Pelan-pelan aku memanggil nama Mas refan
"Mas Ada di dalam? " Teriakku dari luar pintu kamar. Suara yang terdengar di kamar tadi seketika hening.
Cekrek..
Mas Refan membuka pintu
"Mai kok kamu ada di sini? " Selidik Mas Refan
"kok datang gak kabari Mas dulu kan Mas bisa persiapkan surprise?" Tanya Mas Refan.
Kali ini ada yang beda dari Mas Refan saat bertemu. Mas Refan terlihat gugup apalagi bicaranya yang asal sulit di mengerti.
"Gak kok Mas cuma kangen aja, makanya Mai kesini" Jawabku sambil melepas senyum kepada Mas Refan.
dari tadi Mas Refan salah tingkah kelihatan gugup sekali. Aku curiga jangan-jangan
"Ups gak boleh berfikiran macam-macam Mai" Aku menyakinkan pikiranku Kalau Mas Refan memang tidak menyembunyikan sesuaktu.
" Gimana dengan Ibu di sana dek? " Mas Refan bertanya seakan tidak percaya.
" Mas tenang aja Ada Bibi ko yang jaga Ibu, lagian Ibu yang nyuruh Mai datang kesini untuk menjenguk Mas Refan." Jelasku kepada Mas Refan.
"Tadi mai dengar ada suara di dalam, Mas ngomong dengan siapa, Mas?" Selidikku mulai pnasaran.
"Oh itu" Mas Refan mengerutkan kening.
"Itu siapa, Mas?" Jawabku sedikit dengan nada tinggi.
"Itu suara TV dek, kebetulan Mas tadi lagi nonton film kesukaan kita. abisnya Mas rindu sama mu dek." Mas Refan berusaha menyakinkan ku.
"Mai juga rindu sama Mas Refan. Entah kenapa Mas perasaan Mai belakangan ini gak enak, Mai Khawatir sama Mas Refan." Jelasku pada Mas Refan. Aku mulai sedikit lega saat Mas Refan terlihat baik-baik saja.
"Tapi Mai" Ucapan Mas Refan terputus.
Garrhhh,,,,
Terdengar benturan keras dari bawah kamar tempat Mas Refan tidur.
Tiba-tiba terdengar teriakkan dari bawah tempat tidur.
" Mas Ada kecoak mas,Mas tolongin Rey Mas,,,,Mas..."
Wanita itu menghambur keluar dari kolong bawah tempat tidur Mas Refan.
Seketika aku dan Mas Refan terkejut bukan kepalang.
"Rey kamu" Ucapan Mas Refan seketika terhenti.
"Siapa dia Mas" Tanyaku kepada Mas Refan.
Tubuhku bergetar seketika. Air mata mulai mengalir bercucuran.
"Dek,Mas bisa jelasin." Mas Refan kelihatan sangat panik.
"Jadi ini suara Tv yang kamu bilang,Mas?" Tangisku mulai memecah. Perasaanku tidak karuan.
Ada rasa benci,cemburu, marah semua campur aduk.
"Dengarin dulu dek,Mas akan jelasin semuanya. Ini gak seperti yang kamu pikirkan." Bela Mas Refan seakan ingin menenangkan ku.
Wanita itu tertegun, ada rasa takut di wajahnya
Sesekali dia mengerutkan kening
"Kamu tega ya Mas." Aku menangis sejadi-jadinya.
"Rey ingin pulang dulu, Mas." Wanita itu tiba-tiba bicara.
Mas Refan cuma diam dan mengangguk pelan.
"Tunggu." Aku menghentikan langkah wanita itu.
Wanita berumur dua puluh tahun itu berhenti.
Terlihat wajah ketakutan,menunduk seakan tidak berani menatap kearah ku.
"Tolong jawab dengan jujur. Kamu siapanya Mas Refan?" Aku menghapus air mata menatap ke arah wanita itu.
Wanita yang sudah membuat Mas Refan lupa sama keluarganya.
"Aku,,, " Wanita itu terdiam seketika.
"Dia Rey sekretaris di perusahaaan, kebetulan Rey sedang mengantar berkas perusahaaan tadi. Sekalian Mas suruh meletakkan di laci." Tiba-tiba Mas Refan memotong pembicaraan wanita itu.
"Jika memang dia bukan Siapa-siapa Mas Refan kenapa harus sembunyi di bawah tempat tidur Mas?" Lagi-lagi aku di buat pnasaran oleh penjelasan Mas Refan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Tri Soen
Mampir ya thor...
2021-03-24
1
Yusneli Usman
Sudah puluhan novel yg seperti ini ku baca tetap saja hatiku bergetar campur aduk Thor membayangkan nasib mereka yg tersakiti oleh nafsu
2021-03-03
6
Hanna Devi
hadir thor, 😊
ditunggu kunjungan nya 🤭
2021-02-17
1