NovelToon NovelToon

Setelah Menikah Hidup Jadi Sengsara

seminggu hanya seratus lima puluh ribu

Pagi kembali datang burung burung berkicau menyambut hari yang begitu cerah jam belum, menunjukkan pukul enam pagi tapi matahari sudah terasa menyengat.

seorang wanita muda berusia 23 tahun itu sudah sejak pagi berkutat di dapur, dia lah Mira wanita yang tengah hamil sudah memasuki usia kandungan enam bulan.

"aku liat kamu tiap hari masak tahu dan tempe aja mir, kalau nggak ya mentok telor aja kurang uang yang aku berikan padamu?

tanya bima tak lain adalah suami nya Mira.

Mira buka wanita yang tidak berani membalas suaminya jika sudah keterlaluan baik berkata-kata maupun tindakan .

"iya mas, kamu kan cuma jatahin aku seminggu hanya seratus lima puluh ribu"

balas Mira

"kamu nya aja mir yang nggak bisa atur keuangan "

Mira berlalu ke belakang tidak Dia hiraukan lagi apa yang dikatakan oleh suaminya,

"mau makan yang enak tapi ngasi uang aja perhitungan"gerutu Mira

"mir sini dulu kamu"

"apalagi mas?"

"usia kandungan kamu kan sudah memasuki enam bulan nanti kita tujuh bulanan kamu dong berarti mir?"tanya Bima

"iya mas, emang nya kenapa mas"

"aduh makin bengkak pengeluaran kita"Dimas memegang keningnya

"kamu ya mas seperti nggak ikhlas aja mau Adain acara tujuh bulanan aku! "wajah Mira merah menahan amarah,

dia langsung meninggalkan suaminya dan langsung masuk ke Kamar.

Bima memang pelit setiap Minggu dia menjatah uang bulanan Mira , seminggu hanya diberikan seratus lima puluh ribu.

sedangkan semua kebutuhan rumah tangga nya mengandalkan uang yang dia berikan tidak seberapa, sebenarnya Mira selama ini tidak pernah mempermasalahkan.baru ini tak sengaja dia membuka hp nya bima ada pesan dari ibu mertua nya, yang meminta uang kepada bima dengan nominal yang tidak sedikit yaitu sepuluh juta rupiah.ibu nya bima janda ditinggal mati oleh suaminya,dan ada adik laki-lakinya Bima yang masih kuliah.

sebenarnya Mira tidak pernah mempermasalahkan jika bima memberikan uang kepada ibunya, tapi yang ini tidak bisa dibiarkan sudah seminggu yang lalu pesan tersebut hanya saja Mira baru membaca nya dua hari lalu.sebenarnya dia menunggu Bima sendiri yang akan mengatakan padanya tapi nihil sampai hari ini, itu juga yang membuat Mira kian naik pitam .

"dek buka dulu pintunya mas mau ambil tas

dan kunci motor"bima mengetuk pintu kamar

"mas, kamu nggak ada yang disembunyikan dari aku?"tanya Mira dengan menyipit kan matanya

"sembuyiin apa si dek, kamu ngawur"

"yakin mas, yaudah kamu pergi kerja gih ntar telat nanti malam ada yang mau aku omongin ke kamu"

"iya dek mas pergi dulu"

setelah bima pergi bekerja Mira melanjutkan beres beres rumah nya yang sempat tertunda karena, berselisih dengan bima.

tengah Mira sedang menyantap makanan nya ada ketukkan dipintu depan rumah nya,Mira beranjak dari kursi duduknya untuk melihat siapa yang datang pagi pagi kerumah nya.

"Erlin kamu kenapa,kok mata kamu biru yang sebelah kiri masuk dulu Lin"Mira menggeser badannya supaya Erlin bisa masuk kedalam rumah nya.

Erlin menangis Mira tidak bertanya lagi,tak berselang lama Erlin sudah mulai tenang dia memberikan minum.

"aku berantam sama suami ku mir"Erlin cerita kepada Mira sambil sesenggukan menangis

"jadi ini dia yang lakuin ke kamu, sampai mata kamu biru gitu Lin."

"iya mir aku udah nggak kuat hidup sama mas Mardi aku rasanya pengen pulang ke kampung ibu ku"

semenjak Erlin menikah dengan Mardi dia ikut Mardi tinggal dikampung halaman Mardi

"kamu sering dikasari oleh suamimu Lin?"

