BAB 2 : Pub

"Benar-benar pria yang aneh", kata Leo.

"Ia sama sekali tidak menjawab pertanyaan dariku", kata Sofia dengan wajah tidak percaya.

"Saya harap tidak melihatnya lagi", kata Sofia lagi.

Leo hanya diam dan terus menyetir mobil.

"Sayang? Kau lihat bagaimana dia menghilang begitu saja? Benar -benar pria aneh!", kata Sofia lagi, yang tiba-tiba terlihat sangat kesal dengan kejadian tadi.

Dengan rasa penasaran dan masih dengan perasaan janggal kejadian tadi, kedua pasangan ini pun melanjutkan perjalanan memasuki area desa Alteas malam itu tanpa mencari tahu hawa keberadaan si pria tua misterius tadi.

Melihat sebuah pub yang terbuat dari batu granit dengan warna coklat keemasan khas rumah diperkampungan Spanyol pada umumnya, bangunan yang menggunakan kayu pinus sebagai pilar penopang di setiap ujungnya dan di tengah ruangan dengan ukuran ruangan 15x15 meter bertingkat 1, yang sudah tua ditengah desa Alteas itu. Leo menghentikan mobil tepat depan bangunan tua tersebut. Rupanya pub itu memiliki beberapa kamar yang sering digunakan sebagai kamar penginapan bagi mereka yang melakukan perjalanan jauh atau bagi para pengunjung atau pun bagi pendaki yang datang kesana.

Meskipun tidak terlalu besar dan terkesan berdebu dan tidak mewah namun sepertinya kamar itu cukup untuk dijadikan tempat istirahat malam ini, menurut Sofia yang langsung mencari pemilik pub dan bertanya soal biaya kamar untuk semalam setelah beberapa saat keluar dari mobil.

"Anda kenal dengan seorang pria yang mengenakan topi stetson hitam dan berjenggot putih tebal?" Tanya Sofia kepada pemilik pub setelah ia selesai bertanya mengenai biaya sewa kamar untuk semalam.

"Maksudmu pria dengan topi ala Cowboys orang Amerika? " Pemilik pub bertanya kembali,

"iya.. anda mengenalnya?", Sofia bertanya lagi untuk kedua kalinya.

"Tidak...", Pemilik pub pun sontak menjawab dan setelah itu terdiam cukup lama sambil menulis sesuatu di kertas kecil.

"Kami disini jarang ada yang memakai topi Cowboys ala orang Amerika seperti itu", jawab pria pemilik pub sambil terus menulis dikertas tersebut.

"Aneh..kami baru saja bertemu dengan seseorang yang memakai topi stetson dijalan masuk kemari", kata Sofia sambil tersenyum kecil dan sedikit ekspresi heran diwajahnya sambil menoleh ke arah suaminya, Leo.

"Anda yakin?", Kata pemilik pub lagi.

"Karena masyarakat disini tidak biasa mengenakan topi stetson.. topi disini sangat berbeda dengan topi stetson ala Cowboys orang Amerika", sambil menunjuk ke arah dinding disebelah kanannya yang dimana sebuah topi berukuran besar sedang digantung disana.

"Itu adalah topi stetson tradisional milik kami.. tapi sudah tidak biasa digunakan karena ukurannya yang terlalu besar", kata pemilik pub menjelaskan topi stetson tradisional milik warga desa Alteas.

"Apakah anda melihat ia memakai topi seperti itu miss Oliviera?", Pemilik pub bertanya lagi.

"Bukan..bukan seperti itu", kata Sofia sambil menggeleng kepala dengan pelan.

"Kalau begitu..maaf nyonya Oliviera, kami tidak kenal orang dengan topi stetson dan jenggot putih tebal seperti yang anda maksud, kata pemilik pub dengan senyuman yang terkesan dipaksakan sambil menyodorkan kertas kecil yang berisi informasi biaya kamar untuk semalam kepada Sofia.

Sofia melirik sebentar ke arah kertas tersebut, dan kemudian mengangkat wajahnya, melihat lurus kearah pria pemilik pub tersebut dan menarik nafas panjang,

" Baiklah.." sambil berkata demikian dan menganggukkan kepala.

Ia bersama suaminya, Leo membalik badan dan menuju kamar dilantai atas yang sudah dipesan tadi.

"Apakah kalian akan menuju danau Tenebris besok.. mis.. mister Oliviera?", Tiba-tiba pemilik pub bertanya saat kedua pasangan ini hendak melangkah pergi. Pemilik pub bertanya dengan nada yang terkesan penuh kehati-hatian, membuat kedua pasangan ini berhenti dan menoleh ke arah pria pemilik pub berbadan besar itu.

"Iya.." mereka berdua serentak menjawab bersamaan.

"Apakah ada masalah?", Leo akhirnya membuka mulut, bertanya. Ia nampaknya sudah merasa ada yang janggal dari pertanyaan pria pemilik pub.

"Maksud saya, apakah ada masalah dengan danau Tenebris?", Lanjut tanya Leo.

"Ohh tidak... Tidak ada masalah sama sekali", ucap pria pemilik pub sambil tersenyum lebar dan dengan sedikit tawa diwajahnya.

Leo dan Sofia terdiam sejenak dan memandang ke arah pria pemilik pub tersebut dengan wajah penuh tanda tanya.

"Berhati -hatilah.. jalan kesana agak curam dan berbatu", kata pemilik pub lagi.

"Semoga besok kalian selamat sampai tujuan", kata pemilik pub itu.

Merasa ada yang disembunyikan dari nada dan gaya bicara pria pemilik pub itu, tapi Leo hanya berkata, "terimakasih.. " , ia menggandeng tangan istrinya, Sofia dan melangkah menaiki tangga menuju kamar.

"Sama-sama mister Oliviera", kata pemilik pub tersebut menutup perbincangan malam itu.

Mereka sudah tidak bisa banyak berbasa basi atau berbincang tentang kejadian janggal tadi lagi karena lelah. Tanpa berpikir panjang Leo melepas tali sepatu, menggantung jas hitam miliknya, melepas jeans dan hanya dengan celana pendek tanpa mengenakan baju, ia membanting diri diatas ranjang kamar, tidak butuh waktu lama bagi dia untuk terlelap, melupakan semua kejadian janggal di desa Alteas ini. Berbeda dengan istrinya, Sofia, ia harus duduk diatas ranjang sehabis mandi dan mengingat semua kejadian yang ia rasa janggal sejak memasuki desa Alteas ini. Rupanya ia kesulitan terlelap dalam tidur namun tetap saja ia paksakan diri untuk tidur, mengingat perjalanan esok hari akan lumayan panjang menuju kedanau Tenebris dan ia tidak ingin kelelahan dalam perjalanan mereka esok.

Terpopuler

Comments

Hao Asakura

Hao Asakura

Saya butuh lanjutannya, cepat donk 😤

2025-10-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!