Malam hari, waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Kini hanya tinggal satu buah paket lagi yang harus Rolan antarkan.
Rolan sudah sampai di depan sebuah gedung tinggi dengan 5 lantai. Gedung itu adalah sebuah apartemen mewah yang ada di kota Neo ini.
"Sial sekali, kenapa aku harus mengantarkan benda seperti ini?" ucap Rolan memegangi sebuah kotak kecil di tangannya.
Resi di kotak kecil itu menerangkan isi yang ada di dalamnya. Rolan juga langsung mengetahui bahwa isi kotak kecil ini adalah alat pengaman pria.
Rolan juga mulai berjalan menuju ke salah satu apartemen yang ada di gedung tersebut. Sampai di sana, Rolan juga mengetuk pintu apartemennya.
Pintu apartemen mulai terbuka dan terlihat seorang pria muda dari balik pintu yang hanya menggunakan kaos singlet dan celana pendek saja.
Pria itu bernama Bento pemilik dari apartemen tersebut. Bento adalah seorang pengusaha yang bergerak di bidang batu giok.
"Saya mengantarkan paket," ujar Rolan kepada Bento.
"Cepat berikan kepadaku!" balas bento sambil mengambil paket tersebut dengan kasar.
"Kamu lambat sekali mengantarnya, dari tadi aku sudah menunggunya," sambung Bento.
Bento tampak kesal karena menunggu barang ini dirinya telah kehilangan banyak waktu. Seharusnya malam ini dirinya bisa 3 sampai 4 kali bermain, pikirnya.
Tanpa sengaja Rolan juga melihat ada sosok wanita di dalam apartemen itu. Wanita tersebut menggunakan pakaian yang begitu tipis, sehingga memperlihatkan setiap bentuk lekuk tubuhnya.
Wanita tersebut memakai riasan yang tebal, sehingga membuat wajahnya sangat putih di bandingkan tangannya. Namun bentuk tubuhnya benar-benar sangat menggoda sekali. Dadanya besar dan bokongnya lebar, benar-benar sangat tobrut.
"Apalagi yang kamu tunggu?" tanya Bento mendapati Rolan tidak kunjung pergi.
"Cepat pergi sana!" sambung Bento menutup pintu.
Rolan juga mulai pergi dari apartemen tersebut. Hari sudah malam, awan hitam juga mulai menutupi bintang-bintang malam. Kilat mulai menyambar di kejauhan, menandakan sebentar lagi hujan akan turun.
Rolan merasakan suatu perasaan yang aneh di dalam dirinya. Rasanya malam ini hatinya begitu bahagia seakan akan mendapatkan sesuatu yang sangat berharga. Kedua matanya juga terus berkedut dari tadi.
Rumah susun tempat Rolan tinggal ada di kawasan pinggiran kota, membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai ke sana.
Di perjalanan, ketika Rolan mulai melewati sebuah taman terbengkalai yang sudah penuh dengan pepohonan yang rimbun, sebuah benda tiba-tiba saja jatuh dari langit.
Benda itu tampak seperti meteor dengan kilauan api langsung jatuh di tengah-tengah taman terbengkalai tersebut.
"Duar..." suara ledakan juga terdengar di sana.
"Apa itu yang jatuh barusan?" ucap Rolan terkejut.
Rolan yang penasaran segera berhenti dan memarkirkan sepeda motornya. Dirinya segera masuk ke dalam taman menuju ke tempat meteor tersebut jatuh.
Rolan mulai menerobos pepohonan lebat dan sampailah di tempat meteor itu jatuh. Terlihat gumpalan asap tebal dan percikan api di area itu.
Angin mulai berhembus kencang menerpa gumpalan asap hitam di tempat itu. Seiring asap hitam yang mulai hilang, mulai muncul seorang pria tua dengan rambut panjang berwarna putih di sana.
Ternyata benda yang tampak seperti meteor itu ternyata adalah seorang pria tua yang turun dari langit.
Pria tua tersebut juga langsung melihat ke arah Rolan. Pandangannya begitu tajam dan dingin menatap Rolan.
Lalu kemudian Rolan langsung kaget karena tiba-tiba saja kedua mata pria tua itu tampak bersinar sekali. Cahaya sinar dari mata pria tua tersebut langsung menerangi gelapnya malam.
Belum sempat Rolan bereaksi, pria tua itu sudah muncul di hadapannya, sehingga membuat Rolan semakin kaget.
"Kita berjodoh anak muda, aku turun dari langit karena mencari orang untuk mewarisi kekuatan ku," ujar pria tua itu kepada Rolan.
"Aku akan memberikanmu mata sakti dari langit," sambung pria tua.
Kemudian pria tua itu tiba-tiba saja mencongkel kedua matanya dengan tangannya. Sontak saja Rolan langsung ketakutan sekali. Kini kedua bola mata pria tua itu telah terlepas dan pegangnya sendiri.
