Marlina memiliki tubuh sedikit gemuk, sehingga tampak montok. Bedak yang tebal di wajahnya dan lipstik merah di bibirnya, membuat penampilannya begitu mencolok.
Melihat Rolan datang dengan menggunakan jaket kurir membuat ekspresi Marlina juga langsung berubah.
"Marlina, aku tidak menyangka sekarang kamu membuka toko lotre," ujar Rolan.
"Aku kira siapa, ternyata kamu Rolan, kamu sama sekali tidak ada kemajuan, lulus sekolah tetap saja susah," balas Marlina memperhatikan penampilan Rolan dari ujung kepala sampai ke kaki.
"Eh..." Rolan sedikit terkejut dengan perkataan Marlina ini.
Awalnya Rolan bersikap ramah karena telah bertemu dengan Marlina teman sekolahnya dulu. Namun kemudian suasana juga menjadi canggung karena perkataan yang keluar dari mulut Marlina.
"Setidaknya penghasilan dari toko lotreku ini ratusan juta perbulannya, tidak seperti seorang kurir yang tidak sampai dua digit satu bulannya," sambung Marlina dengan ekspresi merendahkan.
Rolan sedikit terkejut dengan sikap Marlina ini. Walaupun dahulu ketika masih bersekolah hubungan mereka tidak terlalu dekat, tapi Rolan tidak menyangka ternyata sifat Marlina seperti ini.
Memandang dirinya yang seorang kurir begitu rendah, membuat Rolan merasa tidak nyaman dan jengkel.
Padahal awalnya, mengetahui bahwa Marlina pemilik toko lotre ini, Rolan berencana untuk pindah mencari toko lotre yang lain. Tapi karena sikap Marlina yang seperti ini kepadanya, maka jangan salahkan dirinya untuk memberinya pelajaran hari ini, pikir Rolan.
"Aku akan buat toko lotre mu ini kehilangan banyak uang hari ini," ucap Rolan dalam hati.
Kemudian Rolan menyampaikan bahwa kedatangannya untuk membeli lotre, bukan membahas masalah pekerjaan.
"Sudah sampai titik serendah inikah dirimu, sehingga kamu mau bertaruh lotre, aku sarankan uangmu gunakan saja untuk membeli makanan, dari pada kamu harus berpuasa beberapa hari ke depan," ujar Marlina.
"Sudahlah, keluarkan saja lotrenya!" balas Rolan.
"Gayamu..." ujar Marlina.
Marlina menjelaskan bahwa di toko lotrenya ini ada tiga jenis kertas lotre dengan harga yang berbeda-beda. Setiap jenis lotre memiliki hadiah yang berbeda-beda tergantung dengan harganya.
Jenis pertama adalah kertas lotre berwarna putih dengan harga 10 ribu per lembarnya. Kertas lotre jenis ini juga yang merupakan lotre paling murah di tempatnya.
Jenis kedua adalah kertas lotre berwarna merah yang merupakan lotre dengan harga standar dan menjadi favorit para pembeli. Harga lotre ini 100 ribu per lembarnya.
Kertas lotre jenis terakhir berwarna emas. Ini merupakan kertas lotre paling mahal dan paling besar hadiahnya di toko ini. Harga satu lembar kertas lotre emas bernilai 1 juta.
"Kamu mau yang mana?" tanya Marlina.
Rolan merogoh koceknya dan mengeluarkan uang 10 ribuan sebanyak tiga lembar. Uang ini adalah uang cod barang dari seseorang yang belum dia setorkan.
"Aku beli kertas lotre putih yang harganya 10 ribu, aku beli tiga lembar," jawab Rolan.
"Aku sudah duga," ujar Marlina.
Marlina terus meremehkan Rolan, sehingga membuatnya semakin kesal.
"Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit, lihat saja nanti," ucap Rolan dalam hati.
Marlina mulai mengambil lembaran kertas lotre berwarna putih dari dalam meja etalasenya. Lembaran kertas lotre itu Marlina letakkan di atas meja etalase.
"Kamu pilih saja!" ujar Marlina.
Marlina duduk di kursinya dengan menyilangkan kedua kakinya. Sebatang rokok juga mulai di hidupkan oleh Marlina.
"Huh..." hembusan asap rokok keluar dari mulut Marlina dengan nyaman.
Marlina yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja. Tidak pantas saja bagi seorang wanita untuk merokok, pikirnya.
Di tambah lagi, sebelumnya kemampuan tembus pandang Rolan juga keluar dengan sendirinya, sehingga dia dapat melihat sebuah tato kupu-kupu di bagian dada sebelah kiri Marlina.
Wanita merokok dan bertatto, benar-benar bukan contoh wanita yang baik. Namun itu juga bukanlah urusannya. Sekarang dirinya harus mendapatkan uang dari hasil lotre, pikir Rolan.
Kini di atas meja etalase sudah ada ratusan lembar kertas lotre berwarna putih. Rolan mulai menatap ke arah ratusan lembar kertas lotre tersebut.
