Pangeran Alan

Suara derap kaki kuda, suara lentingan pedang yang beradu dan suara beberapa orang yang berbicara dengan suara yang berat samar  ditelinga Jasmin, seolah begitu dekat dengannya. ia membuka sedikit matanya dan merasakan rasa lapar yang mengiris dadanya. matanya terbuka dengan sempurna ketika menyadari dia disebuah ranjang besar berwarna perak dengan selimut berbulu yang halus. pakaiannya sudah berbeda dari sebelum ia pakai. siapa yang menggantinya, membersihkannya waktu dia tidak sadar.? dimana dia sekarang? ingatan Jasmin terbang pada waktu sebelum dia jatuh pingsan. seorang pria berbaju perang yang sangat tampan.

Tubuh Jasmin melompat seketika dari tempatnya berbaring.dan memalingkan wajahnya dengan panik. mengapa ia masih ada ditempat asing ini. mungkinkah pria itu yang membawanya? lalu apa yang akan terjadi kepadanya. sementara matanya nyalang meneliti semua sudut kamar terbuat dari pahatan batu yang rumit dn kokoh dan dilengkapi pilar besar yang ada di hampir semua sudut ruangan. Jasmin menggeleng pasrah. ia tidak mungkin bisa lari dari tempat ini.

Suara pintu yang terbuat dari besi itu terbuka tampak seorang pria yang baru dilihatnya  kemarin itu menatapnya penuh senyuman. sementara beberapa pengawal dibelakangnya tampak begitu siaga.

"Kaauu."? suara Jasmin tertelan ditenggorokannya.

Pria yang begitu tampan di hadapannya, masih lengkap berbaju perang, persis seperti film yang pernah dia tonton pada jaman kerajaan. pria itu mendekatinya dan ketika dia melangkah bunyi gesekan baju perangnya bagai gemuruh yang menggetarkan hati Jasmin. seluruh tubuhnya menegang...ketika wajah itu kini sudah ada  dihadapannya.

"Kau sangat cantik, siapa namamu."? ucapnya pelan.

"Jaa...jasmine." ucapnya gugup.

Pria itu memperhatikan keseluruhan gadis didepannya dan mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kuputuskan kau akan menjadi selirku." ucapnya sumringah.

"Selir." ulang Jasmine sambil berpikir dan kemudian terkejut menyadari apa arti kata selir yang di ucapkan pria yang entah siapa namanya.

"Aaku tidak mau." lantang Jasmine menaikan wajahnya angkuh, yang benar saja...dia seorang gadis cantik yang masih perawan bisa-bisanya pria ini ingin membuatnya menjadi selir, kalau permaisuri masih maulah. pikir Jasmin.

Pria yang memiliki tinggi di atas rata-rata itu menaikan kedua alisnya. ini pertama kalinya seorang gadis menolak untuk dijadikan Selir. bukankah itu kedudukan yang layak. dia belum ingin menikah usianya baru 17 tahun dan lagipula tahta tidak akan jatuh padanya. melainkan pada kakaknya Miguel, tapi dia juga puna posisi penting.

"Mengapa kau tidak mau, apa kau mau aku penggal karna menolakku."? ucap prianitu tanpa ragu.

"Penggal."? ulang Jasmin merasa lehernya geli. iapun menggeleng

"Aku baru saja selamat di sini, jangan bunuh aku...usiaku bahkan baru 16 tahun."

"Kau baru 16 tahun."?pria itu bertanya.

"Yah...usiaku 16 tahun, aku adalah putri kesayangan Ayahku." ketika mengingat Ayahnya mata Jasmin kemudian meneteskan airmata namun tidak lama pria itu langsung meraih tubuh Jasmin mendekat dan menghalangi dari pandangan para pengawalnya.

"Ada apa."?

"Dikerajaan ini tak seorangpun boleh menangis, jika kakakku melihat...itu berarti adalah saat terakhirmu melihat dunia." bisiknya pelan.

"Separah itukah." balas Jasmin gemetar.

