tok tok tok suara pintu diketuk, elza yang sedang duduk merenung segera menuju pintu dan membukanya.
"el" pekik gadis manis yang berada di depan pintu lalu memeluk elza.
"sabar ya el"
"makasih lis, ayo masuk" ucap elza pada lisa sahabatnya.
"tadi ada materi dari dosen, nanti lo bisa pinjem punya gue" ucap lisa saat mereka sudah duduk di sofa., lisa memang baru saja selesai kuliah dan langsung menuju rumah sahabatnya itu yang sedang berduka.
"thank's ya"
"maaf ya lis gue kemarin nggak bisa nemenin elo" ucap lisa sendu sambil mengelus punggung tangan elza.
"tak apa, gue tau lo kan ada acara keluarga" tersenyum, mata elza sampai tidak terlihat saat tersenyum karena matanya memang sangat sembab dan menyipit akibat menangis sepanjang malam.
"nanti malam gue nginep disini nemenin elo, lo belum makan kan? nih gue bawain makan buat elo" menyerahkan paper bag yang tadi dia bawa.
"makasih lis, nanti gue makan"
"lo harus makan sekarang! gue tau kalau elo sedih tidak mau menyentuh makanan apapun, lo belum makan dari kemarin pasti" sambil mwnggerutu lisa membuka paper bag dan membuka kotak makan tersebut, dia langsung menyuapkan makanan itu kemulut elza.
"lo udah kayak emak gue tau lis" tersenyum lalu meneteskan air matanya.
"ih cengeng banget sih" menghapus air mata elza.
"gue kan emang emak elo, jadi mulai saat ini anak gue yang cantik ini nggak boleh sedih"
Elza malah semakin menangis. air matanya keluar begitu saja dia sangat beruntung memiliki sahabat sebaik lisa.
"cup cup cup jangan nangis lagi" mengelus bahu gadis yang tengah bersedih itu.
Elza mengangguk dan mengunyah makanan yang baru saja lisa suapkan.
Makanan telah tandas, lisa yang sebelumnya sudah makan pun jadi ikut makan.
"gimana kalau kita jalan jalan, supaya elo nggak sedih lagi? " usul lisa.
"gue males"
"ayolah el" menggoyangkan lengan lisa macam bocah, padahal tadi dia sangat dewasa.
Elza menghela nafasnya "ya sudah ayo, gue ganti baju dulu"
"gue pinjem baju elo ya?"
"lo tau bukan baju gue nggak kaya punya elo yang selalu fasionable, terus juga selera kita nggak sama" ucap elza, memang penampilan elza sedikit amburadul dan terkesan tomboi berbanding terbalik dengan lisa yang sangat feminim.
"gue pengen beda aja" berjalan mendahului elza menuju kamar, dia segera membuka lemari baju milik elza dan mengobrak abrik isinya.
"lo kok malah ngacak acak lemari gue?"
"diem ih, gue kan sedang memadu padankan bajunya biar pas" jawabnya cuek.
Elza menghela nafasnya dan mengambil celana jeans dan kaos putih polos lalu mengenakannya. dia mengambil topi dan kacamata hitamnya supaya mata sembabnya tidak terlihat.
Penampilan mereka sudah oke kemudian pergi ke mall menggunakan mobil milik lisa, elza sempat menatap sendu mobil milik kakak nya yang tergeletak di garasi.
Lisa yang mengetahui hal tersebut langsung merangkul elza dan mengalihkan perhatian elza, dia segera menjalankan mobilnya.
Didalam mall mereka ke kedai ice cream untuk membeli ice cream, dan mereka berdua kembali berjalan sembari memakan ice tersebut.
tiba tiba bruuk ice cream milik elza jatuh karena tersenggol seseorang, elza menoleh dan deg jantungnya berdebar, dia mengenali pria yang sedang berusaha meminta maaf padanya, matanya yang berada dibalik kacamata hitam memerah.
"maaf dek saya tidak sengaja, mari saya ganti ice nya" pria itu memanggil petugas kebersihan untuk membersihakan ice yang terjatuh dan hendak membelikan ice creamnya.
"tidak papa kak" lisa mewakili elza yang sedari tadi terdiam.
Elza langsung melengos dan pergi begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments