BAB V: Pencurian Kunci di Bawah Pengawasan

Ketenangan Danu adalah ancaman yang lebih menakutkan daripada amarahnya. Senyuman tipisnya saat berbalik menunjukkan bahwa ia sedang menguji Arion. Jika Arion gagal memberikan kunci atau dokumen yang diminta, Danu akan punya alasan untuk kembali dengan cara yang lebih memaksa.

"Cepat, Kak. Aku tidak suka dia berlama-lama di luar," bisik Kyra, suaranya kembali pada nada memerintah yang dingin.

Mereka bertiga memasuki ruang kerja Ayah yang besar dan gelap. Luna dan Kyra berdiri di ambang pintu, seperti dua malaikat penjaga yang siap menjebak.

Arion berjalan ke meja kerja jati yang tebal. Ia tahu laci mana yang dimaksud Danu—laci yang selalu terkunci dan tersembunyi.

Arion merogoh saku, mengeluarkan Kunci Perak yang ia temukan. Kunci itu dingin di telapak tangannya.

"Jika laci ini hanya berisi dokumen proyek, kenapa Ayah tidak menyimpannya di brankas kantor?" Arion bertanya, lebih kepada dirinya sendiri.

Kyra menjawab, matanya memancarkan kecerdasan yang berbahaya. "Ayah tidak pernah mempercayai Danu. Ayah hanya menggunakan Danu untuk mengawasi kami dari jauh. Dokumen itu adalah umpan."

Arion memasukkan Kunci Perak itu ke dalam laci tersembunyi. Klik. Bunyi yang tegas dan mekanis itu terasa sangat keras dalam keheningan.

Laci itu bergeser terbuka.

Di dalamnya, Arion menemukan dua hal.

Pertama, sebuah dokumen amplop cokelat dengan logo proyek pembangunan Bandung, persis seperti yang dikatakan Danu.

Kedua, di balik dokumen itu, tersembunyi sebuah buku harian berkulit hitam yang lusuh dan sebuah benda kecil: gelang magnetik tipis, berwarna perak kusam, yang terlihat lebih primitif dan lebih kuat daripada Gelang Perak Luna.

Arion segera mengambil ketiganya. Ia meraih dokumen proyek itu dan menyodorkannya ke Kyra.

"Ambil ini. Jika Danu bertanya, katakan aku sedang mencarinya sekarang," perintah Arion.

Kyra mengangguk, mengambil amplop itu, dan buru-buru keluar, menutup pintu di belakangnya, meninggalkan Arion sendirian dengan Luna.

Kini hanya Arion dan Luna di ruangan itu. Luna menatap Arion dengan mata yang kembali dipenuhi kepolosan.

"Apa itu, Kak?" bisik Luna, menunjuk ke buku harian dan gelang magnetik di tangan Arion.

"Aku tidak tahu," jawab Arion. Ia menyadari. Ayah tidak hanya meninggalkan petunjuk untuk Arion; Ayah meninggalkan petunjuk untuk Luna.

Arion membuka buku harian itu secara acak. Tulisannya rumit dan ilmiah, penuh dengan istilah seperti "resonansi emosi," "titik pematian," dan "kecepatan transfer Pure Energy."

Sebuah paragraf menarik perhatian Arion, yang ia baca dalam hati:

> ...Ikatan Murni (Pure Bond) antara Luna dan Kyra kini menjadi terlalu berbahaya. Ikatan itu terlalu kuat, dan Luna tidak dapat menahan emosi yang masuk. Gelang Perak Luna adalah kontrol eksternal, tetapi aku butuh kontrol internal. Aku harus menciptakan Jangkar Emosi yang kuat, yang bisa menyerap, memanipulasi, dan menahan resonansi emosi mereka. Arion adalah kandidat yang sempurna, karena ia adalah Jangkar Logika. Tetapi, jika ia gagal, aku telah menyiapkan Protokol Darurat. Gelang Hitam ini harus dipakai oleh Jangkar Alternatif sebelum kehancuran total.

>

Arion menggenggam gelang magnetik tipis itu. Jadi, Gelang ini bukan untuk Luna. Itu adalah Gelang Alternatif—sebuah kontrol cadangan yang lebih kuat untuk mengikat Jangkar.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar cepat di koridor. Pintu ruang kerja Ayah terbuka dengan sedikit kasar.

Kyra kembali, wajahnya pucat. "Danu menuntut! Dia bilang amplop itu kosong! Dia tahu kau menyembunyikan sesuatu!"

"Amplop itu memang kosong. Hanya umpan," gumam Arion, otaknya bekerja cepat.

Danu muncul di belakang Kyra, ekspresinya tidak lagi ramah. Ia menatap Arion dengan tatapan pemburu.

"Aku tahu kau cerdas, Ri. Tapi jangan bermain-main dengan Ayahmu," kata Danu, suaranya rendah dan mengancam. "Berikan padaku yang sebenarnya."