"Tentu saja, kakak adalah orang yang kejam, jadi jangan pernah menangis lagi."

"Baik." Jasmin buru-buru mengahapus airmatanya.

"Siapa namamu, apakah kau pangeran."? tatap Jasmin menduga.

"Yah..namaku pangeran Alan, dan kakakku adalah calon Raja di kerajaan ini."

"Astaga." mata Livia membulat ketakutan, kerajaaan apakah dan ini tahun ke berapa.

"Kita berada di tahun berapa Alan."? ucap Jasmin pelan.

"Tahun."?

"Yah...kita berada..di kerajaan kabut biru.''

"Kerajaan, aku sedang berada di kerajaan."? wajah Jasmin semakin pucat.

"Yah...kita berada di duniaku ini kerajaanku.'' ucap Alan tegas.

Oh...Tuhan...ditahunnya sekarang adalah tahun 2021 bagaimana bisa dia masuk dalam dunia asing ini...apalagi masuk ke dalam kerajaan yang penuh misteri ini."?

"KRURURKKKKKK." suara perut Jasmin memecah kesunyian.

"Kau lapar Jasmine." tanya Alan.

"Yah...aku sangat lapar."

"Baiklah...ayo, aku akan mengajakmu makan sampai puas." bisik pria tampan itu senang.

Alan menggenggam jemari Jasmine dan melewati para pengawal yang hanya menundukan kepala.

Mereka melewati pilar pilar kokoh bangunan kerajaan itu. melewati beberapa pelayan ya g hanya menggeleng mengerti kebiasaan pangeran kecil ini. mereka teruse berlari melewati sepanjang lorong kokoh dan megah. mata Jasmin terbelalak lebar. kerajaan ini sangat keren seperti nebri di atas awan. ada begitu banyak pelayan dengan tugas masing-masing. ada pemgawal kerajaan yang melitas dan sebagian lagi berjaga. beberapa petinggi kerajaan yang memebungkuk hormat ketika mereka melewatinya, akhir ya sampai di sebuah jembatan kecil seperti taman karan dipenuhi berbagai bunga warna warni yang memenuhi pinggir jembatan.

"Pelayan akan membawakanmu beberapa makanan kecil."

"Aku hanya butuh nasi dan sedikit lauk." ucap Jasmine sudah mulai pusing karna rasa lapar.

"Nasi, apa itu makanan."

"Ditahun 500 tidak mengenal nasi."? Qlan hanya mengangguk dengan bingung, Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian datang beberapa pelayan membawakannya beberapa roti dan minuman. keduanya duduk di pinggir jembatan.

"Makanlah." ucap Alan penuh perhatian. dia sangat suka pribadi Jasmine yang lembut dan periang.

Tanpa banyak berpikir Jasmin segera meraih roti dan menggigitnya dengan rakus, dia sangat lapar sampai mau mati rasanya. dia melahap dengan cepat dan tanpa banyak mengunyah lagi.

"Kau lucu sekali Jasmin, pelan-pelan saja..aku tidak akan berebut denganmu." ucap Alan tersenyum.

"Kau tau perjalananku dari duniaku sangat panjang, aku sangat lelah dan lapar."

"Duniamu.? dimana itu..apakah kau bukan dari sini."? Alan tampak tertarik lebih jauh.

Sangat sulit menjelaskan pada Alan mungkin dia haeus merahasiakannya.

"Bukan apa-apa kok." ucap Jasmin sambil meneguk air berwarna merah di dalam cangkir yang sangat enak dan  segar, seperti sirup.

"Air apa ini, mengapa sangat segar."?

"Darah mawar." ucap Alan.

"Darah mawar."? Jasmin tertawa kencang. seumur hidupnya ia baru pertama kalinya mendengar ada minuman bernama darah mawar.

"Apa itu lucu." Alan ikut tertawa meski ia bingung.

"Aku tidak pernah mendengar mawar mempunyai darah."

"Disini semua hal bisa menjadi mungkin Jasmin." ucap Alan serius.

Jasmin menutup senyumnya walau masih merasa sedikit lucu.

