[Diposting hampir setiap hari] Princess Zhiling Cut’s it down! ~Be aware~.
1.091.000 subscriber
[Hallo hallo, Youtubes!]
[Aku, Tuber pengisi suara “Princess Zhiling” alias Zhiling!]
[Hmm, hari ini aku mau ngomongin hal yang bikin aku kesel dan hal yang bikin aku seneng.]
[Yang bikin kesel itu, temen masa kecilku—eh maksudnya temenku—.]
[Katanya sih, ‘Itu bukan candaan, itu bullying!’]
[Soalnya dia tuh punya rasa keadilan yang kuat banget, ngerti kan? Nggak bisa nerima hal kayak gitu.]
[“Kalau kamu berani ngelakuin itu lagi, aku nggak bakal biarin kamu lolos ♪ dum dum♥” Hahaha tekanannya berasa banget, lol]
[Tapi sisi bagusnya, aku bisa lihat sisi keren temenku. Biasanya aku cuma lihat sisi kocaknya doang.]
[Kayak ngasih peringatan keras ke temen-temen sekelas yang ikut-ikutan, bam bam!]
[…dan itu bener-bener keren banget…]
[Ah! Biar aku klarifikasi! Ini ceritanya tentang cewek, ya! Bukan cowok!]
[Namanya cewek jatuh cinta sama cewek! Aku tuh takut banget sama cowok, sejak masuk SMA aja aku belum pernah ngobrol sama cowok satupun.]
[Terakhir, info bisnis!]
[Live bareng Huang Meilin yang kemarin aku sebut udah fix!]
[Tanggalnya agak mendadak, tapi jatuh pada Minggu, 20 Mei, 10 hari lagi!]
[Tempatnya di Huaxiang Mall, lantai 1 plaza. Kesempatan emas buat nonton langsung!]
[Detailnya bakal aku share di channel ini, jadi pastiin datang ya!]
[Oke, segitu aja dari Princess Zhiling ♪, sampai jumpa lagi♪]
[Tuo Luo Tuo Luo ♪ Jangan lupa Subscribe ♪]
...----------------...
[Kolom komentar, 1.552]
HuaiBingzi, 1 menit lalu: Aku ngerti perasaanmu. Orang-orang yang maksa bilang itu cuma bercanda, bukan bullying… apa mereka nggak bisa lihat sakitnya orang lain?
TuoLuLvCha, 1 menit lalu: Bullying tuh nggak keren! Seperti biasa, Princess emang keren!
WeiJiangFans, 2 menit lalu: Temen cewekmu itu orang yang luar biasa!
DongBa, 2 menit lalu: Aku bisa ngerasain aura yuri-nya!
XiaoST, 3 menit lalu: Si Huang atau siapalah itu, nggak pernah dapet peran utama. Apa dia cuma tumbal buat Tiankai?
Youzhida, 3 menit lalu: Huang, kamu memalukan. Kantor harus lebih jagain Princess.
...----------------...
Sudah seminggu sejak aku mulai nemenin Huang Meilin latihan.
Sepulang sekolah, kami selalu ketemu di ruang arsip bawah tanah. Dia nunjukkin nyanyian dan tariannya tiap hari.
Terus terang, soal nyanyi dia belum bisa dibilang bagus, tapi tarianya? Lumayan keren.
Dia punya sense ritme yang bagus, lincah banget, dan kelihatan kayak idol di TV. Kayaknya dia rajin latihan di rumah. Buktinya, sepatu dansenya udah sobek-sobek.
Cuma ada satu kekurangan: posturnya bungkuk.
Ya mungkin itu karena sifatnya. Latihan nggak bisa banyak bantu.
Setelah tiga kali bawain satu lagu full, aku bilang sambil ngeliatin dia ngelap keringet dengan handuk:
“Aku rasa cukup deh buat dancenya.”
“B-beneran? Buat Wei'er masih kurang, loh…”
“Aku sih belum pernah lihat ‘itu’ nari, tapi kalau kamu bisa nari kayak tadi, udah bagus kok. Tinggal perbaiki postur aja.”
Dia menghela napas.
“Seperti dugaan, aku memang bungkuk, ya? Pelatih koreografi selalu marahin aku.”
“Kenapa nggak coba manfaatin aja bungkukmu?”
“Bungkuk??? Dimanfaatin???”
Dia menatapku bingung. Aku pun berdiri dan nunjukkin contoh.
“Tangan dibuat begini, terus bilang nyaa~.”
“Ny-nyaa~?”
