Kekuatan

Waktu sudah menunjukan pukul delapan malam, dan tepat setelah aku sholat Isya, Maya adik Mas Hendri mengantarkan anak-anakku pulang.

"Nggak mampir dulu Sya?" tanyaku, dia memang lebih akrab dipanggil seperti itu. Tapi aku juga suka memanggilnya dengan sebutan Maya, jika aku sedang lupa. Hehe maklum udah tua.

"Nggak deh Mba, Ibu sendiri soalnya." balasnya.

"Oh yaudah, kamu atiati pulangnya ya dan salam buat Ibu. " ujarku seraya mengusap bahunya.

Gadis cantik itu mengangguk, lalu berlalu meninggalkan aku dan keponakan kesayangannya.

Setelahnya aku mengajak Reyhan dan May ke kamar. Baru juga duduk Reyhan sudah menanyakan keberadaan ayahnya.

"Ayah kemana Nda? " tanya Reyhan kepadaku.

"Ayah udah berangkat lagi, tadi balik cuma buat ambil hp nya yang ketinggalan kok. " balasku sambil mengulum senyum ke arah dua buah hatiku. Permata yang selalu akan aku jaga, walau aku harus bertaruh dengan nyawa.

"Tapi Ayah sama Nda baik-baik ajakan? " tanyanya seakan mengerti bahwa hubungan orang tuanya kini dalam keadaan renggang. Tapi sebisa mungkin aku akan menyembunyikan ini semua dari mereka. Kelak aku ingin menjelaskan pada Reyhan dan May dengan perlahan, agar mereka bisa mengerti dan menerima semua ini.

Aku usap kepala Reyhan, menyalurkan ketenangan.

"Nda sama Ayah gapapa kak, kamu gausah khawatir ya." balasku seraya menyeka air mata yang tak sengaja mengalir begitu saja.

"Tapi Nda kok nangis? " tanya nya, sambil menatap kearah ku dengan matanya yang jernih itu. Mata indah yang mirip sekali dengan suamiku.

Ya Tuhan, sanggupkah aku? Lagi-lagi pertanyaan itu muncul, berkelebat dalam benakku.

"Nda gapapa kakak." ujarku, lalu tangannya yang mungil terulur membantu menyeka bulir-bulir bening yang mengalir memabasahi pipiku. Sentuhan hangat yang tak pernah aku dapatkan dimana pun.

"Nda jangan nangis, kalo ada yang nyakitin Nda sekalipun itu Ayah, Nda harus bilang sama kakak, karena kakak akan belain Nda, Kakak sayang banget sama Nda, Kakak gamau liat Nda nangis pokoknya. " ucapnya menenangkan ku, yang malah membuat ku semakin terharu.

Ku peluk tubuh mungil keduanya. Begitu erat seperti esok aku dan mereka takan bertemu lagi, pokoknya tidak ada yang paling menenangkan selain seperti ini. Mereka lah kekuatanku sesungguhnya.

Tapi setelah itu tiba-tiba ponselku berdering dengan nyaring. Ku raih ponselku yang tadi aku taruh diatas nakas.

" Ibu? " gumamku. Entah ada angin apa, Ibu tiba-tiba menghubungi ku, inikah yang disebut ikatan batin antara ibu dan anaknya.

"Hallo, Assalamualaikum? " ucapnya disebrang sana.

" Waalaikumussalam, ada apa Bu? " balasku .

"Kamu baik-baik saja kan Lis?" tanyanya, seperti tahu bahwa aku sedang ada masalah, ibu dan keluarga memang memanggil ku Lisa, Tak seperti disini, kerap memanggil ku dengan nama depan saja.

"Aku baik bu." jawabku bohong, mencoba menyembunyikan sesuatu yang memang seharusnya keluarga ku tidak perlu tahu, karena ini urusan pribadi ku bersama suamiku.

"Yang lain? Anak atau suamimu? Mereka baik-baik saja juga kan? " tanyanya lagi seperti tidak mempercayai apa yang aku ucapkan.

"Semuanya baik-baik saja Bu." balasku, dengan suara yang masih serak. Tapi aku berharap Ibu tidak menyadari itu.

"Lis, kamu tidak sedang berbohong kan?"

Deg!

Sebisa mungkin aku menguasai diri, agar tidak terpancing dengan pertanyaan Ibu.

"Ibu ini bicara apa? Aku tidak sedang membohongi siapa-siapa Bu."