"iya mir, tapi ini yang paling parah banget "

"aku turun prihatin Lin, aku nggak bisa ngomong apa-apa ke kamu takut nya memperkeruh keadaan keluarga mu.kalau kamu udah nggak kuat jangan dipaksa ya Lin, bahaya jika sudah berani main tangan.

kalau kamu perlu apa apa selagi aku bisa bantu kamu pasti aku bantu kok"Mira memeluk Erlin yang sudah tenang tidak seperti saat tadi datang.

"iya makasih ya kamu emang baik mir, aku mau pamit pulang dulu kalau gitu "

"hati hati ya Lin kamu, langsung kesini aja kalau suami macam macam sama kamu"

Erlin hanya tersenyum dan berjalan keluar dari rumah Mira , sebelum Mira menutup pintu Erlin tiba tiba berhenti

"eh mir, ibu mertua mu kemaren itu ketemu aku di toko emas dekat pasar sana dia beli perhiasan mir"

"iya kah Lin?"

Erlin hanya mengangguk kan kepalanya

"terus adik ipar nya kamu si Miko juga kaya nya beli motor baru tu"

maklum hidup dikampung semua orang tau jika kita membeli barang baru, mudah saja tersebar gosip.

"ibu kemaren meminta uang kepada mas bima sepuluh juta apa iya Dia pergi ke toko menggunakan uang tersebut dan Miko juga membeli motor baru "Mira berfikir mengaitkan semua kejadian

"awas kamu mas,Jika tidak berkata jujur nanti malam"gumam mira

mertua julid

Tidak terasa hari sudah mulai gelap sebentar lagi akan magrib Mira menunaikan kewajibannya, setelah memasak untuk makan malam dia duduk dimeja ruang sambil scroll medsos nya.dia melihat status ibu mertua nya di aplikasi berlogo telepon ibu mertua nya sedang memposting gelang dengan caption

"terimakasih anak kesayangan"Mira langsung notice apa yang dikatakan ibu mertua nya, tak berselang lama bima datang terlihat sekali wajah lelah bima.tapi mengingat bima menyembunyikan sesuatu dari dirinya Mira melupakan rasa kasian nya pada bima, setelah mereka selesai makan malam seperti biasa sebelum tidur mereka menonton TV terlebih dahulu.

"ibumu meminta uang kepada mu ya mas sebesar sepuluh juta?" tanya Nina

"pastikan kamu jawab pertanyaan aku dengan jujur mas, jangan berbohong "Mira mengepalkan tangannya dengan muka yang sudah seperti udang rebus

" kok kamu tau dek, aku kan belum memberi tahu kamu"

"jadi benar kan mas kamu memberikan ibu mu uang sepuluh juta rupiah"

"iya dek,maaf mas belum berani ceritain ke kamu"jawab bima tanpa berani melihat ke arah istrinya

"selama ini aku nggak pernah larang kamu untuk memberikan ibu mu uang mas, tapi ini jumlah nya besar harusnya sebelum kamu memberikan uang itu kepada ibumu harusnya kamu ijin aku dulu mas minta pendapat aku"ujar Mira emosi

"maafkan mas ya dek, soalnya ibu bilang itu untuk bayar kuliah uang semester Miko"

"kamu setiap Minggu jatahin aku hanya seratus lima puluh ribu,kamu bilang biar kita punya tabungan tapi kamu sendiri mengeluarkan uang tanpa ijin aku mas"mata Mira mulai merah tak lama dia pun menangis

"iya dek mas benar benar minta maaf sama kamu, yaudah Minggu depan mas tambahin uang belanjaan kamu jadi lima ratus ribu rupiah."

"Oke mas tapi ada satu syarat lagi "

"apalagi dek"

Mira tersenyum dan tak lama dia malah berlari ke kamarnya keluar dengan membawa hp nya bima bingung dengan kelakuan istrinya.

"aku mau tau sandi ATM" dan tak lupa Mira meminta sandi aplikasi berwarna biru itu supaya dia bisa melihat bima transaksi untuk apa saja dan mentransfer untuk siapa.

sebenarnya bima enggan untuk memberi tahu Mira kata sandinya tapi Dia takut Mira malah tambah marah, apalagi Mira tengah mengandung anaknya.

akhirnya Bima pun setuju.

"sudah ya kamu jangan marah lagi dong sama aku"

"sebenarnya ada yang mau aku kasi tau juga sama kamu mas tentang ibu"

"ngomong aja kamu kaya sama siapa"bima tidak mengalihkan pandangan nya dari TV

"Erlin tadi pagi datang kerumah mas terus dia cerita ke aku kalau dia bertemu ibu ditoko emas dan aku juga lihat ibu posting gelang nya di status dia apa uang yang dia minta dari kamu untuk membeli perhiasan?"