"Apa benar mawar punya darah berwarna merah." tanya Jasmin sekali lagi.

Tidak menyadari rombongan calon Raja mendekat dan seorang pria menatapnya dengan dingin.

dan mendekati mereka, enta mengapa tawa gadis itu menariknya mendekat.

"Yah..,kau mau liat darah mawar."? ucap Alan

"Yah..ayo tunjukan." ucap Jasmin tidak sabar.

Baru saja Alan hendak menunjukan sedikit kekuatannya terdengar suara pengawal kerajaan mendekat. wajahnya menjadi pucat. kakaknya akan sangat marah jika tau dia menyembunyikan seorang gadis asing.

"Beri hormat." ucap sang pengawal kerajaan.

Alan menundukan wajahnya dan tak lupa meraih Jasmin untuk ikut membungkuk.

"Itu kakakku jangan pernah melihatnya Jasmin." bisik Alan takut.

"Yah...kau membuatku takut Alan." ucap Jasmine tetap menundukan kepalanya.

Rombongan itu melewati mereka tanpa berhenti. Jasmin kemudian mengangkat sedikit wajahnya matanya menatap ke arah kereta dan menyadari sepasang mata tajam itu juga sedang menatapnya.

"Apakah itu adalah calon Raja." batin Jasmin penasaran.