Ku mohon percayalah Bu. gumamku.

"Perasaan Ibu ngga enak dari tadi Lis, tapi syukurlah kalo kamu dan keluarga tidak papa, Ibu tutup ya... salam buat cucu-cucu Ibu dan juga suamimu. " ujarnya mengakhiri perbincangan kami.

Alhamdulillah. Aku bernafas dengan lega karena ibu akhirnya percaya padaku juga.

"Iya nanti Lisa salamkan pada mereka, salam juga buat Ayah yah Bu, Assalamualaikum?"

Lalu ku tutup panggilanku bersama ibu .

"Kakak, Adek tidur yuk. " ajakku pada anak-anak. Aku tak ingin terlihat lemah didepan mereka, aku kuat bersama dengan senyum mereka yang selalu ada untuk ku, dekapan kecil mereka yang selalu menghangatkan hatiku.

Setelah mereka benar -benar terlelap, aku termenung mengingat kembali masalahku, ya masalahku dengan Mas Hendri. Dikamar ini aku tidur bertiga dengan anak-anakku. Tapi mengapa rasanya begitu sunyi tanpa kehadiranmu Mas?

"Apa kurangnya aku sampai kamu setega ini, Mas. Apa kamu tidak ingat siapa yang selalu ada untukmu di saat kamu susah. Di saat kita masih belum punya apa-apa, adakah dia diantara kita?"

"Selama ini, kamu selalu mengeluh hanya padaku Mas. Kamu selalu meminta semangat dan doa mu itu juga padaku. Semua kesakitanmu selalu aku yang ada disampingmu, tapi kenapa? Kebahagiaan itu tidak kamu bagi juga untuk ku?"

"Setelah semua susah dan payah itu berlalu dan mulai berganti dengan suka, kenapa hanya rasa pahit yang ku terima? Dan sekarang wanita lain yang menikmatinya? Kenapa bukan aku Mas? Kenapa tak hanya aku yang kamu izinkan untuk selalu menemanimu. Berada disampingmu. Bahkan istana megah yang kau bangun untukku, kamu juga yang menghancurkan nya, apa kamu benar-benar lupa dengan janji kita? Lupa bahwa aku hanyalah satu-satu nya ratu yang kamu punya?"

Aku terisak sendiri dalam sepi, aku tak peduli lagi dengan rasa lelahku menangisi takdir ini. Hingga pagi hampir menyapa aku baru saja terlelap. Terbuai dalam mimpi buruk yang pastinya akan panjang.

**********

Terpopuler

Comments

Cahaya Hayati

Cahaya Hayati

ya rasa diri sendiri yg bercerita ,oo Tuhan kenapa cerita mu Thor sama dengan kehidupan ku ya Allah ya Robbi luka ini berdarah lagi 😭😭😭😭

2022-06-02

0

Tri Soen

Tri Soen

Biasa nya alasan suami selingkuh karena si istri gak bisa hamil lha ini anak aja udah punya 2 katanya bilang khilaf 🙄

2022-04-04

0

Imabelle Tamp

Imabelle Tamp

mmng Hendri laki" dodol / botol, cuma napsu aja lupa akn kluarganya Kalisa jngn ditutupi kebohongn Hendri , biarlah ortuanya tau
Kehidupan rmh tangga itu harus sellu jujur , supaya tdk ada celah si iblis, lnjt aja

