Bab 4. Mengubah Gubuk Menjadi Rumah

Sunyi.

Itu adalah kata pertama yang terlintas di benak Edward saat dia berdiri di tengah apartemen barunya. Sinar rembulan yang masuk melalui jendela kotor menerangi debu yang melayang di udara. Aroma lembab dan cat usang memenuhi ruangan, terasa sangat kontras dengan aroma segar yang kini bisa ia deteksi dengan inderanya yang tajam.

Entah berapa kali pun dia berpikir, Edward masih merasa ini mimpi. Edward menatap keseluruhan ruangan. Tempat Ini miliknya. Sebuah ruangan seluas 3x4 meter dengan kamar mandi di dalamnya. Dindingnya ada retakan-retakan kecil, lantainya kusam, dan plafonnya sedikit mengelupas.

[Notifikasi! Misi Utama Tersedia!]

Layar sistem muncul kembali, memberinya arahan yang jelas.

 

**Misi Utama: Mengubah Gubuk Menjadi Rumah**

**Deskripsi:** Sebuah rumah bukanlah tentang luasnya, tapi tentang kenyamanan dan fungsinya. Ubah ruangan ini menjadi tempat yang layak dan nyaman untuk dihuni, sebuah tempat di mana Anda bisa beristirahat dan merencanakan masa depan.

**Tugas:**

1. Lakukan pembersihan total.

2. Perbaiki semua kerusakan kecil (retakan dinding, keran yang menetes, dll).

3. Cat ulang seluruh ruangan dengan warna netral.

4. Beli perabotan minimalis (kasur, meja belajar, satu kursi).

**Waktu:** 5 Hari

**Hadiah:**

- Rp 5.000.000

- Skill: [Fotografi Memori (Level 1)] - Kemampuan untuk mengingat semua yang dilihat dengan sempurna selama 24 jam.

- Bakat: [Seni Mengatur Ruang] (telah diberikan, sekarang aktif)

**### Gagal:** Tidak ada hukuman, tapi kenyamanan Anda akan tertunda.

Edward membaca misi itu dengan seksama. Misi datang tepat waktu. Sistem ini tidak hanya memberinya uang, tapi juga memaksanya untuk membangun hidupnya secara bertahap dan bertanggung jawab.

"Fotografi Memori," gumamnya. Skill itu akan sangat berguna untuk sekolah nanti.

Dia meletakkan ranselnya di lantai dan mulai bekerja.

Langkah pertama: membersihkan. Dia tidak punya alat kebersihan apa pun. Dengan sisa uangnya, dia perlu ke toko bangunan dan toko perlengkapan rumah tangga.

Keesokan paginya, Edward pergi ke toko bangunan terdekat. Dia berpakaian rapi dengan kaos dan jeans baru yang kemarin dibeli, tetapi tetap terlihat sederhana. Dia berjalan melewati barisan cat, kuas, dan amplas.

"Butuh bantuan, dek?" tanya seorang karyawan yang sedang menyusun cat.

"Saya butuh cat untuk dinding dalam, yang warnanya netral. Putih atau krem. Juga dempul, amplias, dan kuas." kata Edward dengan jelas.

Karyawan itu menatap Edward. "Mau ngecat sendiri atau Butuh bantuan tukang, dek?"

"Tidak, saya bisa sendiri." jawab Edward tenang.

Pria itu tersenyum. "Anak muda zaman sekarang jarang ada yang mau kerja sendiri. Saya kasih tahu yang bagus ya. Untuk ruangan kecil, pakai ini saja."

Dia mengambil sebuah kaleng cat dengan label "Bright White". "Harganya terjangkau, hasilnya bagus, dan juga cepat kering."

Edward mengangguk, mendengarkan saran pria itu. "Baik, saya ambil yang itu. Saya juga butuh sekop, sapu, pel, dan kain lap."

Edward membayar semua barang itu dengan total Rp 2.500.000. Sistem segera memberinya notifikasi.

[Transaksi terdeteksi: Rp 2.500.000]

[Penggandaan acak: x1.5]

[Total pengembalian: Rp 3.750.000]

[Saldo saat ini: Rp 33.230.000]

Setelah Kembali ke apartemen, Edward mulai menggulung lengan bajunya. Edward mungkin pernah memperbaiki atap yang bocor di panti asuhan pernah memperbaiki pagar dan beberapa pekerjaan lainnya.

Tapi dia tidak pernah melakukan pekerjaan tukang sebelumnya, tapi begitu dia mengambil dempul dan spatula, sesuatu yang aneh terjadi. Bakat `Seni Interior` dan skill `Perbaikan Rumah Dasar` yang diberikan sistem sepertinya langsung terintegrasi dalam otaknya.

Tanpa sadar, tangannya bergerak dengan sendirinya. Dia seolah tahu persis sudut yang harus di ampelas, tekanan yang harus diberikan pada dempul untuk menutup retakan, seolah-olah dia sudah melakukan ini puluhan kali. Proses yang seharusnya memakan waktu berjam-jam dan mungkin menghasilkan hasil yang berantakan, malah dapat dilakukannya dengan efisien dan rapi.