"aku nggak tau dek,ibu bilang sama aku ya untuk bayar biaya kuliahnya Miko makanya aku transfer ibu sepuluh juta "

"yaudah deh mas,aku ngantuk "

Mira pun beranjak dari duduknya meninggalkan bima

"tunggu dek"bima berteriak

Mira kaget mendengar suami nya memanggil dia berteriak

"jangan teriak dong mas udahh malam ntar tetangga pada ngira kita bertengkar jadi gosip orang sekampung lagi"

"mas kan udah nurutin mau kamu, sekarang giliran mas minta sesuatu ke kamu"bima menaikan nurun kan alisnya membuat Mira ngeri

"apaan si kamu mas, sudah seperti om om genit tau nggak jadi takut aku lihat kamu."Mira langsung berjalan cepat menuju kamar.

malam itu Mira dan Bima melakukan kewajiban mereka sebagai suami istri

pagi ini tidak seperti biasanya cuaca mendukung Mira sedang membuat nasi goreng teri kesukaan suaminya,dan tak lupa telur dadar sebagai pelengkap sarapan mereka pagi ini, setelah semuanya tertata diatas meja makan Mira memanggil bima.

Mereka sarapan dengan nikmat , bima bekerja dikebun teh sebagai mandor terkadang dia pulang larut malam Jika sedang lembur dan membuat laporan.

"dek nanti makan siang aku pulang ya,ini uang untuk kamu belanja buat menu makan siang kita"bima menyerahkan uang lima ratus ribu pada Mira

"wah suamiku sekarang sudah nggak pelit lagi ya"Mira tersenyum mengejek bima

"eh dek siapa juga yang pelit aku itu cuma mau irit, persiapan untuk lahiran kamu juga apalagi kalau kita sudah punya anak pengeluaran kita akan membengkak "jawab bima

"iya deh mas"

"mas pergi dulu,kamu cepat sana belanja sayur tempat Mbah Ijah biar dapat yang Masih segar"

"kamu mau makan siang pake apa mas?"

"ayam goreng bawang putih sama tumis kangkung yang pedas "jawab bima duduk diatas motor.

Mira menutup pintu rumah nya dan langsung berjalan kearah warung Mbah Ijah disana sudah ramai oleh ibu ibu yang sedang belanja ada yang sedang bergosip ria, masih terlihat banyak sayuran yang segar.

"Mira mau masak apa hari ini?"tanya Bu RT ramah

"ini Bu Mira mau masak ayam goreng dan tumis kangkung pedas aja request dari mas bima"

"silahkan dipilih pilih mir"sambung Mbah Ijah

Mira mengambil dua ikat kangkung dan ayam bagian paha satu kilo Mira tidak membeli cabe karna dihalaman belakang rumah nya dia menanam berbagai macam sayuran mulai dari cabe,tomat, terong dan daun singkong.

itu lah salah satu keuntungan hidup di desa tidak memerlukan biaya yang terlalu besar ditambah lagi udara yang asri,minesnya ya kadang kadang tetangga yang julid.

"berapa Mbah total belanjaan saya"

"itu aja mir, totalnya jadi 35ribu ya"

Mira memberikan uang berwarna biru kepada Mbah Ijah.

"Mira duluan ya Bu ibu"

"iya Mira silahkan"jawab sebagaian ibu ibu diwarung Mbah Ijah

"ibu ibu jadi masak nggak itu sayurnya udah pada mau layu"tegur Mbah Ijah kepada ibu-ibu yang sedang bergosip

"nanggung Mbah sebentar lagi"jawab Bu Endang si paling ratu gosip dikampung mekar jati

"saya duluan ya soalnya udah lapar"Bu Evi meninggalkan temannya yang lain yang sedang bergosip

"ibu ibu Minggu depan acara rewang ditempat saya ya anak saya, si Willy akan menikah"Bu RT memberi tahu kepada para ibu-ibu

"tenang Bu RT kita pasti datang ya kan Bu ibu ,asalkan ada uang capek nya."jawab Bu Mida

"aman itu Bu Mida, ya sudah saya duluan ya "

Bu RT berlalu pergi

Matahari sudah naik , ternyata cuaca tidak mendung seperti pagi tadi.tidak terasa jam sudah menunjukkan angka 12:10

suara motor bima sudah didepan rumah Mira segera membuka pintu untuk suaminya.

