MAKAN DI RESTORAN

Sudah lebih dari setengah jam sejak Gray masuk ke dalam penthouse. Dia telah menggunakan waktu itu untuk melakukan tur menyeluruh ke dalam penthouse tersebut.

Hasil dari tur itu? Keadaannya saat ini adalah terdiam tak bisa berkata-kata.

Awalnya, hanya fakta bahwa dia mendapatkan sebuah penthouse saja sudah membuatnya terdiam, tetapi fasilitas di dalamnya membuatnya semakin tak bisa berkata-kata.

Daripada menyebutnya penthouse atau apartemen, lebih tepat bila menyebutnya rumah, karena di dalamnya ada segala sesuatu yang dia inginkan.

Sebuah ruang tamu dengan area makan yang menyatu, serta dapur yang menghadap ke sana. Kemudian sebuah kamar tidur dengan kamar mandi di dalamnya.

Hal-hal itu memang dasar, ya. Tetapi yang bukan dasar adalah furnitur, dekorasi, dan fasilitas di dalam penthouse itu.

Semuanya begitu sangat mewah dan terlihat mahal sampai Gray merasa dirinya bisa kehilangan akal sehat.

Adapun tentang harga tempat itu? Dia tidak berani mengeceknya. Dia sudah sempat mencari di internet dan melihat bahwa harga penthouse di sekitar Diamond Hill Estate saja minimal 4,5 juta dolar.

Dengan perhitungan itu, ditambah lagi penthousenya istimewa karena merupakan sebuah apartemen yang benar-benar elite, serta fakta bahwa Diamond Hill Estate tidak menjual unit-unit mereka, dia sudah bisa menyimpulkan sendiri bahwa harga penthousenya setidaknya berada di kisaran 10 hingga 15 juta dolar.

Itu adalah jumlah uang yang sangat mencengangkan bagi seseorang yang bahkan hanya memiliki sekitar 20 dolar di rekeningnya satu jam yang lalu.

Gila!

Semuanya masih terlalu banyak untuk diproses oleh Gray, tapi dia yakin dirinya akan terbiasa juga. Hanya saja pasti butuh waktu.

Duduk di salah satu sofa empuk, Gray tersenyum lebar, menikmati kenyamanan yang dia rasakan.

Ia mengambil remote TV dan hendak menyalakannya, namun perutnya berbunyi, mengingatkannya bahwa ia belum makan apapun seharian ini.

Gray meletakkan kembali remote TV ke atas meja kaca, mengambil kunci mobil dan kartu akses, lalu berdiri dari sofa dan pergi meninggalkan penthouse.

~ ~ ~

The Gilded Plate, Diamond Hill Estate.

Gray memarkir mobilnya dan masuk ke dalam restoran itu.

Sekejap, pakaiannya menarik perhatian para pelanggan yang ada, karena dia masih mengenakan baju lusuh yang penuh lubang.

Seorang pria dengan setelan jas rapi melirik ke arah kaus lusuh Gray, lalu ke kunci Ferrari yang tergeletak di meja. Alisnya langsung berkerut bingung.

Sementara Gray? Dia sudah terbiasa ditatap. Dulu dia akan menciut saat diperhatikan begitu, tapi sekarang, dia tidak peduli dengan tatapan pria itu atau siapapun juga. Mereka bebas berpendapat, dan dia tidak memiliki kewajiban membuktikan apapun pada siapapun.

Ya, pakaiannya memang tidak pantas untuk tempat semewah ini, tapi mau bagaimana lagi? Dia tidak memiliki baju lain untuk diganti dan dia terlalu lapar serta lemas untuk harus repot-repot berbelanja pakaian lebih dulu.

Dia pasti akan membeli baju baru hari ini atau besok, tapi untuk sekarang, yang dia hanyalah makan.

Gray mengambil menu, membacanya sebentar, lalu memanggil pelayan. Seorang pelayan perempuan datang ke mejanya untuk mencatat pesanan.

Tidak ingin banyak bicara, Gray hanya menunjuk makanan di menu yang dia inginkan.

Sang pelayan mengangguk sopan dan kembali ke dapur.

