Dosa

Kapan aku bisa bertemu dengannya?

Tiga tahun. Itu waktu yang sangat lama untuk mimpi yang membandel. Dua bulan yang lalu tepatnya, setelah sebelumnya Rayyan sempat tidak melihat mimpi itu selama beberapa bulan. Rayyan menyadari jika dia terlalu lelah dan langsung pergi tertidur, mimpi itu tidak datang menghantuinya. Jadi ia berusaha untuk sibuk setiap hari dan melakukan olah raga yang menguras tenaganya agar saat ia kembali ke ranjangnya dia akan langsung tertidur sampai pagi.

Namun,  dua bulan lalu mimpi itu datang kembali, tapi dengan wujud yang sangat mengagetkannya. Mata itu lebih nyata dengan wujud seorang wanita. Rayyan belum bisa melihat wajahnya dengan jelas, tapi dia tahu pasti dia seorang wanita yang memiliki mata yang selalu menghantuinya.

Wanita itu berdiri di tengah kebun bunga berwarna-warni. Mimpi itu serasa nyata, indah dan dalam waktu yang sama juga menakutkan. Dia seakan mampu mencium aroma bunga-bungaan yang menguar di udara. Dia memakai baju warna putih, terusan selutut. Punggungnya menghadap Rayyan. Rambutnya lurus dan berwarna coklat blonde.

Rayyan kemudian mengingat-ingat apakah fitur wanita seperti itu pernah ia lihat sebelumnya? Banyak malahan. Orang-orang Eropa banyak yang mempunyai warna rambut yang sama.

Petunjuk itu tidak membantu sama sekali, membuat penasaran yang sudah sangat akut kini malah tak terkendali. Dan di saat seperti itu, dia tak berani mengunjungi para selirnya. Tiga selir yang selalu siap menghiburnya

tiap malam. Dia selalu bersikap gentlement kepada para selirnya. Meskipun mereka halal untuk Rayyan sentuh, tapi tak banyak yang tahu kalau ia belum pernah melangkah lebih jauh daripada ciuman di telapak tangan. Sebagai ungkapan terima kasih atas layanan mereka padanya. Bernyanyi, menari, memasak untuknya. Tak ada aktifitas yang umumnya dilakukan oleh suami istri dalam ruangan yang sangat tertutup.

Rayyan dinikahkan tiga tahun yang lalu, kepada seorang putri salah satu pemimpin suku yang sangat dihormati di bagian timur wilayah kerajaannya. Namanya Yasmin. Pernikahan politis, begitulah yang biasa terjadi. Ayah si gadis mendapatkan akses menjadi salah satu pejabat intern di kerajaannya. Istri yang kedua  ia dapatkan ketika penaklukan wilayah di utara. Lagi-lagi pernikahan politis agar wilayah mereka mau bergabung pada kerajaan Julunda. Nama putri itu adalah Salma.

Istri ketiga adalah seorang wanita yang bahkan belum bisa dianggap sebagai wanita. Umurnya baru sepuluh tahun. Bahkan Rayyan sendiri mau muntah ketika membayangkan dia menjadi seorang pedofilia. Meskipun kerajaan Julunda agak tertutup akan pengaruh budaya asing, tapi pangeran Rayyan mengerti tentang norma di belahan dunia lain. Norma yang menganggap bahwa tidak etis seorang laki-laki dewasa berhubungan secara intim dengan gadis di bawah umum.

Nama gadis itu adalah Alya. Rayyan sedikit merasa kasihan dengannya. Jika anak lain di usianya akan menghabiskan waktu untuk sekolah dan bermain bersama dengan anak-anak seusia dengan, Alya dipaksa untuk menjadi dewasa sebelum waktunya.

Dan Rayyan tak ingin mendekati mereka ketika dia merasa tak tenang karena mimpinya datang kembali. Ia tak ingin marah atau bertindak irasional dan menyakiti mereka meskipun tanpa sengaja.

Rayyan segera pergi untuk mandi, membersihkan diri sebelum memimpin sebuah pertemuan penting. Otot bahu dan punggungnya terasa sedikit lega ketika air shower mengenainya. Tinggal setengah hari lagi terlewati, dan Rayyan berharap malam ini dia tidak bermimpi wanita itu lagi.

Pertemuan siang ini mengeluarkan aura lebih berat daripada yang lainnya. Salah satu mata-mata kerajaan telah menemukan lokasi dari keluarga penghianat. Bapak dan ibu dari penghianat itu telah ditemukan. Mereka berada

di perbatasan Julunda di bagian barat. Mereka tinggal di pemukiman orang buangan. Warga yang tak diterima di kerajaan Julunda, tapi juga tak diterima oleh negara tetangga.

Mereka telah menjadi buron sejak sebelas tahun lalu, sejak putranya mencoba untuk menebas leher Raja Muhannad ketika mereka pergi berburu. Mereka akan merencanakan untuk membunuh mereka malam ini.