"udah siap dek masakan kamu?"tanya bima sambil melepas sepatunya

"sudah mas barusan aja, masih panas tuh kayanya kamu langsung bersih bersih ke kamar mandi ya"

"enak banget ayam goreng nya dek"bima berbicara sambil mengunyah makanannya

"ditelan dulu mas baru ngomong"

"hehe maaf dek"

Mereka melanjutkan makan siang nya dengan sangat nikmat dengan menu kesukaan bima salah satunya adalah ayam goreng,

setelah bima pamit kembali bekerja Mira memilih untuk beristirahat dikamar .

tak terasa waktu beranjak sore Mira melakukan kegiatannya yaitu menyapu halaman di depan rumah nya, halaman depan rumah Mira ditumbuhi pohon mangga dan ada tempat untuk bersantai jadi Mira suka duduk sore sore didepan rumah nya dibawah pohon mangga yang rindang.

"Mira Minggu depan kerumah saya ya rewang nikahan anak saya si Bily"Bu RT lewat depan rumah Mira

"oh iya Bu"

"kamu kasih tau ibu mu dan mertua mu juga ya mir"

"siap Bu RT "

"kandungan kamu sudah berapa bulan mir"

"bulan depan sudah mau tujuh bulan Bu"

"berarti kamu nanti acarain tujuh bulanan ya mir"

"iya Bu RT insyaallah "jawab Mira senyum

"Halah, awas ya kamu ngabisin uang anak ku jangan boros kamu"tiba-tiba ibunya mas bima datang entah dari mana dia sampai aku dan Bu RT tidak tahu

mertua julid

"kamu mau acara tujuh bulanan jangan banyak habisin uang bima"sinis ibunya bima

"Bu kapan saya pernah menghamburkan uang anak ibu"balas Mira tidak mau kalah

"eh Mira jangan kurang ajar ya kamu sama saya, saya ini ibunya bima mertua kamu saya aduin kamu ke bima baru tau kamu"ibu bima makin naik pitam

"adukan saja Bu nggak masalah, saya merasa mas bima harus tau bagaimana ibunya memperlakukan menantunya "jawab Mira santai

"maaf Bu Hesti, bukan saya mau ikut campur anak Bu Hesti sudah berkeluarga jangan terlalu dalam mencampuri urusan rumah tangga anak ibu "Bu RT berkata dengan ramah

"Bu RT nggak tau ya diam aja,si Mira ini sudah berani mengusai anak saya dia sudah memaksa anak saya memberi tahu sandi ATM dan memantau setiap transaksi rekening anak saya,"Jawab Bu Hesti setengah berteriak dan berjalan meninggalkan rumah Mira

"mir,kamu yang sabar ya saya salut sama kamu berani menjawab omongan mertua kamu"

"Saya akan menjawab jika dia sudah keterlaluan Bu,toh yang dikatakan ibunya mas bima juga tidak benar beliau mengatakan saya menghamburkan uang suami saya"

..."ya sudah mir ibu mau lanjut dulu ya mau kewarung Mbah Ijah"...

"iya Bu RT silahkan "balas mira

setelah kepergian Bu RT Mira masuk ke dalam rumah nya, dia merasa haus dan mengambil satu air mineral gelas dilihat nya juga ada buah alpukat tiba tiba dia ingin minum jus alpukat. sambil menunggu jam untuk memasak makan malam dia dan suaminya,saat Mira tengah menikmati jus alpukat nya

hp Mira berdering di depan meja tv ternyata yang menelpon adalah Bima.

"Asalamualaikum mas"

"walaikumsalam, kamu nggak usah masak untuk makan malam kita ya dek aku mau ajak kamu makan diluar"

"iya mas aku tunggu ya"

"iya dek mas sebentar lagi juga pulang"

"aku siap siap dulu deh mas biar nggak kelamaan nanti"

"okey, asalamualaikum "

"walaikumsalam "

jam sudah menunjukkan pukul 5 sore Mira sudah mandi mereka akan keluar selepas magrib.