“Iya, iya. Gitu.”
Dengan badan agak membungkuk, Huang'er bikin pose tangan kucing dan nge-nyaa dengan suara lembut kayak bunyi lonceng.
…Gawat. Itu imut banget.
Kekuatan destruktifnya nggak main-main, apalagi dengan poni yang masih nutupin matanya.
“Coba sekalian masukin ke tarian tadi.”
“Y-ya! Aku coba!”
Dia langsung mulai nari lagi. “Nyaa♪ nyaa♪ nyaa♪ nyaa♪”
Meski bukan bener-bener ngeong, kupingku otomatis denger suara kucing. Tarian kucingnya gemes banget, bikin rileks, sekaligus bikin penonton terhibur.
Jangan-jangan dia reinkarnasi kucing…
Kolaborasi babi dan kucing. Kayaknya bakal populer juga. Tentu aja, publik bakal mikir si babi lebih menonjol.
“Nyaa nyaa ♪ Mei-nyaa ♪ Mei-nyaa ♪ Nyaaa ♪”
Mei-nyaa Mei-nyaa♪
Aku nggak tahan buat nggak ikut nyanyi.
“Haa haa …♪”
Setelah selesai, wajahnya bersinar cerah. Kayak baru nemuin senjatanya sendiri. Sepertinya dia dapet pencerahan.
“Mungkin kamu harus minta desainer kostum bikinin telinga kucing dan ekor.”
“Iya!”
Huang'er tersenyum lebar, tapi bahunya langsung turun.
“…Tapi, percuma. Ini nggak bisa dipake di grup.”
“Eh? Kenapa?”
“Soalnya nggak bakal nyatu sama suara Wei'er. Dia jauh lebih hebat. Aku harus jadi pelengkapnya Wei'er.”
“Oh, gitu…”
Sekarang aku ngerti kenapa mereka milih Huang'er yang pemalu dengan poni panjang. Kantornya jelas nggak bodoh. Itu semua perhitungan.
“Lagipula, nyanyi dan nari bukan pekerjaanku yang sebenarnya. Aku pengisi suara, Aku pengen dapet peran anime!”
“Kelihatan semangat banget.”
“Aku cinta anime! Aku pengen Lin'er liat aku latihan akting, bukan nyanyi atau nari.”
Hm, sedikit agresif juga ternyata.
Dari ekspresinya keliatan jelas: dia benar-benar cinta anime, dan beneran serius sama pekerjaannya.
…Gadis ini baik banget, ya.
Dia bukan idol, dia aktor sejati.
Aku jadi mikir, kenapa gadis kayak dia nggak dikenal, sedangkan si babi malah populer? Apa dunia pengisi suara emang kayak gini?
“Ngomong-ngomong, Lin'er, ada hal yang bikin aku kepikiran.”
“Hm?”
Dia gelisah, kayak susah ngomong. Tapi justru itu bikin bagian tubuhnya yang besar makin menonjol di balik seragam olahraga, dan agak… distracting.
“Aku denger kamu sempet berantem sama Wei'er. Apa itu gara-gara aku?”
“Heh? Nggak, sama sekali nggak ada hubungannya.”
“Tapi katanya kamu sama Wei'er temenan sejak kecil. Apa aku nggak bikin kamu ada di posisi sulit?”
“Enggak kok.”
Sejak awal, si babi itu udah bukan temen masa kecil lagi. Cuma temen sekelas. Atau, tepatnya, jelmaan babi.
“Aku udah nggak ada urusan sama ‘itu’. Aku nggak mikirin lagi.”
“Padahal dia cantik banget…”
“Cantik?”
Ah iya, babi kan memang suka kebersihan.
“Aku nggak tahu dia cantik apa nggak, dan aku juga nggak peduli.”
Dia pun tepuk dada, lega.
“U-umm, Lin'er… Chen'er!”
“Hm?”
Tiba-tiba dia mendekat.
Sepasang mata besar di balik poni menatap gelisah. Karena jarang kelihatan, saat itu jadi terasa luar biasa menghancurkan.
“A-a-aku kalau boleh, a-aku… mau—”
Bang!
Pintu ruang bawah tanah kebanting terbuka.
Siluet kecil muncul dengan cahaya di belakangnya.
Rambut pirang panjangnya berkilauan diselimuti debu.
Bibirnya yang indah terkatup rapat.
Dengan tangan bersedekap, berdirilah si babi.
“Adegan perselingkuhan, ketahuan!”
………Serius, ini zaman apa sih.
[BERSAMBUNG]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments