Bad Mood

"Eric tampan pulang." Seru Eric masuk kedalam rumah.

"Bisa gak sih gak usah teriak-teriak kaya toa mesjid aja." Edo keluar kamar lalu duduk di sebelah papa nya.

"Masalah buat lo." Eric mencibir kakaknya.

"Pah, mama mana?" Papa Eric hanya membalas dengan menunjuk dengan dagu nya.

Eric menaruh tasnya di atas meja makan lalu berjalan ke arah dapur.

"Mama, Eric lapar." Ucap Eric manja sambil menggosokkan hidungnya di punggung mama nya.

"Ya Tuhan Eric." Mama Eric memukul pelan lengan Eric karena terkejut dan mengelus dadanya. "Kalau mama jantungan gimana? Bikin kaget aja."

Eric hanya tersenyum dan mencium pipi mama nya.

"Ganti baju sana terus mandi. Masakan mama belum selesai." Ucap mama nya sambil mengaduk masakannya.

"Ay! Ay! Captain." Kata Eric menaruh tangan kanannya di dahi memberi hormat pada mama nya.

Mama Eric menggelengkan kepalanya melihat kelakuan konyol putra bungsunya.

.

.

.

Usai makan malam, Eric kembali ke kamarnya. Dia mengambil ponselnya dan membuka chat grup whatsapp dan tertawa nyaring menggema dalam kamarnya. Dia membaca isi chat grup kelasnya. Yang di bahas semua tidak penting dan receh.

Bersyukur tidak ada satupun guru yang join di grup kelas mereka. Kalau ada, sudah di pastikan mereka semua akan di hukum. Saat dia ingin menyimpan ponselnya tiba-tiba satu pesan masuk ke ponselnya.

David:

Lo dimana? Kumpul kuy.

 

:Eric Raharsya

Gue dirumah. Mager gue.

 

David:

Dasar lo anak mami.

 

:Eric Raharsya

Serah lo dah

 

Eric kemudian membaringkan tubuhnya dan menaruh ponselnya di sebelah bantalnya. Lambat laun akhirnya matanya terpejam menjemput alam mimpinya.

***

Suara dentuman musik terasa memekakkan telinga. Tapi tidak membuat orang-orang di dalamnya menjauh. Mereka malah semakin di hanyutkan dan meliuk-liukan tubuh mereka di lantai dansa.

Daniel, Ardi, dan David sedang berkumpul saat ini di sebuah ruang VVIP di klub tersebut. Seorang pelayan datang membawa minuman pesanan mereka.

"Lo sudah hubungin Eric?" Tanya Ardi pada David.

"Sudah. Dia malas katanya." Kata David sambil menuangkan minuman kemudian meneguknya.

"Lo kaya kagak tau dia aja. Dia kalau ada mama nya di rumah, dia gak bakal kemana-mana. Dia maunya cuman bermanja sama mama nya." Ucap Daniel.

"Eh eh gue heran deh." Kata Ardi.

"Kenapa?"

"Lo pada kagak aneh apa melihat Eric sama Bella gak pernah akur."

"Entahlah. Gue malah senang lihat mereka kayak gitu. Lucu tau." Ucap David sambil tertawa.

"Padahal Bella itu cantik."

Daniel mengangguk setuju sambil memberi jempolnya ke atas ke arah Ardi.

"Bener kata lo. Coba dia rubah penampilannya jadi feminim, gue yakin banyak yang naksir ama dia."

Malam itu mereka habiskan di klub. Hanya mereka bertiga. Sambil menikmati minuman beralkohol yang sudah menjadi favorit mereka setiap kali datang ke klub.

***

Pagi ini Eric bangun dengan semangat. Pasalnya mama nya akan membuat nasi goreng special kesukaannya. Biasanya dia selalu di bangunkan mama nya. Tapi tidak kali ini. Dia bergegas bangun dari tempat tidur dan mandi. Setelah semuanya siap dia mengambil tasnya dan turun ke bawah.

"Pagi mah, Eric tampan datang." Sapa Eric dengan senyum lebar menghiasi wajahnya. Tidak lupa dia memberikan kecupan selamat pagi untuk mama nya tercinta.

"Masih tampan gue juga." Celetuk Edo

"Masih tampan gue dari lo bedua." Eno juga menimpali sambil mencomot roti di atas meja lalu duduk di sebelah Edo.