Dengan pesanannya sedang disiapkan, Gray memiliki waktu luang beberapa menit. Dia memutuskan untuk menggunakannya melunasi semua utang.

Dia mentransfer uang sewa rumah kontrakannya yang masih tertunggak kepada mantan pemilik kontrakan dan mengirim pesan, memberitahu bahwa dia sudah pindah.

Dia juga melunasi semua tagihan yang menumpuk di kepalanya serta utang 48 ribu dolar yang ditinggalkan orang tuanya sebelum mereka kabur bersama seorang pria kaya.

Saat dia melunasi hutang itu, dia kembali teringat pada orang tuanya. Ayahnya menceraikan ibunya saat dia masih SMP, dan tepat sebelum dia masuk SMA, ibunya menikah lagi bersama seorang pria kaya.

Dia tidak pernah tahu alasan ibunya melakukan itu, tetapi dua tahun kemudian, dia mengetahui bahwa pria yang dinikahi ibunya tidak menginginkannya, dan ibunya tidak memiliki pilihan selain meninggalkan anak kandungnya sendiri.

Gray tersenyum miris ketika mengingat hal itu. Sebenarnya, satu-satunya alasan dia melunasi hutang itu hanyalah karena dia tidak ingin lagi ada urusan dengan kedua orang tuanya.

Biarlah mereka terbakar di neraka, dia tidak peduli.

Tidak akan ada yang bisa membuatnya mengakui mereka lagi dalam hidupnya.

Gray bukan mengatakan itu karena kini dia sudah memiliki uang. Bukan pula karena dia baru saja memutuskan hal itu.

Tidak, dia sudah membuat keputusan itu sejak lama. Kalau tidak, dia tidak mungkin menanggung hutang tersebut sendirian. Belum lagi bunga gilanya yang sudah bertahun-tahun harus dia bayar—salah satu penyebab hidupnya yang dulu begitu menyedihkan.

Tapi sekarang tidak lagi. Dengan sistem ini, dia tidak perlu khawatir tentang uang lagi dan dia akan terus menjadi semakin kaya di masa depan.

Bagi dirinya sendiri? Yang dia inginkan hanyalah menikmati hidup ini dan semua yang ada di dalamnya.

Dia akan melakukan hal-hal yang dulu tidak bisa dia lakukan. Dia akan menjalani hidup yang dulu tidak bisa dia jalani, dan dia akan memastikan bahwa ke depan, tidak ada seorang pun yang bisa meremehkannya lagi.

Uang memberinya rasa percaya diri, kata orang. Hal itu benar adanya bagi Gray. Walau kini dia hanya memiliki kurang dari 40 ribu dolar di rekening setelah membayar semua hutangnya, dia sama sekali tidak khawatir.

Gray tersentak dari lamunannya oleh suara pelayan, yang sudah datang mengantarkan makanannya.

Setelah selesai, dia mengucapkan terima kasih dan mulai makan. Ia menggigit ayamnya dan hampir mendesah karena betapa lezatnya makanan itu.

Gray menikmati makanannya perlahan. Setelah selesai, dia membayar tagihannya lalu beranjak pergi.

Saat membayar, dia melihat kasir sedang menatapnya dengan aneh, cukup terkejut setelah dia membayar tagihan lebih dari 1.000 dolar tanpa masalah.

Selain itu, dia juga memperhatikan beberapa pelanggan lain menatapnya aneh saat dia keluar dari restoran tanpa ada masalah dengan para staf.

Dia mengerti alasan mereka, tapi dia tidak peduli. Gray memeriksa kembali saldo rekeningnya. Masih ada lebih dari 38 ribu dolar tersisa. Saatnya mengubur dirinya yang lama—untuk selamanya.

Dia masuk ke dalam mobilnya dan melaju menuju area perbelanjaan di dalam estate.

Terpopuler

Comments

queen

queen

pakaian kayak pengemis tapi berkendara naek Ferarri 🤭🤭

2025-09-22

1

sarjanahukum

sarjanahukum

kok gk ad lanjutannya tor??

2025-09-22

0

Billie

Billie

uppppppp

2025-09-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!