Terpopuler

Comments

Vitanov

Vitanov

Tokoh Livia Itu ada di novel Author yang satu jadi kebawa....😅

2022-01-15

1

Amika Avera Athalia

Amika Avera Athalia

namanya kok berubah thor?typo kah atau lupa

2022-01-15

1

Zaitun

Zaitun

hem

2022-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Jasmine
2 Cincin Misterius
3 Tempat Asing
4 Pangeran Alan
5 Milikku
6 Mengabaikan Perasaan
7 Pengganggu
8 Keturunan Terpilih
9 Istana Kabut Biru
10 Dunia Baru Aurora
11 Calon Permaisuri
12 Pernikahan Kerajaan
13 Kau Permaisuriku...Milikku
14 Dendam Ares
15 Berbohong
16 Jaga Jarak
17 Penghasut
18 Sekolah Untuk Aurora
19 Sikap Manis
20 Terpana
21 Aurora Yang Keras Kepala
22 Patah Hati
23 Menemui Raja
24 Pangeran Cristian ( Pangeran Ketiga )
25 Pelajaran Yang Sulit
26 Jujur
27 Aurora Tak Berdaya
28 Aku Membencimu
29 Serangan Untuk Jasmine
30 Tanda Tanya
31 Menemui Ares
32 Menangkapmu Aurora
33 Mimpi
34 Amarah Cristian
35 Bertemu Ares
36 Perasaan Aneh Ares
37 Aurora Yang Terjebak
38 Ingatan Menyedihkan Rudolf
39 Jatuh Cinta
40 Maafkan Aku
41 Menerima Alex
42 Kesedihan
43 Tebing Kristal Biru
44 Pangeran Kejam
45 Bulan Ke Sembilan
46 Tidak Menyerah
47 Alex Patah Hati
48 Hilang
49 Akrab
50 Menjauh
51 Menghapus Jejak
52 Sisi Lain Raja
53 Benci
54 Mulai Ada Rasa
55 Penawaran Cristian
56 Pengacau
57 Murka Sang Raja
58 Hancur
59 Ares Yang Keras Kepala
60 Takluk
61 Membuka Masa Lalu
62 Dendam
63 Malam Penyatuan
64 Dingin
65 Makan Malam
66 Perjodohan
67 Kau Juga Milikku
68 Menjadi Pemilikmu
69 Mengulur Waktu
70 Hilangnya Rasa Percaya
71 Kau Tak Punya Pilihan
72 Aku Mencintaimu Jasmine
73 Ingatan Yang Pulih
74 Kembalinya Ingatan Pangeran Ketiga
75 Kekuatan Sang Raja
76 Penghianat
77 Murka
78 Memohon Ampun
79 Masih Cinta
80 Sadar
81 Sikap Yang Berubah
82 Kembali Pulang
83 Kelahiran Putra Mahkota
84 Menyembuhkan Pangeran Ares
85 Sargon Dan Serena
86 Ingin Berpetualang
87 Penebang Pohon
88 Pertemuan Dua Saudara
89 Saling Menyerang
90 Rumor Kerajaan
91 Sikap Aleta Yang Canggung
92 Sepakat
93 Menyembuhkan Pangeran Ares
94 Pertemuan Para Pangeran
95 Masih Merindukan Jasmine
96 Perjalanan Ke Istana
97 Kejadian Tak Terduga
98 Jasmine Yang Cemas
99 Musuh Kecil
100 Ratu Yang Bahagia
101 Rindu
102 Masuk Istana
103 Pertemuan Para Saudara
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Jasmine
2
Cincin Misterius
3
Tempat Asing
4
Pangeran Alan
5
Milikku
6
Mengabaikan Perasaan
7
Pengganggu
8
Keturunan Terpilih
9
Istana Kabut Biru
10
Dunia Baru Aurora
11
Calon Permaisuri
12
Pernikahan Kerajaan
13
Kau Permaisuriku...Milikku
14
Dendam Ares
15
Berbohong
16
Jaga Jarak
17
Penghasut
18
Sekolah Untuk Aurora
19
Sikap Manis
20
Terpana
21
Aurora Yang Keras Kepala
22
Patah Hati
23
Menemui Raja
24
Pangeran Cristian ( Pangeran Ketiga )
25
Pelajaran Yang Sulit
26
Jujur
27
Aurora Tak Berdaya
28
Aku Membencimu
29
Serangan Untuk Jasmine
30
Tanda Tanya
31
Menemui Ares
32
Menangkapmu Aurora
33
Mimpi
34
Amarah Cristian
35
Bertemu Ares
36
Perasaan Aneh Ares
37
Aurora Yang Terjebak
38
Ingatan Menyedihkan Rudolf
39
Jatuh Cinta
40
Maafkan Aku
41
Menerima Alex
42
Kesedihan
43
Tebing Kristal Biru
44
Pangeran Kejam
45
Bulan Ke Sembilan
46
Tidak Menyerah
47
Alex Patah Hati
48
Hilang
49
Akrab
50
Menjauh
51
Menghapus Jejak
52
Sisi Lain Raja
53
Benci
54
Mulai Ada Rasa
55
Penawaran Cristian
56
Pengacau
57
Murka Sang Raja
58
Hancur
59
Ares Yang Keras Kepala
60
Takluk
61
Membuka Masa Lalu
62
Dendam
63
Malam Penyatuan
64
Dingin
65
Makan Malam
66
Perjodohan
67
Kau Juga Milikku
68
Menjadi Pemilikmu
69
Mengulur Waktu
70
Hilangnya Rasa Percaya
71
Kau Tak Punya Pilihan
72
Aku Mencintaimu Jasmine
73
Ingatan Yang Pulih
74
Kembalinya Ingatan Pangeran Ketiga
75
Kekuatan Sang Raja
76
Penghianat
77
Murka
78
Memohon Ampun
79
Masih Cinta
80
Sadar
81
Sikap Yang Berubah
82
Kembali Pulang
83
Kelahiran Putra Mahkota
84
Menyembuhkan Pangeran Ares
85
Sargon Dan Serena
86
Ingin Berpetualang
87
Penebang Pohon
88
Pertemuan Dua Saudara
89
Saling Menyerang
90
Rumor Kerajaan
91
Sikap Aleta Yang Canggung
92
Sepakat
93
Menyembuhkan Pangeran Ares
94
Pertemuan Para Pangeran
95
Masih Merindukan Jasmine
96
Perjalanan Ke Istana
97
Kejadian Tak Terduga
98
Jasmine Yang Cemas
99
Musuh Kecil
100
Ratu Yang Bahagia
101
Rindu
102
Masuk Istana
103
Pertemuan Para Saudara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!