***

Dua hari pertama Edward menghabiskan waktu untuk membersihkan dan memperbaiki. Debu di bersihkan, lantai dikosongkan, dan retakan di dinding menghilang.

***

Pada hari ketiga, dia mulai mengecat. Gerakan Edward stabil dan terukur, tidak ada tetesan cat yang jatuh sembarangan.

Saat dia mengecat di dinding terakhir, dia melangkah mundur untuk mengagumi hasilnya. Apartemen yang tadinya suram dan kotor kini terang, bersih, dan terasa nyaman. Warna putih cerah memberikan ilusi ruangan yang lebih besar. Aroma cat baru yang segar menggantikan bau lembab.

Ini masih kosong, tapi sudah terasa seperti rumah.

***

Hari keempat, Edward pergi ke toko furnitur. Dia tidak mencari barang mewah. Matanya tertuju pada sebuah kasur lipat yang tipis namun nyaman, sebuah meja belajar dari kayu pinus sederhana, dan sebuah kursi ergonomis dasar. Semuanya fungsional.

Totalnya Rp 3.000.000.

[Transaksi terdeteksi: Rp 3.000.000]

[Penggandaan acak: x1.6]

[Total pengembalian: Rp 4.800.000]

[Saldo saat ini: Rp 35.030.000]

Edward mulai menyusun perabotannya di apartemen. Meja belajar diletakkan di dekat jendela untuk mendapatkan cahaya alami. Kasur lipat disimpan di sudut. Ruangan itu minimalis, tapi `Seni interiornya`-nya membuatnya terasa efisien dan nyaman. Setiap benda memiliki tempatnya.

***

Di malam kelima, Edward duduk di lantai yang bersih, bersandar di dinding yang baru dicat. Dia makan mie instan, makanan yang selalu menjadi bagian dari hidupnya. Tapi kali ini, rasanya berbeda. Dia makan di rumahnya sendiri.

Ponselnya bergetar.

[Misi 'Mengubah Gubuk Menjadi Rumah' selesai.]

[Hadiah: Rp 5.000.000 telah ditambahkan.]

[Hadiah: Skill [Fotografi Memori (Level 1)] telah ditambahkan.]

[Saldo saat ini: Rp 40.030.000]

Edward merasakan aliran informasi baru di otaknya. Seolah-olah sebuah saklar telah dinyalakan. Dia menatap sekeliling ruangan, lalu menutup mata. Dia bisa mengingat setiap detail dengan sempurna—tekstur dinding, pola serat kayu di mejanya, bahkan posisi tetesan terakhir cat yang dia hapus.

Gila. Skill ini luar biasa.

Setelah makan, Edward mengambil ponselnya. Saatnya untuk langkah selanjutnya. Dia membuka browser dan mengetik "SMA Nusantara Prestasi". Situs web sekolah muncul. Terkenal dengan akademisnya yang ketat dan biayanya yang sangat mahal.

Dia membuka halaman pendaftaran. Matanya mengerut saat membaca informasinya.

Biaya Pendaftaran. : Rp 2.000.000

Uang Pangkal. : Rp 25.000.000

SPP per Bulan. : Rp 3.000.000

Pendaftaran Ditutup : 7 Hari Lagi

Dan ada satu baris lagi yang membuat Edward tertarik.

Ujian Masuk Khusus: Diberlakukan untuk calon siswa dengan prestasi luar biasa atau nilai akademis yang tidak bisa dibuktikan secara standar. Peserta harus lulus tes tertulis dan wawancara.

Edward tersenyum tipis. Uang pangkal dan SPP masih bisa dia tanggung dengan saldo sekarang, terutama jika sistem terus membantunya. Tapi "Ujian Masuk Khusus" inilah yang menjadi jalurnya. Dia tidak punya rapor dari sekolah formal yang memuaskan karena sering pindah-pindah dan harus bekerja.

.

Edward menatap layar ponselnya, lalu melihat sekeliling apartemen kecilnya yang bersih dan terang. Dari sebuah panti asuhan, kini dia punya rumah. Dan segera, dia mungkin akan punya sekolah.

Langkah demi langkah, Dia pasti akan bisa membuat fondasi itu semakin kuat.

