Barbara, ia memainkan rambut Barbara.

Tidak menjawab pertanyaan Barbara.

"Tuh kan. Aku udah cerita tentang aku. Tapi kamu nya malah diam. Jangan gitu sayang." Barbara memanggil Felix dengan kata sayang.

Felix serasa terkena serangan jantung.

"Kamu benar pengen tau?" Felix bertanya sanksi.

Barbara mengangguk.

Hah

Felix menghela nafas kasar.

"Merek udah gak ada. Mereka dibunuh."

...~ To Be Continue ~...

********

Like dan komen jangan lupa.

Makasih.

Terpopuler

Comments

Lisa Sasmiati

Lisa Sasmiati

yuk lanjut

2022-04-11

0

Amrih Ledjaringtyas

Amrih Ledjaringtyas

felix mati gaya y

2021-11-27

0

Your name

Your name

Aduh mereka berdua.

2021-07-22

1

lihat semua
Episodes
1 Pesta Perpisahan
2 Berpapasan
3 Melepaskan
4 Ketahuan Papa
5 Tinggal bersama.
6 Cerita Masa Lalu
7 Agensi
8 Photo Shoot
9 Frans
10 Dia Berbahaya
11 Acara Penghargaan
12 Frans Lagi
13 Sorry, but really I love you.
14 Jangan Salahkan Aku
15 Sahabat Parasit
16 Ungkapan Rasa
17 Sakit Bar, sakit
18 Perhatian Frans
19 Topeng Frans
20 Aku mau pisah.
21 Maksud Sebenarnya
22 Sakitnya Penolakan
23 Inikah Rasanya?
24 Memberikan Kasih Sayang
25 Kembalikan Mahkotaku!
26 Persiapan Pernikahan
27 Menikah
28 Wedding Party dan Tragedi
29 Bukan Dia!
30 Pulang.
31 Tugas Istri [ 21+++ ]
32 Terasa Asing.
33 Pregnant
34 Aku pergi Fel.
35 Frans Sang Malaikat
36 Mengajak Bicara
37 Resmi Bercerai
38 Rumah Frans
39 Rindu
40 Sakit Mental
41 Aku akan coba.
42 Itu obat apa?
43 Rencana
44 Keguguran?
45 Aku Mau Pulang.
46 Tanda Kepemilikan
47 Ancaman Felix
48 Australia
49 Tuduhan
50 Demi Kebaikan kamu.
51 Jangan Gegabah.
52 Backstreet?
53 Ini Kencan?
54 Memohon Restu.
55 Aku akan kembali.
56 Sir Erick?
57 Me Time.
58 Firasat Buruk
59 Pesan
60 Tragedi Pilu
61 Tekad
62 Hasil Autopsi
63 Wasiat
64 Berita Mengejutkan
65 Lima Bulan
66 Pertemuan kah?
67 Perlengkapan Bayi
68 Frans yang keras kepala, Mario yang perhatian, dan Felix???
69 Ayo Bersaing secara sehat!
70 Fashion Show (1)
71 Fashion Show ( 2 )
72 Teman Masa Kecil
73 Menjelang Lahiran
74 Lahiran
75 Dalang Sebenarnya
76 Sambutan Hangat
77 Jangan Atur Aku!
78 Kecurigaan
79 Frans dan Tasya
80 Kejujuran Tasya
81 Rekaman Kamera Tersembunyi
82 Rencana Barbara
83 Kejutan untuk Mario
84 Harvest Kabur
85 Piknik bersama
86 Senjata Makan Tuan
87 Makanya, Jangan Jahil!
88 Lamaran untuk Tasya
89 Akhirnya, aku punya istri sendiri.
90 Benarkah sudah bahagia?
91 Fera Masuk Sekolah
92 Barbara Hamil Lagi
93 Tasya Hamil
94 Denio Yang Tak Diinginkan
95 Ronald untuk Adela
96 Pertemuan tak terduga
97 Derita Denio Kecil
98 Kebahagiaan Denio
99 Lahiran
100 Tiga Belas Tahun Kemudian
101 Kalian memang harus binasa!
102 Sang Penggoda
103 Psikopat
104 Kegilaan Denio
105 Keberanian Fera
106 Waktu untuk berdua
107 Kesalahpahaman
108 Ngambek
109 Kembali ke Rumah
110 Ragu untuk Menikah
111 Leukemia?
112 Hasil Test Lab.
113 Korban Pelecehan
114 Eksekusi
115 Fera diculik