"Hooekk." Eric dan Edo pura-pura muntah mendengar perkataan Eno yang kemudian di akhiri dengan tawa.

"Kalian ini setiap pagi ada-ada aja ulahnya." Mama nya hanya menggelengkan kepala melihat bagaimana serunya setiap pagi mereka di warnai dengan tingkah konyol anak-anaknya.

"Papa mana mah?" Tanya Eno yang heran karena tidak biasanya papa mereka tidak sarapan bersama.

"Papa lagi gak enak badan. Tadi sudah mama panggil dokter Fadli untuk datang kesini." Ucap mama Eric sambil menyiapkan sarapan untuk ketiga putranya.

Selesai sarapan Eric dan kedua kakaknya menjenguk papa mereka yang sedang sakit di kamar. Setelah itu mereka pergi ke tujuan mereka masing-masing.

.

.

.

Eric baru sampai sekolahnya. Ketika dia keluar dari mobil hendak menutup pintunya, muka Eric berubah kesal. Karena mobilnya ternyata berada di samping mobil Bella.

"Lihat mobilnya aja gue kesal. Apa lagi lihat pemiliknya." Eric menendang ban mobil Bella sambil menggerutu tidak jelas.

"Aaaauuuu." Ringis Eric karena merasa kakinya sakit setelah menendang ban mobil Bella.

"Dasar! Mobil sama pemiliknya sama-sama bikin bad mood." Gerutu Eric sambil melangkahkan kakinya menuju kelas.

Sampai di kelas dia langsung mengambil tempatnya di sebelah David.

"Lo kenapa? Pagi-pagi muka kaya baju gak di setrika." Ledek Ardi.

Eric hanya mendengus kesal mendengar ledekan Ardi.

Bel tanda masuk berbunyi. Tidak lama muncul Pak Nicko guru fisika yang paling di takuti oleh seluruh murid. Tak terkecuali Eric, Daniel, David, dan Ardi.

Saat beliau masuk suasana kelas yang tadinya riuh seketika hening. Ibarat kertas jatuh mungkin suaranya akan terdengar.

Sebelum memulai pelajarannya, seperti biasa Pak Nicko akan melihat satu persatu siswanya dari balik kacamata minus nya. Matanya memindai apabila dia dapati siswa melanggar aturan kelasnya, siap-siap menerima hukuman berat darinya. Tidak peduli dia perempuan.

Setelah yakin kalau semua sudah taat dan tertib, Pak Nicko memulai pelajarannya dengan menjelaskan materi dari A sampai Z. Di akhir pelajaran beliau memberi tugas kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari dua orang siswa.

Sialnya Eric satu kelompok dengan Bella. Sehingga Eric melayangkan protesnya pada Pak Nicko.

"Pak, saya boleh usul. Saya tidak mau satu kelompok dengan Bella." Ujar Eric sambil menatap tidak suka ke arah Bella.

"Usul saya terima. Tapi nilai fisika kamu nol." Ujar Pak Nicko tegas.

"Tapi Pak–." Lanjut Eric.

"Terima atau nol." Pak Nicko memberikan pilihan yang mutlak harus di terima.

"Baik Pak saya terima." Ujar Eric dengan lesu.

Terdengar suara kekehan mengejek Eric dari ujung kelas. Siapa lagi kalau bukan Bella. Membuat Eric semakin ingin memusnahkan Bella dari dunia ini.

"Lo harusnya bersyukur bisa satu kelompok sama Bella." Bisik Daniel.

Eric memalingkan wajahnya ke samping dan melototkan matanya pada Daniel.

"Kenapa? Yang gue bilang gak salah. Lo tau sendiri Bella paling jago fisika di kelas kita." Ucap Daniel jaga-jaga takut dapat serangan dari Eric dengan menjauhkan sedikit dirinya ke belakang Ardi.

"Gue tunggu lo di rumah gue besok jam 3 sore." Ucap Bella yang tiba-tiba muncul di depan mereka.

"Emang lo siapa seenaknya lo nyuruh gue." Ujar Eric tidak terima.

"Ya terserah elo. Kalo gue sih gak masalah lo datang apa gak. Karena gue bisa pastikan yang bakal rugi elo bukan gue." Setelah mengatakannya Bella langsung pergi dari sana menuju kantin sambil senyum mengejek Eric.

