Melawan Nenek Gayung

PLAK

"Berani sekali kamu bicara seperti itu di hadapanku, Adiva." Suara tamparan keras ditambah suara Arsen yang berbicara nada tinggi, membuat Adiva berjingkat kaget seper sekian detik tidak sampai sedetik.

PLAK

PLAK

"Siapa kamu lancang sekali menamparku." Adiva balas berteriak sambil mengembalikan tamparan dua kali lipat. Bukankah Adiva sangat dermawan.

"Ka... Kamu...?" Arsenio terkejut sungguh, pria arogan itu tidak percaya. Jika istri keduanya yang biasanya lemah dan hanya bisa menangis, kini berbalik melawan dan menamparnya.

"Jangan pernah mengangkat tangan kotormu itu ke wajahku, karena aku pasti akan membalasnya." Ucap Adiva, kemudian berjalan angkuh masuk rumah.

"Arsen... Kamu tidak apa-apa?"

Suara Selly membuyarkan keterkejutan Arsen. Bukannya menjawab pertanyaan istri tercintanya, justru Arsen pergi mengikuti Adiva.

Setelah Arsen tidak terlihat, Selly mengepalkan kedua tangannya hingga memutih. Bahkan saking kuatnya kepalan membuat kuku-kuku panjangnya menancap di telapak tangannya sendiri hingga berdarah.

"Kurang ajar si Adiva ini, rupanya dia masih belum jera."

"Aku harus mencari cara baru untuk menyingkirkan Adiva dari sini. Menyesal aku mengijinkan Arsen menikahinya, kalau bukan karena Lolly membutuhkannya. Tidak sudi aku berbagi suami." Ucap Selly yang sebenarnya monster, tapi berlagak seperti wanita lemah.

"Adiva... Adiva..." Teriak Arsen memanggil istri keduanya yang ternyata tengah berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

Adiva lupa jika dia bukan lagi tubuh gadis 18 tahun. Tapi seorang wanita hamil yang entah sudah berapa bulan kandungannya. Yang jelas, Adiva merasa perutnya sangat besar dan terasa berat.

Saat tiba di ujung tangga paling atas, kaki Adiva tersandung ujung tangga dan hampir saja oleng jika Arsen tidak menahannya.

"Apa maksud kamu berlarian begitu? Kamu lupa jika sedang hamil? Bisa-bisanya kamu ingin membahayakan nyawa bayi di dalam rahimmu." Omel Arsen terdengar begitu khawatir. Tapi yang sebenarnya, Arsen hanya mengkhawatirkan obat untuk bayinya Selly.

Adiva tidak menjawab semua pertanyaan Arsen, justru dia masuk ke salah satu kamar berukuran besar.

Tanpa peduli kamar milik siapa, Adiva naik ke atas kasur yang besar dan sangat empuk.

"Nyamannya..." Ucap Adiva kemudian terlelap.

Entah dirinya yang mengantuk atau karena tubuh hamilnya yang lelah. Yang jelas, Adiva tidur dengan nyenyak hanya dalam hitungan menit.

"Adiva..." Suara Arsen tertahan rendah. Sedangkan Selly membulatkan bola matanya.

Selly sebenarnya ingin mengamuk detik itu juga, tapi dia tahan karena dirinya harus terlihat lemah.

"Arsen, kenapa kamu membiarkan Adiva tidur di ranjang kita?" Tanyanya.

"Sudahlah, biarkan dia tidur sebentar. Lagipula kamarnya di pavilion terbakar dan belum ada yang membersihkannya."

"Lalu aku tidur di mana?" Tanya Selly pura-pura sedih.

"Di rumah ini ada 5 kamar, kamu tinggal mau pilih yang mana." Ucap datar Arsen.

"Tapi aku tidak terbiasa di tempat baru, dan lagi kamar lain ukurannya lebih kecil." Jawabnya.

"Terserah kamu Selly, aku pusing. Sekarang aku mau lihat Lolly." Ucap Arsen meninggalkan Selly yang menatap permusuhan Adiva yang terlelap.

Akhirnya mau tidak mau, Selly pergi menuju ke kamar tamu. Di sana Selly tidak henti-hentinya menggerutu dam mengumpat kasar.

"Adiva kenapa terlihat berbeda sekali. Biasanya dia tidak berani menatapku, tapi tadi dia bahkan berani menampar Arsen sampai dua kali. Aku tidak boleh lengah, Adiva harus segera tersingkir." Gumam Selly.

Sementara itu di dalam tidurnya, Adiva seperti berada di tempat lain yang terasa sangat asing. Sebuah tempat yang penuh dengan pohon kamboja asli dari Bali. Tapi, bukan tempat pemakaman umum. Lebih tepatnya sebuah kuburan keluarga.

"Adiva... Senang berjumpa denganmu." Ucap seorang wanita berpakaian serba putih, tapi wajahnya terlihat sangat menyedihkan.

"Kamu siapa? Dan kenapa aku ada di tempat seperti ini." Tanya jiwa Adiva ratu jalanan.

"Namaku Adiva, sama seperti namamu. Aku adalah istri kedua yang kehadirannya hanya karena kebutuhan mereka. Saat ini jiwaku telah mati karena insiden kebakaran yang sengaja dilakukan Selly tanpa sepengetahuan Arsen. Kamu harus mencari bukti itu."

"Dalam rahim yang ada pada raga yang kamu tempati, ada dua janin berusia 3 bulan. Makanya perutmu itu terlihat berukuran lebih besar dari usia sebenarnya. Tidak ada yang tahu karena aku merahasiakan kehamilan kembarku dari siapa pun, termasuk suamiku sendiri. Karena aku kecewa dengan Arsen, pria itu telah berani menipuku."

"Arsen datang padaku secara langsung. Memintaku menikah dengannya karena bayi bernama Lolly butuh ibu susu. Yang ku pikir istri pertama Arsen sudah meninggal dunia setelah melahirkan Lolly 4 bulan lalu. Sebelumnya, aku ditempatkan Arsen di apartemennya. Dan Lolly tinggal bersamaku. Hingga setelah ketahuan aku hamil, aku diboyong di rumah ini."

"Arsen mengatakan jika bayi yang ada dalam kandunganku nanti adalah obat untuk penyakit mematikan Lolly. Bayi itu menderita kanker darah yang hanya bisa bertahan hidup maksimal sampai usia 1 tahun. Jika Lolly tidak segera diberikan Transplantasi Sel Punca, yakni donor darah tali pusat dari bayi yang akan aku lahirkan nanti."

"Itulah alasan saat awal pernikahan, aku ditempatkan di sebuah apartemen. Supaya Arsen bisa meng gagahi ku, setiap hari sepanjang waktu. Tanpa harus menyakiti hati Selly. Dan benar saja satu bulan kemudian aku langsung bisa hamil. Setelah itu aku di bawa Arsen pulang yang aku pikir dia memang perhatian dengan kehamilanku."

"Ternyata pikiranku yang terlalu jauh. Aku justru diberi kamar kecil di paviliun yang tidak layak. Selama di sini sikap Arsen kepadaku semakin dingin dan arogan. Hanya karena aduan dari Selly, Arsen tidak segan memberiku hukuman. Apalagi jika Selly memainkan dramanya menjadi istri yang lemah dan tertindas olehku sebagai istri kedua."

"Arsen tidak pernah mendengarkan aku, dia lebih percaya Selly meskipun kebenaran ada di depan mata. Jadi, tolong balaskan dendamku pada mereka semua termasuk Ibu mertuaku. Tapi, Lolly tetap berikan ASI. Karena bayi itu tidak bersalah, dia hanya bayi yang dimanfaatkan. Aku pergi dulu, jaga kedua anakku dengan baik. Terima kasih."

"Tunggu... Yah dia sudah menghilang. Padahal aku masih ingin bertanya siapa saja yang sudah melukainya. Selain pasangan laknat dan ibunya. Apa para pembantunya juga seperti kisah kebanyakan novel rumah tangga." Gumam Adiva dalam mimpinya sendiri.

Tapi saat masih ingin lanjut tidur, tiba-tiba tubuhnya basah kuyup karena diguyur nenek gayung.

Byuurrr...

"Enak sekali ya kamu tidur-tiduran dengan santai di atas ranjang milik menantu kesayanganku." Ucap wanita tua yang Adiva duga dialah Ibu mertua kejamnya.

Adiva terbangun, jika dulu tubuhnya akan bergetar hebat karena ketakutan. Justru sekarang Adiva menatap nyalang.

"Dasar Ibu mertua bodoh, kalau sudah basah begini bagaimana ceritanya."

"Aku tidak mau tahu, ranjang basah ini harus disingkirkan dan diganti dengan ranjang yang baru." Ucap Adiva sambil melipat tangannya.

"Kamu sudah mulai berani ngelunjak." Teriak Ibu mertuanya yang bernama Nyonya Yunia, tapi menurut pandangan Adiva sangat mirip nenek gayung.

"Ya kalau mau, kalau tidak ya gampang saja sih buatku."

"Mumpung kandunganku baru 3 bulan, tinggal buat jus nanas 10 kg pasti meninggoy tuh janin. Dan aku juga berhenti ngasih ASI buat bayi penyakitan itu. Impas kan jika semua mati." Ucap Adiva dengan senyum mengejek.

"Berani kamu lakukan itu, maka aku tidak segan menyakiti keluargamu." Ucap Nyonya Yunia seolah mengancam.

"Sakiti saja, toh pada akhirnya kita semua yang ikut tersakiti. Jika aku keguguran, kalian tidak akan punya obat untuk Lolly. Mau cari istri yang ketiga? Yakin dia bisa langsung hamil? Sedangkan umur Lolly menurut perkiraan Dokter hanya 8 bulan lagi. Sedangkan aku tinggal 6 bulan lagi sudah akan melahirkan. Bagaimana?"

"Pilihan ada di tangan Anda, Nyonya Yunia." Adiva tersenyum mengejek.

"Yang aku herankan dari kalian semua, kenapa bisa go blok. Mau saja ditipu wanita itu. Sekarang aku tanya padamu, kenapa kamu ingin membakarku hidup-hidup? Sedangkan seharusnya kamu melindungi obat untuk anakmu yang penyakitan itu? Apa kamu tidak menyayangi Lolly?"

"Bicara apa kamu, kenapa harus memfitnahku." Ucap Selly menjalankan sandiwaranya.

Prookkk

Prookkk

Prookkk

"Istri pertama yang teraniaya, begitukah judul ceritanya? Dan suami CEO yang bodoh. Tapi, sudahlah aku sudah muak. Yang penting ganti kasurnya, sekarang juga atau aku bakar seluruh isi rumah bak neraka ini." Ucap Adiva tidak main-main.

Terpopuler

Comments

vj'z tri

vj'z tri

diva sekarang bukan diva yang dulu ,yang mudah kau ijak ,sekarang waktu nya pembalasan berkali lipat 🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉

2025-10-01

2

Kucingku Hitam

Kucingku Hitam

baru juga dipikir kan sp" aja yg melukainya.... eh dah datang aja tuh nenek lampirr/Facepalm/

2025-10-02

1

Kucingku Hitam

Kucingku Hitam

wiih nih yg mantap nih lanjooott🤣

2025-10-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!