2022-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Mencoba Ikhlas
3 Kekuatan
4 Berita Duka Lara
5 Aku Nyonyanya
6 Wanita Ular
7 Sayatan
8 Bayangan
9 Perasaan Gagal
10 Kewajiban Yang Gugur
11 Malaikat Penyelamat
12 Akankah?
13 Pelukan Rindu
14 Sandaran
15 Ide Gila!
16 Percintaan Menyeramkan
17 Balas? Tidak?
18 Biang Kehancuran
19 Pahlawan
20 Rencana
21 Meminta Adil
22 Awal
23 Permintaan
24 Let's play
25 Hiburan
26 Kekesalan Sela
27 Sudah jatuh, tertimpa tangga
28 Roti
29 Kebohongan
30 Pertengkaran lagi
31 Naluri Seorang Istri
32 Kalisa hamil lagi
33 Sakit perut
34 Tersindir
35 Cukup sampai disini
36 Kejutan terakhir
37 Batu berlian vs Batu koral
38 Bisa tanpa sosoknya
39 Akhirnya tahu
40 Mencari masalah
41 Sela juga bekerja
42 Lowongan pekerjaan
43 Hatiku lega
44 Pertemuan
45 Dunia kelam lagi
46 Persimpangan jalan
47 Ayah seorang pembohong
48 Pelampiasan kekesalan
49 Meminta pertolongan
50 Tatapan yang sama
51 Memaafkan
52 Malam Minggu malam panjang
53 Kecelakaan
54 Sadar Diri
55 Tunjukkan hanya untukku
56 Aku akan berjuang
57 Sah? SAH!
58 MP
59 Aku mencintaimu
60 PENGUMUMAN
61 New Story'
62 Menantang
63 Jangan ditutup
64 Ya Humairah
65 Permintaan (2)
66 Satu-satunya ratu
67 Biar rame
68 Bukan mandi biasa
69 Enak
70 Bantu kamu minum susu
71 Merah kaya tomat
72 Pindah
73 Bantu aku
74 Kalisa hanya milikku
75 Bersyukur
76 Aku harus waspada
77 Memperkenalkan Kalisa
78 Membawa Kalisa pergi
79 Tak sengaja
80 Membuat bulatan
81 Kabar
82 Muntah-muntah
83 Pemeriksaan
84 Bukan Kalisa
85 Kesukaanku
86 Tentang kembar
87 Mirip
88 Pertemuan (2)
89 Percaya atau tidak?
90 Sebuah jamuan
91 Menemani Rama bekerja
92 Tak percaya
93 Kenyataan
94 Papa atau bukan?
95 Tidak bisa tidur
96 Bertemu Ayah
97 Dua Putra Berharga
98 Ke Pemakaman
99 Akhir Kisah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pertengkaran
2
Mencoba Ikhlas
3
Kekuatan
4
Berita Duka Lara
5
Aku Nyonyanya
6
Wanita Ular
7
Sayatan
8
Bayangan
9
Perasaan Gagal
10
Kewajiban Yang Gugur
11
Malaikat Penyelamat
12
Akankah?
13
Pelukan Rindu
14
Sandaran
15
Ide Gila!
16
Percintaan Menyeramkan
17
Balas? Tidak?
18
Biang Kehancuran
19
Pahlawan
20
Rencana
21
Meminta Adil
22
Awal
23
Permintaan
24
Let's play
25
Hiburan
26
Kekesalan Sela
27
Sudah jatuh, tertimpa tangga
28
Roti
29
Kebohongan
30
Pertengkaran lagi
31
Naluri Seorang Istri
32
Kalisa hamil lagi
33
Sakit perut
34
Tersindir
35
Cukup sampai disini
36
Kejutan terakhir
37
Batu berlian vs Batu koral
38
Bisa tanpa sosoknya
39
Akhirnya tahu
40
Mencari masalah
41
Sela juga bekerja
42
Lowongan pekerjaan
43
Hatiku lega
44
Pertemuan
45
Dunia kelam lagi
46
Persimpangan jalan
47
Ayah seorang pembohong
48
Pelampiasan kekesalan
49
Meminta pertolongan
50
Tatapan yang sama
51
Memaafkan
52
Malam Minggu malam panjang
53
Kecelakaan
54
Sadar Diri
55
Tunjukkan hanya untukku
56
Aku akan berjuang
57
Sah? SAH!
58
MP
59
Aku mencintaimu
60
PENGUMUMAN
61
New Story'
62
Menantang
63
Jangan ditutup
64
Ya Humairah
65
Permintaan (2)
66
Satu-satunya ratu
67
Biar rame
68
Bukan mandi biasa
69
Enak
70
Bantu kamu minum susu
71
Merah kaya tomat
72
Pindah
73
Bantu aku
74
Kalisa hanya milikku
75
Bersyukur
76
Aku harus waspada
77
Memperkenalkan Kalisa
78
Membawa Kalisa pergi
79
Tak sengaja
80
Membuat bulatan
81
Kabar
82
Muntah-muntah
83
Pemeriksaan
84
Bukan Kalisa
85
Kesukaanku
86
Tentang kembar
87
Mirip
88
Pertemuan (2)
89
Percaya atau tidak?
90
Sebuah jamuan
91
Menemani Rama bekerja
92
Tak percaya
93
Kenyataan
94
Papa atau bukan?
95
Tidak bisa tidur
96
Bertemu Ayah
97
Dua Putra Berharga
98
Ke Pemakaman
99
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!