Rion tak bisa berdiam diri saja dia,tak perduli lagi dengan status Dea, yang masih pelajar kali ini,dia akan benar-benar menunjukkan perasaan nya pada Dea.
Ada nomor baru masuk di ponsel Dea. "ini, siapa"tanya nya dalam hati.
Dea,bisa kita ketemu?
Siapa?
Ini, Abang De.
Abang siapa? Abang cilok atau Abang tukang bakso!
Bang Rion.
pulang sekolah Abang jemput ada, yang mau Abang bicarakan.!
jantung Dea,sudah nggak aman lagi.apaan nih ada apa dengan jantung nya, kenapa jantung nya berdebar lebih kencang "apa gue sakit jantung, bang Rion ngajakin gue ketemu "ucap nya masih tak percaya.
"woyy,, bengong aja di panggilin dari tadi juga"gebrak Amel di meja Dea.
"ya, ampun mel ngagetin gue aja sih Lo"kaget Dea mengelus dadanya semakin berdebar saja jantung Dea,di buat nya, " lah Lo ngapain bengong Dea,"sahut Gita.
"ayo,gays masuk udah bunyi bel tu" ajak Clara.
Mereka keluar dari kantin dengan Dea yang masih memikirkan sesuatu.
"ada apa dea,"tanya Gita yang menyadari kalau Dea, sedikit aneh.
"nggak ada apa-apa,hehe"
"bohong Lo itu agak aneh sejak dapet chat dari siapa yang gue juga nggak tau,dan Lo nggak mau cerita sama gue,"cecar Gita.
"itu nomor Abang git"akui dea.yang membuat Gita juga kaget.
"nomor Abang? ngapain Abang chat Lo?dapet nomor Lo dari mana coba dia!" herannya,
"ya,gue juga nggak tau tapi Abang ngajak ketemu pulang sekolah mau di jemput katanya " jawab Dea bingung.
"lama banget Lo berdua jalan nya,"kata Amel yang melihat Dea,sama Gita baru datang.
"mampir ke toilet dulu tadi" sahut Gita lalu duduk di tempat nya.
(Gita) ya, udah gapapa Lo ikut aja sama Abang nanti yakin deh kalau Abang tu nggak bakalan macem-macem.
Dea, ngelirik Gita yang duduk di sebelah nya, setelah membaca chat dari Gita.
Benar saja Rion sudah menunggu nya, dia tak bisa ngelak atau pun menghindar untung Clara dan Amel sudah pulang kalau nggak bakalan pusing dia sama pertanyaan mereka.
"tuh Abang udah datang"ucap Gita.
"tau, gue juga udah lihat kok kalau ada Abang disitu"ketus Dea,
"sewot amat nervous Lo ya"Gita tertawa semakin kesal saja Dea, di buatnya ternyata Rion sudah mendekati mereka berdua karena melihat Dea sama Gita malah asik berdua.nggak tau apa kalau Rion udah berdebar -debar tapi terselamatkan sama pembawaan nya yang kalem.
"di tungguin malah asik berdua."ucap nya membuat Dea, kaget.
"Abang kaget ih,"sewot Gita.
"udah sana kamu pulang dan Dea, ikut Abang"ucap Rion.
"mau ngapain kenapa cuma Dea, aja yang di ajak "
"nggak usah kepo udah sana pulang "Gita mencebik lalu dia pun pulang dengan pak supir.
"boleh ikut Abang sebentar Dea,"tanya Rion yang melihat Dea hanya diam saja tumben biasanya gadis ini,akan melakukan sesuatu dan merecoki nya, apa perasaan itu sudah hilang dan tak lagi untuk nya,?
"ada apa ya,bang"tanya Dea.
"ikut dulu nggak mungkin kita bicara di depan gerbang gini"ucap Rion.
Rion membawa Gita untuk makan siang di sebuah restoran mereka makan siang terlebih dahulu sebelum nanti nya,Rion akan mengungkapkan perasaan nya,
"Dea, Ada yang mau Abang bicarakan sama kamu"ucap Rion.
"iya, tadi Abang juga udah bilang di chat terus apa yang mau Abang omongin "sahut Dea.
