Berselingkuh

"Dokter! Perawat! Dokter!" Teriak Bella terdengar cempreng, menekan-nekan tombol dekat tempat tidur pasien.

Ervan menjadi aneh, menjadi tidak waras. Tiba-tiba saja memeluknya, bahkan bagaikan lem Korea yang super duper lengket melekat padanya.

Bella berusaha melepaskan diri. Perawat yang masuk memegangi Ervan. Sementara Bella sendiri melangkah mundur gugup. Untuk pertama kalinya dirinya dipeluk oleh pria, dan pria itu berandalan gila ini?

"Di...dia pasti mengalami kerusakan otak parah. Panggil dokter terbaik, aku akan membayar berapa pun. Agar aku tidak dituntut. Aku sudah membuat teman sekelasku gila." Ucap Bella mengingat globe yang melayang mengenai kepala Ervan.

Sementara Ervan sendiri tiba-tiba terdiam. Mengamati keadaan sekitar dengan seksama.

"Bella... kenapa seragam. Tidak! Ini tanggal dan tahun berapa?" Tanya Ervan bagaikan ling-lung.

"Kemarin 21 Agustus, jadi sekarang 22 Agustus 2025." Bella kembali mengunyah rotinya.

Begitu aneh, Ervan kembali berbaring di atas tempat tidur. Seakan-akan tidak percaya dengan satu hal, memandangi jemari tangannya sendiri, sembari mengerutkan kening.

Pemilik saham terbesar di rumah sakit ini adalah orang tua Bella. Karena itu Bella sengaja mengirim Ervan ke tempat ini dengan bantuan ibunya.

Menghela napas kala Ervan terlihat lebih tenang. Beberapa dokter spesialis datang melakukan pemeriksaan lebih mendetail.

"Ervan...jangan mati ya? Kalau kamu mati, nanti aku dipenjara." Gumam Bella menghela napas, kala temannya tengah menjalani beberapa tes dan pemeriksaan.

"Tentu saja, untuk Bella tersayang apa yang tidak." Kalimat dari Ervan membuat Bella kembali membulatkan matanya.

"Dia!? Dia pasti mengalami kerusakan otak parah. Kondisi kritis! Hubungi ibuku, minta ibu mengirimnya berobat ke luar negeri." Bella bertambah panik mendengarnya. Mana pernah mulut tukang bully ini berucap manis. Sudah pasti ini hanya dunia ilusi. Dasar gila, karena globe teman sekelasnya tidak waras.

Sementara Ervan menghela napas kala dokter memeriksanya.

"Kamu ingat indentitasmu? Siapa namamu? Dan berapa 2 pangkat 4?" Tanya sang dokter.

"Namaku Ervan Raditya Anggara. 2 pangkat 4 hasilnya 16." Cibir Ervan kesal setengah mati. Apa dirinya dianggap hilang ingatan, atau menjadi gila?

"Nona Bella, kami akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam. Sebaiknya CT scan dilakukan sekali lagi untuk memastikan kondisi pasien." Sang dokter sedikit menggaruk-garuk kepalanya sendiri.

Tidak ada kerusakan di otak sama sekali. Apa mungkin masalah psikologis?

"Baik lalukan apa saja, jangan pikirkan biayanya. Ibuku sedang dalam perjalanan." Ucap Bella pada akhirnya berhasil menghabiskan rotinya.

Tapi rasa tegang membuatnya lapar lagi. Kembali Bella merogoh tasnya. Kemudian membuka bungkus biskuit untuk memakannya.

"Kamu mau?" Bella menawarkan biskuit pada Ervan. Ini hanya rasa tanggung jawab pada pasien yang hampir mati karenanya. Tapi sudah pasti, seperti biasanya Ervan akan menolak dan mengejeknya.

Tapi, ada yang aneh, bukan mengejek, bukan menolak, bukan meraih menggunakan tangan, bukan sulap bukan sihir, tiba-tiba Ervan memakan biskuit yang disodorkan Bella. Bibir pemuda itu mengenai jemarinya terasa begitu lembut, begitu tampan.

Membuat gadis gemuk itu menelan ludah.

"Mau menyuapiku lagi?" Tanya pemuda itu dengan suara serak yang super seksi. Membuat Bella merinding setengah mati

"Me...memang ada yang tidak beres dengannya. Dokter, sebelumnya dia selalu mengejekku gendut. Tiba-tiba sekarang bertingkah seperti macan musim kawin, badak sepertiku pun mau digasak. Sudah pasti dia dalam kondisi tidak baik-baik saja." Ucap Bella cepat.

Sang dokter sedikit melirik ke arah Bella, kembali melirik ke arah Ervan. Ada apa sebenarnya? Tapi memang tidak logis, bagaimana bisa pria yang rupawan bagaikan pangeran ini menyukai nona buntalan kentut yang bulat bagaikan bakso.

"Kami akan kembali melakukan pemeriksaan." Sang dokter menghela napas, entah apa yang terjadi. Sudah pasti ada yang aneh dengan kondisi pasien saat ini. Tapi hasil CT scan sebelumnya memang tidak ada kerusakan otak.

***

"Dimana kedua orang tuamu?" Tanya Bella yang tengah duduk didampingi seorang pelayan pribadi. Memakan olahan caviar yang disajikan begitu estetik.