"Dia benar-benar bikin gue jadi muak liat muka dia." Eric menghempaskan tasnya ke atas meja.

"Ya Gusti!" David terjengkang ke belakang karena kaget. Hingga membuat Ardi dan Daniel tertawa terbahak.

David bangkit berdiri dan kembali duduk di kursi sambil melototkan matanya ke arah Daniel dan Ardi yang menertawakannya.

***

Eric sudah rapi dengan pakaian casualnya dengan menenteng tas di bahunya. Sesuai dengan kata-kata Bella kemarin, dengan sangat terpaksa Eric harus datang mengerjakan tugas fisika ke rumah Bella.

"Kamu mau kemana sayang?" Kebetulan mama Eric keluar dari kamar kala melihat putra bungsunya sudah hampir berada di ambang pintu.

"Eric kerja kelompok dulu ma di rumah temen." Ujar Eric yang seketika berbalik untuk salim dengan mama nya.

"Eric pergi dulu ma."

"Hati-hati di jalan." Pesan mama nya.

Di dalam mobil Eric berkirim pesan pada Bella untuk meminta alamat rumahnya. Setelah mendapat balasan, Eric melajukan mobilnya.

.

.

.

"Gue kira lo gak bakal datang." Ucap Bella sambil tersenyum miring kala membuka pintu rumahnya untuk Eric.

"Gak usah mulai deh. Gue malas debat sama lo." Ujar Eric dengan wajah malasnya.

"Tapi gue suka debat sama lo." Kata Bella sambil menaik turunkan alisnya.

Eric hanya memutar bola matanya malas. Dia sungguh malas berdebat dengan cewek bar-bar menurut Eric. Apalagi dia sekarang berada di rumahnya. Lebih baik cari aman, pikir Eric.

"Lo duduk aja dulu. Gue ke belakang bentar." Bella meninggalkan Eric di ruang tamu. Dia ke dapur untuk membuat minuman dan menyiapkan cake yang barusan selesai dia buat sebelum Eric datang.

Sambil menunggu Bella datang, mata Eric menjelajahi setiap sudut rumah Bella di ruang tamu. Rumah Bella sangat nyaman dan bersih. Sama seperti di rumah nya, pikir Eric.

Dia melihat beberapa foto yang terpajang di sana. Dan yang menarik perhatian Eric adalah foto Bella memakai baju karate dengan sabuk hitam sambil memegang medali emas di tangan kanannya dan tersenyum.

"Cantik." Gumam Eric tanpa sadar.

Dia tidak menyangka kalau Bella jago bela diri. Pantas saja dia jadi cewek tomboy, pikir Eric lagi.

"Ekhem."

Dehem seseorang di belakang Eric. Dia pun menoleh dan mendapati Bella sedang berdiri di belakangnya sambil membawa minuman dan juga kue di tangannya.

"Yang asli lebih cantik dari pada di foto." Ujar Bella dengan pede nya.

Sontak membuat Eric tertawa mendengar kepedean Bella dan menoyor dahi Bella pelan.

"Masih cantikan kucing gue di rumah dari pada elo." Kata Eric tersenyum mengejek.

"Serah lo Bambank." Kata Bella malas.

"Iya dong Munorah." Eric membalas perkataan Bella.

Keduanya saling pandang dan melotot karena kesal dengan panggilan nama masing-masing yang tiba-tiba muncul di kepala mereka.

"Ini jadi ga ngerjain tugasnya?" Tanya Eric

"Soal kita bagi jadi dua. Soal ada 10. Artinya masing-masing kita ngerjain 5 soal. Setelah itu kita cek ulang hasil jawabannya."

Eric mulai mengerjakan soal yang menjadi bagiannya sesuai dengan contoh di bukunya. Soal kali ini cukup sulit bagi Eric karena membahas tentang gelombang mekanik, gelombang bunyi, dan optik fisis.

"Ah Gue capek." Ujar Eric menghempaskan pulpen di atas bukunya.

"Minum dulu. Kuenya juga di makan. Tadi gue sempetin bikin buat lo." Kata Bella tanpa mengalihkan atensi dari soal yang di kerjakannya.

