Pagi itu sofia membuat nasi goreng untuk sarapan mereka sekeluarga, setelah mengerjakan semua pekerjaan rumah. setelah itu dia pun segera mandi dan bersiap ke sekolah, kemudian dia membangunkan ibunya dan juga amora
" Apaan sih ganggu orang tidur aja, gak tau apa kalo aku masih ngantuk, ngapain sih kamu" ucap amora dengan nada marah
"Udah jam 6.15 loh ra, kok belum bangun juga, emang kamu gak sekolah? Ntar telat" ucap sofia
" Udah gak usah ngurusin aku, urus aja kerjaan kamu, awas aja kalo gak ada sarapan hari ini, kamu akan tau akibatnya" papar amora dengan nada mengancam
" Udah kok sarapan nya udah aku siapin, sekarang sebaiknya kamu bangun mandi, nanti telat loh upacara nya" ucap sofia dengan sabar
" Au ahh... Rese banget jadi orang" ucap amora keluar kamar sambil mendorong tubuh mungil sofia
Sofia telah bersiap dengan seragam sekolah nya kemudian sarapan yang di temani oleh sang ayah
"Sudah siap sekolah nak? Mau ayah anterin gak?" Tawar sang ayah pada sofia
"Gak usah yah, aku jalan kaki aja sekalian olahraga, kan sekolahnya deket, nanti juga ketemu sama temen temen di jalan jadi biar ramai ke sekolahnya" jawab sang anak dengan senyum
" Yah udah ini uang sangu buat kamu ya nak" ucap ayah sembari memberi sedikit uang pada sofia
"Makasih ya ayah" jawab sofia senang
Selesai sarapan sofia pun berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki sejauh dua ratus meter, karena sudah terbiasa dia pun sangat menikmati perjalanan sambil bersenandung kecil
" Sofia...! " teriak celine sahabatnya yang sudah menunggunya di pagar sekolah
"Celine...!" teriak sofia sambil berlari dan memeluk sang sahabat
" Kangen banget aku sama kamu sof, tiga hari gak ketemu sama kamu" ucap gadis kecil bermata sipit itu
" Aku juga kangen banget sama kamu, tiga hari kamu gak di sekolah rasa nya sepi banget" ucap Sofia
" Cup, cup, cup, kasihan banget kamu" ucap celine sambil mencubit pipi Sofia sembari melangkah berdua ke kelas mereka
Lima belas menit berlalu Amora baru tiba di sekolah di antar oleh ibunya dengan mengendarai sepeda motor
Amora berjalan ke arah Sofia dan Celine menuju kelas nya dengan gaya yang sangat angkuh, seperti tidak mengenal adik nya sendiri
" Napa tuh anak?" Tanya Celine
Tanpa menjawab Sofia hanya mengangkat bahunya tanda tak tau
Hingga bel berbunyi, semua murid berkumpul di halaman sekolah untuk melaksanakan upacara bendera yang rutin di laksanakan pada hari Senin
Tiba saat sang kepala sekolah memberikan amanah untuk murid murid semua, dan memberikan pengumuman tentang pemenang lomba antar se propinsi
" Sofia Anastasya...!!!! Silahkan maju ke depan untuk mengambil hadiah dan penghargaan nya" panggil sang kepala sekolah sambil bertepuk tangan, murid yang lain pun bertepuk tangan sambil merasa bangga atas kemenangan sofia membawa nama baik sekolah mereka
Beberapa murid yang mengatakan Sofia adalah anak yang sangat beruntung lantaran dia cantik, baik, pinter lagi
Tapi lain halnya dengan amora, dia merasa sangat kesal dan cemburu atas kemenangan dan pujian atas adik nya, dia merasa semua pujian itu harusnya hanya untuknya
" Tunggu aja kamu sofia, sampai di rumah aku bakal kasi kamu pelajaran" batin amora sambil mengepalkan tangan
****
Sofia adalah seorang gadis kecil yang memiliki otak yang sangat cemerlang, selalu memenangkan perlombaan tingkat sekolah, maupun tingkat propinsi, sehingga di sekolah dia pun sangat di kenal oleh murid dan guru guru di sekolah
Namun dia tidak pernah sombong atau merendahkan teman teman nya, malah dia sering membantu teman teman nya jika mengalami kesulitan menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas
Bel pun berbunyi menandakan waktu istirahat telah di mulai
" Sofia..!!! Tadi ayah ngasi kamu uang sangu kan?" Tanya Amora sambil melipat tangan di depan dada
" Iya tadi ayah ngasi aku uang sangu kok, kenapa emang nya?"
" Sini uang nya, aku lagi butuh uang" ucap Amora sambil mengadahkan tangan di depan Sofia
" Tapi ini kan uang sangu aku, kok kamu minta sih? Emang kamu gak dapat sangu dari ayah atau ibu?" Tanya Sofia penasaran
" Gak usah banyak tanya, kasi sini cepetan aku mau pake, kalo gak aku aduin yang gak gak di ibu, kamu mau?" Ancam Amora sambil mengambil paksa uang sangu di saku Sofia
Sofia belum sempat mencegah, namun Amora sudah berlalu dengan sangat cepat, sehingga Sofia hanya bisa menghela nafas kasar
Waktu pun bergulir di pukul satu siang bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran telah usai dan mengharuskan murid murid kembali ke rumah masing masing
Sofia pun keluar kelas bersama Celine sambil bercerita dan tertawa, sampai di depan pagar mereka berpisah karena Celine di jemput oleh supir pribadi, sedangkan Sofia melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sebab rumah nya dan Celine berlawanan arah
Di pertengahan jalan dia melihat ibunya dan Amora sedang berboncengan sepeda motor, sofia memanggil mereka tapi seperti nya mereka tidak melihat dan tidak mendengarnya
Sofia hanya bisa pasrah berjalan kaki di siang bolong begini, dan berlapang dada meyakinkan dirinya kalo ibu dan Amora memang tidak mendengar teriakannya
******
Berbulan bulan pun berlalu, dan besok bertepatan adalah hari ulang tahun Sofia yang kedua belas tahun, dia pun meminta hadiah dari sang ibu
" Bu, besok kan aku ulang tahun, boleh gak aku minta hadiah dari ibu?"
" Emang kamu mau hadiah apa sih" tanya sang ibu dengan nada malas
" Aku pengen sepatu baru boleh gak Bu?"
" Emang sepatu kamu kenapa? Kan masih bagus tuh masih bisa di pake juga kan? Tanya sang ibu
Sofia segera berlalu dan mengambil sepatunya untuk di perlihatkan pada ibunya
" Ini Bu coba lihat sepatuku, udah gak muat, kaki aku sakit bu karena kekecilan, terus udah sobek juga" ucap Sofia
" Aduhhh!!! Masih bisa di pake itu, yang penting kan gak lepas dari dasar sepatunya sofia, kamu pikir harga sepatu itu murah? buang buang uang aja kamu" Ucap ibunya
" Tapi Bu, aku kan punya uang nya ada di ibu, aku cuma minta beli sepatu kok Bu, boleh ya Bu" bujuk nya
" Gak, gak, gak, uang kamu tuh udah habis di pake buat keperluan Amora, Lagian uang kamu hasil menang lomba itu gak seberapa sofia, jadi gak usah harap uang kamu masih ada, ngerti gak kamu"
" Ya udah kalo emang ibu gak bisa beliin aku sepatu, tapi ibu bisa gak rayain ulang tahun aku kali ini bu, aku juga pengen ngerasain tiup lilin kayak amora Bu" Ucap sofia berharap sang ibu menyanggupi nya
" Gak bisa sofia, bulan depan kan ulang tahun amora jadi kalo kamu mau tiup lilin tunggu bulan depan aja" Jawab sang ibu
" Ya udah janji ya Bu, bulan depan di ulang tahun amora aku boleh tiup lilin ya bu" ucapnya yang memang tak pernah di beri kue ulang tahun oleh ibunya tiap kali dia berulang tahun
"Hmmm" jawab sang ibu dengan malas
****
Sebulan pun berlalu, bertepatan hari ulang tahun Amora, sofia sangat bahagia karena ini pertama kali nya dia akan meniup lilin di kue ulang tahun, meski pun bukan hari ulang tahun nya
Amora terlihat cantik, dengan menggunakan gaun baru yang sangat indah, dan hiasan ulang tahun di dinding ruangan, serta kue ulang tahun yang sangat cantik berhias lilin angka tiga belas, Serta makanan dan minuman yang menggoda selera
Lain hal nya dengan sofia yang hanya menggunakan pakaian rumahan yang bisa di bilang sangat sederhana namun memang sudah dasarnya dia cantik, jadi tetap saja dia terlihat sangat cantik daripada sang pemilik acara
Tak terasa para teman teman amora berdatangan dan membuat acara ulang tahun amora sangat ramai, raut bahagia terpancar di wajah amora, begitupun dengan sofia, dia senang karena acara ulang tahun amora sangat ramai di bandingkan tahun tahun kemarin