Ervan menatap ke arah jendela sejenak. Kembali berusaha tersenyum pada Bella."Jika 10 tahun lalu, itu artinya mereka masih sibuk dengan urusannya masing-masing. Berselingkuh..."

Satu kata keramat membuat Bella yang selalu hidup bahagia mengangkat sebelah alisnya. Berselingkuh? Wanita yang tidak mengerti sama sekali, pasalnya Bella tumbuh di keluarga yang begitu harmonis.

"Kalau berselingkuh kenapa menikah?" Gerutu Bella, masih makan dengan lahap. Duduk begitu jauh dari Ervan.

"Benar... kalau berselingkuh kenapa menikah?" Ervan tertawa kecil, tapi menatap ke arah Bella."Menganggap perselingkuhan itu hal yang wajar. Aku berjanji tidak akan berselingkuh lagi. Jika kamu menerimaku kembali."

"Dasar otak rusak." Mulut Bella masih dipenuhi dengan makanan. Anak tunggal yang begitu dimanjakan kedua orang tuanya.

Ervan tiba-tiba bangkit dari tempat tidur. perban masih terlihat di kepalanya. Bahkan menggunakan baju pasien saja masih terlihat begitu tampan. Memang dasar, keindahan mana yang engkau dustai.

Pemuda yang tiba-tiba duduk di samping Bella. Kala Bella bergeser, maka Ervan bergeser lebih dekat lagi. Bela kembali bergeser, Ervan juga duduk bergeser kembali melekat pada Bella. Gadis yang lagi-lagi bergeser, hingga pada akhirnya mentok di ujung sofa. Kembali Ervan melekat padanya.

"Jangan dekat-dekat! Panas!" Bentak Bella, berusaha sedikit mendorong Ervan.

"Tapi badanmu dingin..." Bisik Ervan di telinga Bella.

Jantung gadis itu bagaikan mau meledak. Teganya pemuda ini membuat gadis tidak bersalah baik hati deg-degan.

"Ervan! Katakan ini trikmu untuk kembali menjahiliku kan?" Bella menatap sengit padanya.

"Aku hanya remaja tidak berdosa dan tidak bersalah yang terkena perangkap cintamu. Apa yang harus aku lakukan?" Ervan memasang wajah memelas yang begitu rupawan. Tapi begitu menjijikkan, begitu mencurigakan. Tentu saja seorang Bella tidak akan percaya pada Harimau musim kawin ini begitu saja.

"Makan yang banyak, sampai kamu sembuh. Itu akan amat sangat membantuku mengerti?" Bella berusaha tersenyum, benar-benar berusaha keras. Menjejali mulut pemuda ini dengan makanan, agar tidak merayu lagi.

Bagaimana bisa pria paling cool di sekolah, menjadi pujangga yang pandai merangkai kata.

Ervan menurut makan dengan cepat, jakunnya yang bergerak naik turun kala menelan, terlihat menggoda. Tidak ada yang tidak sempurna dari pemuda ini, kecuali akhlaknya.

"Bella, bagaimana ini aku semakin mencintaimu." Ucap Ervan menatap mata Bella, bagaikan bersungguh-sungguh.

Bayangkan pangeran yang takluk oleh gumpalan lemak karena tertimpa sebuah globe. Ini aneh, sudah pasti hanya prank. Tidak! Dunia ini mungkin benar-benar sudah gila.

"Ervan... aku rasa setelah ini aku harus meminta ibuku untuk memeriksakan otakmu pada dokter di luar negeri." Gumam Bella menghela napas.

Hingga handphone Ervan berbunyi. Bella sedikit mengintip, bukankah itu wanita yang paling diincar Ervan? Bunga sekolah... wanita yang paling cantik, paling pintar dan paling menarik, Ruby Natalia.

Ingin mendengar bagaimana rayuan si dingin pada Ruby yang dicintainya. Bella memasang telinganya baik-baik.

Ervan menghela napas mengangkat panggilan menggunakan mode load speaker.

"Ervan, bagaimana keadaanmu?" Suara yang sungguh cantik terdengar dari seberang sana.

Tapi.

"Kue apemmu selalu kegatalan ya? Pantas saja kamu sendiri ulat bulu yang menebarkan penyakit kemana-mana. Dengar! Aku sekarang sedang menikmati malam dengan pacar, bukan! Istriku! Jangan menghubungiku lagi, atau aku telanjangi kamu di depan satu sekolah."

Kalimat ancaman yang nyata aura permusuhan terlihat kala Ervan mematikan panggilannya. Hal yang membuat gadis itu mengangkat sebelah alisnya.

"Sayang... maaf dia membuat waktu berdua kita terganggu. Aku sudah memblokir nomornya. Kamu tenang saja..."

Ini menjadi semakin aneh saja. Amat sangat aneh.

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

semoga aja ya beneran Ervan emang jatuh cinta dgn Bella, mungkin saja usil dan kejahilan Ervan ke Bella selama ini karna dah jatuh cinta, pingin selalu deket dgn Bella tapi gengsi kali ya karna Bella gendut

2025-09-23

2

Ummah Intan

Ummah Intan

jangan kan kamu aq jg bingung..ada apa dgn Ervan?

2025-09-22

2

Evi Marena

Evi Marena

waw waw waw....keren novel mu thorrrr...aq selalu baca novel mu walau jarang komen tp pasti kasih gif😍lanjut ya thorrr💪

2025-09-22

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!