"Hantu..." Rolan sangat ketakutan sekali dan mengira pria tersebut adalah hantu.
Pria tua itu kini tampak menyeramkan dengan kedua matanya yang telah copot. Di malam hari seperti ini, jelas dia adalah hantu, anggap Rolan.
Rolan hendak mencoba lari dari sana, tapi mendapati tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali. Segala macam bacaan doa Rolan baca, namun juga masih tidak bisa bergerak.
Tiba-tiba saja pria tua itu langsung memasukkan kedua bola mata di tangannya ke dalam kedua mata Rolan. Kedua bola mata itu langsung bersatu dengan mata Rolan.
Seketika Rolan merasakan pandangannya langsung menjadi putih bersih karena sebuah cahaya yang menyilaukan. Energi dari mata itu masuk ke tubuh Rolan. Tubuhnya mulai terasa berat, lalu tiba-tiba saja Rolan langsung terjatuh tidak sadarkan diri di sana.
Rolan tergeletak tidak sadarkan diri di taman yang sudah terbengkalai tersebut. Si pria tua hanya menunjukkan sedikit senyuman di bibirnya, kemudian tubuhnya mulai hilang secara perlahan.
Selama Rolan tidak sadar, energi alam di sekitarnya mulai masuk ke dalam kedua matanya secara perlahan-lahan.
Tiga jam telah berlalu, Rolan juga mulai tersadar kembali. Begitu tersadar, Rolan merasakan kedua matanya terasa sangat hangat dan terus berkedut.
"Ini..." Rolan seketika langsung teringat kejadian sebelumnya.
"Hantu..." Rolan segera bangkit dan lari dari sana.
Rolan segera menaiki sepeda motornya dan melaju dengan kencang. Sampai di rumah susunnya, Rolan segera mengunci pintunya rapat-rapat.
Tubuhnya tampak gemetaran karena begitu sangat ketakutan sekali. Hujan juga mulai turun dengan deras di ikuti guntur yang menggelegar. Keadaan seperti ini semakin menambah rasa takut Rolan.
Rolan menyangka bahwa pria tua tadi adalah sosok hantu di taman yang menakutinya. Taman itu sudah lama terbengkalai dan di tumbuhi oleh banyak pohon besar termasuk pohon beringin. Pohon beringin besar terkenal angker, sehingga sudah pasti ada penunggunya di sana, pikirnya.
Di saat Rolan begitu sangat ketakutan, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar.
"Tok... tok..." sontak saja Rolan terkejut.
Dirinya baru saja bertemu hantu, hari juga sudah larut malam, siapa yang mengetuk pintu kamarnya malam-malam begini, pikir Rolan panik.
"Rolan, apa kamu sudah tidur?" ujar seseorang yang mengetuk pintu.
Mendengar itu, barulah Rolan merasa tenang. Rolan mengenal suara tersebut yang merupakan suara dari Melodi.
Selain kerja di tempat yang sama sebagai sama-sama kurir, ternyata mereka berdua juga tinggal sebelahan rumah. Mereka berdua sama-sama tinggal di rumah susun yang ada di lantai dua gedung.
Rolan segera bangkit dari tempat tidurnya dan membukakan pintu. Sekilas sebuah cahaya menyilaukan tiba-tiba terlintas di kedua mata Rolan tanpa di sadarinya.
Setelah pintu terbuka, Rolan langsung terkejut bukan main melihat Melodi datang tidak menggunakan pakaian. Melodi di mata Rolan hanya menggunakan bra dan celana dalam saja.
"Melodi, apa yang kamu lakukan?" tanya Rolan.
"Kenapa malam-malam begini kamu hanya memakai pakaian dalam saja? " sambung Rolan.
Melodi justru tampak bingung dengan perkataan Rolan ini. Bisa-bisanya Rolan mengatakan dirinya hanya menggunakan pakaian dalam saja. Waktu sudah malam dan sedang hujan, dirinya sedang menggunakan jaket saat ini agar tidak kedinginan.
Rolan sendiri melihat Melodi hanya menggunakan bra dan celana dalam yang bermotif bunga. Rolan juga mulai terperangah melihat bentuk tubuh dari Melodi.
Tidak di sangka bentuk tubuh Melodi ternyata begitu sangat indah. Kulitnya putih banget dan tampak halus sekali, pikir Rolan.
Pandangan Rolan juga tertuju pada bagian dadanya yang begitu menggoda, seperti dua buah semangka saja.
"Punya Melodi ini ternyata sebesar ini, juga masih kencang," ucap Rolan dalam hati.
Ukuran dada Melodi memang lebih besar di bandingkan dengan wanita pada umumnya, sehingga membuatnya sangat menggoda. Warnanya begitu putih, sehingga bisa terlihat urat nadi di dalamnya. Ada tai lalat di dada sebelah kirinya, sehingga membuat Rolan ingin menyentuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Aman Wijaya
jooooz jooooz gandos lanjut
2025-10-14
0