"kita mau makan dimana mas"

" didepan gerbang masuk desa aja dek disitu kan ada kedai banyak pilihan makanan nya"

"iya mas aku kayaknya kepengen makan bakso deh"

"bebas dek,apa aja yang mau kamu makan nanti pesan aja"bima tersenyum kearah istrinya yang sedang memoles lipstik

"sudah yok mas, aku udah lapar banget nih"Mira tersenyum sambil memegang perut nya

Mira mengunakan dress berwarna peach selutut sangat cocok dibadan Mira yang sintal, Mira memiliki kulit kuning Langsat yang bersih dan terawat rambut hitam panjang nya dia biarkan terurai.

memerlukan waktu sekitar lima belas menit untuk sampai didepan gerbang masuk desa, karena Bima mengendarai motor nya dengan pelan khawatir dengan kandungan Mira jika motor dikendarai dengan kecepatan tinggi.

setelah sampai dikedai tempat makanan tampak sangat ramai pengunjung, setelah mereka duduk seorang pelayan wanita menghampiri mereka.

"silahkan dilihat mas mbak menunya,mau pesan apa?"sapa pelayan tersebut dengan ramah

"Saya mau bakso ya mbak satu sama minumnya es jeruk nggak pake gula ya"

"kamu pesan apa mas cepat kasian mbak nya tu ramai yang datang "Mira mendesak bima

"saya pesan pecel ayam mbak minumnya samain saja sama istri saya "

"baik ditunggu ya pesanannya" balas pelayan tersebut berlalu meninggalkan mereka

tak berselang lama makanan mereka berdua pun datang,Mira sangat lahap menikmati baksonya begitu pun dengan bima.

dalam beberapa menit makanan mereka habis tak tersisa , saking kenyang nya Mira sampai kepanasan karena dia tadi juga menambahkan sambal kedalam baksonya.

"kenyang banget aku mas hehe"Mira melihat kearah suaminya

"iya dek mas juga,kamu masih kepengen jajan lagi nggak"tawar bima

"hm Masih mas aku mau makan sosis bakar dan bakso bakar"jawab Mira girang

"yasudah nanti kita singgah di pinggiran jalan disitu kan banyak yang jualan"

"kamu bayar dulu mas biar kita nggak kemaleman "

"yaudah tunggu disini ya mas bayar dulu"

setelah membayar makanan mereka pun beranjak menuju parkiran sambil mencari jajanan yang diinginkan oleh Mira, jam masih menunjukkan pukul 19:03 belum larut malam.

Mira dan Bima memilih duduk ditaman dekat orang berjualan ternyata lumayan ramai juga pengunjung mulai dari anak anak dan orang dewasa, setalah Mira menghabiskan jajannya mereka berdua pun memutuskan untuk pulang.

"pegal juga ya mas, padahal nggak jauh aku naik motor nya"Mira duduk seraya memijat kakinya

" kan sebentar lagi usia kandunganmu memasuki 7bulan dek"

"iya mas,kamu bersih bersih dulu giliran kita "

bima langsung menuju kamar mandi

jam menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Mra dan Bima masuk ke kamar .

"mas aku bosan nggak ada kegiatan dirumah"Mira memulai obrolan

"terus kamu mau ngapin dek , lagi hamil juga"

bima menatap istri nya sambil mengelus perut Mira

"aku rencananya mau jualan sarapan pagi mas sama pentol kuah dan jajanan lainnya kan lumayan untuk pemasukan ku,dan halaman depan rumah kita juga luas kan rindang pula ada pohon mangga"

"kalau mas si dukung saja dek maunya kamu apa asalkan kamu jaga kandungan kamu jangan sampai kelelahan"bima tersenyum melihat istrinya

"iya mas makasih ya sudah selalu mendukung aku dan tidak pernah kasar sama aku "

"iya dek, udah malam ayo tidur "ajak bima

tak berselang lama mereka pun terlelap, pagi ini Mira melihat kebun dibelakang rumah nya ada beberapa jenis sayuran yang ditanamnya Nina anaknya nggak pernah mau diam maunya bergerak terus walaupun sedang hamil.mira memetik cabe dan tomat ada juga terong dia juga menanam labu Siam dan juga pokcoy .

hari ini menu masakan Nina ada terong goreng sambal tomat dan ayam goreng,

"wangi banget bau masakan kamu dek"bima duduk sambil menuangkan air putih kedalam gelasnya

"iya mas makan dulu kamu sebelum berangkat kerja"

"ini terong kamu ambil dikebun belakang rumah ya dek"

"iya mas ,aku juga nyambel ambil tomat dan cabe dikebun belakang juga"

"Pantasan segar begini "

"mas kalau besok aku mulai jualan gimana?"

tanya Mira melirik kearah bima yang sedang sibuk menikmati makanannya

"mas terserah kamu saja, nanti malam mas transfer ke kamu uang untuk modal jualan kamu ya"

"iya mas makasih ya"

"mas sudah kenyang ni sarapan nya mas langsung berangkat ya,kamu jangan kecapean"bima mengelus kepala istrinya

"iya mas paling aku mau ke kebun belakang banyak yang sudah bisa dipanen tu sayuran kan lumayan untuk dibagi ke ibu"

setelah bima berangkat kerja Mira memutuskan untuk kebelakang dia akan memanen hasil kebunnya, baru saja akan menutup pintu Erlin nongol saja didepan halaman rumah Mira.