Terpopuler

Comments

Nathalie soraya

Nathalie soraya

author nya good banget mau nerima saran pantes banyak yang baca padahal masih awal

2025-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sistem
2 Bab 2. Investasi Pertama
3 Bab 3. Membeli Apartemen
4 Bab 4. Mengubah Gubuk Menjadi Rumah
5 Bab 5. Gerbang Nusantara
6 Bab 6. Surat dari SMA Nusantara
7 Bab 7. Gurita di Akuarium
8 Bab 8. Aurora
9 Bab 9. Singa yang sedang tidur
10 Bab 10. kompetisi
11 Bab 11. Ajakan Setim
12 Bab 12. Rencana busuk
13 Bab 13. Kekalahan Telak
14 Bab 14. kekalahan Telak Part 2
15 Bab 15. Kemenangan Termanis
16 Bab 16. Ancaman Baru
17 Bab 17. Langkah pertama
18 Bab 18. Proses
19 Bab 18.5. Senjata, Perisai, dan Singa Betina
20 Bab 19. Langkah kedua
21 Bab 20. Fondasi Baru
22 Bab. 20.5. Singa Tua dan Anak Singa
23 Bab 21. Melawan 18 Preman
24 Bab 22. Pergi ke Panti
25 Bab 22.5. Debaran Jantung
26 Bab.23. Langkah ketiga
27 Bab 24. Dua Aurora
28 Bab 25. Frustasi
29 Bab 26. Evolusi
30 Bab 27. Serangan balik
31 Bab 28. Diabaikan
32 Bab 29. Menang atau kalah
33 Bab 30. Perang
34 Bab 31. Sebuah pelukan yang menenangkan
35 Bab 32. Berbohong
36 Bab 33. Kebenaran
37 Bab 34. Skakmat
38 Bab. 35. Meleyot
39 Bab 36. 1000×
40 Bab 37. Jebakan
41 Bab 38. Mode Bertarung
42 Bab 39. Panggilan di tengah malam
43 Bab 40. Kemarahan
44 Bab 41. Misi Gila
45 Bab 42. Salah tingkah
46 Bab 43. Pelukan hangat
47 Bab 44. Misi baru
48 Bab 45. Chimera
49 Bab 46. Pertemuan singkat
50 Bab 47. Lima Bulan kemudian
51 Bab 48. Time skip
52 Bab 49. Menuju San Francisco
53 Bab 50. Aku merindukanmu
54 Bab 51. Buka pintu
55 Bab 52. Canggung
56 Bab 53. Perhatian
57 Bab 54. Si dingin
58 Bab 55. Photo booth
59 Bab 56. Ngambek
60 Bab 57. Panggilan yang mengganggu
61 Bab 58. Jerman
62 Bab 59. Obrolan di ruang tamu
63 Bab 60. Pernyataan yang tertunda
64 Bab 61. Jarak
65 Bab 62. Dragon Spark
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1. Sistem
2
Bab 2. Investasi Pertama
3
Bab 3. Membeli Apartemen
4
Bab 4. Mengubah Gubuk Menjadi Rumah
5
Bab 5. Gerbang Nusantara
6
Bab 6. Surat dari SMA Nusantara
7
Bab 7. Gurita di Akuarium
8
Bab 8. Aurora
9
Bab 9. Singa yang sedang tidur
10
Bab 10. kompetisi
11
Bab 11. Ajakan Setim
12
Bab 12. Rencana busuk
13
Bab 13. Kekalahan Telak
14
Bab 14. kekalahan Telak Part 2
15
Bab 15. Kemenangan Termanis
16
Bab 16. Ancaman Baru
17
Bab 17. Langkah pertama
18
Bab 18. Proses
19
Bab 18.5. Senjata, Perisai, dan Singa Betina
20
Bab 19. Langkah kedua
21
Bab 20. Fondasi Baru
22
Bab. 20.5. Singa Tua dan Anak Singa
23
Bab 21. Melawan 18 Preman
24
Bab 22. Pergi ke Panti
25
Bab 22.5. Debaran Jantung
26
Bab.23. Langkah ketiga
27
Bab 24. Dua Aurora
28
Bab 25. Frustasi
29
Bab 26. Evolusi
30
Bab 27. Serangan balik
31
Bab 28. Diabaikan
32
Bab 29. Menang atau kalah
33
Bab 30. Perang
34
Bab 31. Sebuah pelukan yang menenangkan
35
Bab 32. Berbohong
36
Bab 33. Kebenaran
37
Bab 34. Skakmat
38
Bab. 35. Meleyot
39
Bab 36. 1000×
40
Bab 37. Jebakan
41
Bab 38. Mode Bertarung
42
Bab 39. Panggilan di tengah malam
43
Bab 40. Kemarahan
44
Bab 41. Misi Gila
45
Bab 42. Salah tingkah
46
Bab 43. Pelukan hangat
47
Bab 44. Misi baru
48
Bab 45. Chimera
49
Bab 46. Pertemuan singkat
50
Bab 47. Lima Bulan kemudian
51
Bab 48. Time skip
52
Bab 49. Menuju San Francisco
53
Bab 50. Aku merindukanmu
54
Bab 51. Buka pintu
55
Bab 52. Canggung
56
Bab 53. Perhatian
57
Bab 54. Si dingin
58
Bab 55. Photo booth
59
Bab 56. Ngambek
60
Bab 57. Panggilan yang mengganggu
61
Bab 58. Jerman
62
Bab 59. Obrolan di ruang tamu
63
Bab 60. Pernyataan yang tertunda
64
Bab 61. Jarak
65
Bab 62. Dragon Spark

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!