Sambil menikmati minumannya, Eric memperhatikan Bella yang sedang fokus mengerjakan soal. Tiba-tiba saja Bella menghentikan aktivitasnya kala merasakan ujung bibirnya di sentuh oleh jari telunjuk milik Eric.

Deg

🌼🌼🌼🌼🌼

Gimana menurut kalian guys???

Masih mau lanjut???😊

Terpopuler

Comments

Hania Putri Bangsa

Hania Putri Bangsa

gue ga bisa komen banyak

2021-06-16

0

Yani

Yani

hahahaha bambank ama munaroh pas dech😅😅😅

2021-06-09

0

Wandi Wandi

Wandi Wandi

lanjut donk

2021-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Berawal Dari sini
2 Bad Mood
3 Singa Betina
4 Karena Semalam
5 Obat Anti Baper
6 Sahabatan
7 Lebih Dari Sekedar Teman
8 Kita ini Apa?
9 Sahabat Special
10 Mereka Cuma iri
11 Gue Kangen Lo
12 Sahabat Tapi Mesra
13 Naluri Seorang Ibu
14 Kecewa
15 Ikuti Kata Hati
16 Gue Pergi
17 Lo Apa Kabar?
18 Sudah Tertarik
19 Upil Anoa, Selamat Malam
20 Ku Akan Menanti
21 Jangan Bodoh Karena Cinta
22 Bellaric
23 Sayang Waktu Tak Bisa Kembali
24 Aneh
25 Tertangkap Basah
26 Pupus
27 Gue Eric Raharsya
28 Gugup
29 Akhirnya
30 Kecewa
31 I Miss You
32 Maafin Gue
33 Bella Punya Eric
34 Dia Pacar Gue
35 Sakit
36 Sakit 2
37 Please, Jangan Tinggalin Gue
38 Gue Minta Bukti Bukan Janji
39 I Do Love You
40 Demi Cinta Kita
41 Sayang, Kamu, Aku
42 Target
43 Makan Malam Bersama
44 Merindukan
45 Will You Marry Me?
46 Yes, I will
47 Piyama Couple
48 Hot News
49 Arti Kata Sahabat
50 Memaafkan
51 Bences Perempatan
52 Apa Yang Kamu Inginkan?
53 Jangan Mengusik Hak Milik Orang Lain
54 Pusing
55 Manila Baywalk
56 Pesta
57 Kamu Sumber Kebahagiaanku
58 Beruntung Memilikinya
59 The Wedding Day
60 Bermain Bisbol
61 Melukis dan di Lukis
62 Honeymoon
63 Aku Salah Pake Baju
64 Diving
65 Ngambek
66 Xavier
67 Pengen Makan Sesuatu
68 Tropi ?
69 Menjenguk Princess
70 Welcome Baby Sera
71 Puasa
72 Manila Ocean Park
73 Hot Daddy
74 Pulang
75 Menyesal
76 Di ijinkan gak?
77 Main Yuk
78 Menarik?
79 Gak Ada Jatah
80 Jujur
81 Lyla
82 Budak Cinta Akut
83 Merasa Bersalah
84 Merasa Nyaman
85 Gak lagi selingkuh kan?
86 Pengen Es Krim
87 Main bisbol sekarang
88 Papa! kenapa gigit mama
89 positif
90 Pelabuhan Terakhir
91 Jangan pernah tinggalkan aku
92 Tongkat ade
93 Welcome Baby Al
94 Makasih sudah menjaganya untukku
95 Bersihin ladang
96 Nambah lagi
97 Ngasih kode
98 Cepat menghasilkan kan?
99 Bakat Sera
100 Mama mertua
101 Calon papa mertua
102 Papa Bucin Mama
103 Pertukaran Pelajar
104 Ide Jahil Alex
105 Yang pertama
106 Dev cemburu
107 Itu jawaban ku
108 Taklukan hati Sera!
109 Pergi
110 Kamu berhasil Dev
111 Boracay
112 I Love You
113 Jangan Harap
114 Penonton kecewa pemirsa
115 Satu di rumah sakit, satu di tengah laut
116 Halu mulu
117 Miss you
118 Hari Bahagia
119 Buang di dalam
120 Nagih Banget
121 Bekal
122 Bahagia
123 Berita gak penting
124 Hamil?