Danu melihat buku harian dan Gelang Hitam di tangan Arion. Matanya membesar.

"Itu dia! Protokol Darurat! Serahkan padaku!" Danu melangkah maju.

Kyra segera bereaksi. Ia mendorong Arion ke samping, menempatkan tubuhnya antara Arion dan Danu.

"Jangan sentuh dia!" teriak Kyra.

Luna juga bergerak. Ia melepaskan pelukannya pada kotak musik dan maju. Gelang Perak di pergelangan tangannya memancarkan kilau perak yang sangat dingin.

"Kau tidak akan mendapatkannya, Danu," bisik Luna. Suaranya bukan lagi rengekan manja. Itu adalah perintah.

Tiba-tiba, Arion merasakan resonansi. Ruangan itu menjadi berat, seolah udara tiba-tiba dipenuhi air. Ini adalah kekuatan emosi murni Luna.

Danu merasakan resonansi itu. Ia membeku. "Luna! Jangan! Kau akan menghancurkan Pure Bond-mu sendiri!"

"Aku tidak peduli!" teriak Luna. Ia memancarkan keputusasaan dan ketakutan yang begitu kuat, Arion merasakan lututnya lemas. Ia harus segera bertindak.

Arion tahu apa yang harus ia lakukan. Ia tidak bisa membiarkan Luna melepaskan semua kekuatan itu.

Arion, di tengah kekacauan, meraih Gelang Hitam magnetik yang lebih kecil itu. Dalam sepersekian detik yang penuh panik, ia melihat buku harian itu. Tepat sebelum Danu menyerang, Arion mengambil keputusan.

Arion melingkarkan Gelang Hitam itu ke pergelangan tangannya.

ZAP!

Bukan rasa sakit, melainkan dingin yang mematikan yang merayap dari pergelangan tangan ke seluruh tubuhnya. Rasanya seperti seluruh emosi Luna dan Kyra, ketakutan mereka, kecemburuan mereka, keputusasaan mereka, tiba-tiba mengalir ke dalam diri Arion.

Luna segera berhenti. Ia menatap Arion, matanya membesar karena terkejut. Kekuatan yang ia lepaskan seketika lenyap.

Gelang Hitam itu telah berhasil. Arion telah menjadi Jangkar Emosi mereka.

Danu, melihat Gelang Hitam itu telah terpasang, berbalik. Senyumnya penuh kekalahan.

"Tidak mungkin. Ayahmu memilih Jangkar yang salah!" Danu membanting pintu dan melarikan diri, menyisakan keheningan di ruang kerja Ayah.

Kyra dan Luna mendekati Arion. Mereka menatap Gelang Hitam di pergelangan tangannya. Mereka tidak lagi cemburu atau manja. Mereka hanya tampak terkejut, namun ada kilatan keterikatan total di mata mereka.

"Kau... kau melakukannya," bisik Kyra, tangannya terangkat, menyentuh Gelang Hitam itu. "Kau telah mengambil alih ikatan kami."

Arion merasakan emosi mereka. Ia merasakan ketakutan Luna dan tekad Kyra. Emosi mereka kini milik Arion.

Danu telah pergi. Tapi pertarungan baru saja dimulai. Arion kini adalah bagian dari mereka.

Episodes
1 BAB I: Pintu Sekolah yang Kacau
2 BAB II: Gelang Perak dan Batas yang Retak
3 BAB III: Panggilan Tengah Malam
4 BAB IV: Ukiran Kuno dan Kebenaran yang Terlarang
5 BAB V: Pencurian Kunci di Bawah Pengawasan
6 BAB VI: Tarian di Bawah Cahaya Kota
7 BAB VII: Rahasia di Balik Ukiran
8 BAB VIII: Kotak Penyimpanan dan Bukti
9 BAB IX: Janji Sang Jangkar
10 BAB X: Pengawas dan Jaringan Tersembunyi
11 BAB XI: Konfrontasi di Kafe Mata Air
12 BAB XII: Ujian Kesetiaan
13 BAB XIII: Malam Tanpa Lampu
14 BAB XV: Kunci Emas dan Peta Keterikatan
15 BAB XVI: Pengkhianatan Sang Pengawas
16 BAB XVII: Membangun Sangkar
17 BAB XVIII: Ujian Terakhir: Risa
18 BAB XIX: Kebenaran di Rekaman Terakhir
19 BAB XX: Retaknya Persatuan (Titik Balik
20 BAB XXI: Strategi Sang Pengawas
21 BAB XXII: Cincin di Jari
22 BAB XXIII: Jalan Menuju Markas
23 BAB XXIV: Mata Buta
24 BAB XXV: U-Turn dan Penguasa
25 BAB XXVI: Keputusan Sang Pengantin
26 BAB XXVII: Kunci Pematian
27 BAB XXVIII: Bebas dan Kejam
28 BAB XXIX: Konsekuensi Kebebasan Luna pergi.
29 BAB XXX: Pertaruhan di Puncak Menara
30 BAB XXXI: Pelarian di Bawah Sumpah
31 BAB XXXII: Safehouse Sang Mata Buta
32 BAB XXXIII: Perang Saudara
33 BAB XXXIV: Perahu Cadangan
34 BAB XXXV: Rencana Pertaruhan Ganda
35 BAB XXXVI: Perangkap Arsitek
36 BAB 36: PERANGKAP ARSITEK
37 BAB 37: KEMENANGAN YANG PAHIT
38 BAB 38: BISIKAN TAHANAN
39 BAB 39: MEMUTUS RANTAI PENG AWAS
40 BAB 40: TITIK BALIK II: PILIHAN ELARA
41 BAB 41: KONFRONTASI DI BAWAH TANAH
42 BAB 42: WARISAN SANG ANTITESIS
43 BAB 43: DILEMA SANG JANGKAR ABADI
44 BAB 44: SANGKAR YANG TERKUAK
45 BAB 45: PERUBAHAN ARUS
46 BAB 46: PERTARUNGAN DI BALIK LAYAR
47 BAB 47: PERSIAPAN UNTUK BADAI
48 BAB 48: BENTENG TERTINGGAL
49 BAB 49: TITIK AWAL YANG BARU
50 BAB 50: SANGKAR DAN SUAR
51 BAB 51: UJIAN API DI CAHAYA TENANG
52 BAB 52: JEJAK MENUJU GELAP
53 BAB 53: LOLOS DARI KEGELAPAN
54 BAB 54: KEPULANGAN YANG GETIR
Episodes