Seketika kedua mata Rolan tampak begitu bersinar. Sinar ini begitu terang, namun tidak bisa di lihat oleh sembarang orang. Seperti yang Rolan harapkan, penglihatannya mampu menembus lembaran kertas lotre dengan mudah.
"Bagus sekali," ucap Rolan dalam hati dengan sedikit senyuman di bibirnya.
Rolan langsung dapat mengetahui mana kertas lotre yang memiliki hadiah di dalamnya dan mana yang tidak. Rolan mendapati ada beberapa lembar kertas lotre yang memiliki hadiah di dalamnya. Walaupun tidak besar, setidaknya ini adalah langkah awal yang bagus.
Rolan juga mulai mengeluarkan sedikit senyuman di bibirnya. Dengan kemampuan tembus pandang ini, memenangkan banyak uang dari bermain lotre adalah hal yang sangat mudah.
"Senyum-senyum sendiri, aku berpikir selain miskin, kamu juga tidak waras," ujar Marlina mengatai Rolan.
"Cepat, kamu pilih yang mana?" sambung Marlina.
Dengan santai Rolan mengambil tiga lembar kertas lotre berwarna putih dari ratusan lembar yang ada di meja etalase.
Rolan mulai menggosok lembar kertas lotre yang pertama secara perlahan-lahan dengan menggunakan sebuah koin.
"Aku dapat," ujar Rolan bersemangat.
Terlihat pada kertas lotre pertama yang sudah selesai di gosok, Rolan berhasil mendapatkan hadiah sebesar 900 ribu.
Melihat Rolan sudah mendapatkan hadiah pada kertas lotrenya yang pertama, Marlina masih terlihat santai.
Rolan mulai menggosok lembar kertas lotre yang kedua secara perlahan-lahan. Kertas lotre yang kedua ini juga mulai menunjukkan isi di dalamnya.
"Aku dapat lagi," ujar Rolan.
Lembar kertas lotre yang kedua ini berisikan hadiah sebesar 700 ribu. Begitu juga dengan lembar kertas lotre yang terakhir, Rolan juga kembali mendapatkan hadiah sebesar 600 ribu.
Ketiga kertas lotre pilihan Rolan semua berhasil mendapatkan hadiah. Jika di total kan, Rolan berhasil memenangkan hadiah sebesar 2 juta 200 ribu.
Rolan tampak puas sekali dengan hasil kemenangan ini. Hanya dengan modal 30 ribu saja, keuntungannya sudah berlipat-lipat ganda. Uang 2 juta 200 ribu ini hampir setara dengan gajinya selama setengah bulan sebagai kurir.
"Semudah ini mendapatkan uang," pikir Rolan.
"Hanya menang tidak sampai 3 juta saja sudah senang sekali, uang segitu bagiku saja tidak cukup untuk makan satu hari," ujar Marlina.
Marlina juga mengambil uang dan memberikan 22 lembar uang pecahan 100 ribu kepada Devan sebagai hadiah kemenangannya.
"Tenang saja, keberuntungan ku masih panjang," balas Rolan menerima uangnya.
"Keluarkan kertas lotre dengan harga 100 ribu per lembarnya!" sambung Rolan.
Rolan harus memenangkan banyak uang hari ini. Selain untuk membayar uang sewa, dia juga sudah berjanji untuk mentraktir Melodi yang ulang tahun. Di tambah lagi dirinya juga harus memberikan hadiah ulang tahun kepadanya. Rolan juga harus memberikan pelajaran kepada Marlina karena telah berani menghinanya.
"Rolan... Rolan... judi kecil seperti ini sudah membuatmu bahagia sekali, kamu perlu ingat juga, judi besar akan membuatmu menjadi bangkrut," ujar Marlina.
"Belajarlah untuk menahan diri!" sambung Marlina.
"Keluarkan saja lotrenya, aku rasa hari ini adalah hari keberuntungan ku," balas Rolan.
"Kamu begitu bernafsu, jangan sampai uang kemenangan mu yang sedikit ini habis kembali," ujar Marlina.
"Aku sudah menasehati mu, aku harap kamu jangan menangis bila kalah nanti," sambung Marlina.
Marlina mulai mengambil kertas lotre berwarna merah dari dalam meja etalase dan meletakkannya di atasnya.
"Kamu begitu serakah, masalah keberuntungan tidak bisa di tebak," ujar Marlina lagi.
"Aku sudah katakan, ini adalah hari keberuntungan ku," balas Rolan dengan sedikit senyuman di bibirnya.
Bermain judi lotre seperti ini jelas tidak bisa hanya mengandalkan keberuntungan saja. Jika mempunyai kemampuan tembus pandang, jadi untuk apa keberuntungan, pikir Rolan.
Rolan mulai menatap ratusan lembar kertas lotre berwarna merah dengan harga 100 ribu per lembarnya di atas meja etalase. Rolan kembali mengeluarkan kekuatan tembus pandangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Aman Wijaya
tambah lagi updatenya 💪💪💪
2025-10-14
1
Nanang Supriyatna
lanjut thor. ..
2025-10-13
1