125 Kagak Kaleng-Kaleng
126 Akhirnya
127 Extra Part 1 (Jomblo Teraniaya)
128 Extra Part 2
129 Kendrick Samuel Dera Antonio
130 Extra Part 4 (Vokal Solo)
131 The Last Extra Part
132 Spoiler DeRa Series
133 Sudah Rilis Guys
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Berawal Dari sini
2
Bad Mood
3
Singa Betina
4
Karena Semalam
5
Obat Anti Baper
6
Sahabatan
7
Lebih Dari Sekedar Teman
8
Kita ini Apa?
9
Sahabat Special
10
Mereka Cuma iri
11
Gue Kangen Lo
12
Sahabat Tapi Mesra
13
Naluri Seorang Ibu
14
Kecewa
15
Ikuti Kata Hati
16
Gue Pergi
17
Lo Apa Kabar?
18
Sudah Tertarik
19
Upil Anoa, Selamat Malam
20
Ku Akan Menanti
21
Jangan Bodoh Karena Cinta
22
Bellaric
23
Sayang Waktu Tak Bisa Kembali
24
Aneh
25
Tertangkap Basah
26
Pupus
27
Gue Eric Raharsya
28
Gugup
29
Akhirnya
30
Kecewa
31
I Miss You
32
Maafin Gue
33
Bella Punya Eric
34
Dia Pacar Gue
35
Sakit
36
Sakit 2
37
Please, Jangan Tinggalin Gue
38
Gue Minta Bukti Bukan Janji
39
I Do Love You
40
Demi Cinta Kita
41
Sayang, Kamu, Aku
42
Target
43
Makan Malam Bersama
44
Merindukan
45
Will You Marry Me?
46
Yes, I will
47
Piyama Couple
48
Hot News
49
Arti Kata Sahabat
50
Memaafkan
51
Bences Perempatan
52
Apa Yang Kamu Inginkan?
53
Jangan Mengusik Hak Milik Orang Lain
54
Pusing
55
Manila Baywalk
56
Pesta
57
Kamu Sumber Kebahagiaanku
58
Beruntung Memilikinya
59
The Wedding Day
60
Bermain Bisbol
61
Melukis dan di Lukis
62
Honeymoon
63
Aku Salah Pake Baju
64
Diving
65
Ngambek
66
Xavier
67
Pengen Makan Sesuatu
68
Tropi ?
69
Menjenguk Princess
70
Welcome Baby Sera
71
Puasa
72
Manila Ocean Park
73
Hot Daddy
74
Pulang
75
Menyesal
76
Di ijinkan gak?
77
Main Yuk
78
Menarik?
79
Gak Ada Jatah
80
Jujur
81
Lyla
82
Budak Cinta Akut
83
Merasa Bersalah
84
Merasa Nyaman
85
Gak lagi selingkuh kan?
86
Pengen Es Krim
87
Main bisbol sekarang
88
Papa! kenapa gigit mama
89
positif
90
Pelabuhan Terakhir
91
Jangan pernah tinggalkan aku
92
Tongkat ade
93
Welcome Baby Al
94
Makasih sudah menjaganya untukku
95
Bersihin ladang
96
Nambah lagi
97
Ngasih kode
98
Cepat menghasilkan kan?
99
Bakat Sera
100
Mama mertua
101
Calon papa mertua
102
Papa Bucin Mama
103
Pertukaran Pelajar
104
Ide Jahil Alex
105
Yang pertama
106
Dev cemburu
107
Itu jawaban ku
108
Taklukan hati Sera!
109
Pergi
110
Kamu berhasil Dev
111
Boracay
112
I Love You
113
Jangan Harap
114
Penonton kecewa pemirsa
115
Satu di rumah sakit, satu di tengah laut
116
Halu mulu
117
Miss you
118
Hari Bahagia
119
Buang di dalam
120
Nagih Banget
121
Bekal
122
Bahagia
123
Berita gak penting
124
Hamil?
125
Kagak Kaleng-Kaleng
126
Akhirnya
127
Extra Part 1 (Jomblo Teraniaya)
128
Extra Part 2
129
Kendrick Samuel Dera Antonio
130
Extra Part 4 (Vokal Solo)
131
The Last Extra Part
132
Spoiler DeRa Series
133
Sudah Rilis Guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!