Namun di acara ulang tahun itu, amora sedikit kesal lantaran para tamu mengangumi kecantikan alami sofia
Hingga tibalah waktunya untuk meniup lilin, namun amora masih saja menampakkan wajah kusutnya sehingga bu mira segera menghampirinya
" Wajah kamu kenapa seperti itu amora? Kamu gak takut di katain jelek sama teman teman kamu?" Bisik ibunya
" Bu, aku kesal banget sama mereka, coba aja ibu lihat mereka semua mengagumi sofia bukan aku, aku gak mau kalo gini bu" jawab amora
Bu mira sepertinya mengerti jika anaknya tidak mau jika ada sofia disana dan segera menghampiri sofia
" Sofiaaa, ayo ikut ibu " ucapnya menarik tangan sofia
" Kita mau kemana bu?" Jawab sofia mengikuti langkah ibunya
" Sekarang kamu masuk ke dapur dan beresin semua yang ada di sana" ucap ibunya
" Tapi bu, sebentar lagi kan acara tiup lilin untuk amora, dan aku juga mau bu" ucapnya
" Apaan sih kamu, ini ulang tahun aku. enak aja kamu mau niup lilin aku, jangan mimpi ya" ucap amora begitu menghampiri mereka
" Tapi kan ibu sudah janji sama aku, kalo kamu abis tiup lilin berarti giliran aku lagi" jawab sofia
" Sini kamu anak bandel" ucap ibu sambil menarik tangan Sofia masuk ke dalam kamar
" Kamu itu apa apaan sih sof, kamu mau bikin amora dan ibu malu? Lihat aja penampilan kamu kayak gini, gak nyadar diri kamu itu bau, jelek, beda sama amora yang segi penampilan nya aja kamu lihat sendiri kan, dia paling tercantik di sini" papar sang ibu marah
" Tapi kan ibu udah janji" ucap sofia
" Gak jadi lah, kamu udah bikin amora dan ibu marah tuh, gak ada tiup tiup lilin buat kamu, mending kamu di sini aja di dalam kamar, jangan keluar sampai acara nya selesai, dengar gak kamu" kata sang ibu menutup pintu kamar sofia
Sofia terdiam dan merasa bingung lantaran dia merasa tak melakukan kesalahan apapun pada amora
" Ibu sama amora jahat banget sama aku, mereka gak sayang sama aku, andai aja ayah ada di sini, pasti ayah bantuin aku, tapi sama aja ayah juga gak bisa membantah ibu" gumam sofia
Pak budi adalah seorang pegawai kantoran pabrik yang jarak rumah dan kantornya sangat jauh sekitar kurang lebih lima jam perjalanan, sehingga mengharuskan ayahnya tinggal di mes yang telah di sediakan oleh kantor
Pak Budi adalah seorang kepala pabrik yang mengharuskan selalu standby di tempat, Maka itu pak Budi hanya bisa pulang ke rumahnya pada saat liburan biasanya sebulan hingga dua bulan barulah pak budi bisa pulang ke rumahnya
*******
Kreeekk...
Suara pintu kamar Sofia terbuka
Sang ibu muncul dengan wajah yang tidak bersahabat sama sekali pada anak nya
" Keluar kamu, beresin sisa piring kotor para tamu sofia, abis tuh bersihkan rumah dan cuci piring nya, kalo gak mau, ibu gak akan ngasih kamu sepatu" ucap ibu ketus
" Yang bener Bu, ibu mau ngasih aku sepatu baru?"
" Iya makanya beresin semua cepat, ibu mau bantu amora bukain kado nya, kamu gak usah ikut" papar Bu Mira
" Baik bu, Ya udah aku beresin dulu ya Bu, biar aku bisa dapat sepatu barunya, makasih ya Bu" ucap Sofia sambil berjalan untuk memeluk ibunya
" Heeee..!!! Gak usah peluk peluk, kamu tuh bau, cepat beresin aja rumah ini kalo mau dapat sepatu nya" kata Bu Mira sambil mendorong tubuh mungil sofia
" Ya udah Bu maaf, abis beresin rumah baru aku mandi ya Bu"
"Terserah" ucap Bu Mira sambil berjalan meninggalkannya
Dengan hati yang sangat bahagia sofia mengangkat piring piring kotor bekas makan para tamu, menyapu dan mengepel lantai yang terkena tumpahan air dan cream kue
Tanpa rasa lelah dia mengerjakan semua dengan semangat mengingat hadiah yang di janjikan ibunya
Setelah di rasa sudah beres, dia pun menuju dapur untuk mencuci piring dan gelas kotor tersebut, setelah selesai dia pun menuju ke kamar mandi, namun tiba tiba langkahnya terhenti ketika melihat sebuah mobil mewah terparkir di depan rumah nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments