Karakter Mei Cin
Bagian 2.
Wang Lee mengayunkan sepeda Moto Morini dengan perasaan tidak menentu. Hari ini dia pulang sekolah sebelum jam pelajaran usai.
Meletakkan sepeda Moto Morini kedalam garasi yang bahkan tidak ada mobilnya. Iya masuk kedalam rumah melihat ibunya sedang memasak di dapur.
Melihat Wang Lee pulang lebih cepat dari biasanya. Ibunya langsung bertanya.
"Kenapa pulang lebih cepat hari ini Wang Lee?"
"Ada rapat di sekolah Bu! Jadi jam pelajaran berakhir" Sahut Wang Lee berbohong.
Mau tidak mau Wang Lee melakukan itu agar Ibu nya tidak bertanya lebih banyak lagi.
Bergegas ia masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu.
Wang Lee membanting tubuhnya ketempat tidur, lalu menutup matanya dengan bantal.
Ia ingin mengusir kejadian tadi dari kepalanya, Namun semakin kuat dia berusaha, semakin ia tidak dapat menghilangkannya.
Dalam letih pikirannya, akhirnya Wang Lee pun jatuh tertidur.
Wang Lee terbangun setelah tidur beberapa jam, lalu ia melihat ponselnya. Ia melihat banyak panggilan tak terjawab.
Semua panggilan itu datangnya dari Mei Cin. "Gadis manis itu sangat mengkhawatirkanku" batin Wang Lee.
Tapi Wang Lee tidak dalam suasana hati yang baik untuk berbicara dengan siapapun.
Membuka WA, Wang Lee melihat pesan dari Mei Cin.
👩🏫.."Wang Lee... Bagaimana kabarmu? Ini aku copy semua mata pelajaran hari ini agar kamu tidak ketinggalan pelajaran. Hubungi aku segera.
Wang Lee mengetik pesan balasan singkat.
🧑. "Mei Cin...Jangan khawatir, aku baik baik saja"
Namun balasan dari Mei Cin cepat sekali masuknya.
👩🏫.."Wang Lee...Siapa yang khawatir. Bodoh, aku hanya memberimu kopi pelajaran"
Wang Lee tersenyum, ia mengabaikan pesan itu dan mencampakkan ponselnya keatas kasur.
Wang Lee membuka pintu kamar belakang lantai atas.
Ia melihat ke lautan genteng genteng rumah tetangganya. Jalanan dan gedung gedung tinggi di kejauhan.
Melihat ke kejauhan, ia merasa kesepian.
Wajah cantik Moon Li terus terbayang di pelupuk matanya, ia tidak menyangka akan di tolak dengan kejam oleh gadis itu.
Selama ini dia dengan begitu susah payah membantu kesulitan kesulitan Moon Li dalam pelajaran.
Pernah suatu hari dia menukar ulangan mata pelajaran dengannya dan menulis semua jawaban untuk Moon Li.
Moon Li mendapatkan nilai 100 pada waktu itu, betapa senangnya gadis itu mendapatkan nilai sempurna.
Tiba tiba di benaknya melintas bayangan seorang gadis cantik ketika menginjak kado hadiahnya.
Wang Lee menggigil dan menutup mata dengan kedua telapak tangannya.
Kesakitan kembali menyeruak lagi di dalam hatinya, perasaannya seperti di sayat sayat dan lebih dari itu.
Rasa malu yang di tanggungnya bahkan lebih hebat lagi, melebihi segalanya.
Ia tidak yakin bagaimana menghadapi orang orang besok di SHI SHI High School.
Tiba tiba Wang Lee terkejut mendengar suara gemuruh di dalam kamarnya seperti suara berdengung dengung.
Nguuuunnnggg......Nguuuuunngg...!
"Suara apa itu?!"
Tanya Wang Lee dalam hatinya.
Iya bergegas masuk kedalam kamarnya.
Nguuuunnnggg.... Nguuuunnnggg.....!
Tiba tiba ia merasakan lantai yang di pijaknya bergetar hebat. Dinding kamarnya bergemuruh.
"Ada apa ini? Kok aneh! Tiba tiba di dinding kamarku bergetar tidak seperti biasa?" Wang Lee jadi panik.
Namun darahnya tersirap melihat pemandangan di depannya, seluruh tubuhnya gemetar ketakutan.
Dinding kamarnya tiba tiba membentuk sebuah pintu lorong yang panjang dan gelap.
Di pinggir pintu lorong itu ada derak derai kilat petir petir berkedip kedip.
Wang Lee terus memperhatikan pintu lorong dengan tubuh yang masih gemetar ketakutan.
Ia tidak tau pintu lorong apa itu. Dalam hatinya terus bertanya tanya, Namun dia tak menemukan jawabannya.
Dalam kebingungannya, sepasang tangan halus seperti giok keluar dari pintu lorong tersebut.
Wang Lee begitu terkejut dan matanya terbelalak, terpaku.
Karena tak tau apa yang mesti di perbuatanya, dia mundur kebelakang hingga ia tampa sengaja menyentuh pedang kayu yang ia letakkan di atas meja belajarnya.
Mengambil pedang kayu itu dan memegang di tangannya, berjalan kearah pintu lorong tersebut.
Dan betapa ia tambah terkejut lagi ketika melihat tubuh seorang gadis keluar dari pintu lorong tersebut.
Seorang gadis yang sangat cantik seperti peri dalam dunia khayalan, matanya berwarna biru jernih menatap kearah Wang Lee dengan pandangan minta tolong.
Wang Lee terperangah, mata nya bertatapan dengan mata gadis itu.
Tiba tiba muncul suara dalam benaknya.
"Tolong....Tolong...Aku..!?"
Wang Lee terkesiap, tiba tiba wajah gadis itu ketakutan terus menatap kearahnya minta tolong.
Melihat ekspresi dari gadis itu memohon mohon padanya.
Timbul dari dalam lubuk hati yang paling dalam Wang Lee. Segera saja iya berjalan mendekat kearah gadis itu dan langsung memegang tangannya.
Tangan itu begitu halus, lembut seperti giok dan langsung menariknya.
Tapi, sekuat tenaga yang Wang Lee miliki tetap saja gadis itu tak bergerak dari tempatnya.
Seperti ada sesuatu yang menahannya.
Wang Lee melihat kebawah kaki gadis itu seperti ada tangan yang memegang kakinya, samar samar terlihat seperti tangan sebuah makhluk entah apa itu.
Tanpa sengaja secara reflek Wang Lee mengayunkan pedang kayu yang ada di tangannya.
Terus mengayunkan pedang kayu kearah tangan makhluk itu beberapa kali.
Bam...Bam...Bam....
Karena terkejut, pemilik tangan itu secara reflek melepaskan tangannya.
Dan langsung menghilang kedalam lorong yang sangat gelap itu.
Merasa kakinya terlepas dan bisa bergerak lagi, dengan sisa sia tenaganya gadis itu segera melangkah kedepan.
Tiba tiba tubuhnya ambruk menimpa tubuh Wang Lee.
Brukkkk.....
Tubuh Wang Lee jatuh terjengkang dengan tubuh gadis itu menimpa diatasnya.
Tiba tiba pintu lorong itu menghilang dan suara gemuruh juga ikut menghilang.
"Deg....Deg....Deg....!"
Keheningan, tidak ada gerakan apa pun.
Bagian 3. Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Afriyeni Official
sepeda motor Morini itu kyk apa ya thor 🤭Oma baru dengar 🤧
2025-10-01
1
Wulan Sari
haaaa? bikin penasaran jalan ceritanya lanjut .... up yg banyak 🙂
2025-09-19
1
Afriyeni Official
kenapa kamu mau Wang lee 🤧
2025-10-01
1