Updated 54 Episodes

1
BAB I: Pintu Sekolah yang Kacau
2
BAB II: Gelang Perak dan Batas yang Retak
3
BAB III: Panggilan Tengah Malam
4
BAB IV: Ukiran Kuno dan Kebenaran yang Terlarang
5
BAB V: Pencurian Kunci di Bawah Pengawasan
6
BAB VI: Tarian di Bawah Cahaya Kota
7
BAB VII: Rahasia di Balik Ukiran
8
BAB VIII: Kotak Penyimpanan dan Bukti
9
BAB IX: Janji Sang Jangkar
10
BAB X: Pengawas dan Jaringan Tersembunyi
11
BAB XI: Konfrontasi di Kafe Mata Air
12
BAB XII: Ujian Kesetiaan
13
BAB XIII: Malam Tanpa Lampu
14
BAB XV: Kunci Emas dan Peta Keterikatan
15
BAB XVI: Pengkhianatan Sang Pengawas
16
BAB XVII: Membangun Sangkar
17
BAB XVIII: Ujian Terakhir: Risa
18
BAB XIX: Kebenaran di Rekaman Terakhir
19
BAB XX: Retaknya Persatuan (Titik Balik
20
BAB XXI: Strategi Sang Pengawas
21
BAB XXII: Cincin di Jari
22
BAB XXIII: Jalan Menuju Markas
23
BAB XXIV: Mata Buta
24
BAB XXV: U-Turn dan Penguasa
25
BAB XXVI: Keputusan Sang Pengantin
26
BAB XXVII: Kunci Pematian
27
BAB XXVIII: Bebas dan Kejam
28
BAB XXIX: Konsekuensi Kebebasan Luna pergi.
29
BAB XXX: Pertaruhan di Puncak Menara
30
BAB XXXI: Pelarian di Bawah Sumpah
31
BAB XXXII: Safehouse Sang Mata Buta
32
BAB XXXIII: Perang Saudara
33
BAB XXXIV: Perahu Cadangan
34
BAB XXXV: Rencana Pertaruhan Ganda
35
BAB XXXVI: Perangkap Arsitek
36
BAB 36: PERANGKAP ARSITEK
37
BAB 37: KEMENANGAN YANG PAHIT
38
BAB 38: BISIKAN TAHANAN
39
BAB 39: MEMUTUS RANTAI PENG AWAS
40
BAB 40: TITIK BALIK II: PILIHAN ELARA
41
BAB 41: KONFRONTASI DI BAWAH TANAH
42
BAB 42: WARISAN SANG ANTITESIS
43
BAB 43: DILEMA SANG JANGKAR ABADI
44
BAB 44: SANGKAR YANG TERKUAK
45
BAB 45: PERUBAHAN ARUS
46
BAB 46: PERTARUNGAN DI BALIK LAYAR
47
BAB 47: PERSIAPAN UNTUK BADAI
48
BAB 48: BENTENG TERTINGGAL
49
BAB 49: TITIK AWAL YANG BARU
50
BAB 50: SANGKAR DAN SUAR
51
BAB 51: UJIAN API DI CAHAYA TENANG
52
BAB 52: JEJAK MENUJU GELAP
53
BAB 53: LOLOS DARI KEGELAPAN
54
BAB 54: KEPULANGAN YANG GETIR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!