Rayyan hanya mendengarkan orang-orang penting di sekitarnya berdiskusi. Orang lain di ruangan itu mungkin berpikiran bahwa Rayyan hanya raja boneka yang tak tahu apa-apa. Membiarkan para bawahannya berdiskusi

sedangkan dia terima beresnya saja. Sedikit yang mereka tahu, Rayyan hanya tidak ingin terlibat terlalu dalam pada “dosa” ini. Ia tak ingin ikut dalam perencanaan pengambilan nyawa seseorang, meskipun itu adalah keluarga para penghianat.

Rayyan mempunyai pendapat sendiri tentang hal ini. Yang bersalah adalah putra mereka, tapi kenapa mereka orang-orang yang usianya mungkin setara dengan ayahnya harus mereka bunuh juga? Tidakkah cukup hanya

menghukum mati putra mereka?

Sayangnya Rayyan belum mempunyai kekuatan untuk mengubah hukum di negaranya. Segera, ia mungkin akan bisa memiliki kemampuan untuk itu. Sayangnya saat itu berarti ayahnya sudah meninggal dan dia baru bisa mendapatkan kekuatan absolut pada kerajaannya. Dan dia tak pernah berharap untuk ayahnya segera

meninggal secepatnya. Dia bukanlah anak durhaka seperti itu. Selalu, dia selalu dihadapkan oleh dilema seperti itu.

Siapa bilang menjadi Pangeran itu enak?

Satu jam lalu pertemuan itu telah berakhir, tapi pikiran Rayyan tetap terpaut padanya. Ia tak ingin hanya duduk di belakang meja menanti peristiwa itu terjadi dan mendapatkan laporan di pagi hari bahwa dua orang tua renta telah terbunuh.

Bayangkan mendapat berita kriminal di pagi hari bukan dari koran, tapi langsung dari mulut menteri pertahanan. Jika itu dari koran, ia bisa merobek bagian berita kriminal atau membuang korannya sekalian agar sarapannya

tercerna dengan baik. Tapi sayangnya menerima laporan langsung dari menteri pertahanan adalah salah satu dari protokol kerajaan yang tak bisa dia hindari.

Imran sang ajudan mengerti kegundahan Rayyan. Ia menawarkan suatu ide. “Bagaimana kalau saya atur sebuah perburuan Ar Riim? Jadi kita bisa berangkat malam ini, dan akan sampai di gurun besok pagi untuk berburu. Cuacanya sangat cocok. Akhir-akhir ini suhu berkisar antar 17  sampai 23 derajat, tidak terlalu panas sehingga membuat tubuh Pangeran tidak akan kehilangan konsentrasi karena terik matahari.”

Ar riim adalah hewan sejenis rusa di padang pasir. Ar Riim dikembangbiakkan di cagar alam daerah barat kerajaan untuk mencegah hewan itu punah karena jumlahnya semakin sedikit. Perburuan dilarang, hanya orang-orang

dari keluarga kerajaan yang boleh melakukan perburuan di sana. Itu pun dengan peraturan yang ketat, seperti misalnya batasan jumlah hasil buruan atau usia hewan itu.

Rencana yang bagus, menurut Rayyan. Imran sangat mengetahui bagaimana perasaan Rayyan meskipun pangeran itu tak membicarakannya. Imran telah menjadi pengawalnya sejak dia masih berusia sepuluh tahun. Dia adalah orang terdekat kedua bagi Rayyan setelah sang raja.

Saat berburu, Imran mempunyai alasan untuk menghindarkan Rayyan dari penelepon yang mengganggunya. Meskipun penelepon itu adalah menteri pertahanan. Semua telepon akan melalui dia terlebih dahulu, dan Imran baru akan meneruskannya saat Rayyan lebih tenang atau siap menerima berita itu.

“Kapan kita berangkat?” tanya Rayyan.

“Jam sebelas malam ini.” Imran telah melakukan kalkulasi. Ia sengaja mengatur perjalanan Rayyan tengah malam juga agar Rayyan tidak diganggu di saat ia harus istirahat.

Rayyan bangkit dari kursi kebesarannya di ruang rapat yang sangat sunyi setelah para tamunya pergi untuk melaksanakannya misi yang mereka susun. Saat sampai di depan Imran, ia menepuk pundak Imran sambil

berkata. “Kerja yang bagus, terima kasih.”

________________________________________________

Mohon dipahami kalau ini hanya fiksi, tidak dimaksudkan untuk menyindir siapapun :)

Terpopuler

Comments

Dewi Djordan

Dewi Djordan

bggussssss

2025-05-03

0

Ndhe Nii

Ndhe Nii

nyimak...keren...uniq. ... adrenalin lgs naik ... makasih thorr

2021-07-12

0

Indah Lestari

Indah Lestari

aq suka ceritanya. lanjuuutttt...

2021-06-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!