116 Dua Puluh Juta Dollar
117 Penjelasan Felix
118 Homeschooling
119 Kaina
120 Eksekusi 2
121 Wedding Day
122 Malam Pengantin Berdarah
123 Dean tinggal sama kakak aja.
124 Kesedihan Kaina
125 Announcement
126 Kamu hamil?
127 Fera Keguguran
128 Dibunuh/Bunuh diri?
129 Mine
130 Aturan Dean
131 Sisi Lain Dean
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Pesta Perpisahan
2
Berpapasan
3
Melepaskan
4
Ketahuan Papa
5
Tinggal bersama.
6
Cerita Masa Lalu
7
Agensi
8
Photo Shoot
9
Frans
10
Dia Berbahaya
11
Acara Penghargaan
12
Frans Lagi
13
Sorry, but really I love you.
14
Jangan Salahkan Aku
15
Sahabat Parasit
16
Ungkapan Rasa
17
Sakit Bar, sakit
18
Perhatian Frans
19
Topeng Frans
20
Aku mau pisah.
21
Maksud Sebenarnya
22
Sakitnya Penolakan
23
Inikah Rasanya?
24
Memberikan Kasih Sayang
25
Kembalikan Mahkotaku!
26
Persiapan Pernikahan
27
Menikah
28
Wedding Party dan Tragedi
29
Bukan Dia!
30
Pulang.
31
Tugas Istri [ 21+++ ]
32
Terasa Asing.
33
Pregnant
34
Aku pergi Fel.
35
Frans Sang Malaikat
36
Mengajak Bicara
37
Resmi Bercerai
38
Rumah Frans
39
Rindu
40
Sakit Mental
41
Aku akan coba.
42
Itu obat apa?
43
Rencana
44
Keguguran?
45
Aku Mau Pulang.
46
Tanda Kepemilikan
47
Ancaman Felix
48
Australia
49
Tuduhan
50
Demi Kebaikan kamu.
51
Jangan Gegabah.
52
Backstreet?
53
Ini Kencan?
54
Memohon Restu.
55
Aku akan kembali.
56
Sir Erick?
57
Me Time.
58
Firasat Buruk
59
Pesan
60
Tragedi Pilu
61
Tekad
62
Hasil Autopsi
63
Wasiat
64
Berita Mengejutkan
65
Lima Bulan
66
Pertemuan kah?
67
Perlengkapan Bayi
68
Frans yang keras kepala, Mario yang perhatian, dan Felix???
69
Ayo Bersaing secara sehat!
70
Fashion Show (1)
71
Fashion Show ( 2 )
72
Teman Masa Kecil
73
Menjelang Lahiran
74
Lahiran
75
Dalang Sebenarnya
76
Sambutan Hangat
77
Jangan Atur Aku!
78
Kecurigaan
79
Frans dan Tasya
80
Kejujuran Tasya
81
Rekaman Kamera Tersembunyi
82
Rencana Barbara
83
Kejutan untuk Mario
84
Harvest Kabur
85
Piknik bersama
86
Senjata Makan Tuan
87
Makanya, Jangan Jahil!
88
Lamaran untuk Tasya
89
Akhirnya, aku punya istri sendiri.
90
Benarkah sudah bahagia?
91
Fera Masuk Sekolah
92
Barbara Hamil Lagi
93
Tasya Hamil
94
Denio Yang Tak Diinginkan
95
Ronald untuk Adela
96
Pertemuan tak terduga
97
Derita Denio Kecil
98
Kebahagiaan Denio
99
Lahiran
100
Tiga Belas Tahun Kemudian
101
Kalian memang harus binasa!
102
Sang Penggoda
103
Psikopat
104
Kegilaan Denio
105
Keberanian Fera
106
Waktu untuk berdua
107
Kesalahpahaman
108
Ngambek
109
Kembali ke Rumah
110
Ragu untuk Menikah
111
Leukemia?
112
Hasil Test Lab.
113
Korban Pelecehan
114
Eksekusi
115
Fera diculik
116
Dua Puluh Juta Dollar
117
Penjelasan Felix
118
Homeschooling
119
Kaina
120
Eksekusi 2
121
Wedding Day
122
Malam Pengantin Berdarah
123
Dean tinggal sama kakak aja.
124
Kesedihan Kaina
125
Announcement
126
Kamu hamil?
127
Fera Keguguran
128
Dibunuh/Bunuh diri?
129
Mine
130
Aturan Dean
131
Sisi Lain Dean

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!