Rion terkekeh geli melihat tingkah Dea yang sudah kembali seperti biasanya.
"Dea, Abang udah lama menahan perasaan Abang sama Dea, karena Abang mau nunggu Dea, lulus dulu tapi Abang takut kalau Dea, keduluan orang"ungkap Rion sambil memandang wajah Dea,yang terkejut mendengar ungkapan nya,
"Abang suka Dea,sa'at kita pertama kali ketemu disaat kamu baru pindah di kompleks yang sekarang mungkin kamu nggak percaya, karena saat itu kamu masih kelas X."lanjut rion.sedang kan Dea, masih diam.
"terdengar aneh ya, kenapa Abang yang sudah berumur 24tahun ini bisa suka sama anak sekolahan."
"Dea,boleh kok nggak jawab sekarang. Abang bakal tunggu jawaban Dea,kapan saja disaat Dea, sudah benar-benar yakin dengan jawaban yang akan Dea, berikan untuk Abang"ucap Rion. ia menghela nafas lega karena sudah mengungkapkan isi hatinya tapi perasaan nya belum benar-benar tenang karena Dea belum memberikan jawaban.
"Abang" panggil Dea. Rion menoleh menatap Dea, yang matanya sudah berkaca-kaca.
"eh kok nangis?apa Abang ada salah ngomong sama kamu?"tanya Rion mengusap air mata yang mengalir di pipi Dea. Dea, menggeleng membuat Rion bingung.
"Dea, bingung mau sedih apa seneng denger Abang ngomong gitu, terus kenapa Abang cuek banget sama Dea selama ini kalau ternyata Abang juga suka.?"ucap Dea, membuat Rion tertawa.
"Karena kamu masih kecil"jawab Rion terkekeh.
"la, emang sekarang Dea, udah besar gitu"tanya Dea,memicing kan matanya melihat Rion yang terkekeh.
"bukan udah besar,tapi udah agak besar maka nya Abang bilang kalau Abang suka sama Dea,"jawab Rion lagi sembari terus memandang Dea, yang tersipu karena terus dibtatap Rion.
"jadi gimana kita pulang sekarang atau kamu mau kemana dulu Abang anterin,"tanya Rion.
"langsung pulang aja bang"jawab Dea.
"ok ya, udah yuk, pulang"Rion bangkit dari tempat duduk nya dan menggandeng tangan Dea, keluar dari restoran menuju parkiran dimana mobil nya berada.
"yakin, nggak ada lagi yang mau di beli"tanya Rion memastikan setelah mereka masuk ke mobil.
"enggak ada" jawab Dea, yang sudah bersandar di sandaran jok mobil. Rion mengangguk lalu melajukan mobil nya di jalan raya.tak lama mereka sampai di kompleks Rion turun lebih dulu membuka kan pintu mobil untuk Dea, "kalau gitu Dea,masuk duluan ya bang,"pamit Dea setelah keluar dari mobil.
"iya, itu nomor Abang jangan lupa di save belum di save kan,"ucap Rion.
Dea, langsung merebahkan badannya di ranjang memikirkan setiap kata yang dia dengar dari Rion tadi
"gue nggak mimpi kan ya, kalau bang Rion ngungkapin perasaannya ke gue,"ucap nya masih tak percaya
"apa-apaan ini ketika gue mau mundur eh, do'i malah berbalik arah ke gue,"ucap nya memandang langit-langit kamar yang hanya berhias kan lampu.
tiba-tiba dia tersenyum "jadi gini rasanya kalau cinta terbalas?" jantung nya berdebar lagi "ah, sakit nih gue," senyum-senyum sendiri sembari ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"dek, turun waktunya makan malam" ucap Sofia mengetuk pintu kamar Dea,yang kamar nya berhadapan dengan Dea.
Tak ada sahutan dari Dea, Sofia membuka pintu nya sedikit karena memang nggak di kunci ternyata Dea, lagi tidur.
"mana adeknya kak"tanya mama.
"Dea, ketiduran deh kaya nya mah,"jawab Sofia.
"biarin aja nggak usah di bangunin kasian"sahut papa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Aiko
Karakter keren! 😍
2025-10-18
1