"mir, mas bima sudah berangkat kerja,"tanya Erlin celingukan

"sudah Lin kenapa memang nya,"jawab Mira sambil mengerutkan keningnya

"nggak , nanya aja nggak enak soalnya kalau aku main kerumah mu sedangkan suami mu belum berangkat kerja"

"masuk sini Lin,mau ikut aku panen dikebun belakang nggak"tanya Mira

"wah boleh mir,aku minta ya nanti lumayan aku nggak beli sayur cuma beli lauknya aja nanti"balas Erlin cengengesan

"iya dong Lin masa kamu udah bantu aku ,kamu pulang dengan tangan kosong aman itu kamu pilih aja nanti yang mana mau kamu bawa pulang "

Mira dan Erlin pun ke kebun belakang mereka berdua memanen labu Siam, tomat,cabe terong dan ada pula sawi.

"Lin kamu kalau mau bawa daun singkong bawa aja nggak papa"tawar Mira

"nanti ya mir ,aku minta ke kamu kebanyakan kayaknya kalau aku ambil daun singkong juga"

"ini kamu pilih yang mana mau kamu bawa pulang "

"ini mir aku mau bawa cabe,tomat dan labu Siam ya"Erlin menatap mira minta persetujuan

"ini aku tambahin terong ya"

"wah banyak banget mir "

"aman Lin"

"yaudah aku pamit dulu mir , sekali lagi makasih banyak ya"

setelah panen dari kebunnya Mira mandi dan dia mengantongi hasil panennya untuk diberikan kepada ibunya dan mertuanya,dia memilih untuk berjalan kaki saja karena masih pagi dan udara juga masih sejuk.

Desa mekar jati terletak dikaki gunung mayoritas penduduk didesa ini masih bertani dan ada pula sebagian yang bekerja di perkebunan teh juragan ali seperti Bima,tak berselang lama Mira sampai dirumah mertua nya.

"Asalamualaikum Bu"Mira berdiri didepan pintu rumah mertua nya

"walaikumsalam, ngpain Kamu kesini mir"sinis ibu Hesti

"ini Bu Mira mau ngatarin ibu hasil panen kebun dibelakang rumah Mira "balas Mira datar

"sok sok an kamu ya berkebunntar kamu kecapean, terus masuk rumah sakit siapa yang akan kamu repotin anak saya kan keluarin biaya segala." sewot Bu Hesti

"mau apa enggak Bu ini sayuran nya kalau nggak Mira bawa pulang lagi "tanpa menjawab perkataan mertuanya

"idih kamu ya dibilangin, yasudah sini kalau kamu maksa"

"Mira pamit pulang dulu Bu "

"tunggu dulu Mira!"

"iya Bu ada apalagi "Mira memutar bola matanya malas

"jangan boros kamu dengan uang anak saya"

"Mira nggak pernah menggunakan uang mas Bima untuk hal yang nggak penting Bu, apalagi untuk gaya-gayaan "sindir Mira

"kamu menyindir saya Mira"sengit Bu Hesti

"kenapa ibu tersinggung jika tidak merasa "

"hahaha"Hesti tertawa

"Mira kamu tau nggak kalau saya pernah meminta uang kepada bima sepuluh juta karena saya nggak rela uang anak saya dihamburin sama kamu "

"jadi ibu bohong kalau uang tersebut untuk biaya kuliah Miko"Mira naik pitam

"iya masalah buat kamu"ejek Bu Hesti

"ibu benar benar keterlaluan"Mira meninggalkan rumah mertuanya setengah berlari dan dia tersandung batu Mira pun terjatuh sambil meringis dia memegang perutnya.

"sini aku bantu"seorang pria mengulurkan tangannya pada Mira

"mas Rian"mata Mira melotot

Rian adalah anak juragan ali

apa hubungannya dengan Mira??

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!